Hubungan Ilmu Sejarah dan Ilmu Sosial, data:image |
BAB I
PENDAHULUAN
Sejarah memiliki hubungan timbal balik dengan ilmu sosial. Jika
diibaratkan seperti halnya simbios mutualistis, sama sama menguntungkan.
Sejarah memiliki kegunaan bagi ilmu sosial, dan ilmu sosial menjadi ilmu bantu dalam
mengkaji sejarah. Keduanya memiliki objek yang sama yaitu manusia. Dalam
mempelajari sejarah, tentu tidak akan terlepas dengan ilmu ilmu sosial.
Meskipun demikian keduanya masih dapat dibedakan karena antara sejarah dan ilmu
sosial memiliki ciri khas masing-masing.
B. Rumusan Masalah
1.
Apakah hubungan
sejarah dan ilmu sosial ?
2.
Apa saja
persamaan dan perbedaan sejarah dan ilmu-ilmu sosial ?
3.
Apa kegunaan
ilmu-ilmu sosial bagi sejarah ?
4.
Apa Kegunaan
Sejarah bagi ilmu-ilmu sosial ?
C. Tujuan
Penulisan
1.
Mengetahui
hubungan sejarah dan ilmu sosial
2.
Mengetahui
persamaan dan perbedaan sejarah dan ilmu sosial
3.
Mengetahui
kegunaan ilmu-ilmu sosial bagi sejarah
4.
Mengetahui
kegunaan sejarah bagi ilmu-ilmu sosial
BAB II
PEMBAHASAN
A. Hubungan Sejarah
Dan Ilmu-ilmu Sosial
Sebelum membicarakan hubungan sejarah dan ilmu-ilmu sosial, perlu
diketahui bahwa sejarah termasuk sebagai salah satu dari ilmu-ilmu sosial
karena fokus kajianya adalah manusia. Sejarah dan ilmu-ilmu sosial memiliki
hubungan timbal balik. Sejarah membutuhkan ilmu-ilmu sosial dalam hal deskripsi
dan analisis, Ilmu-ilmu sosial pun membutuhkan sejarah untuk melakukan
pendekatan atau metode untuk mendapatkan kecenderungan-kecenderungan serta
pola-pola umum sebelum dapat meramalkan atau memprediksi masa yang akan datang
(kartodirjo, 1992 : 209).
Kemudian, bagaimana hubungan timbal balik antara
sejarah dengan ilmu-ilmu sosial lainnya? Hal ini dapat dijelaskan sebagai
berikut:
1.
Hubungan Sejarah dengan
Ilmu Sosiologi
Sejarah menyajikan kehidupan manusia ditengah
lingkungan geografis dan sosialnya. Setiap masyarakat manusia senantiasa
terikat oleh struktur sosial, proses-proses sosial serta perubahan demi
perubahan yang melibatkan jalinan unsur-unsur sosial, lembaga-lembaga sosial,
kelompok-kelompok sosial dengan lapisan dan stratanya masing-masing. Sosiologi
sangat membantu sejarah, terutama dalam memahami interaksi atau hubungan antar
manusia serta membantu menjelaskan aktivitas bersama manusia dan masa lampau.
2. Hubungan Sejarah dengan Ilmu Geografi
Ilmu geografi berkaitan dengan latar geografis tempat
sejarah tejadi. Dimensi ruang ini membantu menjelaskan kejadian sejarah
terutama yang berhubungan dengan lokasi, kondisi, struktur, dan bentuk tanah.
3. Hubungan Sejarah dengan Ilmu Ekonomi
Ilmu ekonomi merupakan ilmu bantu yang menunjang penelitian sejarah. Ilmu
ekonomi dan sejarah itu sama-sama termasuk kedalam ilmu sosial, yaitu ilmu yang
membahas interaksi manusia dan lingkungannya. itulah kenapa di SMP, pelajaran
ekonomi dan sejarah itu digabung. karena berasal dari rumpun ilmu yang sama,
terkadang materinya pun berkaitan bahkan terkadang tumpang-tindih. Misalnya,
pada materi perdagangan internasional, di sejarah juga ada. di sejarah disebutkan bahwa bangsa eropa
pergi ke indonesia utk mencari rempah-rempah.Dengan belajar dari masa lalu
(sejarah) kita juga dapat belajar supaya perekonomian dapat lebih baik.
