Showing posts with label SEJARAH UMAT ISLAM MASA MODERN. Show all posts
Showing posts with label SEJARAH UMAT ISLAM MASA MODERN. Show all posts
 Sejarah Syria, https://nationalinterest.org
Kata Pengantar
Assalamu’alaykum wr.wb. dengan mengucapkan puji syukur kepada Allah SWT karena atas berkat-Nya lah kita masih diberikan kesehatan hingga mampu menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Sholawat serta Salam juga kirimkan untuk junjungan kita Nabi Muhammad SAW karena beliau lah yang membawa kita dari zaman kebodohan menuju zaman yang penih dengan ilmu pegetahuan. Alhamdulillah makalah ini telah selesai, saya sebagai penulis mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang membantu menyelesaikan makalah ini.

Yogyakarta, 14 Februari 2019

penulis
Daftar Isi

Kata Pengantar 1
Daftar Isi 2
BAB I 3
PENDAHULUAN 3
A. Latar Belakang 3
B. Rumusan Masalah 4
C. Tujuan 4
BAB II 5
PEMBAHASAN 5
A. Keadaan Geografis Syria 5
B. Sejarah Suriah Pra-Kemerdekaan 6
C. Revolusi Druze dan Kemerdekaan Suriah 8
BAB III 11
PENUTUP 11
A. Kesimpulan 11
B. Saran 11
Daftar Pustaka 12
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut sejarah, Islam dibagi kedalam tiga fase. Fase pertama yaitu periode klasik yang dimulai pada abad ke-7  M sampai abad ke-13 M atau sekitar tahun 1258. Kemudian, fase kedua yaitu  periode pertengahan, periode ini dimulai dari runtuhnya Dinasti Abbasiyah hingga penghujung abad ke-18. Periode ketiga yaitu periode modern, periode ini ditandai dengan bangkitnya rasa nasionalisme umat Islam dalam melepaskan diri dari jajahan bangsa Barat yang terjadi sekitar abad ke-18 sampai ke-20. 
Setiap periode Islam, selalu membahas negara-negara yang ikut mewarnai dari proses perjuangan umat muslim. Namun dalam makalah ini, pemakalah akan membahas sejarah umat Islam pada masa modern tepatnya di negara Syria. 
Syria merupakan sebuah negara di Asia Barat yang penduduknya 90% beragama Islam dan 10% beragama Kristen. Syria merupakan salah satu negara yang memilki tanah yang subur dan berada pada titik yang strategis, sehingga banyak bangsa lain yang memperebutkannya dan pada akhirnya Syria diduduki oleh bangsa asing. Dalam pendudukan tersebut, Syria berusaha memperjuangkan hak atas wilayahnya. Untuk itu dalam makalah ini akan dijelaskan bagaimana sejarah umat Islam di Syria pada masa modern.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana keadaan geografis di Syria atau Suriah?
2. Bagaimana sejarah pra-kemerdekaan Syria atau Suriah?
3. Bagaimana sejarah revolusi Druze dan kemerdekaan Syria atau Suriah?
C. Tujuan
1. Dapat mengetahui keadaan geografis di Syria atau Suriah
2. Dapat mengetahui dan memahami sejarah pra-kemerdekaan Syria atau Suriah
3. Dapat mengetahui dan memahami sejarah revolusi Druze dan kemerdekaan Syria atau Suriah
BAB II
PEMBAHASAN
A. Keadaan Geografis Syria 
Secara geografis Syria atau Suriah termasuk salah satu negara di Timur Tengah atau Asia Barat Daya. Letak Syria atau Suriah berbatasan dengan Turki di sebelah Utara, Irak di sebelah timur, Yordania di sebelah Selatan dan Israel, Lebanon serta Laut Tengah di sebelah barat. Luas Suriah sekitar 185. 180 km2. Syria atau Suriah beribukota di Damaskus dan bahasa resmi yang digunakan adalah bahasa arab.

Dataran pantai paling barat adalah daerah  pertanian terbaik dan pemukiman penduduk terbesar di Syria atau Suriah.  Syria atau Suriah memiliki dua pelabuhan utama, yakni Pelabuhan Tartus dan al-Ladhigiyah. Pelabuhan ini berada pada garis pantai di laut tengah yang panjangnya sekitar 180 KM , diapit oleh Turki dan Lebanon. Barisan pegunungan dan beberapa lembah subur  yang ditempati beberapa kota besar, menjadi pembatas sebagian besar dataran pantai dan pedalaman. Selanjutnya, dataran tinggi dan gurun pasir berbatu terletak di sebelah timur pegunungan. Gurun pasir ini mencakup lebih dari setengah wilayah negara Suriah. Luas dari gurun pasir membentang sampai ke Yordania, Irak bagian barat dan Saudi Arabia bagian utara.  
Selain itu, gurun pasir Suriah juga berbatasan dengan berbatasan dengan daerah subur di utara yang dialiri Sungai Efrat. Sebuah bendungan dibangun di sungai ini untuk memasok hampir 35% kebutuhan listrik Suriah.

B. Sejarah Suriah Pra-Kemerdekaan
Pada awal abad ke-20 atau tepatnya sebelum tahun 1918, Suriah masih menjadi salah satu wilayah Turki Utsmani yang saat itu sedang mengalami masa kemunduran. Di tengah situasi yang semakin terdesak oleh negara-negara Barat, posisi Suriah menjadi semakin penting bagi Utsmani. Ketika itu diupayakan agar Suriah menjadi basis ekonomi yang penting di bidang pertanian dan perindustrian.
Akan tetapi, kondisi berubah pasca kekalahan Turki Utsmani di Perang Dunia I. Banyak daerah Utsmani akhirnya menjadi daerah jajahan negara-negara Barat, termasuk Suriah. 
Seperti halnya negara Timur Tengah lainnya, Suriah menyimpan cadangan minyak di gurun pasirnya. Selain itu Suriah juga merupakan daerah penting bagi Suez. Untuk itu, banyak negara-negara Barat memperebutkan Suriah pada masa menjelang keruntuhan Utsmani. 
Pada 16 Mei 1916 atau menjelang kekalahan Turki Utsmani di Perang Dunia I yang sudah diprediksi. Inggris, Rusia dan Perancis mengesahkan perjanjian Sykes-Picot yang membagi wilayah-wilayah Utsmani untuk mereka. Inggris akan memperoleh wilayah di antara Laut Mediterania dan Sungai Yordan yang mencakup Yordania, Irak Selatan dan tambahan beberapa daerah kecil termasuk pelabuhan Haifa dan Arce Palestina. Perancis akan memperoleh Turki Tenggara, Irak Utara, Suriah dan Lebanon. Sementara Rusia akan memperoleh Istanbul, Selat Turki dan Armenia.
Pada 5 Oktober 1918, Perancis menyerbu Suriah dan merebut Beirut. Turki yang di tengah kehancuran, membalasnya dengan menyerang Mudros pada 30 Oktober 1918. Setelah serangan Turki, Inggris dan Perancis pada 8 November 1918 menjanjikan kemerdekaan kepada Suriah. Janji itu mengakibatkan berkobarnya nasionalisme Arab di Suriah. Faisal, putra dari Syarif Husain yang ingin berkuasa di Suriah menjadi pemimpin gerakan itu.
Faisal bersama T.E Lawrence (Lawrence of Arab) pergi ke London untuk memperjuangkan kemerdekaan Suriah di dalam sidang perdamaian Versailes tanggal 6 Februari 1919 M. Perjanjian Versailles memutuskan untuk mengirimkan panitia yang akan menyelidiki kesiapan Suriah menjadi negara merdeka. Panitia ini terdiri dari dua orang, yakni H. C king dan CH. R. Crane . Setelah diadakan penyelidikan di Suriah, King dan Crane menyarankan agar Suriah di tempatkan di bawah mandat Perancis dengan Faisal sebagai rajanya. Usulan itu ditolak oleh Perancis, akibatnya bangsa Arab di Suriah menjadi membenci Perancis dan semakin berkobar semangat nasionalisme Arab.
Situasi yang memanas, perkumpulan al-Fatat sebuah organisasi mahasiswa-mahasiswa arab di Perancis, menjelma menjadi partai kemerdekaan Arab dan memimpin gerakan nasionalisme Suriah. Mereka juga menuntut penggunaan bahasa Arab sebagai bahasa resmi di samping bahasa Turki. 
Pada tanggal 9 Juli 1919 di Damaskus, diadakanlah Kongres Nasional yang menuntut kemerdekaan Suriah. Salah satu hasil kongres menyebutkan, apabila kemerdekaan Suriah tidak mungkin diraih maka lebih baik Suriah berada di bawah mandat Inggris atau Amerika. Sejak saat itu, gerakan nasiolisme Suriah secara diam-diam memperoleh dukungan dari Inggris. Tuntutan kemerdekaan semakin bergelora di Suriah, hal ini mengakibatkan pertempuran-pertempuran antara bangsa Arab melawan pasukan Perancis tidak dapat dihindarkan. 
Pada 11 Maret 1920, Faisal diangkat menjadi raja Suriah oleh Kongres Nasional Suriah di Damaskus. Akan tetapi pada 25 Juli 1920, Liga Bangsa-Bangsa (LBB) memutuskan Suriah berada di bawah mandat Perancis. Meskipun keputusan LBB telah keluar, Faisal masih tetap ingin mempertahankan kekuasaannya. Disisin lain, Perancis semakin muak dengan gerakan nasionalisme yang dipimpin Faisal. Akibatnya, Perancis menyerang Suriah dan merebut Damaskus. Faisal diturunkan takhta dan akhirnya ia melarikan diri.
Pasca peristiwa tersebut, perancis mulai mengatur pemerintahan di Suriah. Untuk menopang administrasi yang efektif dan untuk menghalangi perkembangan gerakan kemerdekaan, pihak Perancis membagi wilayah menjadi beberapa wilayah etnis dan agama. 
Pada tahun 1920, wilayah Suriah dibagi menjadi 4 Negara bagian yang bergabung dalam satu federasi. Empat negara bagian itu adalah Damaskus, Aleppo, Alawi, dan Lebanon Raya. Sementara di wilayah Jabal al-Druze dibagian selatan suriah dan wilayah jazirah, dataran rendah dibagian utara suriah dan wilayah efrat, diberi hak otonomi regional.
Dengan demikian Perancis telah membentuk framework sebuah negara Suriah modern, bahkan telah memaksakan pembagian etnis dan agama negeri ini sehingga menjadi hambatan bagi pembentukan masyarakat nasional yang memungkinkan menjalankan sebuah resim merdeka.
Meskipun demikian, bangsa Arab tetap menginginkan kemerdekaan Suriah dan nasionalisme Arab tidak dapat dipadamkan begitu saja. Usaha yang dilakukan Perancis justru menyebabkan semakin banyaknya gerakan nasional yang bermunculan. Dilain pihak, Perancis pun terus berusaha membendung gerakan nasionalisme dengan menyelenggarakan pemerintahan dan kebijakan yang berubah-ubah.

