Penerapan Antropologi dalam Historiografi di Indonesia


Penerapan Antropologo dalam Historiogrfi di Indonesia, blogspot.com

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah swt. yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kami curahkan puja dan syukur atas ke hadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayat-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Penerapan Antropologi dalam Historiografi di Indonesia
Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah Historiografi, ibu Fatiyah,S.Hum, M.A beserta semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini. 
Yogyakarta, 2018
Penyusun


DAFTAR ISI



Kata Pengantar i
Daftar Isi ii
BAB I 1
A.    Latar Belakang. 1
B.    Rumusan Masalah. 1
C.    Tujuan Penulisan. 1
BAB II 2
1.     Pengertian Antropologi 2
2.     Penerapan Metode-Metode Antropologi dalam Historiografi Indonesia. 2
BAB III 7
       KESIMPULAN.. 7
Daftar Pustaka. 8


 
BAB I
PENDAHULUAN

     A.    Latar Belakang
Historiografi adalah suatu ilmu yang membahas tentang cara penulisan tahap akhir yang didapat dari satu perstiwa yang lampau. Dalam kajian historiogafi terdapat banyak ilmu yang membantu salah satunya yaitu Antropologi. antropologi itu sendiri memiliki pengertian yaitu ilmu yang membahas tentang manusia atau ilmu tentang ciri-ciri tubuh manusia. Dalam pengertian yang lain Antropologi merupakan sebuah disiplin ilmu sosial yang mempelajari masalah-masalah budaya atau sosial budaya, serta mengkaji secara umum tentang berbagai dimensi kehidupan yang bisa dilihat dari perspektif kebudayaannya.
Perkembangan historiografi seiring dengan perkembangan masyarakat dan bangsa Indonesia, baik melalui upaya-upayanya maupun setelah mendapat pengaruh dari kebudayaan lain dan perkembangan ilmu pengetahuan modern.
     B.     Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud dengan antropologi?
2.      Bagaimana penerapan antropologi dalam historiografi di Indonesia?

     C.     Tujuan
1.      Untuk mengetahui apa itu pengertian Antropoogi
2.      Untuk mengetahui bagaimana penerapan Antropologi daam Historiografi di Indonesia   
  
BAB II
PEMBAHASAN
       A.    Pengertian Antropologi
Sebelum membahas tentang penggunaan metode-metode antropologi dalam historiografi Indonesia, kita perlu mengetahui apa itu arti dari antropologi tersebut. Antropologi berasal dari bahasa yunani, kata anthros berarti manusia, dan logos berarti ilmu. Secara harfiah antropologi bararti ilmu tentang manusia.Antropologi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ( KBBI) adalah ilmu yang membahas tentang manusia, ataupun ilmu tentang ciri-ciri tubuh manusia. Dalam pengertian lain, antropologi diartikan sebagai sebuah disiplin ilmu sosial yang mempelajari masalah budaya atau sosial budaya, kajiannya secara umum membahas tentang berbagai dimensi kehidupan yang dilihat dari perspektif kebudayaannya.[1]
Definisi Antropologi menurut para ahli:
1.      William A. Havilland, Antropologi adalah studi tentang umat manusia, berusaha menyusun generalisasi yang bermanfaat tentang manusia dan perilakunya serta untuk memperoleh pengertian yang lengkap tentang keanekaragaman manusia.
2.      David Hunter, Antropologi adalah ilmu yang lahir dari keingintahuan yang tidak terbatas tentang umat manusia.
3.      Koentjaraningrat, Antropologi adalah ilmu yang mempelajari umat manusia pada umumnya dengan mempelajari aneka warna, bentuk fisik masyarakatserta kebudayaan yang dihasilkan.
Dari definisi-definisi tersebut, dapat disusun pengertian sederhana antropologi, yaitu sebuah ilmu yang mempelajari manusia dari segi keanekaragaman fisik serta kebudayaan (cara-cara berprilaku, tradisi-tradisi, nilai-nilai) yang dihasilkan sehingga setiap manusia yang satu dengan yang lainnya berbeda-beda. Dengan, demikian antropologi merupakan hal yang mempelajari seluk-beluk yang terjadi dalam kehidupan manusia. Dapat dilihat dari perkembangan pada masa saat ini, yang merupakan salah dari fenomena- fenomena yang terjadi ditengah- tengah masyarakat sekarang ini.[2]

