Akhir Pemerintahan Daulah Umayyah di Spanyol

Istana Al-Hambra, rivanputra

Latar Belakang

Andalusia adalah sebutan bagi semenanjung Iberia periode Isam. Sebutan itu
berasal dari kata Vandalusia, artinya negeri bangsa Vandal. Bani Umayyah merebut
semenanjung ini dari bangsa Ghotia Barat pada masa Khalifah Al Walid ibn Abdul
Malik.
1 Penaklukan ini di prakarsai oleh tiga panglima besar yang sangat
berpengaruh, yakni Tharif ibn Malik, Musa ibn Nushair dan Thariq ibn Ziyad,
mereka berhasil menaklukkan Andalusia sehingga Andalusia menjadi wilayah
kekuasaan Islam.
Ketika revolusi Abbasiyah merajalela, banyak para keluarga dan masyarakat
Bani Umayyah di bunuh oleh kelompok Abbasiyah. Akan tetapi ada seorang di antara
mereka yang berhasil melarikan diri dari bahaya kematian, yaitu Abdurrahman Ad
Dakhil. Berkat kecerdiknnya itu, sehingga ia dapat mendirikan kerajaan baru di sana,
menyebabkan Al Manshur kagum dan memberinya gelar Sakhar Quraisy ( garuda
kaum Quraisy).
2Abdurrahman mendirikan Dinasti Umayyah di Spanyol, yang sering di sebut
atau di kenal dengan Dinasti Umayyah II atau Dinasti Umayyah Barat. Dinasti
tersebut terbagi menjadi dua periode, yaitu periode Amir dan periode Khalifah.
Ketika di periode Khalifah, tepatnya di akhir kekuasaan Bani Umayyah di Spanyol,
terdapat para Hajib yang bisa di katakan lebih berkuasa di banding Khalifah itu
sendiri, sehingga itu menjadi salah satu sebab runtuhnya Dinasti Umayyah di
Spanyol. Dalam perkembangannya, Islam di Spanyol di bagi menjadi enam periode.
Yang akan kami bahas di sini adalah di periode yang ke-3 yaitu dari masa
pemerintahan Abdurrahman III “An Nashir” sampai pada akhir pemerintahan para
Hajib di Spanyol.
Setelah khalifah al Hakam II wafat pada tahun 976 M / 62 H yang telah
memerintah selama 17 tahun, ia di gantikan putranya, Khalifah Hisyam II (976-1009
M) yang masih berusia sepuluh tahun dan saudaranya al Mughirah ibn Abdurrahman
III (yang menjabat Mursyih al Amri/ Regent of Kingdom).
Khalifa Hisyam II merupakan emir ke-8 khalifah ke-3 dalam sejarah Daulah
Umayyah di Spanyol. Memerintah selama 33 tahun, karena saat menggantikan
bapanya, Hisyam II masih kecil maka jabatan Mursyih Lil Amri (Pemangku Kuasa)
1Siti Maryam dkk, “Sejarah Peradaban Islam Dari Masa Klasik Hingga Modern”, (Yogyakarta:
Lesfi, 2012), hlm. 79.
2Hamka, “Sejarah Umat Islam”, (Jakarta: Bulan Bintang, 1975), hlm. 134.
3bagi pelaksanaan pemerintahan umum di jabat Emir Mughirah ibn Abdurrahman,
saudara Hakam II.
Emir Mughirah tidak lama berkuasa karena di bunuh, tragedi itu di lakukan oleh
suatu komplotan istana yang di kepalai oleh al Hajib Jaafar ibn Utsman as Shahfi
yang sejak masa Hakan II sudah memangku jabatan Hajib. Pembunuhan ini di
sebabkan perebutan kekuasaan. Tragedi ini pertama kalinya untuk Daulah Umayyah
di Spanyol.
Rumusan MasalahBeberapa pembahasan dalam makalah ini, kami kelompokkan dalam tiga
pembahasan yaitu, tampilnya masing-masing Hajib memegang tampuk pemerintahan,
kebijakan-kebijakan masing-masing Hajib, dan akhir pemerintahan masing-masing
Hajib.



