Qadariyah

Qadariyah, bp.blogspot.com


Assalamualaikum wr.wb
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah swt. yang telah memberikan segenap karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Aliran Qadariyah ini dengan sebagaimana mestinya.
Makalah ini kami susun guna memenuhi tugas mata kuliah Tauhid. Selain itu, kami berharap makalah ini tidak hanya menjadi sekedar rangkaian kata-kata diatas kertas saja. Akan tetapi dapat menjadi penambah wawasan kita dalam kehidupan beragama dan bermasyarakat.
Dalam penulisan makalah ini tentunya kami sebagai penulis menemui banyak kendala dalam proses penulisannya. Akan tetapi karena bantuan dan kerja sama dari berbagai pihak yang terlibat, kesulitan tersebut dapat teratasi. Kami juga memberikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu Zuhrotul Latifah, S.Ag. M.Hum. selaku dosen pengampu mata kuliah Tauhid yang telah membimbing dan memberikan materi selama proses pembelajaran yang berlangsung didalam kelas.
Kami sangat menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih terdapat banyak sekali kekurangan. Sehingga itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan bagi perbaikan penulisan makalah kedepannya.
Akhir kata, kami tetap berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi yang membacanya.
Wassalamu'alaikum wr.wb
Yogyakarta, 20 September 2017


Penulis

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................................ ........ i
KATA PENGANTAR.............................................................................................. ....... ii
DAFTAR ISI............................................................................................................ ...... iii 
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................... ....... 1 
1.1 LATAR BELAKANG............................................................................. ....... 1
1.2 RUMUSAN MASALAH......................................................................... ....... 2
1.3 TUJUAN PENULISAN........................................................................... ....... 2
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................... ....... 2
2.1 PENGERTIAN DAN PENISBATAN QADARIYAH............................ ....... 2
2.2 SEJARAH AWAL MUNCULNYA PAHAM QADARIYAH............... ....... 3
2.3 LANDASAN BERPIKIR ALIRAN QADARIYAH............................... ....... 4
2.3 POKOK-POKOK PEMIKIRAN PAHAM QADARIYAH..................... ....... 4
BAB III PENUTUP.................................................................................................. ....... 6
3.1 KESIMPULAN........................................................................................ ....... 6
3.2 SARAN.................................................................................................... ....... 6
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................... 7 


BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Islam merupakan rahmatan lil 'alamin. Sebagai bentuk realisasinya, Islam selalu mengajarkan kepada para pengikutnya untuk selalu bertoleransi kepada sesama, baik kepada umat Islam sendiri maupun kepada para non-muslim.
Didalam kehidupan ini kita tentunya kita tidak bisa memungkiri bahwa kita selalu dihadapkan dengan berbagai perbedaan. Salah satunya adalah perbedaan dalam memahami agama. Kita sebagai umat Islam telah mengetahui bahwa didalam agama Islam sendiri terdapat banyak paham atau aliran kalam. Diantaranya ada paham atau aliran Khawarij, Syiah, Mu'tazilah, Qadariyah, Asy'ariyah, dll. Berbagai paham ini memiliki karakteristik ajaran dan pokok-pokok pemikiran yang berbeda-beda antara satu dengan yang lainnya.
Sehingga tak jarang menyebabkan perselisihan dan pertentangan yang berkepanjangan.
Hal ini bukanlah suatu yang baru. Sebab Rasulullah saw sendiri telah bersabda bahwa kelak sepeninggal beliau umat Islam akan terpecah-belah menjadi 73 kelompok. Akan tetapi hanya 1 saja yang akan masuk surga yaitu Ahlus Sunnah Wal Jama'ah. Terbukti kini berbagai aliran kalam yang ada sering saling mengklaim diri menjadi yang paling benar. Mereka mengedepankan egoisme tanpa menghargai aliran yang lain. Bahkan mereka ada yang dengan mudahnya  mengkafirkan umat Islam yang tidak sejalan dengan pemikiran mereka.
Sehingga jadilah dewasa ini banyak kita temukan berbagai kasus akibat adanya perbedaan paham. Diantaranya seperti kasus-kasus saling membunuh, berselisih, dan berperang diantara umat Islam sendiri. Sungguh merupakan sebuah ironi yang sangat membuat miris. Dimana seharusnya kita sebagai sesama umat Islam saling menyayangi dan melindungi. Bukannya saling menyakiti dan menghabisi.
Jika kita berkaca kepada negara kita sendiri yaitu Negara Kesatuan Republik Indonesia, merupakan sebuah negara dengan mayoritas pemeluk agama Islam terbesar di dunia. Hal ini menjadikan Indonesia sebagai sasaran empuk bagi masuknya paham-paham yang radikal dan sangat tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila dan agama Islam itu sendiri.
Kita sebagai rakyat Indonesia khususnya pemeluk agama Islam sudah sewajibnya memiliki benteng pertahanan yang kuat dan kokoh. Agar aqidah lurus yang sudah ditanamkan kepada kita sejak kecil tidak menjadi goyah oleh adanya gelombang besar penyebaran paham-paham yang radikal. Kita harus mempertebal iman agar tidak terjatuh kepada jalan yang salah dan menyesatkan. Allahumma aamiin.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah pengertian aliran Qadariyah ? dan bagaimana penisbatannya ?
2. Bagaimanakah sejarah awal munculnya aliran Qadariyah ?
3. Apa sajakah dalil yang mereka gunakan sebagai landasan pemikiran mereka ?
4. Apa sajakah pokok-pokok pemikiran dari aliranQadariyah ?


