Sosiologi Keluarga | Data Biologis Keluarga

Sosiologi Keluarga, blogspot.com

BAB I

LATAR BELAKANG
            Manusia memiliki suatu kebutuhan dasar yang harus dipenuhi yang disebut dengan kebutuhan biologis. Kebutuhan biologis ini seperti makan, minum, seks, bersosialisasi dan berinteraksi. Hal ini haruslah di penuhi agar tercapainya suatu kepuasan makhluk hidup, dan apabila tidak terpenuhi maka makhluk hidup tersebut dapat mati.
            Oleh karenanya Manusia memiliki suatu hubungan sosiologis yang kuat yang dinamakan keluarga, dan keluarga ini adalah suatu media atau agen sebagai pemenuh kebutuhan biologis. Oleh karena hubungan yang erat antara kebutuhan biologis dengan keluarga, maka hubungan ini penting untuk kita pelajari.


Rumusan Masalah
1.      Bagaimana Menilai Data pada Dasar Biologis Keluarga
2.      Bagaimana Istilah dan Definisi yang ada pada Dasar Biologis Keluarga
3.      Bagaimana dengan Faktor-Faktor Kebudayaan Versus Biologis
4.      Bagaimana dengan Faktor Seks
5.      Bagaimana dengan Unsur-unsur Biososial
6.      Bagaimana Hubungan antara Faktor Biologis dan Budaya





BAB II

            Kebutuhan Biologis adalah suatu hal yang dimiliki oleh manusia yang harus terpenuhi agar tercapai suatu kepuasan individu. Kebutuhan Biologis ada sejak manusia lahir atau dengan kata lain sejak manusia masih bayi. Sebagai contoh, bayi akan menangis saat lapar dan Ibu memberikan ASI agar rasa lapar itu menghilang.
            Keluarga adalah sekumpulan orang yang dihubungkan oleh ikatan perkawinan, adopsi, kelahiran yang bertujuan menciptakan dan mempertahankan budaya yang umum, meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional dan sosial dari tiap anggota.[1]
            Keluarga adalah satu-satunya lembaga sosial yang memiliki suatu tanggung jawab untuk mengatur suatu Organisme Biologis agar menjadi teratur agar sesuai dengan nilai, norma budaya yang ada dan sesuai dengan kodrat manusia. Keluarga berperan mengatur psikologis, perilaku, dan norma seseorang. Oleh karenanya dekatnya hubungan antara keluarga dan faktor-faktor biologis ini menunjukkan bahwa pentingnya untuk meninjau tentang Dasar Biologis Keluarga.
            Keluarga tentu dibebani oleh suatu peraturan sosial yang berhubungan dengan pengembangan faktor-faktor biologis, namun apabila keluarga tidak memberikan cukup perhatian terhadap faktor-faktor biologis ini, maka anggota keluarga tersebut akan mati.[2]


  B. Menilai Data
            Bahwasannya perkembangan biologis itu bergantung kepada bagaimana cara keluarga itu mendidik. Pola biologis pribadi yang normal dirubah oleh proses sosialisasi. Pada saat kita mengamati seorang anak atau orang dewasa, nenerapa aspek biologisnya telah berubah secara berarti, mulai dari selera makanan samai dengan masalah sex. Seorang anak yang dipelihara dalam pengasingan sosisla cenderung untuk tidak berkembang secara wajar, dan tidak dapat berfungsi baik sekalipun sebagai binatang.[3]
            Para sosiolog menekankan bahwa satu kesimpulan dapat diambil dari kasus anak-anak yang diasingkan itu, sebagaimana halnya dengan penelitian mengenai sosialisasi yaitu, bahwa kebudayaan manusia bukan sekedar merupakan ‘lapisan tipis’ yang menyalut unsur kebiadaban di bawahnya. Baik kebudayaan maupun biologi saling berubah satu sama lain dalam jenis ini. Makhluk manusia ini berbeda. Di manapun ia tidak hidup terasing, atau murni menyerupai binatang. Ia pun tidak dapat berkembang secara wajar sebagai makhluk tanpa hubungan dengan manusia dan pengalaman kebudayaan.

