Wilayah Dunia Islam Yang di Kuasai Tentara Mongol

Peta kekuasaan Mongol, Sumber:http://1.bp.blogspot.com/
BAB 1
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Sejarah kemunculan bangsa Mongol di bawah pimpinan Chengis Khan merupakan bagian dari sejarah dunia yang menarik dan popular.
Sulit di pastikan secara persis dari mana asal mula bangsa Mongol muncul. Sumber yang agak akurat menyebutkan bahwa wilayah bangsa Mongol berbatasan dengan negeri Khitai di sebelah timur, negeri Uigur di sebelah barat, Qirquiz (Qirqiz), sungai Selengei di sebelah utara Tangut dan Tibet di sebelah selatan, suatu daerah diantara gurun Gobi dan danau Baikal[1].
Bangsa Mongol bukan merupakan ras yang sama dengan bangsa China, mereka keturunan dari Tungusi stok asli dengan campuran kuat darah Persia dan Turki, sebuah ras yang kini di sebut dengan Ural-Altik. 
Perpaduan antara watak nomad dengan ketangkasan Bangsa Mongol menunggang kuda, serta keberaniannya melawan musuh mengantarkan Bangsa Mongol sebagai bangsa penakluk[2]
B.     Rumusan masalah
1.      Wilayah dunia islam yang di kuasai tentara Mongol selain Baghdad
2.      Apa motif  tentara Mongol menguasai wilayah wilayah islam
3.      Ciri ciri dan barbarisme tentara Mongol dalam menguasai wilayah taklukanya





BAB II
PEMBAHASAN
Setelah berhasil memimpin 13 kelompok Mongol dan Timujin yang mendapat gelar Jengis Khan, Raja Yang Perkasa, menetapkan suatu undang-undang yang disebut Alyasak atau Alyasah , untuk mengatur kehidupan rakyatnya. Wanita mempunyai kewajiban yang sama dengan laki-laki dalam kemiliteran. Pasukan perang dibagi dalam beberapa kelompok besar dan kecil, seribu, dua ratus, dan sepuluh orang. Tiap-tiap kelompok dipimpin oleh seorang komandan[3]. Dengan demikian bangsa Mongol mengalami kemajuan yang pesat pada bidang militer. 
Dengan modal pasukan perang yang telah terorganisasi dengan baik, Jengis Khan berusaha memperluas wilayah kekuasaanya dengan melakukan penaklukan terhadap daerah-daerah lain.Serangan pertama diarahkan ke Negara Cina. Ia berhasil menduduki Peking tahun 1215 M[4]

