Pondok Pesantren dan Madrasah Diniyah Pertumbuhan dan Perkembangannya. blogspot.com |
Judul buku : Pondok Pesantren dan Madrasah Diniyah
Pertumbuhan dan Perkembangannya
Pengarang : Departemen Agama Indonesia; Hj. Faiqoh
Penerbit : Dirjen Klelembagaan Islam
Tahun terbit : 2003
Tebal Buku : 96 halaman
Gambaran isi
buku
Bab 1
pendahuluan
a. Latar
Belakang
b. Tujuan
Penyusunan
c. Ruang
Lingkup
Bab 2 sejarah
Perkembangan Pondok Pesantren dan Madrasah Diniyah
a. Pondok
Pesantren
1. Berdirinya
Pondok Pesantren
2. Pondok
Pesantren dan Pemerintah
3. Perkembangan
Bentuk Pondok Pesantren
4. Potensi
dan Kelemahan Pondok Pesantren
5. Pengembangan
Pondok Pesantren
b. Madrasah
Diniyah
1. Berdiirnya
Madrasah Diniyah
2. Bentuk-bentuk
Madrasah Diniyah
3. Potensi
dan Kelemahan Madrasah Diniyah
4. Pengembangan
Madrasah Diniyah
Bab 3
penyelenggaraan Pondok Pesantren dan Madrasah Diniyah
a. Pondok
Pesantren
1. Tipologi
Pondok Pesantren
2. Kurikulum
atau Manhaj
3. Metode
Pembelajaran
4. Masa
Pembelajaran dan Syahadah
b. Madrasah
Diniyah
1. Tipologi
Madrasah Diniyah
2. Kurikulum
dan Metode Pembelajaran
3. Masa
pembelajaran dan Ijazah
Bab 4 Pondok
Pesantren dan Madrasah Diniyah dalam Sistem Pendidikan Nasional
a. Pendidikan
Agama dan Pendidikan Keagamaan dalam Sistem Pendidikan Nasional
b. Posisi
dan Peranan Pondok Pesantren dan Madrasah Diniyah dalam Sistem Pendidikan
Nasional
c. Masalah
yang dihadapi
Bab 5 Pelayanan Direktorat
Pekapontren kepada Pendidikan Keagamaan dan Pondok Pesantren
a. Visi
b. Misi
c. Strategi
d. Program
Bab 6 Wajib
Belajar Pendidikan Dasar di Pondok Pesantren
a. Wajib
Belajar Pendiidikan Dasar
b. Urgensi
Wajib Belajar Pendidikan Dasar
c. Wajib
Belajar Pendidikan Dasar
d. Pondok
Pesantren Salafiyah sebagai Penyelenggara Wajib Belajar Pendidikan Dasar
Bab 7 Pondok
Pesantren dan Dakwah Islamiyah
a. Pondok
{esantren sebagai Pusat Pengembangan Dakwah
b. Aspek-aspek
dakwah lainnya
Bab 8 Pondok
Pesantren dalam Pengembangan Masyarakat
a. Peranan
Pondok Pesantren dalam Pengemabangan Masyarakat
b. Penyelenggaraan
Unit Usaha dan Pengembangan Keterampilan di Pondok Pesantren
Isi buku
Bab 1 Pendahuluan
a.
Latar Belakang
Pondok
pesantren merupakan bentuk lembaga pendidikan tertua yang ada di Indonesia.
pendidikan di Pesantren meliputi pendidikan Islam, dakwah, pengembangan
kemasyarakatan dan pendidikn lainnya yang sejenis. Seiring dengan
perkembangannya meuncul Madrasah Diniyah, yang merupakan jenis pendidikan
keagamaan yang memberikan pelajarab khusus ilmu-ilmu agama dan bahasa Arab.
Dengan keberadaan pondok pesantren dan madrasah diniyah turut beroeran dalam
pengembangan masyarakat dan pusat pengembangan sumber daya manusia.
b.
Tujuan Penyusunan
Adapun tujuan dari penyusunan buku
ini adalah sebagai berikut,
1. Mewujudkan
pola pengembnagan pondok pesantren dan madrasah diniyah yang aplikatif,
inovatif, fleksibel dan berkualitas, sesuai dengan karakteristik pondok
pesantren dan madrasah diniyah serta tuntutan zaman.