BAB II

PEMBAHASAN

A. Tampilnya Masing-masing Hajib Memegang Tampuk Pemerintahan

Jabatan al Hajib, dalam ketatanegaraan Umaayyah masa itu ialah menjabat kepala
rumah tangga istana. Oleh karenanya, khalifah memegang kekuasaan tertinggi, dan di
dalam kehidupan sehari-hari amat erat hubungannya dengan al Hajib, maka Hajib itu
amat menentukan sekali dalam urusan pemerintahan sebagai penguasa bayangan.

1. Muhammad ibn Abi Amir Al Manshur (976-1003 M)
Al Wazir Muhammad ibn Abi Amir yang menjabat pelaksana kekuatan pada
masa khalifah Hakam II (termasuk kekuasaan militer) segera bertindak
mengambil alih seluruh kekuasaan tahun 976 M / 366 H. Termasuk jabatan Hajib.
Dialah menjabat pemangku kuasa (Mursyih Lil Amri) oleh karena khalifah
Hisyam itu masih anak-anak.
Tokoh besar itu, yang dalam menghadapi tantangan dari pihak utara
senantiasa peperangan-peperangannya memperoleh kemenangan gilanggemilang, menyebabkan namanya amat harum dan populer di puja kalangan
umum. Hal itu lambat laun membangkitkan ambisi tokoh-tokoh besar itu untuk
memegang tampuk kekuasaan sepenuhnya. Ia pun belakangan menyebut dirinya
al Mulk (Raja). Sebutan Mulk biasanya di artikan raja, tapi pengertian yang asli
adalah pemegang tampuk kekuasaan. Itulah untuk pertama kalinya lahir istilah
Mulk di dalam sejarah Islam.

4Setelah Mulk al Manshur memegang tampuk kekuasaan sepenuhnya di
tangannya Khalifah Hisyam II sesudah dewasa mengukuhkan kekuasaan Mulk al
Manshur itu. Hingga di tangan Khalifah, hanya tinggal hak Khotbah dan hak
Sikkah (membubuhkan cap Khalifah atas keputusan yang di keluarkan al Mulk).
3Dalam masanya ia mengembangkan kemakmuran ke arah dalam dan luar,
baik dalam bidang pertanian, perdagangan ataupun perusahaan. Satu perkara yang
tercatat oleh ahli sejarah ialah pada masa pemerintahannya itu di buktikan dengan
73 perpustakaan dan sejumlah besar toko buku.


2. Abdul Malik al Muzhaffar (1003 – 1009 M)
Pada saat al Mulk al Manshur wafat pada tahun 393 H/1003 M, ia segera ke
cordova meminta Khalifah Hisyam II agar mengangkatnya menjadi Hajib
menggantikan ayahnya. Seperti yang di inginkannya, maka Malik ibn Muhammad
ibn Abi Amir naik menggantikan bapaknya yang mana kedudukannya itu di
kukuhkan oleh Khalifah Hisyam II.
Ia seorang negarawan yang cakap dan ahli strategi militer seperti bapaknya. ia
menjalankan pemerintahan menuruti garis kebijakan bapaknya. masa
pemerintahannya tercatat dalam ssejarah sebagai “masa-masa yang riang dan
terang” hingga masa pemerintahan yang 7 tahun itu di sebut dengan Al Sabi’.
4 Ia
menjadi teladan dalam sifat malu dan keberaniannya.


3. Abdurrahman Syanjul
Setelah Mulk al Muzaffar wafat, di gantikan saudaranya Abdurrahman ibn
Muhammad ibn Abi Amir yang memanggilkan dirinya al Nashir Lidinillah yang
kekuasaannya di kukuhkan oleh Hisyam II
Sayangnya, penguasa baru itu berbeda dengan bapak dan saudaranya.
Abdurrahman adalah pemuda yang nakal, fasik, suka minum khamr, gemar
berzina dan banyak kemungkaran. Dia lebih haus kebesaran dan kekuasaan. Ia
sedemikian cepat memamerkan lambang-lambang kebesaran Khilafat untuk
dirinya bahkan selanjutnya menuntut Khalifah Hisyam II untuk menunjuk dan
mengumumkannya sebagai pejabat Khalifah sepeninggal Hisyam II kelak.
Tuntutan itu di perkenankan begitu saja oleh Hisyam II. Hal ini
membangkitkan kemarahan dan dendam di dalam lingkungan keluarga Umayyah
sendiri.
5B. Kebijakan Pemerintahan Masing-masing Hajib1. Muhammad ibn Abi Amir Al-Manshur3Joesoef Sou’yb, “Sejarah Daulat Umayyah II di Cordova”, (Jakarta : Bulan Bintang, tt) hlm.
145
4Ibid., hlm. 158.5Ibid., hlm. 159.

