Asal Usul Bangsa Monggol

Bangsa Mongol, blogspot.com
          Asal Usul Bangsa Monggol Sejarah kemunculan bangsa Mongol di bawah pimpinan Chenglis Khan merupakan bagian  dari sejarah dunia yang menarik dan populer. Terutama bagi sejarah peradaban umat Islam. Hal itu disebabkan karena, karena sejarah tidak dapat menjelaskan secara akurat babak baru sejarah kejadian bangsa tersebut yang awal mula kemunculanya. Pada konteks tertentu keberhasilan munculnya etintas Mongol-Islam tersebut, dapat  dapat disejajarkan dengan kemunculan bangsa Arab pada Abad ke VII M. Kehadirian Cenghlis Khan dnegan membangun tentara yang disiplin, kuat, dan administrasi pemerintah yang teratur dan sistematis, menjadi sebuah era baru dalam sejarah dunia maupun bangsa Mongol. Para pemimpin pengganti Chenglis Khan mampu memperluas daerah kekuasaan bangsa Mongol, dari China di Timur sampai Rusia vagian barat, bahkan jauh masuk ke dalam Eropa termasuk seluruh Asia Tengah. Termasuk pula daerah-daerah seperti Mesir, Jepang, Korea, Myanmar dan India dapat merekakuasai. Kekuatan tentara-tentara Mongol juga pernah sampai je Indonesia (perairan Nusantara pada masa Kerajaan singasari).

          Sulit dipastikan secara pasti dari daerah mana asal mula bangsa Mongol muncul. Sumber yang agak akurat menyebutkan bahwa wilayah bangsa Mongol berbatasan dengan Negeri Khitai di sebelah timur, Negeri Uigur di sebelah barat, Qirquiz (Qirqiz), Sungai Selengei di sebelah utara Tagut dan Tibet di sebelah selatan, suatu daerah di antara  Gurun Gobi  dan Danau Baikal. Akibat perluasan daerah kekuasaan bangsa Mongol ini, tidak sedikit rakyat yang tidak berdosa menjadi korban dan harta benda mereka dirampas. Tidak sedikit pula peradaban manusia mereka dimusnakan. Kemunculan mereka di muka bumi ini, bagaikan "teror besar" bagi  peradaban bangsa di belahan dunia lain. Namun, sebagaian besar sejarawan lain memberikan penilaian positif, karena bangsa Mongol juga memberikan sumbangsi dalam kemajuan peradaban dunia. Keturunan Chenglis Khan baik dalam Islam, maupun dalam sejarah dunia meninggalkan pengaruh yang sangat positif dan signifikan bagi peradaban umat manusia.

Asal-usul Bangsa Mongol
          Sejarah Mongol dalam catatan sejarah dimulai pada akhir Abad XII dan awal Abad XIII M, sebagai diungkapkan dalam buku Secret History of the Mongols, beberapa sumber Persia, dan China. Pada mulanya bangsa Mongol adalah suatu masyarakat yang mendiami hutan Siberia dan Mongolia Luar diantara Gurun Pasir gobi dan Danau Baikal. Telah disebutkan sebelumnya bahwa mereka berasal dari daerah pegunungan Mongolia yang membentang dari Asia Tengah sampai Siberia Utara, Tibet Selatan, Mancuria Barat serta Turkistan Timur. Mereka bukan bangsa nomad stepa seperti bangs nomad lainya, yang pada umumnya berpindah dari stepa ke stepa yang lain, walaupun mereka menguasai banyak stepa karena kemampuan mereka berperang dan ketangkasa mereka dalam menunggang kuda.