Pada awalnya Bangsa Mongol hidup berdampingan secara damai dengan wilayah Islam. Pemimpin Mongol Jengiz Khan membuat peraturan yang mengatur kehidupan beragama dengan adanya larangan merugikan antara satu pemeluk agama dengan yang lainnya.
Ada beberapa alasan yang menjadi latar belakang Jengis Khan mengekspansi negeri-negeri Islam, yaitu :
  1. Alasan yang utama invansi mongol ke dunia Islam adalah penaklukan tersebut menurut mereka merupakan takdir yang dibebankan langit kepada dirinya tanpa disertai alasan yang jelas .
  2. Masalah ideologi. Orang-orang Mongol termasuk Jenghis Khan adalah penganut ajaran Syamaniah yang mempertahankan kepercayaan kuno terhadap kesucian berbagai peristiwa dan benda alam, diantaranya; air, api, hujan dan petir. Sementara umat Islam menggunakan benda-benda suci tersebut, dalam hal ini air, sebagai perantara dalam ritual ibadah dan Islampun memerangi keyakinan paganism dan animism yang masih dipercayai oleh orang-orang Mongolia. Hal ini memotivasi bangsa Mongol untuk memerangi Islam. 
3.      Penyerangannya dilatar belakangi keinginan untuk membalas dendam.Peristiwa Utrar pada tahu 1218, yaitu ketika gubenur Khawarism membunuh utusan Jenghis Khan yang disertai pula oleh para saudagar Mongol. Jengis Khan mengirim 50 orang saudagar Mongol untuk membeli barag dagangan di Bukhara. Atas perintas amir Bukhara Gayur Khan, mereka ditangkap dan dihukum mati. Penangkapan tersebut disebabkan para pedagang Mongol tersebut melakukan tindakan kasar yang merugikan pedagang setempat.Peristiwa itu menimbulkan reaksi yang cukup hebat bagi Jenghis Khan, sehingga menyebabkan Mongol menyerbu wilayah Islam dan dapat menaklukan Transoxiania yang merupakan wilayah Khawarism tahun 1219-1220[5].
Jengiz Khan memulai invasi ke Negara Islam di Negara Khawarizm Turkistan yang merupakan pemerintahan independen dari Khilafah Abbasiyah. Pasukan Mongol saat itu berjumlah 60.000 orang, ditambah sejumlah tentara yang direkrut dari rakyat yang ditaklukkan sepanjang perjalanan. Pasukan Khawarizm tidak bisa bertahan lama di hadapan pasukan Mongol tahun 1220 M.
Jengiz Khan dan pasukannya bergegas melanjutkan serangan ke kota Bukhara kemudian membunuh penduduknya dan membakar madrasah-madrasah, masjid-masjid dan rumah-rumah. Tentara Mongol yang menunggangi kuda dan bersenjata menebar malapetaka dan kerusakan kemanapun mereka bergerak. Selanjutnya Jengiz Khan melakukan invasi ke Samarkand dan kota-kota lain dengan melakukan pembantaian brutal dan menghancurkan populasi di kota-kota tersebut.
Strategi perang bangsa Mongol adalah menanamkan trauma dan rasa takut serta menjatuhkan mental hingga musuhnya tidak berani melawan. Bangsa Mongol membunuh 700.000 penduduk Kota Marw, membobol bendungan dekat Gurganj hingga penduduk kota tersebut mati tenggelam, menuangkan emas yang mencair panas ke tenggorokan gubernurnya. Selama hampir setahun berlalu (617 H/ 1220 M) akhirnya Turkistan jatuh ke tangan Jengiz Khan yang kemudian diikuti oleh Azerbaijan, Khurasan dan beberapa kota di Persia (618-619 H)[6].
Adapun akibat serangan Mongol tersebut adalah sebagai berikut :
1. Pusat-pusat budaya Islam timur hampir disapu bersih, hancurnya istana-istana kerajaan dan perpustakaan.
2.   Banyaknya penduduk yang terbunuh. Penduduk Harat (Heart) yang semula berjumlah 100.000 jiwa menjadi 40.000 jiwa.
3.  Masjid-masjid Bukhara yang terkenal sebagai pusat ibadah dan pengetahuan dijadikan kandang kuda oleh pasukan Mongol
4.  Ribuan pengrajin muslim dibawa ke Mongolia untuk dijadikan budak[7]











BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Kekuasaan Mongol terhadap peradaban Islam sungguh terasa. Dampak negative tentunya lebih banyak jika dibandingkan dampak positifnya. Kehancuran tapak jelas dimana-mana dari serangan Mongol, sejak dari wilayah timur hingga ke barat. Kehancuran kota-kota dengan bangunan yang indah-indah dan perpustakaan-perpustakaan  yang mengoleksi banyak buku memperburuk situasi umat Islam.
Ada pula dampak positifnya dengan berkuasanya dinasti Mongol ini setelah para pemimpinnya masuk Islam. Mereka dapat menerima dan masuk agama Islam, antara lain disebabkan mereka berasimilasi dan bergaul dengan masyarakat muslim dalam jangka waktu panjang. Sperti yang dilakukan oleh Ghazan Khan (1295-1304) yang menjadikan Islam sebagai agama resmi kerajaannya, walupun pada mulanya Bergama Budha.Rupanya ia mempelajari agama-agama sebelum memeluk agama Islam. Dan yang lebih mendorong ia masuk Islam karena pengaruh seorang menterinya, Rashiduddin yang terpelajar dan ahli sejarah yang terkemuka yang selalu berdialog dengannya, dan Nawruz, seorang gubenurnya untuk beberapa propinsi Syria[8]





[1] Abdul karim, bulan sabit di gurun gobi, (Yogyakarta: suka press 2014) hal 48
[2] Bertold Spuler, History of The Mongols, London: Routledge & Kegan Paul, 1972, hal. 26
[3] Bertold Spuler, History of The Mongols, London: Routledge & Kegan Paul, 1972, hal 26

[4] Carl Brockelmann, History of Islamic People, London : Routledge & Kegan Paul, 1980, hal 246
[5] David Morgan, The Mongols,  Cambridge : Black Well, 1990, hal 35
[6] Jalal al-Din al-Sayuthi, Tarikh al-khulafa’,  Beirut :Dar al-Fikr, hal 433
[7] Hassan Ibrahim Hassan, op-cit , hal 142-143

[8] Drs. Samsul Munir Amin, MA, Sejarah Peradaban Islam,Jakarta : Amzah, 2013 hal 228

0 komentar:

Post a Comment