  C. Istilah dan Definisi
            Sosialisasi, adalah proses yang harus dilalui manusia muda untuk memperoleh nilai-nilai dan pengetahuan mengenai kelompoknya dan belajar mengenai peran sosialnya yang cocok dengan kedudukannya di situ.[4]
            Dorongan, merupakan desakan makhluk hidup untuk memenuhi keinginan akan makanan, air atau sex. Dorongan adalah suatu perjuangan kearah suatu tujuan, dan itu harus tercapai. Sedangkan reflek, merupakan suatu gerak syaraf yang otomatik terhadap suatu rangsangan, reflek tidak menunjuk pada suatu mekanisme tertentu dengan cara mana tujuan dapat tercapai.
            Naluri, terdiri dari baik rangsangan (suhu, waktu, adanya binatang lain) dan keadaan diri si binatang itu sendiri (tingkat dorongan sex, lapar), dan dijalankan melalui suatu mata rantai tindakan yang berhubungan satu sama lain dengan agak otomatis. Dengan kata lain, Naluri adalah suatu penggabungan antara Dorongan (drives) makhluk hidup dengan reflek.

  D. Faktor-Faktor Kebudayaan Versus Biologis
            Keluarga merupakan tempat penyedia kebutuhan biologis dan sosial, seperti makanan dan pengawasan. Namun secara sosial ini menyebabkan perubahan pada pola pengasuhannya bahwa orang tua diharapkan melindungi anaknya, bahkan mengorbankan dirinya sekalipun. Oleh karena itu, Organisme biologis harus hidup dalam kelompok yang disebut keluarga, untuk masa yang relatif lama, hingga disebut dewasa.
            Manusia adalah organisme biologis yang memiliki dorongan khas untuk mencari kepuasan. Namun kebudayaan, melakukan pengawasan dengan ketat atas waktu dan tempat dalam dorongan kepuasan itu, dengan norma tertentu.

  E. Faktor Seks
            Manusia harus mempelajari semua pola tingkah laku kehidupan keluarga, mulai dari bersenggama sampai cara memelihara anak-anak. Pada masyarakat Amerika, umpamanya, dorongan sex itu dihubungkan dengan parfum, bunga, musik tertentu, gerakan dan lain-lain yang mengandung arti seksual sampai batas tertentu. Dengan pengertian, berbagai bagian tubuh mempunyai arti seksual yang berbeda antar masyarakat. Seolah- olah hal itu telah menjadi seksual karena adanya penanaman kebudayaan yang seumur hidup.
            Mengenai dorongan seks, hal ini terjadi kepada semua makhluk hidup, normalnya terjadi kepada pejantan dan betina, jika di dunia manusia dinamakan laki-laki dan perempuan. Dorongan seks manusia dibatasi atau ditekan oleh oleh otaknya yang bersifat kompleks. Seperti adanya budaya mengenai perkawinan yang diatur oleh suatu adat. Kemudian hilangnya dorongan, atau naluri seks kepada saudara sendiri dikarenakan proses sosialisasi keluarga atau budaya. Kemudian dorongan seks yang terjadi pada manusia relatif tak berhenti, tidak seperti makhluk hidup lain yang memiliki masa atau musim kawin. Namun manusia memiliki suatu masa yang dinamakan haid, tetapi siklus haid ini belum diketahui apakah berpengaruh kepada bertambahnya birahi seks pada manusia atau tidak.
            Pada Kedewasaan, pengertian yang populer mengenai “Kedewasaan” tidak didasarkan atas perbedaan-perbedaan  kedewasaan fisik antara kedua jenis kelamin, tetapi atas dasar perbedaan peran sosial yang akan mereka tempati. Maksudnya disini adalah, tingkat kedewasaan laki-laki ditentukan oleh faktor kemapanan nya, kemapanan dalam faktor ekonomi maupun sosial. Kemudian tingkat kedewasaan perempuan ditentukan lebih kearah psikologis, maksudnya apabila perempuan sudah memiliki jiwa ke-ibuan maka sudah bisa dianggap dewasa.