5. Kebijakan dalam Bidang Militer
Langkah Manshur yang pertama ia menguasai tentara. Dengan tujuan itu dia
memutuskan untuk mereorganisasikan tentara agar spayol tergolong negara utama
di Eropa. Dan Manshur merekrut orang-orang Berber dari Afrika utara dan orangorang Kristen dari utara Spanyol, dan mengangkat perwira-perwira
kesayangannya yang cakap. Dan untuk menghilangkan kecemburuan suku,
Manshur menyebarkan orang-orang Arab di antara divisi-divisi Berber dan
diantara bayaran Kristen. Dan juga melakukan 52 kali peperagan melawan
pasukan Kristen di wilayah utara. Dia mengalahkan kepala-kepala suku Kristen
dari Leon, Castile, Aragon, dan Navarre dalam serangkaian pertempuran.
6Al-Manshur memerintahkan menghacurkan benteng-benteng kota Saints
Yacop, dan membagikan harta dan pakian kepada para penguasa Kristen yang
ikut bersamanya sesuai posisi masing-masing.
7Memerintahkan sebuah pasukan besar untuk menyelamatkan tiga wanita
muslimah yang menjadi tawanan prajurit-prajurit Naverre. dan Ketika al Manshur
dan pasukannya hendak balik dalam sebuah peperangan kaum kristen
memutuskan jalan untuknya dan ia segera mengingatkan syarat-syarat perjanjian
dengan mereka, maka al-manshur tidak punya pilihan lain selain kembali ke utara
dan menduduki salah satu kota Kristen dan mengeluarkan penduduk dan
menjadikan tempat itu sebagai markas al-Manshur dan para pasukannya, dia
jadikan kota tersebut sebagai benteng dan tinggal beberapa waktu disana, lalu
menjadikannya sebagai titik tolak untuk menggerakkan semua operasi militernya.
Dan dari kota tersebut mengirimkan pasukan-pasukan kecil menuju perbatasan
kerajaan kristen, ia mengambil banyak rampasan perang dan membunuh prajurit
kristen dan membawa ke celah yang dikuasai oleh kristen.
8Kebijakan dalam bidang militer lainnya adalah membubarkan pasukan
pengawal berkebangsaan slavia, dan menggantinya dengan satu unit baru yang
terdiri atas para prajurit bayaran berkebangsaan Maroko, mereformasi angkatan
bersenjata, mengganti organisasi militer ala kesukuan dengan sistem resimen,
menduduki kawasan sepanjang pesisir Afrika barat daya, dan bagian utara
semenanjung Iberia.
Prestasi lainnya yaitu ia berhasil merebut Zamora pada 981, menjarah
Barcelona dalam serangannya yang ke-13, dan pada 988 ia meruntuhkan kota
Leon beserta menara-menara tinggi dan tembok-tembok raksasanya, lalu
menjadikan kerajaan Leon sebagai salah satu provinsi yang mesti menyetor upeti
6Syed Mahmudunnasir, “Islam Konsepsi dan Sejarah”, (Bandung: Remaja Rosdakraya, 1988),
hlm. 309-310.
7Raghib As Sirjani, “Bangkit dan Runtuhnya Andalusia”, (Jakarta: Pustaka Al Kautsar, 2013),
hlm. 309.
8Ibid., hlm. 311.
6tahunan. Tak berhenti sampai di situ, pada 997 ia melumpuhkan gereja megah
Santiago de Compostela.
9Kebijakan dalam bidang pembangunan dan pengaruhnya terhadap kekhalifahan
Setelah kemenangan ini, catatan kemenangannya di Cordova di tandai oleh
banyaknya tawanan Kristen yang memikul pintu-pintu gereja yang kemudian di
pakai sebagai pelengkap bangunan masjid di ibu kota, bersama dengan bel-bel
gereja yang kemudian di pakai sebagai lampu di beberapa gedung besar.
10Perhatian besar al Manshur terhadap sisi pembangunan materil dan peradaban