C. Revolusi Druze dan Kemerdekaan Suriah
Istilah Druze berasal dari nama pemimpin mereka Mohammad al-Darazi salah seorang murid Khalifah al-Hakim (985-1021) dari Dinasti Fatimiyyah di Mesir. Sebagian orang syiah tersebut kemudian membentuk sekte tersendiri bernama Druze. Mereka mulai mendiami Jabal al-Druze sejak abad ke-18 M. 
Pada tahun 1923, para pemimpin Jabal al-Druze telah mencapai kesepakatan mengenai otonomi dengan otoritas Perancis. Mereka berharap memperoleh tingkat otonomi yang sama seperti saat berada dibawah pemerintahan Utsmani. 
Masyarakat Druze diperintah oleh dewan tokoh, yang disebut majelis. Majelis memilih satu diantara mereka untuk menduduki jabatan eksekutif terbatas secara tradisional peran ini telah didominasi oleh keluarga al-Trash sejak tahun 1860 M. Akan tetapi tidak lama setelah kesepakatan dengan Perancis dibuat, Selim al-Atrash mengundurkan diri dari jabatan tersebut. 
Kekosongan kekuasaan menimbulkan perpecahan dalam keluarga al-Atrash, karena mereka saling merebut untuk menduduki posisi yang ditinggalkan Selim al-Atrash. Konflik internal menyebabkan majelis memilih orang luar untuk menduduki jabatan itu untuk sementara, dengan menunjuk seorang perwira Perancis bernama Kapten Charbillet. Meskipun awalnya ia hanya ditunjuk untuk memimpin selama tiga bulan, tetapi pada perkembangannya jabatannya diperpanjang tanpa batas waktu. 
Kapten Charbillet memulai kepemimpinannya dengan melakukan modernisasi diberbagai bidang. akan tetapi dalam prosesnya ia menarik pajak secara penuh, melucuti persenjataan penduduk, dan menggalakan kerja paksa terhadap tahanan dan petani. Tentu saja kebijakan tersebut sangat memberatkan rakyat. 
Sementara itu, Sultan Pasha al-Atrash anggota paling ambisius dari keluarga al-Atrash, mengirimkan delegasi ke Beriut. Delegasi ini diutus untuk menginformasikan kepada komisaris tinggi perancis, jendral Maurice Sarrail, bahwa kebijakan Kapten Carbillet bertentangan dengan sebagian besar penduduk Druze. Laporan itu tidak membuat Jendral bergeming, ia justru memenjarakan delegasi tersebut. Setelah kabar ini tersebar, penduudk Druze kembali mengalihkan dukungan mereka kepada keluarga al-Atrash yang pada tiutik ini mendukung Sultan al-Atrash dan memberontak melawan Perancis dan Majelis.
Pada tanggal 23 Agustus 1925, Sultan Pasha al-Atrashsecara resmi mendeklarasikan revolusi melawan Perancis. Ia memanggil berbagai etnis dan komunitas agama Suriah untuk melawan dominasi orang asing di tanah mereka. Sultan Pasha al-Atrash berhasil meminta bantuan dari sebagian besar gerakan pemberontakan di suriah, yang dipimpin oleh tokoh-tokoh seperti Hasan al-Kharrat, Nasib al-Bakri, Abd al-Rahman shah bandar dan fauzi al-Qawuqji.
Meskipun demikian pertempuran sebenarnya telah dimulai sejak 22 Juli 1925, dengan ditandai meletusnya pertempuran al-Kafr. Kemudian pertempuran al-Mazra'a pada 2-3 Agustus 1925 dan dilanjutkan pertempuran salkhd, al-Musayfirah dan Suwayda.
Setelah serangkaian kemenangan pemberontakan, perancis mengirim ribuan tentara ke suriah dan lebanon dari maroko dan senegal, yang dilengkapi dengan persenjataan modrn. Hal ini secara dramatis mengubah hasil dan memungkinkan perancis untuk merebut kembali banyak meskipun perlawanan sengit berlansung hingga musim semi 1927.
Perancis menjatuhkan hukuman mati terhadap Sultan al-Atrash dan para pemimpin nasional lainnya. akan tetapi sultan al-Atrash dan beberapa pemberontak melarikan diri ke Trans-Yordan yang akhirnya mereka di ampuni.
Memasuki periode 1929-1930, perancis kembali memecah wilayah suriah pada 23 Mei 1929 Lebanon berubah menjadi Republik Lebanon dan pada 22 Mei 1930 suriah berubah menjadi Republik Suriah. Kebijakan ini membuat suriah terpecah menjadi dua Republik, Lebanon dengan ibu kotanya di Beirut dan Suriah ibu kotanya di Damaskus. 
Dimulai pada tahun 1930-an dan terus berlanjut hingga periode kemerdekaan, elitkonservatif Suriah menerima perlawanan dari perwira meliter muda dari latar belakang kelas menengah, berpendidikan akademi militer di Homs. Selain dari perwira militer, mereka juga memperoleh perlawanan dari golongan intelektual dan politisi berpendidikan Barat.
Ekspresi golongan muda yang paling berpengaruh adalah Harakat al-Ba'ath al-Arabi (Partai Kebangkitan Arab). Partai ini didirikan pada tahun 1940 oleh Michel Aflq dan Salah al-Din Bitar, dua guru sekolah dasar suriah yang pernah belajar di paris pada dekade 1930-an. Mereka mengembangkan doktrin kesatuan Arab, keadilan sosial, demokrasi anti-kolonialis dan kebebasan. Selain itu mereka juga mengembangkan perasaan religius Arabisme untuk menyegarkan semangat kebangsaan Arab.
Pada tahun 1949, mereka bergabung dengan Akram al-Hawrani, seorang agitator sosial dan penggerak sejumlah pemberontakan di Homs. Selain itu, ia juga merupakan konspirator yang memiliki jaringan di tubuh militer. 
Konflik antara generasi tua dan elit pejabat militer baru dan kalangan intelegensia semakin memanas pada akhir 1940-an. Serangkaian kekalahan Perancis pada perang dunia II akhirnya mengantarkan pada pembentukan sebuah rezim Suriah yang merdeka pada 24 Oktober 1945. Seiring dengan kemerdekaan suriah pasukan perancis juga meninggalkan wilayah itu. Pasukan terakhir Perancis meninggalkan Suriah pada 17 April 1946. keluarnya Perancis dari Suriah menjadi penanda merdekanya rakyat dari pendudukan bangsa Barat yang diakui secara internasional.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Syria atau dikenal juga dengan nama Suriah adalah negara yang berada di Timur Tengah atau Asia Barat. Bahasa resmi yang digunakan adalah bahasa Arab yang penduduknya mayoritas Islam. Syria atau Suriah merupakan negara yang strategis dan sebuah negara yang subur. Sehingga sepanjang sejarah, Syria atau Suriah di perebutkan oleh negara-negara Barat. 

B. Saran 
Pemakalah menyadari bahwa dalam makalah ini masih memiliki banyak kekurangan, baik dari segi penulisan dan referensi yang digunakan. Untuk itu diharapkan agar para pembaca atau teman-teman sekalian memberi masukan yang membangun, sehingga dapat kami jadikan bahan acuan dalam memperbaiki karya berikutnya.
Daftar Pustaka
Abdurrahman, Dudung. Sejarah Peradaban Islam. Yogyakarta : Lesfi, 2002
https://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah_Suriah
https://en.m.wikipedia.org/wiki/Syrian_Arab_Republic

Sejarah Umat Islam Masa Modern di Tunisia, imgix.net

A. Latar Belakang
Tunisia adalah sebuah negara yang terletak di bagian utara benua Afrika. Negara yang secara astronomis berada di antara 30°-38°LU dan 7°-12°BT ini berbatasan dengan Aljazair di sebelah barat dan Libya di sebelah tenggara, sedangkan di utara dan timurnya adalah Laut Mediterania. Nama Tunisia ini pada dasarnya berasal dari sebuah kota yang saat ini dijadikan ibukotanya, yaitu kota Tunis yang terletak di pantai timur laut Tunisia.
Dalam sejarahnya, Tunisia yang pada zaman kuno dihuni oleh suku Berber ini dikuasai oleh Kerajaan Romawi pada tahun 149 SM dan memperkenalkan agama Kristen serta seni arsitekturnya. Namun pada abad pertama Hijriah,  orang Arab menakluk negara ini dan diikuti oleh penaklukan oleh Kekaisaran Muslim terbesar yaitu Kekaisaran Ottoman pada tahun 1534 hingga tahun 1881 (sekitar tiga ratus tahun lebih). Setelah jatuhnya Kekaisaran Ottoman, Tunisia dikuasai oleh Perancis hingga memperoleh kemerdekaan sebagai negara yang berdaulat pada tahun 1956. Tanggal 20 Maret 1956 diperingati sebagai hari kemerdekaannya.
Rumusan Masalah
1. Bagaimana keadaan Negara Tunisia setelah merdeka?
2. Mengapa terjadi revolusi pada tahun 2011?

B. Keadaan Negara Tunisia Setelah Merdeka
1. Sistem Pemerintahan dan Politik Tunisia
Sistem pemerintahan yang dianut oleh Tunisia adalah Unitary semi-presidensial. Kepala negaranya adalah seorang Presiden sedangkan kepala pemerintahannya adalah seorang Perdana Menteri. Presiden Tunisia dipilih secara langsung oleh rakyatnya untuk masa jabatan 5 tahun sedangkan Perdana Menteri dipilih oleh parlemen yang pada umumnya adalah pemimpin partai atau koalisi mayoritas. Parlemen Tunisia yang disebut dengan  unicameral Assembly of the Representatives of the People atau Majlis Nuwwab ash-Sha’b ini terdiri dari 217 kursi dengan masa jabatan 5 tahun.
Di hubungan luar negeri, Republik Tunisia adalah negara anggota Liga Arab, PBB, OKI, GNB, WTO, UAM, dan Uni Afrika.
2. Keadaan Geografi dan Demografi Tunisia
Luas wilayah Tunisia adalah sebesar 163.610 km2 dengan jumlah penduduk sebanyak 11.403.800 jiwa berdasarkan estimasi tahun 2017. 40% dari wilayahnya merupakan gurun sahara dan sisanya adalah tanah subur yang dapat ditanami berbagai komoditas pertanian. Mayoritas penduduk di Tunisia adalah etnis Arab (98%) dan beragama Islam (98%), serta agama kristen, yahudi dan lainnya (2%). Bahasa resmi Tunisia adalah bahasa Arab. Selain itu, bahasa Perancis juga banyak dituturkan oleh masyarakat Tunisia.
3. Pertahanan dan Keamanan Tunisia
Sebagai Negara kecil yang berpenduduk 10 juta jiwa, Tunisia memiliki kekuatan pertahanan dan keamanan dengan skala kecil juga. Angkatan bersenjata hanya beranggotakan 49.000 orang, terdiri dari 27.000 tentara angkatan darat, 5000 tentara angkatan laut, 3.500 tentara angkatan udara, dan wajib militer 13.500 orang. Wajib militer selama 2 tahun diharuskan bagi laki-laki yang beumur dibawah 45 tahun.
Kementerian Dalam Negeri Tunisia membawahi satuan khusus yang tergabung dalam Garda Nasional yang beranggotakan 12.000 orang, di samping satuan polisi yang jumlah anggotanya 60.000orang. Kedua unit tersebut merupakan tulang punggung sistem keamanan di Tunisia. Tunisia terkenal dengan tingkat keamanan yang tinggi serta jaminan stabilitas dalam negeri, hal mana telah berperan sangat besar dalam menjamin kelancaran investasi dan program pembangunan nasional.
4. Soial dan Budaya Tunisa
Tunisa adalah cerminan nilai sosial dan budaya Islam yang sesungguhnya. Negara itu ditata berdasarkan fungsi sosial-budaya tanpa melupakan nilai ekonominya. Di kota Tunis misalnya, kota yang megah dan indah itu ditopang beberapa elemen penting yang membuatnya begitu kental bernuansa Islam. Elemen penting itu, antara lain: Masjid Tempat beribadah umat Islam itu berdiri di tengah-tengah kota. Masjid menjadi pusat aktivitas kegamaan dan keilmuan. Masjid tak hanya menjadi tempat untuk beribadah, namun juga menjadi pusat menimba ilmu pengetahuan. Disekitar masjid berdiri universitas dan perpustakaan.
Pusat perdagangan Di sekitar kompleks Al-Zaituna terdapat sebuah jaringan pusat perbelanjaan, seperti pasar, bazar, dan tempat belanja di pinggir jalan. Pusat perdagangan ini mencerminkan denyut perekonomian di jantung kota. Di dekat masjid terdapat penjual buku, parfum, pedagang pakaian, dan pedagang manisan buah-buahan.
Permukiman penduduk Hampir di setiap pemukiman penduduk terdapat masjid, tempat umat melaksanakan shalat lima waktu. Bangunan rumah di era itu juga sudah sangat bagus dan modelnya mengikuti bentuk istana raja.
5. Perekonomian Tunisia
Di bidang Perekonomian, Kebijakan ekonomi Tunisia adalah fokus pada memperkuat ekspor, investasi asing dan pariwisata. Komoditas ekspor utamanya adalah pakaian jadi, tekstil, produk minyak, produk makanan, bahan kimia dan fosfat. Tujuan ekspor utama Tunisia adalah Uni Eropa. Di sektor pertanian, Tunisia juga menghasilkan produk-produk pertanian seperti Zaitun, biji-bijian, tomat, jeruk, bit gula, kurma, almond, produk-produk susu dan daging sapi.
Tunisia mengalami pertumbuhan ekonomi sekitar 2,3% pada tahun 2017 dengan Pendapatan Domestik Bruto sebesar US$135,9 miliar dan Pendapat Perkapita sebesar US$12.000,-.
6. Pendidikan di Tunisia
Di Tunisia, pendidikan di bagi dalam tiga tingkatan. Tingkatan pendidikan tersebut adalah ta’lim asasi (pendidikan dasar), ta’lim tsanawi (pendidikan menengah atas), dan ta’lim ‘ali (pendidikan tinggi). Tunisia juga memiliki universitas yang cukup terkenal di dunia khususnya oleh kalangan umat Islam yaitu Universitas Zaitouna. Selain itu, terdapat pula Universitas umum milik pemerintah yaitu Universitas Tunis.