Banyak Kebijakan pemerintah kolonial di masa lalu yang dilandasi oleh
kepentingan ekonomi. Misalnya, untuk memahami sejarah perdagangan rempah-rempah
di Nusantara pada abad ke XVI sampai abad XVIII,maka tidak dapat dipisahkan
dari peran kongsi dagang Hindia Belanda Timur yakni VOC ( Verenigde Oost Indische
Compagnie).
4. Hubungan Sejarah dan Antropologi
Pada dasarnya sejarah lebih banyak memfokuskan
kajiannya pada manusia dan masalahnya. Antroplogi adalah ilmu yang mempelajari
tentang masyarakat dan kebudayaan. Perkembangan sejarah sendiri memperlihatkan
bahwa kebudayaan manusia senantiasa berkembang seiring perkembangan hubungan
antar manusia yang semakin intens. Sejarah menggambarkan manusia dan masyarakat
masa lampau dan penggambaran tersebut juga mencangkup kebudayaan yang antara
lain : kepercayaan, mata pencaharian, dan teknologi. Hal ini menyebabkan
sejarah tidak dapat menghindar dari keharusan untuk mengapresiasi antropologi
sebagai salah satu perangkat kajian dan analisisnya.
5. Hubungan Sejarah dengan Ilmu Politik
Politik merupakan salah satu aspek kehidupan yang
sangat mempengaruhi terjadinya perubahan. Pentas sejarah manusia bahkan sangat
didominasi oleh pergulatan politik yang menyebabkan terjadinya perubahan demi
perubahan, tidak hanya dalam hal pemerintahan, melainkan juga wilayah, pola
hidup dan pola hubungan yang kemanusiaan yang lebih luas. Hal ini menjadikan
penyelidikan sejarah tidak mungkin menghindarkan dari pemanfaatan ilmu politik
sebagai perangkat analisis.
6.
Hubungan
Sejarah dengan Ilmu Psikologi
Ilmu Psikologi berkaitan dengan mental dan kejiwaan manusia.
Manusia yang menjadi objek kajian sejarah tidak hanya sekedar dijelaskan
mengenai tindakan yang dilakukan dan apa yang ditimbulkan dari tindakan itu.
Hal ini berkaitan dengan kondisi kejiwaan yang bersangkutan. Penggunaan
psikologi dalam sejarah, melahirkan fokus kajian sejarah mentalitas.
B. Perbedaan
Sejarah Dan Ilmu-ilmu sosial
Meskipun sejarah dan ilmu-ilmu sosial memiliki objek dan subjek
yang sama, yaitu manusia dan kehidupanya sama halnya dengan
kajian dalam ilmu-ilmu sosiologi, antropologi, psikologi, geografi, ekonomi,
dan sebagainya. Namun demikian, antara ilmu sejarah dengan ilmu-ilmu sosial
lainnya memiliki perbedaan seperti berikut ini.
Ø Berdasarkan
tujuan
Tujuan sejarah dalah mempelajari hal-hal yang unik, tunggal, idiografis, dan sekali. Sedangkan ilmu sosial lebih tertarik pada hal-hal yang umum, ajeg, nomotetis (Kuntowijoyo 1995: 109).
Tujuan sejarah dalah mempelajari hal-hal yang unik, tunggal, idiografis, dan sekali. Sedangkan ilmu sosial lebih tertarik pada hal-hal yang umum, ajeg, nomotetis (Kuntowijoyo 1995: 109).
Ø Berdasarkan
pendekatannya
Sejarah mempunyai pendekatan yang diakronis, yaitu memanjang dalam waktu namun menyempit dalam ruang. Sedangkan ilmu sosial mempunyai pendekatan sinkronis, yaitu menyempit dalam waktu namun melebar dalam ruang
(Kuntowijoyo 1995:105).
Sejarah mempunyai pendekatan yang diakronis, yaitu memanjang dalam waktu namun menyempit dalam ruang. Sedangkan ilmu sosial mempunyai pendekatan sinkronis, yaitu menyempit dalam waktu namun melebar dalam ruang
(Kuntowijoyo 1995:105).
Ø Berdasarkan
konteks waktu
Sejarah menitik beratkan pada masa lampau. Sedangkan ilmu sosial menitik beratkan pada masa kini dan masa yang kan datang (Rustam 1999 : 43).
