Keruntuhan Kerajaan Turki Usmani

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dinasti Turki Utsmani merupakan dinasti Islam terakhir yang pernah Berjaya pada abad pertengahan. Dinasti ini pernah menguasai hampir dua pertiga dunia, yakni meliputi daerah yang terdapat pada tiga benua baik Asia, Afrika, maupun Eropa. Dinasti Turki Usmani memiliki ibukota yang bepindah-pindah mulai dari Iskisyihar, kota Broessa, Andrianopel (Edirne), sampai kota Konstantinopel. Namun meski mencapai kejayaan yang luar biasa, akhirnya dinasti ini runtuh dengan beberapa faktor baik intern maupun ekstern.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah berdirinya Dinasti Turki Utsmani ?
2. Apa saja factor yang melatarbelakangi keruntuhan Dinasti Turki Utsmani ?

C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui sejarah berdirinya dinasti Turki Utsmani
2. Mengetahui factor-faktor yang melatarbelakangi runtuhnya Dinasti Turki Utsmani


BAB II
PEMBAHASAN

A. Sejarah Berdirinya Dinasti Turki Utsmani
Dinasti Turki utsmani merupakan dinasti yang menjadikan islam eksis kembali di abad ke 13 M. Pada Awalnya bangsa Turki mempunyai dua dinasti. Pertama, dinasti Turki Saljuk, dan kedua, dinasti Turki Utsmani. Akan tetapi pada akhirnya kerajaan Turki Saljuk hancur oleh serangan pasukan mongol, yang nantinya merupakan momen terbentuknya dinasti Turki Utsmani. 
Ketika masih berupa kelompok suku, Turki Utsmani dipimpin oleh Ertoghrol bin Sulaiman. Pada saat serangan Mongol mereda, ia bersama Sulaiman menyeberangi sungai Eufrat. Akan tetapi yang terjadi justru Ayah dari Ertogrol tenggelam dan ertoghrol melanjutkan perjalanannya menuju Asia Kecil. 
Ertoghtol dan kelompoknya mengabdikan diri kepada Dinasti Saljuk yang saat itu dipimpin oeh Sultan Alaudin II. Ketika terjadi sebuah penyerangan oleh Byzantium, Pasukan Turki Ertogrhol membantu peperangan hingga Sultan Alaudin II mencapai kemenangan. Oleh sebab itu, Ertoghrol diberi sejumlah daerah sebagai imbalan jasannya. 
Ditahun 1288 Ertoghrol meninggal dunia, kepemimpinanpun dianjutkan oleh anaknya yang bernama Utsman. Utsman juga ikut mengabdikan dirinya kepada Dinasti Saljuk. Utsman juga banyak berjasa terhadap kekuasaan Dinasi saljuk, yang mana hal itu membuat Sultan Alaudin II semakin simpati dan memperlakukan Utsman secara istimewa.
Bangsa Mongol menyerang kekuasaan Saljuk ditahun 1300 dan membuat Sultan Saljuk terbunuh. Sultan saljuk meninggal dan tidak memiliki penerus. Akhirnya Utsman mengambil alih kekosongan dengan memerdekakan daerah-daerah Saljuk serta memproklamirkan wilayahnya dengan sebutan Kesultanan Utsmani. 
Dalam perjalanannya, kerajaan Utsmani mampu berkembang menjadi besar berkat ekspansinya ke berbagai wilayah. Hal ni tentunya juga didukung ole militer yang kuat dan siap siaga. 
Puncak kejayaan Turki Utsmani terjadi pada masa kepemimpinan sultan Sulaiman I yang bergelar Al Qanuni  berkat kebijakannya yang berhasil membuat undang-undang. Ia melakukan berbagai pembaruan.
Meski di bidang meliter begitu maju, ilmu pengetahuan tidak banyak berkembang karena beberapa factor, seperti adanya kefanatikan mahdzab, ditutupnya pintu ijtihad, dan lain sebagainya.