C. Revolusi Tunisia Tahun 2011
Revolusi Tunisia adalah kampanye intensif perlawanan sipil yang diakibatkan oleh tingginya tingkat pengangguran, inflasi pangan, korupsi, kurangnya kebebasan berbicara dan kebebasan politik lainnya dan kondisi hidup yang buruk. Serikat pekerja disebut-sebut sebagai bagian integral dari demonstrasi tersebut. 
Katalis untuk demonstrasi massal adalah kematian Mohamed Bouazizi, seorang pedagang jalanan Tunisia berusia 26 tahun, yang membakar dirinya sendiri pada tanggal 17 Desember 2010 untuk memprotes penyitaan barang dagangannya dan penghinaan yang menimpanya oleh seorang pejabat kota. Kemarahan dan kekerasan meningkat setelah kematian Bouazizi pada tanggal 4 Januari 2011, yang akhirnya membuat Presiden Zainal Abidin bin Ali untuk mengundurkan dan melarikan diri dari negara tersebut pada tanggal 14 Januari 2011 setelah 23 tahun berkuasa. 

D. Kesimpulan
Tunisia adalah sebuah negara yang terletak di bagian utara benua Afrika. pada abad pertama Hijriah,  orang Arab menakluk negara ini dan diikuti oleh penaklukan oleh Kekaisaran Muslim terbesar yaitu Kekaisaran Ottoman pada tahun 1534 hingga tahun 1881 (sekitar tiga ratus tahun lebih). Setelah jatuhnya Kekaisaran Ottoman, Tunisia dikuasai oleh Perancis hingga memperoleh kemerdekaan sebagai negara yang berdaulat pada tahun 1956.

Luas wilayah Tunisia adalah sebesar 163.610 km2 dengan jumlah penduduk sebanyak 11.403.800 jiwa berdasarkan estimasi tahun 2017. Sistem pemerintahan yang dianut oleh Tunisia adalah Unitary semi-presidensial. Kepala negaranya adalah seorang Presiden sedangkan kepala pemerintahannya adalah seorang Perdana Menteri. Tunisa adalah cerminan nilai sosial dan budaya Islam yang sesungguhnya. Negara itu ditata berdasarkan fungsi sosial-budaya tanpa melupakan nilai ekonominya.
Pada tahun 2011, di Tunisia terjadi revolusi. Revolusi tersebut menuntut Presiden Zainal Abidin bin Ali untuk mengundurkan diri dan setelah itu dia melarikan diri dari Tunisia pada tanggal 14 Januari 2011 setelah 23 tahun berkuasa. 

DAFTAR PUSTAKA
http://www.angelfire.com/planet/ppitunisia/tunisia/hankam.htm
https://id.wikipedia.org/wiki/Tunisia
https://ilmupengetahuanumum.com/profil-negara-tunisia/
https://www.kemlu.go.id/tunis/id/Pages/Profil-Negara-Tunisia.aspx

Peta dan Islam di Turki, blogspot.com

BAB I
A. PENDAHULUAN
Dalam sejarah perjalanan agama Islam, sudah pasti mengalami pasang surut . kadang ia di atas, dan kadang juga di bawah. Dalam sejarah, telah di kelompokkan dalam 3 period, yang pertama masa klasik, masa pertengahan dan yang terakhir adalah masa modern. 
Pada awal mula agama Islam tersebar luas banyak sekali pencapaian-pencapaian. Namun kemajuan-kemajuan yang sudah di capai pada masa klasik telah di hancurkan oleh tentara Mongol dan menyebabkan runtuhnya dinasti Abbasiyah di Baghdad. Runtuhnya dinasti ini menyebabkan kemunduran Islam secara drastis. Wilayah Islam terbagi menjadi kerajaan kecil-kecil yang saling memerangi antara satu dan lainnya. Segala bentuk peninggalan banyak di hancurkan oleh tentara Mongol. Kondisi seperti ini berlangsung hingga munculnya  tiga kerajaan besar, salah satunya adalah Turki Utsmani.
Munculnya kerajaan ini mampu menggugah semangat kemajuan kembali pada umat Islam. Kehebatan Turki ustmani di buktikan dengan keberhasilan merebut kekuasaan kota-kota penting, termasuk Konstantinopel.
Demikianlah kehebatan turki utsmani yang hingga saat ini masih terwariskan dan di ganti dengan Republic of Turkey. Yang di sana banyak tersimpan peninggalan peninggalan islam yang megah pada masa silam.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana letak geografis Turki.
2. Bagaimana sejarah masuknya Islam di Turki.
3. Perubahan sistem pemerintahan Turki.
4. Keadaan Islam di Turki Modern.



BAB II
PEMBAHASAN

A. Letak Geografis Turki
Republic Turki sebuah negara yang besar yang terletak di kawasan Eurasia, terbentang dari Semenanjung Anatolia di Asia Barat Daya dan daerah Balkan di Eropa Tenggara. Turki berbatasan dengan Laut hitam di sebelah Utara, Bulgaria di sebelah Barat laut, Yunani dan Laut Aeega di sebelah Barat, Georgia di Timur laut, Armenia , Azerbeijan, dan Iran di sebelah Timur, Irak dan Suriah di Tenggara, dan Laut Mediterania di sebelah Selatan. Laut Marmara yang merupakan bagian dari Turki digunakan untuk menandai batas wilayah Eropa dan Asia, sehingga Turki di kenal sebagai negara transcontinental.
Ibu kota : Ankara.
Bahasa resmi : Turki.
Presiden : Recep Tayyip Erdogan.
Wakil Presiden : Fuat Oktay.
Pemerintahan : Kesultanan Utsmaniyah (1299).
  Pemerintahan Sementara (1920).
  Perjanjian Lausanne (1923).
  Deklarasi Republik (1923).
Ibu kota Turki adalah Ankara namun kota terbesar yang berada di Turki adalah Istanbul. Karena Turki berada di persilangan dua benua, maka Turki mempunyai budaya campuran dari budaya Timur dan budaya Barat. Turki di kenal sebagai jembatan antara dua peradaban.
Islam Sunni merupakan identitas negara Turki, yang di bangun oleh seorang pemimpin bernama Kemal Ataturk. Kemal Attaturk membentuk identitas diri setelah perang dunia 1 . Turki merupakan wilayah yang  kaya akan sumber daya dan Turki juga memiliki jaringan perdagangan yang luas dengan Eropa. Namun di bagian Timur masih relative belom berkembang dan masih berselisih dengan suku minoritas kurdi. 


B. SEJARAH MASUKNYA ISLAM DI TURKI
Sejak abad 7, bangsa Turki yang mendiami daerah Asia Tengah mulai mengenal agama Islam, agama ini di bawa oleh pedagang-pedagang yang berasal dari Arab. Perdagangan menjadi media yang mengenalkan bangsa Turki kepada agama baru yaitu Islam. Bangsa Arab yang sangat cerdas dalam bidang perdagangan sangat memiliki peran dalam pengenalan agama Islam di Turki, karena mereka bukan saja melakukan perdagangan di daerah Turki tetapi juga melakukan penyebaran Islam. 
Sebelum Islam masuk, Turki di kuasai oleh kerajaan Bizantium, kerajaan ini juga sempat di kuasai oleh Romawi selama 4 abad. Hingga pada suatu masa Romawi terpisah menjadi dua bagian yaitu Romawi barat dan Romawi Timur. Bizantium jatuh di tangan kerajaan Romawi timur kemudian di ubah namanya menjadi Konstantinopel dan di jadikan Ibu kota saat itu. Kemudian pada abad ke XII, Konstantinopel di kuasai oleh kesultanan Ottoman, yang pada saat penaklukannya di pimpin oleh Muhammad Al-Fatih. Dan pada masa inilah masa keemasan kerajaan Turki Ottoman karena di pimpin oleh rasa keagamaan Islam yang kental.
Peradaban Islam yang ada di sana dengan pengaruh Arab dan Persia menjadi warisan bagi masyarakat Turki sebagai peninggalan Dinasti Ustmani. Pada saat kepemimpinan Turki Ustmani agama Islam sangat di jadikan sebagai agama pengatur hubungan antara manusia dengan Tuhannya, manusia dengan manusia (sistem sosial) yang melandasi kehidupan bermasyarakat dan bernegara.
Saat kesultanan Utsmaniyah berkuasa di Turki pada tahun 1453, Islam semakin dominan di sana, banyak Gereja peninggalan dari kerajaan sebelumnya di rubah menjadi Masjid. Hingga pada masa runtuhnya kesultanan Utsmani pada tahun 1923 Islam mulai mengalami kemunduran karena perubahan tatanan negara dari kerajaan ke Republik yang lebih memberi keluasan kepada agama non-Islam.
Kemunduran Turki
Setelah berubahnya sistem penataan negara di Turki, banyak juga factor yang lain yang menyebabkan kemunduran islam di sana. Antara lain,
• Di mulainya penanggalan Masehi seperti di negara-negara barat.
• di ubahnya hagia shopia menjadi museum.
• Pelarangan ajaran agama islam.
• Pembatasan jumlah masjid.