Baca Juga : Islam di Italia

di negerinya. Ia telah mendirikan kota az-zahirah dengan begitu baik dan
meluaskan masjid Cordova.
11 Dan banyak jalan dan jembatan baru yang baru
dibangun. Ia membangun untuk dirinya sendiri sebuahtempat kediaman yang
mewah di sebelah timur Kordova yang kemudian ia namai al Madinah al Zahirah
(kota cemerlang).
12Pengaruhnya dalam kekhalifahan, yakni namanya kemudian di sebutkan
dalam salat Jumat, dan di cantumkan dalam keping mata uang. Ia juga
mengenakan jubah berhiaskan benang-benang emas yang melukiskan nemanya.
Dan setelah 992, stempelnya menggantikan stempel Khalifah dalam dokumen
resmi yang di keluaran oleh kedutaan.
13Kebijakan dalam bidang Ekonomi dan pengetahuan
Dalam bidang ekonomi al-Manshur mengembangkan perdagangan dan
perniagaan, pertanian di perbaiki. Dan bidang pengetahuan dia mengembangkan
kebudayaan dan peradaban Arab di Spanyol dan mendorong setiap cabang ilmu
pengetahuan,
14 ia membakar semua buku filsafat dan buku bidang-bidang lain
yang masuk dalam daftar hitam kalangan teolog dari perpustakaan al Hakam.
152. Abdul Malik al Muzhaffar Dalam masa pemerintahannya dia mengubah bentuk tentara dengan kesatuankesatuan baru yang terutama direkrut di afrika Utara. Dia memperoleh beberapa
kemenangan dalam menumpaskan pemberontakan dan terus memerintah dengan
tangan besi selama hidupnya. Dan Al-Hajib Al-Muzhaffar menyiapkan pasukan
untuk menyerang pihak Kristen utara.
9Philip K Hitti, “History Of the Arabs”, (Jakarta: PT Serambi Ilmu Semesta, 2014), hlm. 677-
678.
10Ibid., hlm. 678.11Raghib As Sirjani, loc cit.,12Philip K Hitti, op cit, hlm. 677.13Ibid.,14Syed Mahmudunnasir, op cit., hlm. 311.15Philip K Hitti, loc cit.,7
Dan dia menghapuskan seperenam pungutan yang pernah di wajibkan kepada
kaum muslimin sehingga banyak yang bertambah kekaguman atas
pemerintahannya.
163. Abdurrahman Syanjul
Abdurrahman bin Al-Manshur telah melakukan sesuatu yang sebelumnya
tidak pernah dilakukan Bani Amir. Yaitu ia memaksa Khalifah Hisyam bin AlHakam untuk mengangkatnya sebagai pewaris tahta peninggalannya.
C. Akhir Pemerintahan Masing-masing Hajib1. Muhammad ibn Abi Amir al Manshur
Lima tahun sebelum ia wafat, tepatnya pada 997 H, ia melumpuhkan gereja
megah Santiago de Compostela, sebuah tempat suci yang sering di kunjungi oleh para
peziarah Nasrani dari seluruh Eropa. Akhir dari pemerintahan Hajib al Manshur
sendiri di akhiri dengan wafatnya, sebelum ia wafat, ia berkeinginan untuk mati di
medan pertempuran. Dan akhirnya terlaksana pada tahun 393 H / 1002 M, ketika ia
kembali dari sebuah peperangan melawan Castile, yang menjadi target kelima dalam
ekspedisinya.
17 Ketika akan meninggal, ia mewasiatkan supaya kepala jenazahnya di
beri bantal dengan sebuah batu tembok. Batu tembok itu di buat dari debu-debu yang
lekat pada badan dan pakaiannya di berbagai peperangan, yang kemudian di
keringkan dan di jadikan batu tembok.
182. Abdul Malik al Muzhaffar
Al Muzaffar memerintah selama enam/tujuh tahun, ia sukses
mempertahankan kesatuan dan prestise kerajaan, dan di akhir pemerintahannya ia
meninggal pada tahun 399 H / 1008 M dengan cara di racun oleh saudara sekaligus
penerusnya, Abd al Rahman, bernama belakang Syanjul.
193. Abdurrahman Syanjul
Adik dari al Muzaffar ini menggantikan kakaknya sebagai Hajib. Ia lebih
ambisius daripada pendahulunya, lantaran ia menginginkan jabatan sebagai Khalifah
Kordoba. Ketika ia sedang melancarkan ekspedisi ke wilayah utara, timbul gerakan
pemberontakan di Kordoba yang di pimpin oleh Muhammad. Muhammad sang
pemberontak berhasil menghancurkan pertahanan Khalifah Spanyol dan menurunkan
Hisyam dari jabatan Khalifah.
20 Muhammad pun menobatkan dirinya sebagai
khalifah dengan gelar al Mahdi.
16Raghib As Sirjani, op cit, hlm. 320.17Philip K Hitti, op cit, hlm. 678.18Hamka, op cit., hlm. 142.19Philip K hitti, op cit., hlm. 679.20K. Ali, “Sejarah Islam (Tarikh Pramodern)”, (Jakarta : Raja Grafindo Persada, 1997), hlm.
312.