2. Memantapkan
arah, rujukan/acuan dan framework yang jelas bagi peningkatan kualitas sumber
daya dan profesioanalisme manajemen;
3. Memantapkan
posisi strategis pondok pesantren dan madrasah diniyah dalam berbagai bidang
kehidupan.
4. Memberikan
alternatif yang lain dan baru dalam penyelenggaraan pondok pesantren dan
madrasah diniyah secara optimal dan integral.
c.
Ruang Lingkup
Disini
diuraikan mengenai sistematika penyusunan buku. Dengan menyebutkan isi bahasan
setiap babnya.
Bab
II : Sejarah Perkembangan Pondok Pesantren dan Madrasah Diniyah.
a. Pondok
Pesantren
1. Berdirinya
Pondok Pesantren
Pondok pesantren ini merupakan
lembaga pendidikan tertua yang ada di Indonesia. pendiidkan Islam bermula
ketika orang-oran yang masuk Islam ingin mengetahui lebih banyak isi ajaran
agama yang beru dipeluknya. Sehingga pesantren ini menjadi tempat untuk belajar
agama. Maka yang diajarkan di dalamnya berupa materiagama yang langsung digali
dari kitab-kitab klasik yang berbahasa Arab.
2. Pondok
Pesantren dan Pemerintah
Pada awalnya pesantren dianggap
pemerintah Belanda sebagai kubu pertahana melawan penguasa. Namun sejak Indonesia merdeka, perhatian
pemerintah mulia tampak dengan direalisasikan dengan menjadikan pendidikan
agama dan pendidikan keagamaan sebagai bagian penting dalam tugas Departemen
Agama.upaya penitng yang dilakukan berkaitan dengan hubungan pesantren dengan
pemerintah adalah mengusahakan agar pondok pesantren menyatu dengan mainstream
pendidikan di Indonesia, sehingga status bagian integral dalam sistem
pendidikan nasional tidak hanya tercantum secara normatif saja tetapi juga ada
dalam perwujudan nyata.
3. Perekembangan
Bentuk Pondok Pesantren
Perubahan pada bentuk pondok
pesantren muncul sejak bersinggungan dengan lembaga sekolah formal. Yang
didalam lembaga pendidikan formal ini cenderung mengarah pada pendidikan umum.
4. Potensi
dan Kelemahan Pondok Pesantren
a. Potensi
Pondok Pesantren
Pondok pesantren berperan sebagai
pemebentuk moral bangsa. Dengan adanya figur ulama menjadi panutan bagi
masyarakat sekitar. Dengan begitu minat masyarakat terhadap pesantren cukup
besar, karena disamping diberikan pendidikan agama dan pelajaran umum, juga
bimbingan moral.
b. Kelemahan
Pondok Pesantren
Pondok pesantren yang merupakan
lembaga tradisional. Pemimpin pondok pesantren yang jika wafat maka digantikan
oleh penerusnya yang belum tentu memiliki kharisma seperti pemimpin sebelumnya,
maka diperlukan kaderisasi yang baik. Juga karena belum kuatnya budaya
demokrasi dan disiplin, sangat berkaitan dengan watak pesantren yang
independen. Kebersihan juga menjadi soal yang paling umum, karena image kumuh
dan berantakan merupakan hal yang biasa ada di pondok.
5. Pengembangan
Pondok Pesantren
Sebagai akibat dari keikutsertaan dalam
laju kehidupan yang terus berkembang maka pondok pesantrean juga turut
berkembang dalam aspek pokonya, yaitu pendidikan dan dakwah, juga berkembang
hampir semua aspek kemasyarakatan.
b.
Madrasah Diniyah
1. Berdirinya
Madrasah Diniyah
Madrasah diniyah berkembang dari
bentuknya yang sederhana yaitu pengajian-pengajian di masjid, langgar dan
surau. Madrasah diniyah ini ada yang diselenggarakan di pondok pesantren dan di
luar pondok.
2. Bentuk-bentuk
Madrasah Diniyah
Dari segi pendekatan dan model
pembelajaran yang dilakukan madrasah diniyah mengenal beberapa bentuk kegiatan pembelajaran,
antara lain:
a. pengajian
anak atau remaja yaitu rombongan belajar yang mempelajari pokok ajaran agama
Islam bagi anak-anak remaja.
b. Studi
Islam atau kursus agama yaitu rombongan belajar yang mempelajari pokok-pokok
ajaran agama Islam
c. Bentuk-bentuk
lainnya berupa TPA, sekolah sore pengajian Islam dan lain-lain.