C. Perubahan sistem pemerintahan Turki
Pada awal abad ke 19, kesultanan Turki mulai melemah seperti kekuatan militer dan kekayaan mereka yang mulai menurun. Melemahnya kesultanan Utsmani mulai menimbulkan meningkatnya sentiment nasionalis di antara masyarakat yang juga menyebabkan kisruh antar etnis budaya hingga menimbulkan kekerasan. Dan akhirnya masuklah Turki ke dalam Perang Dunia I. Setelah kerajaan Turki Utsmani mengalami kekalahan saat perang dunia I dan hampir wilayahnya di duduki oleh musuh, Kemal Ataturk kemudian mengorganisasikan gerakan perlawanan sekutu. Dan pada tahun 1923 gerakan ini berhasil mengubah Turki yang awalnya masih berada dalam kepemimpinan kerajaan menjadi Republik. Hal ini sekaligus menyebabkan Kemal ataturk menjadi presiden pertamanya.
Setelah terjadinya kemunduran semenjak pemerintahan Turki di rubah menjadi Republic, Turki mengalami reformasi pada tahun 1945. Proses reformasi di Turki merupakan hasil dari berbagai gerakan yang dibentuk oleh Mustafa Kemal, ia sengaja membentuk gerakan gerakan revolusioner setelah kemunduran imperium Utsmani untuk membawa Turki bergera maju dalam orbit peradaban barat.  
Dan semenjak saat itu sudah banyak anggota pemerintah dan masyarakat yang lebih memperhatikan akan masalah agama. Para pemimpin mulai menciptakan kurikulum sekolah mengangkat masalah pendidikan tinggi agama. Hingga akhirnya para pimpinan sekuler yang awalnya tidak percaya dengan pemimpin agama tradisional, mulai mempercayai bahwa islam di Turki ini akan bisa di reformasi jika pemimpin atau pemuka agama masa depan di bekali dengan ilmu yang di ajarkan dalam suatu lembaga yang di awasi langsung oleh pemerintah. dan pada tahun 1949 di dirikan suatu fakultas keila hian di Universitas Ankara untuk melatih para guru Agama Islam.


D. Islam di Turki Modern
Kebangkitan islam kembali di Turki akhir-akhir ini menarik perhatian orang orang barat, mereka takut akan timbulnya fanatisme bangsa Turki terhadap agama Islam, karena jika hal itu terjadi maka sama saja itu akan menghapus usaha-usaha pembaruan Turki oleh para pembaharu. Kebangkitan Islam sendiri muncul akibat rakyat Turki yang telah mengenyam pendidikan Islam. Secara kultural, Turki bisa di katakan termasuk bagian dari peradaban Barat, namun hal itu tidak membuat turki lupa akan identitas mereka sebagai negara Islam.
Masyarakat turki yang berdiam diri di Anatolia merupakan rakyat yang paling mem-Barat karena lamanya hubungan yang mereka jalin dengan bangsa Eropa. Kondisi kehidupan mereka pun berbeda dengan rakyat Turki yang lainnya. Penduduk Anatolia merupakan pioneer di antara rakyat yang lain dalam menegakkan institusi demokratis.
Dalam jalannya perkembangan Agama Islam di turki banyak juga masyarakat yang mencoba pindah ke kota untuk bekerja, sekolah ataupun yang lainnya. Sekalipun adanya perkembangan semacam ini, tradisi Islam yang telah melekat pada kebangsaan Turki tidak bisa hilang. Bahkan semakin menambah jumlah wanita yang memutuskan untuk bercadar karena mereka beranggapan harus menutup wajah mereka dari orang-orang asing.
Pentingnya pendidikan semakin di tekankan kepada berbagai lapisan masyarakat. Semangat orang Turki modern untuk menjadi sutu bangsa yang modern dan demokratis selalu di sertai dengan kesadarannya yang mendalam tentang watak dan keislaman mereka. Pada saat 1950 saat partai democrat memegang kekuasaan rezim ini memperkenalkan pendidikan agama secara wajib dan mengambil tindakan akan keputusan tersebut.
Di katakan bahwa al-quran itu  di turunkan di bumi Hijaz, di baca di mesir dan di tulis di Turki. Mushaf Al-quran yang paling baik adalah di tulis di Turki. Mushaf Usmani yang di tulis oleh kaligrafis Turki sangat terkenal di seluruh penjuru dunia Islam. Pemerintah Turki juga selalu memperhatikan pencetakan mushaf Al-quran dengan tujuan untuk menjaga keshahihannya. Di antara bangsa-bangsa yang lain, Turki juga di kenalmempunyai selera tinggi dalam melakukan perayaan-perayaan islam mereka. Seperti perayaan Idul Adha dan Idul Fitri masing-masing di rayakan dengan penuh keanggunan dan kesyahduan.


BAB III
PENUTUP

DAFTAR PUSTAKA
Zurcher, Erik J. Sejarah Modern Turki. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Maryam, Siti, et.al. Sejarah Peradaban Islam Dari masa Klasik Hingga Modern. Yogyakarta: LESFI, 2002.
Taufik, Muhammad dan Ali Nurdin. Ensiklopedi Sejarah Islam. Jakarta Timur: PUSTAKA AL-KAUTSAR. 2013.
https://id.wikipedia.org/wiki/Islam_di_Turki
https://id.wikipedia.org/wiki/Turki
https://www.researchgate.net/publication/328806993_SEJARAH_PERKEMBANGAN_ISLAM_DI_TURKI
http://ski2010mkspi.blogspot.com/2014/05/perkembangan-islam-di-turki-modern.html?m=1 

Sejarah Umat Islam di Malaysia, nationalgeographic.com

KATA PENGANTAR
Bismillāhirrahmānirrahiim..
Alhamdulillahirobbil’alamiin segala puji bagi Allah yang tiada henti selalu memberikan rahmat dan inayahnNya kepada hambaNya. Sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “SEJARAH UMAT ISLAM DI MALAYSIA”. Shelawat beserat salam tak hentinya tercurahlimpahkan kepada kekasihNya, yaitu Nabi Muhammad Saw. Yang syafaatnya selalu kita nantikan di yaumilqiyaamah kelak. 
Kami ucapkan terimakasih banyak bagi pihak yang telah mendukung dan bekerja sama serta memberikan masukan terhadap kami. Kami menyadari bahwa makalah yang kami buat masih terdapat banyak kekurangan. Namun banyak harapan semoga bermanfaat bagi para pembaca. 

Yogyakarta, 09 April 2019

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di awal mulanya Malaysia merupakan kerajaan federal di Asia Tenggara yang terletak di semenanjung Malaka dan sebagian Kalimantan Timur yang mayoritas penduduknya beragama Islam. Konstitusi merupakan agama resmi negara, sehingga syariat Islam ditegakkan dengan baik dan benar. Islam di Malaysia muncul berkat jasa para pedagang dari Arab yang mempunyai semangat menyiarkan Islam yang tinggi. Jalur perdagangan lah yang menjadi media efektif dalam mengembangkan dan menyiarkan syariat Islam. 
Perkembangan Islam di Malaysia ditandai dengan adanya institusi-institusi yang baik. Hal ini yang memberikan peningkatan kesadaran agama di bidang social keagamaan, politik, ekonomi, dan lain-lain. Salah satu contohya adalah oposisi Islam yang berkembang di Malaysia yautu Kesatuan Nasional Melayu (UMNO) berusaha menyokong oposisi keqagamaan melalui perekrutan para tokoh agama dan berjanji memperjuangkan kepentingan Islam dan Pan-Melayu Islamic Party (PMIP) yang menjadi juru bicara permusuhan komunitas Muslim terhadap warga Cina dan India.  

B. Rumusan Masalah 
1. Bagaimana kondisi geografi, demografi, dan social budaya di negara Malaysia ?
2. Bagaimana sejarah dan perkembangan Islam di Malaysia ?
3. Bagaimana kondisi umat Islam di Malaysia dewasa ini ?

BAB II
LETAK GEOGRAFI, DEMOGRAFI, DAN SOSIAL BUDAYA NEGARA MALAYSIA

A. Letak Astronomis dan Geografi 
Malaysia terletak di lintang utara bumi, yaitu bagian utara dari Garis Khatulistiwa dan seperti yang dijelaskan di awal bahwa Malaysia terdiri dari dua area utama yang dipisahkan oleh Laut China Selatan (531.1 kilometer persegi). Letak astronomissendiri adalah letak suatu wilayah dilihat dari posisi garis bujur dan garis lintang. Dalam hal ini letak astronomis Malaysia adalah sebagai berikut ini :
Letak Negara Malaysia secara astronomis adalah di antara 1°LU – 7°LU dan 100°BT – 119°BT.
• Malaysia Timur berada pada posisi 1ºLU-7ºLU dan 100º40’BT-119ºBT.

• Malaysia Barat terletak pada posisi 1ºLU-7ºLU dan 100ºBT-104º02’BT. 
Sementara letak geografi dari negara Malaysia yaitu :
Malaysia barat terletak di semenanjung Malaysia yang tergabung menjadi satu dengan daratan asia
• Sebelah Utara berbatasan dengan negara Thailand
• Sebelah Selatan berbatasan dengan negara Indonesia dan Singapura
• Sebelah Timur berbatasan dengan Laut Cina Selatan dan Laut Natuna
• Sebelah Barat berbatasan dengan Selat Malaka dan Pulau Sumatra (Indonesia)
  Malaysia timur (serawak dan sabah) terletak di bagian utara pulau Kalimantan (indonesia)
• Sebelah Utara berbatasan dengan  Laut Cina Selatan dan Brunei Darussalam.
• Sebelah Selatan berbatasan dengan Kalimantan (Indonesia)
• Sebelah Timur berbatasan dengan Laut Sulu dan negara Filipina
• Sebelah Barat berbatasan dengan Laut Natuna dan Laut Cina Selatan. 


B. Demografi dan Sosial Budaya 
Kependudukan Malaysia terdiri daripada pelbagai etnik, yang mana majoriti 50.4% merupakan orang Melayu dan 11% adalah kaum bumiputera lain. Perlembagaan negara menetapkan bahawa orang Melayu adalah umat Islam yang mengamalkan adat dan kebudayaan Melayu. Taraf bumiputera turut diberi kepada sesetengah orang asli bukan Melayu tertentu, termasuk etnik Thai, Khmer, Cham dan peribumi Sabah dan Sarawak. Lebih separuh penduduk Sarawak adalah bumiputera bukan Melayu (yang mana 30% adalah Iban); begitu juga dengan 60% penduduk Sabah (yang mana 18% adalah Kadazan-Dusun, dan 17% adalah Bajau). Wujudnya juga kelompok-kelompok peribumi kecil di semenanjung yang dikenali sama sekali sebagai Orang Asli. 23.7% penduduk Malaysia berketurunan Cina, manakala 7.1% lagi berketurunan India. Indians mula berhijrah ke Malaysia pada awal abad ke-19. Majoriti masyarakat India di Malaysia bersuku Tamil. Ramai orang Eropah dan Timur Tengah yang masing-masing berasimilasi ke dalam masyarakat Kristian dan Islam melalui perkahwinan campur. Kebanyakan rakyat Malaysia kaum Serani mengakui berdarah British, Belanda atau Portugis. 
Perlembagaan Malaysia menjamin kebebasan beragama, Islam selaku agama yang paling ramai penganutnya merupakan agama rasmi Malaysia. Menurut perangkaan Banci Penduduk dan Perumahan 2000, kira-kira 60.4% penduduk menganut agama Islam; 19.2% Buddha; 9.1% Kristian; 6.3% Hindu; dan 2.6% yang lain mengamalkan Konfusianisme, Taoisme dan agama Cina tradisional yang lain. Yang selebihnya dikira menganut kepercayaan animisme, agama rakyat, dan Sikhisme, melainkan 0.9% yang tidak beragama atau tidak memberikan maklumat.
Menurut statistik Banci 2000, 75.9% orang Cina mengaku beragama Buddha, diikuti ramai penganut Taoisme (10.6%) dan Kristian (9.6%), di samping sebilangan kecil Hui-Muslim di tempat-tempat tertentu seperti Pulau Pinang. Majoriti orang India Malaysia beragama Hindu (84.5%), diikuti ramai penganut Kristian (7.7%) dan Islam (3.8%), lebih 150,000 beragama Sikh, dan 1,000 penganut Jain. Kristian merupakan agama utama masyarakat Bumiputera bukan Melayu (50.1%), di samping 36.3% lagi umat Islam dan 7.3% pengikut agama tradisional. 
Mata pencaharian penduduk Malaysia adalah pertanian, pertambangan, dan perindustrian. Pertaniannya menghasilkan karet, minyak sawit, kopra, teh, cokelat, lada, dan padi. Pertambangannya menghasilkan bijih timah (terbesar di dunia), bauksit, bijih besi, dan minyak bumi. Industrinya menghasilkan barang dari baja dan barang-barang elektronik. 