  F. Unsur-Unsur Biososial
            Unsur-unsur ini terbagi atas 3 unsur yaitu:
      1. Unsur Pertama adalah pengelompokkan keluarga, contohnya seperti pada sekumpulan singa terdapat pejantan dewasa, betina dewasa, dan anak-anak singa. Hal ini merujuk kepada suatu genetik tertentu.
     2.  Unsur Kedua adalah batasan daerah/wilayah suatu kelompok keluarga, suatu kelompok memerlukan adanya suatu wilayah atau daerah agar mencukupi kebutuhannya, mengenai perluasan wilayah tergantung pada kebutuhan kelompok tersebut. Bahkan mereka rela mempertaruhkan nyawanya untuk mempertahankan wilayah tersebut.
        3. Unsur Ketiga, adalah naluri berkuasa. Hal ini mendorong adanya suatu perilaku cemburu dan agresif.[5]




  G. Hubungan Faktor Biologis dan Budaya
            Suatu unsur biologis itu untuk menjalani kehidupannya termotivasi oleh adanya suatu budaya, contohnya seperti unsur biologis yaitu manusia yang memiliki kebudayaan mengasuh anak. Siklus ini akan berjalan terus yang akan diteruskan oleh generasi selanjutnya yaitu anak-anak mereka. Namun hal ini tidak akan berlanjut kepada generasi selanjutnya tanpa ada suntikan moral yang ditanamkan seorang ibu kepada anaknya. Oleh karena itu hubungan antara unsur biologis dan kebudayaan adalah adanya suatu ikatan motivasi dan moral.
                                                                                                        



Penutup
Kesimpulan
            Unsur biologis adalah suatu hal yang ada pada suatu makhluk hidup yang kesemua unsur tersebut harus terpenuhi. Unsur Biologis  makhluk hidup itu seperti makan, minum, seks, naluri, sosialisasi dsb.
            Keluarga adalah sekumpulan orang yang dihubungkan oleh ikatan perkawinan, adopsi, kelahiran yang bertujuan menciptakan dan mempertahankan budaya yang umum, meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional dan sosial dari tiap anggota. Di dalam keluarga pasti ada yang namanya melindungi dan mempertahankan kekuasaan demi keluarga.


            Hubungan antara unsur Biologis dan Keluarga adalah keluarga bertugas untuk memenuhi kebutuhan biologis suatu unsur biologis seperti manusia. Kemudian fungsi lain keluarga adalah mendidik dan membentuk moral suatu unsur biologis sesuai dengan nilai dan norma budaya yang ada.

Daftar Pustaka

Dunia Ilmu. 2012. “Konsep Dasar Keluarga”. Dalam http://ilmugreen.blogspot.co.id/. Diakses pada 10 Oktober 2017.
Evinurleni. 2013. “Dasar Biologis Keluarga”. Dalam https://www.slideshare.net diakses pada tanggal 10 Oktober 2017.
Goode, William J. 1985. Sosiologi Keluarga. Jakarta: PT Bina Aksara





                [1] Dunia Ilmu. “Konsep Dasar Keluarga”. Dalam http://ilmugreen.blogspot.co.id diakses pada tanggal 10 Oktober 2017.
                [2] William J. Goode. Sosiologi Keluarga. Jakarta: PT. Bina Aksara. 1985. hlm 16.
                [3] William J. Goode. Sosiologi Keluarga. Jakarta: PT. Bina Aksara. 1985. hlm 19.
                [4] William J. Goode. Sosiologi Keluarga. Jakarta: PT. Bina Aksara. 1985. hlm 20.
                [5]Evinurleni. “Dasar Biologis Keluarga”. Dalam https://www.slideshare.net diakses pada tanggal 10 Oktober 2017.

0 komentar:

Post a Comment