Ivan Lissner dalam The Living Past, dari uraian R. P. Leister mencatat, bangsa Mongol berasal dari daerah yang terletak di bagian Timur Laut Asia. Disana terdaoat dua sungai Onom dan Kerulen, yang mengalir ke Timur Laut dari deretan pegununggan tinggi Urkhan. Pegunungan tersebut diampit oleh hamparan Gurun Pasir Gobi yang cukup luas, dan terdapt pula hutan, lembah, dan padang rumput luas. Mereka adalah salah satu anak rumpun bangsa Tartar. Sebagaian besar ahli sejarah berkesimpulan, bahwa nama tempat asal mereka di Mongolia, yang mana mula-mula mereka tinggal (nama tempat tinggal mereka), maka dinamakan bangsa Mongol.

Sejarawan China beranggapan bhwa: nama Mongol adalah konversi dari bahsa China "Mong" (ppemberani). Namun hampir seluruh sejarawan mengakui dan memastikan , "mereka muncul nersamaan dengan bangsa Hun". P. K. Sykes dalam History of Persia mengutip dari Ibn al-Athir : "bangsa Mongol adalh orang-orang nomaden yang nenek moyang mereka berasal dari bangsa Hun". Di Asia Tengah mereka terkenal dengan bangsa Tertar.

Harold Lamb mencatat: Tartar berasal dari nama suku (dari asal kata) China: T'ta atau T'tzi. Sampai saat ini orang-orang masih menggunakan hasil konversi (asal kata nama kepala suku) Tartar, bukan Tartar yang disalhgunakan sebagai nama suku asal bangsa Mongol.

Perlu diingat, bahwa bangsa Mongol bukan merupakannras yang sama dengan bangsa China. Mereka keturunan dari Tugusi Stok asli, dengan campuran kuat darah Persia dan Turki, sebuah ras yang kini disebut Ural-Altik. Mereka adalah bangsa nomad di dataran Tinggi Asia yang oleh Yunani Yunani disebut Seythian.

Baca Juga: Bangsa Assyria


Bangsa Mongol terbagi dalam lima suku yang besar, yaitu:


1. Naiman yang mendiami sebelah barat lereng Gunung Altai, di antara Sungai Irtysh (atas/mata air) dan sungai Orkhom /Orkhan (bawah muara),
2. Suku Kerait yang berdiam tidak jauh dari daerah tempat tinggal yang pertama, yakni di sebelah selatan Orkhon,
3. Suku Merakit (Merkit) menepati tempat tinggal sebelah utara dari tempat tinggal Suku Kerait
4. Bangsa Tartar menempati wilayah Sungai Kerulen dan
5. Bangsa Mongol menempati wilayah antara Sungai Kerulen dan Sungai Omon.

         Di antara mereka, Suku Keraitlah yang mempunyai anak suku yang banyak, Diantara yang terkenal ialah: Nayman dan Merakit. Namun dengan kemajuan peradaban, mereka dapat terbagi menjadi suku besar yaitu: White Tartar Tartar Putih, Red Tartar Tartar Merah, dan Wild Tartar (Tartar yang buas) Chenglis Kahn berasal dari Red Tartar.
Manusia Mongol seperti bangsa Nomad lainya, hidup dalam pengembaraan dan tinggal di perkemahan. Hidup sederhana dengan berburu binatang, menggembara domba, dan memakai kulit binatang untuk menutupi aurat serta budaya perampok sudah menjadi prilaku umum bagi mereka.  Sebagaian kecil mereka menganut cabang Nestorian  dan Samaniah. Pada umumnya orang-orang Mongol menyembah matahari. Makan daging semua binatang, dan juga makan daging manusia. Halal halal dan benar salah tidak menjadi persoalan. Mereka hidup dalam kedaan kotor dan tidak bersih, sama seperti di aceh, Sumatra dan Pulau Jawa pada masa lampau yang dicatat oleh Marcopolo.

         Bangsa Mongol memang tidak beradab, namun mereka merupakan bangsa yang pemberani, sabar, ahli perang, dan tahan menderita serta mampu menghadapi tekanan musuh. Mereka adalah bangsa pejuang dengan fisik yang kuat. Mereka sangat patuh terhadap pempin atau kepala suku. Kondisi geografis menyebabkan sifat mereka bercampur antara baik dan buruk.

0 komentar:

Post a Comment