BAB III
SEJARAH DAN PERKEMBANGAN ISLAM NEGARA MALAYSIA

A. Sejarah Masuknya Islam dan Perkembangannya
Masuknya Islam Malaysia masih menjadi perbincangan, hal ini menyebabkan adanya berbagai teori tentang kapan dan dari mana Islam pertama kali meyebar di negara ini. Wan Hussein Azmi dalam kitabnya Islam di Malaysia Kedatangan dan Perkembangan (abad ke-7-20 M), menyatakan bahwa Islam datang pertama kali ke Malaysia sejak abad ke-7 M. selain dri pada itu, Hashim Abdullah dalam kitabnya Perspektif Islam di Malaysia, menegaskan bahwa para pedagang Arab berlabuh di Pelabuhan Sumatra untuk mendapatkan barang-barang keperluan.pelabuhan yang menjadi tempat singgah diantaranya Kedah, Trengganu dan Malaka. 
Pendapat lain dikemukakan oleh S.Q Fatimi , dalam bukunya Islam Comes To Malaysia, menjelaskan bahwa Islam masuk ke Malaysia sekitar abad ke 8 H ( 14 M). Ia  berpegang pada penemuan batu bersurat di daerah Trengganu yang bertanggal 702 H ( 1303 M). Batu bersurat tersebut di tulis dengan aksara Arab. Pada sebuah sisinya memuat pernyataan yang memerintahkan para penguasa dan pemerintah untuk berpegang teguh pada keyakinan Islam dan ajaran Rasulullah Saw.Dan  pada  sisi lainnya memuat 10 aturan dan mereka yang melanggarnya akan mendapat hukuman.
Selain itu, Majul juga berpendapat bahwa Islam pertama kali tiba di Malaysia sekitar abad ke 15 dan 16 M. Namun pendapat Fatimi dan Majul, juga tidak dapat diterima, karena ada bukti yang lebih kuat yang menunjukkan bahwa Islam telah sampai ke Malaysia jauh sebelum itu yakni pada ke 3 H( abad 10 M). Pendapat terakhir ini berdasarkan pada penemuan batu nisan di Tanjung Ingris, Kedah pada tahun 1965. Pada batu  nisan tersebut tertulis nama Syekh Abdu Al Qadir Ibnu Husayn syah yang meninggal pada tahun 291 H (940 M). Menurut sejarawan, Syekh Abdu Al Qadir adalah seorang Da’i keturunan Persia. Penemuan ini merupakan suatu bukti bahwa Islam tlah datang ke Malaysia pada sekitar abad ke 3 H( 10 M).
Sejauh menyangkut penyebaran Islam di Malaysia, peranan Malaka sama sekali tidak dapat dikesampingkan. Karena koversi Melayu terjadi terutama selama periode kesultanan Malaka pada abad ke 15 M, dari sekitar tahun 1402 hingga 1511 M. Malaka dalam sejarah di nukilkan bahwasanya pembentukan dan pertumbuhannya disinyalir ada kaitannya dengan perang saudara dikerajaan Majapahit setelah kematian Hayam Wuruk ( 1360-1389 M). Pada tahun 1401 M meletus perang saudara untuk merebut tahta kerajaan antara Wira Bumi dengan raja Wikrama Wardhana. Dalam perang tersebut Parmewara ( Putra Raja Sriwijaya dari Dinasti Seilendra) turut terlibat karena ia menikahi salah seorang putri Majapahit. Oleh karena pihak yang ia bantu mengalami kekalahan maka parmewara dan pengikutnya melarikan diri kedaerah Tumasik (singapura) yang berada di bawah kekuasaan empair Siam pada saat itu.
Islam di Malaysia berkembang dengan pesat dan menyeluruh pada abad ke-15 dan ke-16 M. Terdapat beberapa factor yang mempengaruhi penyebaran agama Islam. Diantaranya yaitu factor perlombaan penyebaran agama, factor pernikahan, factor perdagangan, dan pula factor penguasaan Syahbandar. 

BAB IV

KONDISI UMAT ISLAM MALAYSIA DEWASA KINI

Memasuki awal abad ke-20, bertepatan dengan masa pemerintahan Inggris, urusan-urusan agama dan adat Melayu lokal di Malaysia di bawah koordinasi sultan-sultan dan hal itu diatur melalui sebuah departemen, sebuah dewan ataupun kantor sultan. Setelah tahun 1948, setiap negara bagian dalam federasi Malaysia telah membentuk sebuah departemen urusan agama. Orang-orang muslim di Malaysia juga tunduk pada hukum Islam yang diterapkan sebagai hukum status pribadi, dan tunduk pada yurisdiksi pengadilan agama (mahkamah syariah) yang diketua hakim agama. Bersamaan dengan itu, juga ilmu pengetahuan semakin mengalami perkembangan dengan didirikannya perguruan tinggi Islam dan dibentuk fakultas dan jurusan agama. Perguruan tinggi kebanggaan Malaysia adalah Universitas Malaya yang kini kita kenal Universistas Kebangsaan Malaysia.
Memasuki masa pasca kemerdekaan, jelas sekali bahwa pola perkembangan Islam tetap dipengaruhi oleh pihak penguasa (top down). Sebab, penguasa atau pemerintah Malaysia menjadikan Islam sebagai agama resmi negara. Warisan undang-undang Malaka yang berisi tentang hukum Islam yang berdasarkan konsep Qur’aniy berlaku di Malaysia.
Dengan adanya proses islamisasi di Malaysia yang memainkan peranan penting dalam mengembangkan ajaran Islam adalah ulama atau pedagang dari jazirah Arab yang pada tahun 1980-an Islam di Malaysia mengalami perkembangan dan kebangkitan yang ditandai dengan semaraknya kegiatan dakwah dan kajian Islam oleh kaum itelektual dan menyelenggarakan kegiatan intenasional yaitu Musabaqah tilawatil Al-Qur’an yang selalu diikuti qari qariah Indonesia. Selain tersebut perkembangan Islam di Malaysia makin bertambah maju dan pesat, dengan bukti banyaknya masjid-masjid yang dibangun, juga terlihat dalam penyelenggaraan jamaah haji yang begitu baik. Sehingga dapat dikatakan bahwa perkemabangan Islam di Malaysia, tidak banyak mengalami hambatan. Bahkan, ditegaskan dalam konstitusi negaranya bahwa Islam merupakan agama resmi negara. Di kelantan, hukum hudud (pidana Islam) telah diberlakukan sejak 1992.
Namun demikian Malaysia yang menganut agama resmi Islam tetap menjamin agama-agama lain dan oleh pemerintah diupayakan menciptakan ketentraman, kedamaian bagi masyarakat walaupun pemegang jabatan adalah pemimpin-pemimpin muslim, tidak berarti Islam dapat dipaksakan oleh semua pihak, sebagai konsekwensi semua masyarakat termasuk non muslim harus menghargai dan menjunjung tingi konstitusi negara kebangsaan Malaysia.

BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Malaysia merupakan negara yang pernah menjadi bagian dari Malaka, sebagaimana Indonesia, Malaysia dalam sejarahnya pernah dikuasai oleh Inggris, Namun pada akhirnya meraih kemerdekaan pada tanggal 13 Agustus 1957. Mengenai masuknyaagama islam di Malaysia terdapat banyak pendapat. Yang jelas, beberapa faktor penyebaran islam antara lain : lewat jalur perdagangan, perkawinan, dakwah, dan penguasa. Islam menjadi agama resmi di Malaysia. Akan tetapi pemerintahan tetap memberikan sikap adil terhadap rakyatnya yang menganut agama lain.
B. Saran
Penulis menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan dalam makalah ini, untuk itu kritik dan saran sangat diharapkan sebagai penunjang perbaikan makalah selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
M. Lapidus, Ira. A History of Islam Societies. Diterjemahkan oleh Gufron A. Masadi, dengan judul Sejarah Sosial Umat Islam. Jilid III, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada,1999
__. 2017. Perkembangan Islam di Malaysia. Dikutip dari https://semuamakalahpembelajaran.blogspot.com/2017/06/makalah-perkembangan-islam-di-malaysia.html,  (diakses pada tanggal 10 April 2019 pukul 11:13)
Anita. 2017. Letak Geografis dan Astronomis Malaysia (Iklim, Batas Wilayah, Alam). Dikutip dari https://www.daftarinformasi.com/letak-geografis-astronomis-malaysia/ (diakses tanggal 10 April 2019 pukul 15:34)

Jaenul Humaedilah. 2015. Makalah Negara Malaysia dan Brunei. Dikutip dari https://jaenulhumaedilah.blogspot.com/2015/02/makalah-negara-malaysia-dan-brunei.html ( diakses tanggal 10 April 2019 pukul 15:26)

__. 2016. Kenampakan Alam, Keadaan Ekonomi. Dan Keadaan Sosial Negara Disekitar Indonesia. Dikutip dari https://kenampakanalamnegaraasean.blogspot.com/ (diakses tanggal 10 April 2019 pukul 16:37)

Sejarah Negara Modern, https://www.kupasmerdeka.com
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar belakang.
Daerah utara sebelum menjadi Republik Arab Yaman adalah daerah yang menjadi bagian dari Turki Usmani, sedangkan daerah selatan sebelum menjadi Republik Demokratik Rakyat Yaman adalah daerah dibawah pretektorat Inggris, namun pembagian wilayah ini sejatinya sudah terbagi jauh sebelum masa ini. 
Daerah utara Yaman dihuni oleh kalangan elit kesukuan dari sekte Syi’ah Zaydiyah. Syi’ah Zaydiyah berkuasa di daerah ini dan kemudian memiliki sebuah kekuasaan yang dikenal sebagai Dinasti Zaydiyah.
Yaman pernah menjadi bagian dari dinasti fatimmiyah yang dilanjutkan oleh ayyubiyah, kemuadian daerah ini dikuasai oleh Dinasti Rasuliyah. Pada masa dinasti ini pemimpinnya berusaha menyatukan daerah Yaman menjadi satu kesatuan. Untuk mewujudkan keinginan itu perlu pengorbanan sebab perbedaan keyakinan antara syi’ah di utara dan sunni di selatan menjadi jurang penyatuan. Dari sanalah bermula perbedaan yang kemudian membagi Yaman menjadi dua negara.
Yaman adalah negeri yang subur, indah dan menyimpan berbagai sumber kekayaan alam. Ditemukannya sumber tambang minyak pada 1988 menghantarkan Yaman pada persatuannya sebagai Republik Yaman pada 22 Mei 1990. 
Pada abad ke 21 ini Yaman masih tidak jauh dari konflik, pemberontakan masih terjadi di berbagai daerah dengan berbagai tujuan seperti karena perbedaan paham, adanya campur tangan negara luar dan perebutan atas hak tambang yang ditemukan di daerah ini.

