BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Jengish khan yang membagi kekuasaannya kepada empat orang putranya yaitu: Juchi,Cagtai,Touli dan Ogedei. Caghtai yang di beri kekuasan yang membentang ke Timur dari Transoxiana sampai Turkistan Timur atau Turkistan China,yang nantinya akan terjadi perebutan kekuasaan oleh keturunannya .
setelah wafanya chinggis, cahgtai sebagai anak keduanya yang juga seorang ahli hukum mongol, sangatlah menentang keras tentang hukum islam, dimana sangat bertentangan dengan hukum mongol mengenai penyembilihan hewan dan juga mandi di air mengalir.
Namun demikian dia mempunyai seorang mentri yang bernama Qutub al-Din Habs dia adalah seorang muslim yang banyak membantu pemerintahan caghtai dan caghtai pula masih tetap bertahan dengan wasiat ayahnya yaitu tetap menjadi gubernur dibawah kekuasaan Ogotai sebagai Khan Agung.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah asal-usul Dinasti Cagtai
2. Bagaimanakah sistem pemerintahan Dinasti Caghtai
3. Siapakah Raja-raja yang menguasainya
BAB II
PEMBAHASAN
1. Asal-usul berdirinya Dinasti Caghtai
Caghtai sebagai putra kedua dari Chengis Khan yang diberikan kekuasaan oleh ayahnya sebagi gubenur di sekitar Transoxiana di bawah kekuasaan Khan Agung (1227-1241). Dinasti ini terletak atas wilayah-wilayah yang di kuasai Caghtai yaitu yang membentang dari sungai Illi (sekarang bagian timur Kazakhstan) dan Kashgaria (sebelah timur Tarim Basin) hingga Transoxiana (Uzbekistan dan Turkmenistan). Atau luasnya yang saat ini sekitar lebih dari Lima Negara Asia tengah dan Iran Utara.
Berdirinya Dinasti ini terlihat setelah kematian Caghtai , karena sepeninggalnya kekuasaan nya terpecah karena perebutan kekuasaan oleh saudara dan anak-anaknya. Hal ini sangat di manfaatkan oleh Alughu untuk mendirikan dinasti ini .Alughu adalah cucu Caghtai yang memanfaatkan perang saudara antara putra-putra Mongke dan Ariq Boke untuk menguasai Khawarazm,Turkestan Barat dan Afganistan. Dan sekaligus menjadi pendiri sejati dinasti Caghtai.
Keturunan Caghtai di Transoxiana segera dipengaruhi islam, tetapi segera di tumbankan, namun keturunan Caghtai di Dunia timur Ahirnya membantu penyebaran islam di Turkistan Tiongkok, dan mereka bertahan hngga abad XVII M.
2. Sistem pmerintahan Dinasti Caghtai
Qara Hulegu atau bisa di sebut Alughu yang mencetuskan pertamakali pemerintahan Dinasti ini memerintah pada tahun 639H/1241 M yang menguasai Transoxiana namun di pecat oleh Khan Agung ,Kayuk Khan (1241-1248) karena menolak kedaulatan Khan agung di Karakuran dan mendirikan dinasti sendiri. Alughu digantikan oleh putra ke lima Caghtai yaitu Ishu Monguki. Karena terlibat kasus dalam penggulingan Khan Agung ,maka Monguki di oecat lalu di bunuh.
Lalu selanjutnya yang memerintah yaitu kemabali kepada Alughu pada tahun 1251 M, namun ia mendadak meninggal duniia dan kekuasaan ahirnyya dipegang oleh istrinya yaitu Orghana, dalam tugasnya ia sangat memperhatikan umat Islam bahkan ada yang berpendapat bahwa ia telah masuk islam.
Setelah Oraghana, putranya menduduki pemeintahan dengan penguasa Mongol pertama yang menggunakan Nama islam yaitu Mubarak Khan ,nama yang di ambil dari bahasa arab dan Persia. pemerinthannya tidak berlngsung lama karena di gulingkan oleh sepupunya dan anak pamanya yaitu Buraq Khan,yang jga tidak berlangsug lama kepemimpinanya karena di gulingkan oleh sepupu Kan Agung,Kayuk Khan yaitu Kaydu. Kaydu inilah dengan keberanian semangat juangnya mampu melawan Kubilai Khan. Dan ia meninggal saat pulang dari menyerbu karakuram pada tahun 1309M.
Setelah Buraq khan meninggal lalu kekuasaannya di gantikan oleh buka timur. Setelah buka timur meninggal dunia pada tahun 1282M, anak dari Buraq Khan yaitu Duwa Khan naik tahta.
Duwa Khan inilah kekuasaan terpanjang di kalangan penguasa dinasti Caghtai serta ia menerima supremasi dari Khan agung , dan dinasti caghtai mencapai puncaknya.
Dua khan melakukan ekspansi ke Kara Koja namun serangan ke kota itu gagal karena penguasanya Idikut Khochar berhasil menguasai peperangan dengan menikahkan putrinya dengan Duwa Khan.