8


BAB III
PENUTUP
Kesimpulan

Dari berbagai pemaparan panjang di atas bahwa Andalusia pada masa
Khalifah Hisyam II lebih di kuasai oleh para Hajib dari Bani Amiriyah yang
kekuasaannya melebihi kekuasaan Khalifah yang sesunggunya. Para Hajib bertindak
dan berkehedak layaknya Khalifah. Mereka menjalankan roda pemerintahan sesuai
dengan sistem yang mereka jalankan, bahkan Philip K Hitti dalam bukunya Histoy of
the Arabs menyatakan bahwa ia mengurung Khalifah di dalam istananya, dari kalimat
itu bisa di analogikan betapa berkuasanya para Hajib itu dalam menguasai roda
pemerintahan Umayyah di Spanyol.
Apabila di jadikan singkat, para hajib itu ada tiga, yang pertama adalah al
Manshur, kemudian di gantikan oleh anaknya yaitu al Muzhaffar dan kemudian di
gantikan oleh adik al Muzhaffar sekaligus anak dari al Manshur yaitu Abdurrahman.
Ketika di masa al Manshur dan al Muzhaffar, kondisi politik dan pemerintahan bisa
di bilang sangat baik bahkan bisa di katakan melebihi prestasi yang di capai oleh
Abdurrahman III. Akan tetapi setelah Abdurrahman adik dari al Muzhaffar itu
memimpin, ia tidak cakap dan memperburuk keadaan dengan memaksa Khalifah
Hisyam II untuk menunjuk ia sebagai penerusnya. Sungguh tindakan yang sangat
mengecewakan.
Muhammad II adalah sepupu Hisyam II, ia adalah orang yang memberontak
terhadap apa yang di lakukan oleh Hjib Abdurrahman. Muhammad II kemudian naik
menggantikan Hisyam II dengan gelar al Mahdi, Abdurrahman kemudian di
penjarakan dan di hukum mati, Muhammad II hanya berkuasa selama beberapa
bulan, dan saat itu hingga seterusnya terjadi kekacauan politik dalam Bani Umayyah
II, selama 21 tahun khalifah demi khalifah di turunkan dan di naikkan dengan
seenaknya dan menjadi mainan bagi orang Slavia dan orang Berber, bahkan orang
Castille pun punya andil dalam menurunkan dan menaikkan seorang Khalifah, hal itu
berakibat pada kehancuran Dinasti itu sendiri. Dan munculnya dinasti-dinasti kecil di
Spanyol.

9


DAFTAR PUSTAKA

Ali, K. Sejarah Islam (Tarikh Pramodern). Jakarta : Raja Grafindo Persada, 1997.
Hamka.
Sejarah Ummat Islam. Jakarta : Bulan Bintang, 1975.
Hitti, Philip K.
History of the Arabs. Jakarta : PT Serambi Ilmu Semesta. 2014.
Maryam, Siti dkk.
Sejarah Peradaban Islam Dari Masa Klasik Hingga Modern.Yogyakarta : Lesfi. 2012.
Mahmudunnasir, Syed.
Islam Konsepsi dan Sejarahnya. Bandung : Remaja
Rosdakarya. 1988
Sirjani, Raghib As,
Bangkit dan Runtuhnya Andalusia. Jakarta : Pustaka Al Kautsar.
2013
Sou’yb, Yoesoef, Sejarah Daulat Umayyah II di Cordova. Jakarta : Bulan Bintang.
Tt.
Nafi’rotus, Andalusia di Bawah Kekuasaan Para Hajib, dalam
bdsaklj.blogspot.co.id/2014/06/andalusia-dibawah-kekuasaan-parahajib.html?m=1. Di unduh 20 Maret 2016, Pukul 00.10.

0 komentar:

Post a Comment