2. Rumusan Masalah.
A. Bagaimana kondisi geografi, demografi dan sosial budaya di Yaman?
B. Bagaimana kronologis masuknya Islam ke Yaman dan perkembangannya hingga menjadi Republik Yaman?
C. Seperti apa kondisi Negara Yaman pada abad 21 ini? 


  
BAB II
GEOGRAFI, DEMOGRAFI dan SOSIAL BUDAYA
Yaman adalah sebuah negara di Jazirah Arab di Asia Barat Daya, bagian dari Timur Tengah. Negara ini berbatasan dengan laut Arab di sebelah selatan, Teluk Aden dan Laut Merah di sebelah barat, Oman di sebelah timur dan Arab Saudi di sebelah utara. Luas negara ini sekitar 530.000 km2 dan wilayahnya meliputi lebih dari 200 pulau. Pulau terbesarnya ialah Sokorta yang terletak sekitar 415 km dari selatan Yaman, di lepas pantai Somalia. Yaman memiliki macam bentang lahan pegunungan, dataran rendah dan gurun. Sumber daya alam yang terdapat di Yaman terbagi atas sumber daya pertanian dan pertambangan. Di bidang pertanian yaitu kopi, kapas, anggur, gandum dan tembakau. Sedangkan sumber daya pertambangannya berupa minyak dan gas alam. 
Yaman adalah suatu negeri dengan geografis luar biasa. Hampir semua jenis tumbuhan sayuran dan buahan dapat tumbuhan di negeri ini, garis pantai yang menghadap laut merah merupakan daerah kering dan liar, tetapi dataran tingginya merupakan daerah sedang dan hijau, sangat berlawanan dengan pemikiran tentang arab yang tandus.  Di negeri ini nanti ditemukan sumber minyak serta migas yang diperebutkan.
Yaman merupakan negara yang menganut sistem pemerintahan Republik dan juga merupakan satu-satunya negara yang berbentuk Republik di Jazirah Arab. Kepala Negara Yaman adalah presiden yang dipilih langsung oleh rakyatnya dengan masa jabatan tujuh tahun dan dapat dipilih untuk kedua kalinya. Sedangkan kepala pemerintahannya adalah seorang Perdana Menteri yang ditunjuk oleh Presiden. Nama lengkap Negara Yaman adalah Republik Yaman atau Republik of Yemen. Ibukota Yaman adalah Sana’a dan yang menjadi agama resmi negara ialah agama Islam, serta menjadikan bahasa Arab sebagai bahasa resmi. Yaman terdiri dari dua negara yaitu Yaman Utara dan Yaman Selatan. Kedua pemerintahan tersebut kemudian mencapai kesepakatan untuk bersatu pada 22 Mei 1990. Hari tersebut kemudian diperingati sebagai hari nasional yaitu Hari Penyatuan Yaman (Yaman Unification Day). 
Jumlah penduduk Yaman sekitar 25 juta jiwa. Dari kependudukan tersebut, tercatat sekitar 42% yang merupakan orang-orang Syiah.  Warga Yaman merupakan etnis Sami dan Arab Qahtani. Akan tetapi, tidak semua warga Yaman adalah orang-orab Arab. Mayoritas warga Yaman yang tinggal di bagian utara adalah orang  Arab, sedangkan yang tinggal di wilayah bagian selatan merupakan kelompok imigran yang dating dari India, Pakistan, Somalia dan Ethopia. 
Kehidupan sosial di Yaman berdasarkan hukum adat. Berbagai suku hidup di Yaman dan pemimpin mereka disebut sebagai Syeikh. Hingga kini, suku terbesar di Yaman adalah suku Hashid dan Bakil. Peran kepala suku dianggap sangat penting dalam menentukan stabilitas negara. Sehingga mereka diibaratkan negara dalam negara. Hal ini merupakan salah satu faktor pemicu instabilitas dan kekacauan politik di Yaman karena adanya sistem pemerintahan dalam sosial masyarakat yang bertentangan dengan sistem pemerintahan kenegaraan. 


BAB III

MASUKNYA ISLAM ke YAMAN dan PERKEMBANGANNYA 
hingga menjadi REPUBLIK YAMAN
  Islam masuk ke Yaman adalah pada masa rasullullah, tepatnya pada akhir-akhir masa kenabian 10 H. Dalam tarikhnya ibnu ishak menjelaskan bahwa rasulullah mengutus muadz bin jabbal r.a. dengan pesan kepadanya “jadikanlah  mudah persoalan yang rumit dan jangan merumitkan yan mudah, berilah kabar gembira dan jangan membuat orang lari terbirit. Sesungguhnya engkau akan mendatangi kaum dari ahl kitab yang akan bertanya kepadamu: “apa kunci surga? Maka katakanlah :”syahadah bahwa tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali Allah yang tidak ada sekutu baginya” 
Diterangkan pula dalam sebau hadis riwayat imam muslim bahwasanya rasululllah berpesan bahwa mungkin saja muadz bin Yaman tidak akan bertemu rasulullah lagi setelah misi yang diberikan kepadanya, dimana hadis ini memberi bukti bahwa muadz di utus pada akhir masa kenabian. 
Yaman kemudian terus menjadi bagian dari imperium kekuasaan Islam. Yaman bergabung sebagai bagian dari imperium umayyah hingga abbasiyah, pada sekitar akhir abad 9 beberapa wilayah dipinggiran melepaskan diri dari Baghdad. Setelah itu Yaman berada dibawah pengaruh dinasti fatimmiyah yang diteruskan oleh dinasti ayyubiyah di Mesir.
Para penyerbu kurdo-turki dari Mesir telah menyerbu telah menyerbu wilayah itu pada abad ke 12 dan kemudian memproklamirkan sebuah dinasti yang merdeka yang dikenal sebagai dinasti rasulid (dunn, 2018). Dinasti ini berkuasa sekitar tahun 1229-1454 menjadikan daerah ta’iz sebagai ibukota kerajaan, pada masa berdirinya dinasti ini, para pemimpin kerajaan sudah sibuk dengan penertiban sentralisasi sebab wilayah bagian utara termasuk san’a adalah wilayah yang dihuni oleh penganut sekte shi’i. dinasti ini pada masanya mampu membentuk pemerintahan yang kokoh hingga bisa mempengaruhi wilayah Yaman utara diisi penganut Islam sunni.   
Wilayah Yaman utara pada sekitar tahun 893-1962 berdiri disnasti zaydiyah denganbeberapa kali masa jeda. Dinasti zaydiyah adalah dinasti yang dibangun oleh penganut sekte syi’ah zaydiyah, cabang aliran dari syi’ah yang doktrinnya menurut mereka merujuk pada keturunan ali dari imam zayd. Sebelum kukuh menjadi dinasti para pengikut syi’ah zaydiyah ini sudah kerapkali melancarkan pemberontakan di daerah selatan yang yang sebagian besar muslim disana adalah pengikut sunni dan mazhab syafi’i. 
Setelah penaklukan usmani atas kekuasaan di Mesir Yaman berada dibawah imperium turki usmani. Tahun 1553 sampai 1635 mereka berhasil menduduki wilayah selatan. Namun cabang qasimiyah dari dinasti Zaydiyah akhirnya mengusir mereka (lapidus, 1999, p. 184). Pada abad 19 kekuasaan Yaman terbagi dua, Yaman utara dibawag kekuasaan usmani yang artinya dikuasai sunni, sedangkan Yaman selatan berada dibawah wilayah protektorat inggris dengan pengaruh syi’ah zaydiyah. Pada 1911 usmani membagi dua kekuasaan diwilayah utara yaitu perbukitan untuk pihak imam dan pesisir unruk turki usmani. Kekalahan Turki Usmani pada perang dunia I menjadikan wilayah Yaman keseluruhan berada dibawah pengaruh sekte syi’ah Zaydiyah yang kala itu dipimpin imam yahya. 
Sejak tahun1839 Inggris melakukan perjalanan proteksi kewilayah-wilayah pedalaman.  Dibawah pimpinan kapten inggris Stanford Bettesworth Haines dari angkaatan laut India. Pada 1890m Inggris menandatangani perjanjian dengan suku-suku yang ada di Yaman selatan (faizah, solikhah, & susanti, 2016). Dibawah kekuasaan inggris masyarakat terdiri dari sejumlah kelompok klan yang diorganisir dalam system yang stratifikatif. daerah Aden dibagi menjadi dua wilyah protektorat yaitu timur dan barat. Dengan harapan menyatukan wilayah itu menjadi wilayah koloni Inggris, Pada tahu 1984 dan 1955 sejumlah kelompok keluarha aristoktay dan perwira militer pernah mencoba membentuk pemerintahan Republik namun gagal, namun begitu pada 1950-han itu, Yaman dan beberapa wilayah lainnya memiliki pergolakan nasional. Rencana Inggris tadi tidak terlaksana sebab Aden dan wilayah protektorat lainnya bersatu membentuk federasi Arabia selatan yang tujuannya adalah merdeka. 
Pada 1956 Yaman  menjalin hubungna dengan uni soviet. Pembentukan hubungan ini adalah karena sebelumnya terbentuk front pembela nasional (NLF) dan front bagi pembebasan Yaman selatan. NLF menganut paham nasionalis-marxis, front inilah yang menjalin kerjasama dengan uni soviet. gerakan perlawanan lokal dipimpin oleh George Habbash, pada 1969 front ini mengambil bagian di garis depan oposisi pada 1959-1967 terjadi demonstrasi, kerusuhan, kemudian perang gerilya antara dua fraksi pembebasan tadi yang akhirnya memaksa Inggris menarik diri dari wilayah selatan. Front ini didukung oleh federasi militer Arabia Selatan kemudian berkuasa dan memproklamirkan berdirinya Republik masyarakat Yaman selatan. Kerjasama dengan uni soviet menjadikan pemerintahan baru ini menggeser elite tradisional kepala-kepala suku dan guru-guru Islam kepada generasi perwira militer dan aktifis politik yang mendukung idiologi marxis namun dengan tetap mempertahan Islam sebagai agama Negara. 
Pada 1958 persatuan Republik Arab dan Yaman diproklamirkan namun batal pada 1961. Pada 1962 koalisi terbentuk yang berisi perwira tinggi zaydiyah, para pedagang syafi’iyyah, dan kepala-kepala sukku yang dipimpin oleh Abdallah Sallal menggulingkan kekuasaan rezim zaydiyah.  Pada 1962-1967 terjadi demonstrasi dan kemelut perihal rezim Republik pengganti kekuasaan Zaydiyah terdahulu, kemelut ini berupa pertentangan antara kelompok yang ingin mendirikan sebuah Republik dengan kelompok kesukuan yang ingin tetap mempertahankan konsep Imamah. 
Pada 1967 setelah arab Saudi dan mesir menarik diri dari konflik, terbentuk sebuah kekuasaan dengan wilayah sangat besar dibawah kepemimpinan Qadi Abdul Rahman Al-Iryani, pemerintahan ini berperan sebagai penengah antara pengaruh mesir dan sa’udi dan membangun konstitusi yang berdasarkan militer kesukuan dan elit keagamaan yang memperbolehkan kalangan sayyid, ulama zaydi, dan ulama sunni mempertahankan posisi sebagai elit pemerintahan. Kekuasaan ini digulingkan oleh Kolonel Muhammad Ibrahim Al- Hamidi pada 1974 yang menginginkan keseimbangan antara kekuatan modernis, Islam, dan kesukuan. (lapidus, 1999, p. 188) daerah ini kemudian dikenal dengan Yaman utara atau Republik arab Yaman.
Pada 1972 kudua Yaman terlibat konflik perang saudara, perang ini berlangsung singkat dan memicu digelarnya pertemuan di Mesir dan menghasilkan kesepakatan kairo pada 28 desember 1972. Kesepakatan ini diharapkan dapat terbentuknya unifikasi dua Yaman, namun pada februari dan maret 1973 kedua Negara ini kembali terlibat konflik bersenjata , bahkan tentara Yamana Selatan sudah sampai mask ke kota Taizz sebelum akhirnya mundur. Pada sekitar 1980-han minyak bumi ditemukan di perbatasan kedua negara, tepatnya di Ma’rib (Yaman Utara) dan Shabwah (Yaman Selatan). Penemuan ini membawa berkah sebab kedua negara sama-sama ingin mengeksplorasi sumber daya alam tersebut. Pada 1988 kedua negara sepakat mengurangi ketegangan dan mendiskusikan unifikasi dan sepakat membentuk aliansi eksplorasi bersama  dengan kawasanmua dinamakan area investasi bersama oleh Hunt Oil Company dan Exxon. Kedua perusahaan itu kemudian mendirikan perusahaan Investasi Mineral dan Sumber Minyak Yaman (YCIMOR). Pada November 1989 presiden Ali Abdullah Saleh dari Yaman Utara dan Ali Salim al-Bedh dari Yaman Selatan sepakat menerima rancangan konstitusi Negara Yaman bersatu, dengan isi konstitusi adalah mengatur demiliterisasi perbatasan, kartu pengenal nasional, dan San’a menjadi ibukota (hardoko, 2017)
Demikianlah, dengan penandatanganan konstitusi terbentuklah Reoublik Yaman hingga Saat ini. Dengan jabatan presiden dipegang oleh Ali Abdullah Saleh dan wakil presiden Ali Salim al-Bedh. Pada 1993 barulah di adakan pemilihan umum bebas pertama. Perang saudara kembali terjadi kali ini antara kelompok separatis kanan dan pemerintahan Yaman di utara, barulah pada 1997 kemudian pemili bebas kembali dimulai. Kini sejak 2012 kursi kepresidenan di Yaman di pegang oleh Abd Rabbuh Mansur Hadi.