Sejarah menitik beratkan pada masa lampau. Sedangkan ilmu sosial menitik beratkan pada masa kini dan masa yang kan datang (Rustam 1999 : 43).
Ø Berdasarkan
obyek kajian
Sejarah lebih menitik beratkan pada apa, siapa, kapan, dan bagaimana peristiwa terjadi. Sedangkan ilmu sosial lebih pada masalah sosial yang kaitannya dengan nilai-nilai moral serta pranata-pranata sosial ( Rustam 1997 : 43)
Sejarah lebih menitik beratkan pada apa, siapa, kapan, dan bagaimana peristiwa terjadi. Sedangkan ilmu sosial lebih pada masalah sosial yang kaitannya dengan nilai-nilai moral serta pranata-pranata sosial ( Rustam 1997 : 43)
Ø Berdasarkan
subyek peneliti
Sejarawan akan merekonstruksi peritiwa-peristiwa sejarah secara obyektif untuk diambil hikmahnya sebagai guru yang baik “historia megistra vitae”. Sedangkan ilmuwan sosial lebih menekankan pada ramalan dan pengendalian (Rustam 1997: 42).
Sejarawan akan merekonstruksi peritiwa-peristiwa sejarah secara obyektif untuk diambil hikmahnya sebagai guru yang baik “historia megistra vitae”. Sedangkan ilmuwan sosial lebih menekankan pada ramalan dan pengendalian (Rustam 1997: 42).
C.
Kegunaan Ilmu-Ilmu Sosial untuk Sejarah
Kegunaan ilmu-ilmu sosial pada sejarah dapat
kita golongkan ke dalam empat macam, yaitu :
(1)
konsepBahasa latin conceptus berarti gagasan atau ide. Sejarawan banyak menggunakan konsep ilmu-ilmu sosial.,
(2) teori
Teori adalah kaidah yang mendasari
suatu gejala dan sudah diverifikasi. Teori-teori dalam ilmu sosial banyak
digunakan oleh sejarawan untuk membantu mengungkap sejarah.
(3) permasalahan
Dalam sejarah banyak sekali
permasalahan ilmu-ilmu sosial yang bisa dijadikan topik penelitian sejarah.
Misalnya kriminalitas, pajak, kerja paksa, dan lain-lain.
(4) pendekatan Pendekatan merupakan cara menjelaskan suatu penelitian dengan memanfaatkan salah satu aspek ilmu sosial.
D.
Kegunaan Sejarah Bagi Ilmu-ilmu Sosial
Ø Sebagai
kritik terhadap generalisasi ilmu ilmu sosial
Ø Permasalahan
sejarah dapat menjadi permasalahan ilmu-ilmu sosial
Ø Pendekatan
sejarah yang bersifat diakronis menambah wawasan dimensi baru pada ilmu-ilmu
sosial yang bersifat singkronis.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulam
Sejarah dan ilmu-ilmu sosial saling membantu dalam proses
pengkajian. Sejarah perlu melakukan analisis dengan ilmu bantu berupa ilmu-ilmu
sosial. Ilmu-ilmu sosial pun membutuhkan pendekatan historis dalam mengkaji
permasalahan sosial untuk lebih memperkaya keilmuanya.
Baca Juga: Dasar-dasar Ilmu Sejarah
B. Saran
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah,
untuk itu penulis berharap adanya kritik dan saran yang membangun, demi
kebaikan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca, dan
khususnya bagi penulis.
DAFTAR PUSTAKA
Kartodirdjo,
Sartono. 1993. Pendekatan Ilmu Sosial dalam Metodologi Sejarah. Jakarta:
Gramedia Pustaka.
Kuntowidjoyo. 2001. Pengantar Ilmu Sejarah. Yogyakarta: Yatasan Bentang Budaya.
Tamburaka, Rustam. 1999. Pengantar Ilmu Sejarah, Teori Filsafat Sejarah, Sejarah Filsafat dan IPTEK. Jakarta: Rineka Cipta.
Kuntowidjoyo. 2001. Pengantar Ilmu Sejarah. Yogyakarta: Yatasan Bentang Budaya.
Tamburaka, Rustam. 1999. Pengantar Ilmu Sejarah, Teori Filsafat Sejarah, Sejarah Filsafat dan IPTEK. Jakarta: Rineka Cipta.
0 komentar:
Post a Comment