3. Potensi
dan Kelemahan Madrasah Diniyah
a. Potensi
Madrasah Diniyah
Sebenarnya potensi madrasah diniyah
tidak jauh berbeda dengan pondok pesantren, karena keduanya sama-sama lembaga
pendidikan yang lahir, tumbuh dan berkembang di tengah-tengah masyarakat.
Sebagai lembaga pendidikan yang dibutuhkan oleh masyarakat dan murni
dilaksanakan swasta, kekuatan utama madrasah diniyah adalah keluwesan
dalam menghadapi masalah yang timbul.
Juga kebebasannya memilih pola, pendekatan, bahkan sistem pembelajaran yang
dipergunakan tanpa terikat model-model tertentu.
b. Kelemahan
Madrasah Diniyah
Dilihat dari perkembangan jumlah
diniyah dan jumlah siswanya yang semakin meningkat dari tahun ke tahun, lembaga
pemdidikan keagamaan ini tidak dapat berkembang secara optimal. Sebagian besar
lembaga ini berkembang di daerah-daerah terpencil dengan kondisi ekonomi
peserta didik yang rendah. Juga perhatian negara dan pemerintah yang maasih
rendah.
4. Pengembangan
Madrasah Diniyah
Madrasah diniyah merupakan bagian dari
lembaga pendidikan berbasis pada masyarakat yang memiliki keragaman bentuk dan
kekhasan tersendiri. Maka dengan banyaknya ragam madrasah diniyah, kebijakan
dasar mengatur agar mengoptimalkan pemberdayaan dan oendampingan agar semua potensi
teraktualisasi.
Bab III
Penyelenggaraan Pondok Pesantren dan Madrasah Diniyah
a.
Pondok Pesantren
1. Tipologi
Pondok Pesantren
Masing-masing pondok pesantren
mempunyai keistimewaan tersendiri yang tidak dimiliki oleh yang lain. Namun
tentu ada persamaan yang menjadi khas pesantren, yaitu lima unsur yang pasti
ada dalam sebuah pondok, yaitu:
a) Kiayi,
b) Santri,
c) Pengajian,
d) Asrama,
e) Masjid
yang menjadi segala aktivitas pendidikan keagamaaan dan kemasyarakatannya.
Dalam tingkat konstitusi dengan
sistem lama dan keterpengaruhan oleh sistem modern, secara garis besar pondok
pesantren dapat dikategorikan ke dalam tiga bentuk, yaitu pondok pesantren
salafiyah pondok pesantren yang menyelenggarakan pembelajaran dengan pendekatan
tradisoan), pondok pesantren khalafiyah pondok pesantren yang menyelenggarakan
kegiatan pendidikan dengan pendekatan modern, melalui pendidikan formal), dan
pondok pesantren campuran/kombinasi.
2. Kurikulum
atau Manhaj
Madrasah atau sekolah yang
diselenggarakan oleh pondok pesantren menggunakan kurikulum yang sama dengan
kurikulum di madrasah atau sekolah lain. Lembaga pendidikan formal yang
selenggarakan oleh pondok pesantren selain madrasah dan sekolah, kurikulumnya
disusun oleh pondok pesantren yang bersangkutan.
3. Metode
Pembelajaran
Metode pembelajaran baku yang
dipergunakan di madrasah dan sekolah tidak dipergunakan dalam pengajian kitab
di pesantren-pesantren salafiyah. Metode pembelajaran di pondok salafiyah ada
yang bersifat tradisional. Berikut ini metode yang diterapkan pondok salafiyah,
yaitu sorogan, wetonan/bandongan,metode musyawarah/bahtsul masa’il, metode
pengajian pasaran, muhafadhoh dan metode demonstrasi/praktik ibadah.
4. Masa
Pembelajaran dan Syahadah
Masa pembelajaran adalah jangka
waktu tertentu yang dihabiskan untuk menempuh pendidikan di pondok pesantre. Pada
saat santri dirasa cukup menerima pendidikan, baik itu berupa pengajian dan
pendidikan keterampilan maka santri akan menerima ijazah. Dalam pondok
pesantren, pengertian ijazah memiliki nama-nama tertentu yang tidak seragam dengan
kata ijazah. Ada yang menyebutnya dengan istilah syahadan atau lainnya.
0 komentar:
Post a Comment