      B.     Penerapan Metode-metode Antropologi dalam Historiografi Indonesia
            Sejarah dan antropologi merupakan kedua  disiplin yang mempelajari manusia dan objeknya yang mencakup berbagai dimensi kehidupannya. Disamping memiliki perbedaan, kedua disiplin titik perbedaan menunjukkan titik persamaan. Bila sejarah membatasi diri hanya menggambarkan suatu peristiwa sebagai proses di masa lampau dalam bentuk cerita, yang berbeda jauh dengan antropologi. Menurut ungkapan Evans-Pritchard dalam buku Sartono Kartodirdjo yang menyatakan bahwa “Antropologi itu adalah Sejarah”. Dalam penjelasannya, antropologi lazimnya mengkaji suatu komunitas dengan pendekatan sinkronis, yaitu membuat suatu pemotretan pada momentum tertentu mengenai berbagai bidang kehidupan komunitas sebagai bagian dari suatu kesatuan atau sistem. Akan tetapi, gambaran sinkronis ini tidak memperlihatkan pertumbuhan atau perubahan. Justru dalam bidang studi antropologi diperlukan pula penjelasan tentang struktur-struktur sosial yang berupa lembaga-lembaga, pranata, sistem-sistem, yang keseluruhannya dapat dijelaskan secara jelas apabila diungkapkan pula bahwa struktur itu adalah produk dari perkembangan di masa lampau. Dari sinilah kita dapat menghadapi konvergensi antara pendekatan historis dan pendekatan antropologi. Maka pendapat Evans-Pritchard di atas dapat dibenarkan.[3]
Titik singgung antara sejarah dan antropologi budaya sangatlah jelas, karena keduanya mempelajari manusia sebagai obyeknya. Bila sejarah menggambarkan kehidupan manusia dan masyarakat pada masa lampau, maka gambaran itu mencangkup unsur-unsur kebudayaannya, sehingga disini tampak adanya tumpang tindih antara bidang sejarah dengan antopologi budaya. Oleh karena itu, sebagaimana halnya sejarah dan sosiologi, perpaduan antara pandangan sinkronis dan diakronis merupakan pendekatan yang bisa memadukan keduanya (Abdurahman, 1999: 15).
Semua metode yang digunakan dalam historiografi suatu bangsa berusaha “mengisi” sebanyak mungkin latar belakang setiap peristiwa yang muncul dalam sumber sejarah. Dalam usaha “mengisi” ini sejumlah metode Antropologi terutama yang bersal dari kategori pendekatan generalisasi, mempunyai banyak manfaat. Ada beberapa metode yang dianggap penting dalam proses historiografi, yaitu:
1.    Metode yang menjelaskan proses asimilasi unsur-unsur asing dalam situasi kontak kebudayaan yang diterjemahkan menurut prinsip “integrasi” dan “prinsip fungsi”
2.    Metode fungsional dalam studi masyarakat
3.    Metode fungsional dalam studi mitologi
4.    Metode genealogis didalam wawancara dengan informan
Data yang dihasilkan oleh penyelidikan-penyelidikan etnografi itu sebagai tambahan sumber yang perlu dieksplorasi dalam proses historiografi (Koentjaraningrat, 1995: 266)
Sedangkan Menurut Koentjaraningrat (1997) setelah diadakan kajian ulang, maka batas lapangan penelitiannya hanya meliputi 5 masalah penelitian khusus, yaitu:
a.       masalah sejarah asal dan perkembangan manusia/evolusi manusia secara biologis
b.      masalah sejarah terjadinya aneka warna makhluk manusia di pandang dari sudut ciri-ciri tubuhnya
c.       masalah sejarah asal, perkembangan dan penyebaran aneka warna bahasa yang diucap manusia di muka bumi.
d.      masalah perkembangan, penyebaran, dan terjadinya aneka warna kebudayaan manusia di seluruh muka bumi
e.       masalah mengenai asas-asas kebudayaan manusia dalam kehidupan masyarakat dari semua suku bangsa yang tersebar di muka bumi masa kini.
Dengan pengkajian masalah khusus tersebut yang kemudian diimbangi oleh ketajaman model penelitian dan analisis datanya, maka muncullah ilmu-ilmu bagian antropologi:
a.    Paleoantropologi, ilmu bagian yang membahas soal asal-usul atau terjadi dan evolusi manusia dengan mempergunakan bahan-bahan penelitian berupa sisa-sisa tubuh yang telah membatu (fosil).
b.    Antropologi fisik, mencoba mencari sesuatu pengertian tentang sejarah terjadinya aneka warna makhluk hidup dipandang dari sudut ciri-ciri tubuhnya, ex. Warna kulit, bentuk rambut, volume tengkorak, golongan darah. Mengelompokan atas cirri khusus ini kemudian memunculkan konsep tentang ‘ras’.
c.    Etnolinguistik, mempelajari tentang artikulasi dan fenomena keragaman manusia dari aspek keragaman manusia dari aspek bahasa, tata bahasa, dan cirri bahasa dari manusia selaku pendukung kebudayaan.
d.   Prehistori, mempelajari tentang sejarah perkembangan dan penyebaran semua kebudayaan manusia di bumi sejak belum mengenal huruf. Dalam hubungan antara ilmu sejarah dengan antropologi. Antropologi memberikan bahan prehistori sebagai pangkal bagi tiap penulis sejarah, selain itu banyak masalah tentang historiografi sejarah suatu bangsa yang dapat dipecahkan menggunakan metode antropologi. Setelah itu, konsep-konsep tentang kehidupan masyarakat yang kemudian dikembangkan  oleh antropologi dan ilmu sosial lainnya yang memberikan pengertian banyak kepada seorang ahi  sejarah untuk mengisi latar belakang dari peristiwa-peristiwa dalam sejarah dan menjadikannya sebagai objek dalam penelitian.
e.    Etnologi, mencoba mencari pengertian tentang pengertian mengenai asas-asas manusia dengan mempelajari aneka warna kebudayaan yang ada dalam kehidupan manusia. Etnologi juga mendeskripsikan bangsa, ras maupun kebudayaan, baik itu tentang penyebarannya masa kini dan masa lampau serta difusi atau penyebaran kebudayaan manusia. Kemudian terdapat dua macam metode dalam etnologi, yakjni:
1.      Descriptive integration, mengolah dan mengintegrasikan menjadi 1 hasil-hasil penelitian dan hanya 1 daerah tertentu saja.
2.      Generalizing approach (sincronikpantropologi social), mengolah dan m,engintegrasikan menjadi 1 hasil-hasil penelitian dari sebanyak mungkin daerah kemudian dicari persamaan dan perbedaannya.[4]