Ekspansi selanjutnya yaitu melawan Beshbalik, mengalahkan pasukan Yuan. Dan pada taun 1278 Duwa Khan telah memimpin serangan ke yuan. Tiak lama dari thun 1301 kaidu wafat kemudian menurut wasian harus digantikan oleh Orus , namun karena Duwa khan bersikeras untuk mengangkat Chappar sebagai pengganti ayahnya. Duwa khan meminta Chappar agar menyatukan kekuatan untuk menghentikan pertikaian sesame bangsa mongol dan mengirim pasukan ke Great Khan. namun Chappar menolak untuk mendatangi pertemuan perdamaian dan terjadilah perang antara Duwa dan Chappar karena Duwa mwngambil alih tanah kekuasaan Chappar dan memberikannya kepada Chengzong. Saat pertempuran berlangsung saudara Chappar,yaitu Sarban yang berada di Transoxiania menyerah kepada Illkhan walaupun di kota itu penduduknya masih banyak yang membela Kaydu (ayah Chappar).
Setelah itu Duwa Khan mengadakan perdamaian dengan Chappar dan diterima oleh Chappar. Kemudian Duwa Khan mengalahkan Baba,namun Duwa Khanbersekongkol dengan Cengzong untuk menggulingkan saudara Chappar, lalu chappar membantu saudaranya yaitu Orus namun karena Duwa khan di bantu oleh Yuan Chappar menyerah. Sebagai balas bdi Duwa menyerahkan timur laut kepada dinasti yuan dan cengzong memberikan hadiah kepada Duwa hal ini menjadi tanda pulihnya permusuhan antra dinasti Yuan dan Canghtai sejak pertengahan abad XIII.
Setelah Duwa Kan wafat pada tahun 1307 M tiga orang putranya yang memerintah dinasti Caghtai yaitu Ishen Buka(1309-1318), Khan Babak (1318-1326) dan Tarmashirin (1326-1334) M.
Dari ketiga putra dari Duwa ini yang sangat popular yaitu Tarmashirin ,setelah masuk islam ia berganti nama menjadi Alaudin. Para sejarawan menggambarkan ia adalah cahayanya dinasti caghtai karena upayanya membawa masuk islam ke pedaaman Asia.bahkan Ibnu Batutah pun pernah mengunjunginya etika melaukan perjalanan ke Asia tengggara .
Namun pada saat ia memerintah banyak sekali terjadi pemberontakan yang di lakukan oleh burzan.dan itu pula yang menyebabkan ia lengser dari jabatannya. Pada kekuasaan berikutnya sekitar tahun 1334 dab 1369 terdapat 17 penguasa Transxiania secara berturut-turut namun karena lemahnya mereka tidah ada yang mampu memulihkan situasi di sana sehingga menimbulkan konflik sesame bangsa mongol,konflik daam istana, keengian,dan haus kekuasaan dan membawa dinasti ini kepada kehancuran.
3. Raja-raja yang menguasai dinasti Caghtai
a. Caghtai(1227 M).
b. Qara Hulegu(1241-1248M) pemerintahan ke-1
c. Ishu Mongguki(1248-1251 M).
d. Qara Hulegu(1251M). pemerintahan ke-2
e. Orghana(1251-1266M).
f. Mubarak Syah(1266M).
g. Burak Khan (1266-1271M) raja pertama muslim.
h. Nik Pay(1271M).
i. Buka timur(1282M).
j. Dua Khan(1307M).
k. Ishen Bukay (1309-1318M).
l. Khan Kabag(1318-1326M).
m. Therma Shirrin(1326-1334M).
n. Changshi (1334M).
o. Buzan(1334M).
p. Yesun Temur(1338M).
q. Muhamad(1342M).
r. Qazan(1343M).
s. Danishmendji(1346M).
t. Bayan Quli(1348M).
u. Syah temur(1359M).
v. Tughluq Temur(1359-1363M) penaklukan Timurryah.
BAB III
KESIMPULAN
Chaghtai sebagai keturunan dari mongol yang mempunyai kekuasaan yang setara dengan lima Negara, ia sangatlah kuat dalam perundang undangan dan uga dalam sistim pemerintahannya. Setelah kematiannya daerah kekuasaanya menjadi perebutan antra keluarganya ataupun anak-anaknya, maka cucunya lah Alughu yang meresmmikan berdirinya dinasti ini.
Perpecahan antar saudara inilah yang banyak memicu keruntuhannya,dan juga kerap terjadinya perang anatara bangsa mongol sendiri yangmembuat Canghtai lemah. Namun walau sering berganti pemimpin dinasti ini bertahan hingga 150 tahun.
Banyak sekali pemimpin yang menguasai dinasti ini, namun karena banyak konflik kemajuan-kemajuannya tidak tertinggal halini dpat kita lihat dari adanya pembangunan kota Transoxiana yang indah di tepi sungai oxo. Ada juga dua kota yang terkenal sebagai pusat politik yaitu Isikkul dan Talash, dan yang paling popular yaitu Istana Nakh Shab dan sebagai penguasa yang berdiri sendiri juga adanya mata uang perak Kabaki.
5 | Dinasti Caghtai
0 komentar:
Post a Comment