B. Faktor – Faktor kemunduran Turki Utsmani
Keruntuhan Turki Utsmani dimulai setelah diangkatnya Sultan Salim II (1566-1574 M). Hal ini ditandai engan melemahnya semangat perjuangan prajurit Utsmani yang menyebabkan sejumlah kekalahan dalam pertempuran menhgghadapi musuh-musuhnya. Pada tahun 1663, Tentara Utsmani menderita kekalahan dalam penyerbuan Hungaria. Tahun1676 Turki kalah dalam pertempuran di Mohakez, Hungaria dan dipaksa menandatangani perjanjian karlowits pada tahun 1699 yang didalamnya berisi pernyataan mengenai  seluruh wilayah Hungaria, sebagian besar Slovenia dan Croasia kepada penguasa Venetia. 
Pada tahun 1774, penguasa Utsmani, Abdul Hamid menandatangani perjanjian dengan Rusia yang berisi pengakuan kemerdekaan Crimenia dan penyerahan benteng-benteng pertahanan di laut hitam serta memberikan izin kepada Rusia untuk melintasi selat antara laut hitam dengan laut putih.
Selain itu terdapat beberapa wilayah kekuasaan yang melancarkan pemberontakan akibat sadar akan mulai menurunnya kekuasaan Turki Utsmani. Gerakan separatisme terus gencar hingga Abad ke-19 dan ke-20. Ditambah dengan munculnya gerakan modernisasi politik di pusat pemerintahan, Kerajaan Turki akhirnya berakhir dengan berdirinya Republik Turki pada tahun 1924 M, dan mengangkat Mustafa Kemal Attaturk sebagai presiden pertama di Republik Turki.
Apabila dikategorikan, maka faktor-faktor keruntuhan kerajaan Utsmani yaitu :

a. Faktor Internal :
 Karena luasnya wiayah kekuasaan dan Kelemahan para penguasa
 Heterogenitas penduduk dan agama
 Kehidupan istimewa yang bermegahan 
 Merosotnya perekonomian negara

b. Faktor Eksternal
 Munculnya gerakan nasionaisme dari wilayah yang tunduk dengan kekuasaan Turki
 Terjadinya kemajuan Teknologi di barat khusunya dalam bidang persenjataan

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kerajaan Turki Utsmani merupakan kerajaan bercorak islam yang berkuasa cukup lama. Kerajaan tersebut mengalami dinamika perjalanan dari awal perkembangan sebuah daerah kecil hingga menjadi kerajan yang besar. Kerajaan Turki Utsmani memiliki kebijakan ekspansionisme yang mana membuat kerajaan ini lebih condong kemiliteranya. Berkat strategi dan dukungan militer yang kuat, kerajaan ini mampu menguasai berbagai benua. Sayangnya dalam hal ilmu engetahuan kurang begitu berkembang karena beberapa factor. Kerajaan ini juga mengalami kemunduran setelah menikmati masa kejayaan, hal itu dimulai sejak wafatnya Sultan Sulaiman Al Qanuni. Kemunduran kerajaan ini dipicu oleh factor intern dan factor ekstern.
B. Saran
Dalam penulian makalah ini, penulis menyadari masih banyak kekurangan, oleh sebab itu, kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan demi perbaikan makalah selanjutnya. Penulis berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca.

DAFTAR PUSTAKA

Pulungan, Suyuthi. 2018. Sejarah Peradaban Islam. Jakarta : AMZAH.
Abu bakar, Istianah. 2008. Sejarah Peradaban Islam.Malang : UIN Malang Press.
A. Malik, hamam dkk. 2005. Sejarah Kebudayaan Islam : Yogyakarta : POKJA AKADEMIK UIN SUNAN KALIJAGA.
https://rianapuji.wordpress.com/2014/01/26/makalah-turki-utsmani/

0 komentar:

Post a Comment