BAB IV

KONDISI UMAT ISLAM DI YAMAN DEWASA INI
Negara Yaman selatan adalah negara satu-satunya negara Arab yang terpengaruh paham Marxis. Namun, seiring bangkrutnya negara-negara komunis di duni, Yaman Selatan akhirnya sepakat dengan Yaman Utara untuk berdamai pada tahun 1990. Ali Abdullah Saleh menjadi ketua dewan Presiden Yaman dan tidak lama kemudian ia menjadi presiden secara mutlak.
Tahun 1994, konflik perang saudara menerpa Yaman, antara pemerintah dengan pengikut partai sosialis di wilayah selatan Yaman. Konflik ini dipicu oleh keiginan membentuk kembali Negara Yaman Selatan. Perang yang dikenal dengan sebutan “Perang Musim Panas 1994” ini pun berakhir setelah pemerintahan Yaman berhasil menguasai keadaan. Setelah Yaman bagian selatan reda, Yaman kembali digoyang pemberontakan di wilayah utara, di provinsi Sa’adah. Provinsi Sa’adah berbatasan langsung dengan Arab Saudi. Pemberontakan ini dipimpin oleh kelompok Al-Houthi.
Kelompok Al-Houthi ini sebenarnya ada sejak tahun 1994, namun pada tahun 2004 mulai melakukan perlawanan total. Nama Al-Houthi dinisbatkan pada pemimpin mereka yang tewas dibunuh tentara Yaman, bernama Hussein Badreddin Al-Houthi pada tahun 2004. Awalnya kelopok ini menamakan diri “As-Shabab Al-Mukminin” kelempok oposisi yang menentang invasi Amerika Serikat (AS) di Iraq dan campur tangan Amerika Serikat (AS) di Yaman. Setelah pemimpin gerakan ini terbunuh, saudaranya yang bernama Abdul Malik Houthi menggantikan posisinya. 
Perkembangan Al-Houthi mengalami kemajuan yang signifikan dalam melancarkan perjuangannya. Gerilyawan Al-Houthi mayoritas muslim Zaidiyah (salah satu aliran dalam Syiah), maka dianggap ancaman serius bagi Yaman dan Arab Saudi.   
Konflik lainnya yang sedang berkembang saat ini di Yaman adalah perebutan pengaruh atas tambang minyak dan migas, daerah Hadramaut di Yaman saat ini ditemukan sumber migas yang cukup melimpah, sehingga negara Arab Saudi dan Amerika Serikat semakin tertarik pada Yaman. Munculnya kelompok al-Qaeda di Yaman semakin membawa permasalahan Yaman pada konflik yang tidak berujung penyelesaiannya, sebab tidak ada dicapai kesepakatan untuk penyelesaian damai, hal ini juga karena adanya campur tangan Arab Saudi dan Amerika Serikat yang mempengaruhi pemerintahan sah Yaman saat ini. 
Serangan udara yang diluncurkan oleh Arab Saudi adalah kasus yang terjadi baru-baru ini di Yaman, pengeboman ini terjadi pada 7 april 2019 malam di daerah San’a, dikabarkan 11 warga sipil tewas trmasuk anak-anak, peristiwa ini melukai puluhan warga sipil dan merusak fasiitas pendidikan. (sindonews.com, 2019)
Pada saat terjadinya Arab Spring, Yaman juga turut serta berunjuk rasa dalam aksi ini pada 2011. Inti dari unjuk rasa ini adalah banyaknya pengangguran, perekonomian yang buruk. Konflik di Yaman inilai sangat kompleks, sebab terlalu bnyak perseteruan antar kelompok ditamah pula dengan campur tangan negara luar yang semakin memperumit situasi di Yaman hingga sat ini. 

BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Yaman adalah negara yang indah dengan bentang alam yang sanga luas serta tana yang tidak tandus yang memungkinkan pertanian maju di daerah ini. Jumlah penduduk Yaman sekitar 25 juta jiwa. Mayoritas warga Yaman yang tinggal di bagian utara adalah orang  Arab, sedangkan yang tinggal di wilayah bagian selatan merupakan kelompok imigran yang datang dari India, Pakistan, Somalia dan Ethiopia. 
Kehidupan sosial di Yaman berdasarkan hukum adat. Berbagai suku hidup di Yaman dan pemimpin mereka disebut sebagai Syeikh. Peran kepala suku dianggap sangat penting dalam menentukan stabilitas negara. 
Islam masuk ke Yaman dibawa oleh  muadz bin jabbal dibawah perintah langsung oleh rasulullah pada masa akhir kenabian. Setelah itu Yaman dikuasai oleh penerus rasul dan dinasti Islam setelahnya, Yaman juga sempat beada dibawah kekuasaan dinasti fatimmiyah dan ayyubiyah di mesir yang mana dari sinilah masuknya dua paham yaitu syi’ah dan sunni yang menetap di Yaman. Yaman menjadi satu kesatuan saat berada dibawah Dinasti Rasuliyah, namun kekuasaan syi’ah zaidiyah kemudian menciptan jurang dalam persatuan itu.
Yaman kemudian terbagi manjadi dua negara setelah lepas dari pegauh turki usmani dan Inggris hingga terbentuklah negara arab Yaman di utara yang masih dan Republik demokratik masyarakat Yaman di selatan. Kedua negara ini kemudian bersatu membentuk Republik Yaman pada tahun 1990.
Hingga sat ini konflik tetap terjadi di Yaman. Pemberontakan houti, al-Qaeda, krisis kepemimpinan, pengeboman oleh Arab Saudi, hingga permasalahan mengenai perebutan atas pengaruh minyak dan migas adalah beberapa masalah yang menghiasi keadaan di Yaman hingga saat ini, permasalahan ini telah meberi dampak pada perekonomian serta kondisi keamanan di Yaman, tercatat lebih dari 6000 jiwa telah dikorbankan dalam konflik yang tidak selesai-selesai ini.

DAFTAR PUSTAKA

Geografi Negara Yaman. (2017, April 20). Retrieved April 7, 2019, From Geograf Muda: Https://Www.Geologi.Org
Sindonews.Com. (2019, April 8). Retrieved April 8, 2019, From Serangan Udara Saudi Tewaskan Belasan Warga Dan Pelajar Di Yaman: Https://Makassar-Sindonews-Com.Cdn.Ampproject.Org/V/S/Makassar.Sindonews.Com/Newsread/23931/1/Serangan-Udara-Saudi-Tewaskan-Belasan-Warga-Dan-Pelajar-Di-Yaman
Abdurrahman, D. (2017). Sejarah Peradaban Islam Dari Masa Klasik Hingga Modern. (S. Maryam, Ed.) Yogyakarta: LESFI.
Al-Mubarakfuri, S. S. (2016). Ar-Rahiq Al-Makhtum Sirah Nabawiyyah. Jakarta: Ummul Qura.
Dickson. (N.D.). Profil Negara Yaman (Yemen). Retrieved April 7, 2019, From Https://Ilmupengetahuanumu.Com
Dunn, R. E. (2018). Petualangan Ibn Battuta Seorang Musafir Muslim Abad-14. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.
Faizah, D., Solikhah, H., & Susanti, S. (2016, Mei 12). Yaman Selatan Dari Kolonialisasi Hingga Proses Kemerdekaan. Retrieved From Belajar Sejarah Negeriku Indonesia: Https://Sejarahnegarakita45.Blogspot,Com/2016/05/Yaman-Selatandari-Kolonialisasi-Hingga.Html?M=1
Hardoko, E. (2017, Mei 22). Hari Ini Dalam Sejarah: Unifikasi Yaman. Retrieved From Kompas.Com: Https://Internasional.Kompas.Com/Read/2017/05/22/1900061/Hari.Ini.Dalam.Sejarah.Unifikasi.Yaman
Ishaq, I., & Hisyam, I. (N.D.). Sirah Nabawiyah, Sejarah Lengkap Kehidupan Rasulullah. Akbar Media.
Lapidus, I. M. (1999). Sejarah Sosial Ummat Islam (Vol. 3). (G. A. Mas'adi, Trans.) Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada.
Maulana, M. A. (2015). Republik Yaman. Retrieved April 8, 2019, From Paper Republik Yaman: Https://Www.Accademia.Edu/21808699/Paper_Republik_Yaman
Miduk, J. (2015, April). Konflik Yaman. Retrieved April 8, 2019, From Tugas Kuliahku: Ri Https://Jhonmiduk8.Blogspot.Com/2015/04/Konflik-Yaman.Html
Sulaeman, D. Y. (2017, Maret 10). Perang Di Yaman, Untuk Apa Dan Untuk Siapa . Dipetik April 8, 2019, Dari Indonesian Center For Middlle East Studies: Https://Ic-Mes.Org/Politics/Perang/Di-Yaman-Untuk-Apa-Dan-Untuk-Siapa/

Biografi Hjj. Ani Idrus, https://i2.wp.com
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Partisipasi perempuan dalam pers dan politik di kota Medan dimulai pada awal abad ke 20. Hal ini tidak dapat dipisahkan dari pemberlakuan politik etis oleh pemerintah kolonial terutama bidang pendidikan. Terbukanya akses pendidikan bagi perempuan kemudian berdampak pada peningkatan aktivitas perempuan dalam bidang pers, sosial dan politik.
Mereka menyuarakan perasaannya dan pemikirannya dalam pers melalui surat kabar.
Ani Rusdi meupakan salah satu pejuang wanita di Indonesia yang aktif dalam dunia pers dan politik di Kota Medan.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana biografi Ani Idrus
2. Apa Saja peran Ani Idrus terhadap perempuan dan masyarakat Indonesia

C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui biografi Ani Idrus
2. Mengetahui peran Ani Idrus terhadap perempuan dan masyarakat indonsia


BAB II
PEMBAHASAN

A. Biografi Ani Idrus
Ani Idrus merupakan salah satu tokoh pejuang wanita di bidang pers atau media cetak. Ia Lahir di Sawah Lunto, Sumatra Barat pada tanggal 25 November 1918. Pendidikannya dimulai di Sekolah Dasar Sawah Lunto, kemudian berlanjut ke sekolah madrasah dan mengaji di suaru. Selanjutnya tahunn1928 pindah ke Medan. Setelah itu ia masuk ke Methodist English School, Meisjeskop School, Schakel School, Mulo (Taman Siswa) dan SMA sederajat. Ia menjadi mahasiswa pada fakultas hokum Universitas Islam Sumatra Utara (UISU) Medan di tahun 1962-1965, kemudian pada tanggal 19 Juli 1990 menyelesaikan ujian meja hijau dalam  rangka memperoleh gelar doctoranda untuk jurusan ilmu social politik Universitas Islam Sumatra Utara (UISU).
Ani Idrus dimakamkan di Pemakaman Umum Jalan Thamrin - Area. Terakhir beliau menjabat Kepala Umum/Kepala Redaksi Harian Waspada dan Majalah Dunia Wanita di Area.