Penerapan ilmu antropologi mula-mula terhadap masalah pebangunan masyararakat desa, kemudian meluas menjadi pada sisi-sisi kehidupan masyarakat, seperti masalah ekonomi pedesaan, kesehatan, dan kependudukan pedesaan. Kemudian pada abad ke- 20an, penelitian antropologi telah menggunakan  konsep psikologi yang dtimbulkan oleh tiga permasalahan, yaitu: kepribadian bangsa, peranan individu dalam proses perubahan adat istiadat, dan  masalah nilai universal dari konsep-konsep psikologi. Kemudian dihubungkan dengan antropologi dalam membahas ilmu sejarah.
Dalam tahap selanjutnya, kita juga akan mengenal tentang adanya historiografi Indonesia,menyatakan bahwa penulisan sejarah lebih cenderung dengan perspektif Indonesia sentris, kemudian dipahami sebagai penulisan sejarah yang meletakkan tekanan pada peranan sejarahnya orang Indonesia. Pada penulisan yang terjadi di Indonesia kebanyakan membahas tentang masalah sejarah nasional. Akan tetapi, dalam perkembangan kepenulisan sejarah, Indonesia memiliki beberapa corak yang mencolok yakni ada  tiga macam. Historigrafi tradisional yakni cenderung masih membahas tentang magis religius. Kemudian historiografi kolonial yakni cenderung pada peranan bangsa Blanda dan memberi tekanan terhadap aspek politik, ekonomi, institusional. Dan yang terakhir,historiografi nasional yakni lebih cenderung kepada penulisan tentang sejarah suku-suku bangsa.
Dalam penggunaan metode-metode antropologi yang dipakai dalam penisan historiografi Indonesia. Kuntowijoyo mengatakan bahwa kebudayaan Indonesia pada masa lalu diwarnai oleh dualisme dngan sebuah ungkapan “Desa mawa cara, Negara maw atata” yang menunjukkan arti adanya duasubsistem dalam masyarakat tradisional. Sedangkan melalui konsep-konsep tentang kehidupan masyarakat yang dikembangkan oleh antropologi dan ilmu sosial lainnya akan memberikan pengertian yang banyak bagi seorang ahli sejarah dalam misi latar belakang dari peristiwa sejarah objek kajiannya. 




BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Antropologi adalah salah satu cabang ilmu pengetahuan sosial yang mempelajari tentang budaya masyarakat tertentu. Antropologi lebih memusatkan pada pendudukyang merupakan masyarakat tunggal, tunggal dalam arti kesatuan masyarakat yang tinggal didaerah yang sama. Dalam historiografi dan antropologi ini memang mempunyai kemiripan metode dan bagian atau objek yang dikaji, yaitu manusia. Persoalan yang sudah menyangkut historiografi Indonesia, antara lain dalam bidang-bidang sejarah, seperti sejarah gerakan soaial, hubungan Internasional, struktur sosial.   
Antropologi membutuhkan sejarah dalam upaya merekontruki peristiwa masa lampau dari kebudayaan suatu bangsa. Dan antropologi ini memberikan gambaran suatu peristiwa masa lampau.





Daftar Pustaka

Kartodirdjo, Sartono.2014. Pendekatan Ilmu Sosia Dalam Metodologi Sejarah. Yogyakarta: Ombak. Hlm 76
https://www.kompasiana.com
rosiapril.blogspot.com  

Baca Juga: Historiografi Asia Tenggara Masa Tradisional dan Moderen


[1]  Sartono Kartodirdjo, Pendekata Ilmu Sosial dalam Metodologi Sejarah. (Yogyakarta: Ombak, 2014). Hlm. 76.
[2] https://www.kompasiana.com
[3]  Sartono Kartodirdjo, Pendekatan Ilmu Sosial Dalam Metodologi Sejarah. (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1992). Hlm. 153.
[4] Rosiapril.blogspot.com

0 komentar:

Post a Comment