B. Peran Ani Idrus terhadap Perempuan dan Masyarakat
Ani Idrus adalah jurnalis dan politisi perempuan di Kota Medan yang hadir dan bertahan sejak periode 1930-an sampai 1970-an. Tulisannya dapat ditemukan dalam surat kabar Sinar Deli, Penjedar, Seruan Kita, Waspada dan majalah Dunia Wanita. Tulisan-tulisan tersebut yang dijadikan sumber dalam studi ini. Ani Idrus juga berpartisipasi dalam organisasi dan partai politik, seperti Indonesia Muda, Gerindo, organisasi perempuan Wanita Demokrat dibawah PNI serta anggota DPR-GR Sumatera Utara. Hal-hal yang dibahas dalam tulisannya lebih banyak berhubungan dengan masalah-masalah perempuan. Ia mengangkat tema tersebut karena pengalaman masa kecilnya yang melihat tindakan diskriminasi terhadap perempuan dalam masayarakat tempat tinggalnya. Oleh karena itu ia bertekad untuk menyadarkan perempuan untuk bangkit dan memperjuangkan nasibnya agar diperlakukan sama tanpa ada perbedaan. Saat dalam orgasnisasi politik pun, hal-hal yang ia perjuangkan tidak jauh dari perjuangan untuk kemajuan perempuan. Pemikiran dan tindakannya tersebut terbentuk dan dipengaruhi oleh lingkungan sosial-kultural, pendidikan dan pergaulannya dengan orang-orang di sekitarnya. Kehadiran Ani Idrus dengan pemikiran dan tindakannya menunjukkan bahwa perempuan ada dan berperan dalam peristiwa sejarah yang terjadi di Medan.
Ani Idrrus memulai profesi sebagai wartawan pada tahun 1930 dengan menulis di majalah ‘Panji Pustaka’ Jakarta sebagai awal perjalanannya sebagai wartawan. Kemudian, di tahun 1936 mulai bekerja di ‘Sinar Deli’ Medan sebagai pembantu pada majalah ‘Politik Penyedar’. Selanjutnya , tahun 1938 ia menerbitkan majalah politik ‘Seruan Kita’ berama sama H. Moh. Said dan 2947 menerbitkan Harian Waspada dan dua tahun kemudian menerbitkan majalah ‘Dunia Wanita’.
Pada tahun 1969-1999 menjabat sebagai Pemimpin Umum Redaksi Harian Umum Nasional “Waspada”, Majalah :Dunia Wanita”, dan edisi Koran Masuk Desa (KMD, dan Koran Masuk Sekolah). Pada tahun 1988 ia mendapat penghargaan pertamanya yaitu berupa anugrah ‘Satya Penegak Pers Pancasila dari Menteri Penerangan R.I. (H. Harmoko) di Jakarta, yang mana hanya diberikan pada 12 tokoh pers Indonesia. Selain itu, ia juga mendaatkan penghargaan dari Menteri Penerangan R.I sebagai wartawan yang masih aktif mengabdkan diri atas 70 tahun di Ujung Padang.
Pada tahun 1990 ia menyampaikan makalah pada seminar Peranan Surat Kabar Sebagai Pers di daerah yang diselenggarakan oleh FISIPOL UISU dan diikuti oleh mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi.
Sebagai wartawati senior, beliau juga ikut membangun dan membina organisasi PWI. Tahun 1951 turut membangun organisasi P.W.I. Medan, dan sebagai pengurus. Tahun 1953-1963, bertubi-tubi menjabat sebagai Ketua PWI Kring Medan. Tahun 1959 membangun 'Yayasan Balai Wartawan' Cabang Medan, dan dituding sebagai Ketua, kemudian membangun 'Yayasan Akademi Pers Indonesia' (A.P.I.) dan menjabat sebagai Wakil Ketua.
Tahun 1959 beliau mendapat penghargaan dari PWI Cabang Sumut/Area di Grand Hotel, karena telah berkecimpung dalam dunia pers selama belum cukup lebih 25 tahun. Beliau mengambil alih perihal kepala di Harian Waspada Area tahun 1969 setelah H. Moh. Said mengundurkan diri.
Pada 1979 beliau melayani piagam Pembina Penataran Tingkat Nasional dari BP7 Jakarta. Kemudian, tahun 1984, bersamaan dengan hari Pers Nasional sebagai anggota KPB (Kantor Perwakilan Bersama) di Jakarta dari tujuh Surat kabar terbesar di kawasan.
Beliau banyak melangsungkan perjalanan Jurnalistik ke Luar Negeri. Tahun 1953 beliau mengunjungi Jepang sebagai wartawan Waspada bersama rombongan missi dagang 'Fact Finding' Pemerintah R.I. yang diketuai oleh Dr Sudarsono untuk merundingkan pembayaran Pampasan Perang. Tahun 1954 mengunjungi Republik Rakyat Tiongkok.
Tahun berikutnya, 1955 mengunjungi Belanda, Belgia, Perancis,Italia mencakup perundingan Tunku Abdul Rahman dengan Ching Peng, pimpinan Komunis Malaya, di Baling Malaysia. Tahun 1956 mengunjungi Amerika Serikat, Mesir, Turki, Jepang, Hongkong, dan Thailand. Kemudian, tahun 1961 dan 1962 mengunjungi Inggris dan Jerman Barat serta Paris. Kemudian tahun 1963 menyertai rombongan Menteri Luar Negeri Subandrio ke Manila, Filipina dan menyertai perjalan Presiden R.I. ke Irian Jaya dalam rangka penyerahan Irian Barat kepangkuan Republik Indonesia. Selanjutnya, tahun 1976 menyertai rombongan Adam Malik mengikuti KTT Non-Blok di Srilangka.
Beliau juga mempunyai banyak pengalaman di pasangan politik. Tahun 1934 beliau memasuki organisasi 'Indonesia Muda', wadah perjuangan pergerakan orang belia, dan pernah duduk sebagai Wakil Ketua. Tahun 1937 sebagai anggota partai 'Pergerakan Rakyat Indonesia' (GERINDO) di Medan. Kemudianj 1949, sebagai anggota 'Partai Nasional Indonesia' (PNI), beberapa kali menjabat sebagai Ketua Penerangan, dan pernah sebagai anggota Pleno Pusat PNI di Jakarta.
Beliau juga mengikuti Kongres Wanita Pertama di Jogya. Lalu, tahun 1950, beliau membangun 'Front Wanita Sumatera Utara' menjabat sebagai Ketua. Kemudian menjabat Ketua Keuangan Kongres Rakyat seluruh Sumatera Utara, menuntut pembubaran Negara Pasangan 'Negara Sumatera Timur' (NST). Kemudian sebagai anggota Angkatan-45 tingkat Pusat Jakarta. Beliau juga membangun 'Wanita Marhaeinis' dan sebagai C.P. (Komisaris Provinsi) 'Wanita Demokrat'.
1960-1967 ia menjadi anggota DPRGR Tingkat-I Propinsi Sumatra Utara dari Golongan Wanita. Tahun 1961 menjabat sebagai Wakil Sekretaris Jendral 'Front Nasional Sumatra Utara' yang dibentuk Pemerintah R.I. Tahun 1967-1970 menjadi anggota DPRGR Tingkat-I Sumatra Utara untuk Golongan Karya (Wartawan). Selanjutnya, 1984 diangkat sebagai Penasehat 'Ikatan Keluarga Wartawan Indonesia’.

Selain menggumuli dunia jurnalistik dan politik, ia juga berkecimpung dalam dunia pendidikan. Tahun 1953 mendirikan 'Taman Indria' berlokasi di Jl. S.M. Raja 84, Medan khusus untuk Balai Penitipan Anak, Taman Kanak-kanak dan Sekolah Dasar.

Pada tahun itu juga sempat mendirikan Bank Pasar Wanita selama dua tahun berkantor di Pusat Pasar 125, Medan. Tahun 1960 mendirikan 'Yayasan Pendidikan Democratic' di Medan dengan tujuan mengembangkan dunia pendidikan dengan mendirikan: Democratic English School di Jl. S.M. Raja 195, Medan (kemudian dibubarkan karena adanya larangan sekolah berbahasa asing).

Kemudian ia mendirikan S.D. Swasta 'Katlia', di Jl. S.M. Raja 84, Medan. S.D. 'Katlia' ini kemudian menjadi Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi 'Pembangunan'. Tahun 1978 mendirikan 'Yayasan Pendidikan Democratic' dengan membuka: - T.K., SD, SMP 'Perguruan Eria' di Jl. S.M. Raja 195. Selanjutnya, 1984 mendirikan Sekolah Pendidikan Agama Islam setingkat S.D. yaitu Madrasah Ibtidaiyah 'Rohaniah' di Jl. Selamat Ujung Simpang Limun, serta membangun mesjid disampingnya. Kemudian, 1987 mendirikan 'Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Pembangunan' (STIKP) dan mendirikan 'Kursus Komputer Komunikasi' (K-3) di Gedung Kampus STIKP.
Karya Tulis Ani Idrus antara lain :
Karya Tulis Ani antara lain : Buku Tahunan Wanita - 1953
Menunaikan Ibadah Haji ke Tanah Suci - 1974
Wanita Dahulu Sekarang dan Keesokan - 1980
Terbunuhnya Indira Gandhi - 1984
Sekilas Pengalaman dalam Pers dan Organisasi PWI di Sumatera Utara - 1985
Doa Utama dalam Islam - 1987



DAFTAR PUSTAKA

https://pemkomedan.go.id/artikel-11609-ani-idrus-pendiri-harian-waspada.html

http://stikpmedan.ac.id/uncategorized/dies-natalis-stik-p-ke-29-mengenang-sosok-hj-ani-idrus/
http://jobs-employment.higher-education-consultant.asia/en3/2-2380-2265/Ani-Idrus_105706_jobs-employment-higher-education-consultant-asia.html
https://www.semedan.com/2015/11/harian-umum-waspada-medan-selayang-pandang.html
https://pwi.or.id/index.php/sejarah/770-sekilas-sejarah-pers-nasional