C. TUJUAN PENULISAN
1. Untuk mengetahui pengertian dan penisbatan nama Qadariyah bagi liran yang menekan kebebasan bertindak bagi manusia.
2. Untuk mengetahui sejarah munculnya aliran Qadariyah dalam dunia Islam.
3. Untuk mengetahui ayat-ayat Al-Qur’an manakah yang mereka jadikan sebagai landasan berpikir mereka.
4. Untuk mengetahui pokok-pokok pemikiran aliran Qadariyah yang membuat mereka berbeda dengan aliran kalam lainnya.
5. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Tauhid yang diberikan Ibu Zuhrotul Latifah S.Ag., M.Hum.



BAB II
PEMBAHASAN

A.PENGERTIAN DAN PENISBATAN QADARIYAH
           Pengertian Qadariyah secara etimologi berasal dari bahasa arab yaitu qodaro yang bermakna kemampuan dan kekuatan. Adapun secara terminologi adalah suatu aliran yang percaya bahwa segala tindakan manusi tidak diintervensi oleh Allah swt. Aliran ini lebih menekankan atas kebebasan dan kekuatan manusia dalam mewujudkan perbuatan-perbuatannya.
Harun Nasution menegaskan bahwa aliran ini berasal dari pengertian bahwa manusia mempunyai kekuatan untuk melaksanakan kehendaknya dan bukan berasal dari pengertian bahwa manusia terpaksa tunduk pada qodar Tuhan. Sebab itulah aliran ini kemudian dinisbatkan dengan istilah Qadariyah.
            Dalam istilah Inggrisnya aliran ini dikenal dengan nama free will dan free act. Mereka mengemukakan dalil-dalil aql dan dalil-dalil naql (al-Qur’an dan Hadis) untuk memperkuat pendirian mereka. Jadi, istilah Qadariyah dinisbatkan kepada mereka bukan karena mereka adalah sebuah aliran yang mengajarkan untuk percaya kepada dalil. Justru sebaliknya aliran Qadariyah adalah aliran yang melakukan pengingkaran terhadap dalil.
            Penyebab lebih dikenalnya penisbatan dan sebutan Qadariyah bagi aliran pengingkar takdir ini ialah :
1.      Tersebar luasnya paham Asy’ariyah sehingga menjadikan kaum Qadariyah dan Mu’tazilah sebagai minoritas dihadapan kaum Asy’ariyah yang bernotabene sebagai mayoritas.
2.      Adanya tuduhan tentang kesamaan paham Qadariyah dengan penganut agama Majusi, sebab diketahui bahwa kaum Majusi membatasi takdir illahi hanya pada apa yang mereka namakan sebagai kebaikan saja, sedangkan kejahatan berada diluar takdir illahi.


B.SEJARAH MUNCULNYA ALIRAN QADARIYAH
Aliran Qadariyah muncul sekitar tahun 70H (689M). Aliran ini dipelopori oleh seorang yang bernama Ma’bad Al-Jauhany,ditanah Iraq. Ia adalah seorang yang alimtentang Al-Qur’an dan Hadis, tetapi kemudian ia menjadi sesat dan membuat pendapat-pendapat yang salah serta batal. Akan tetapi meskipun begitu, masih ada juga orang-orang yang terpengaruh sehingga menjadi pengikutnya. Meskipun golongan ini tidak terlalu besar, akan tetapi golongan ini telah pernah membuat sejarah didalam kehidupan kaum muslimin.
            Semasa hidupnya Ma’bad Al-Jauhany berguru kepada Hasan Al-Bashri sebagaimana Washil bin Atha’ tokoh pendiri Mu’tazilah. Jadi, Ma’bad termasuk tabi’in atau generasi kedua sesudah NabiMuhammad saw wafat. Akan tetapi,setelah diketahui oleh pemerintah diwaktu itu bahwa ia menyebarkan aliran yang salah dan dianggap sesat, lalu ia pun dibunuh. Ada dua pendapat mengenai kematiannya. Pendapat pertama mengatakan bahwa ia terbunuh dalam sebuah pertempuran melawan Al-Hajjaj pada tahun 80H. Ia terlibat dalam dunia politik dengan mendukung gubernur Sajiztan yaitu Abdurrahman Al-Asy’ats menentang kekuasaan Bani Umayyah. Sedangkan pendapat kedua mengatakan bahwa ia dibunuh oleh khalifah Abdul Malik bin Marwan dan dimakamkan di Damaskus tahun 80H.
Setelah Ma’bad Al-Jauhany wafat, aliran Qadariyah dilanjutkan penyebarannya oleh Ghailan Al-Dimasyqi. Ia adalah seorang ahli pidato sehingga banyak orang yang tertarik dengan kata-kata dan pendapatnya tentang qodar. Maka, Hisyam bin Abdul Malik yang merupakan khalifah dinasti Umayyah pada masa itu menahannya dan memerintahkan untuk dipotong kaki dan tangannya. Setelah itu ia dibunuh dan disalib. Sehingga terhentilah usaha penyebaran aliran Qadariyah yang dilakukan oleh dua tokoh besar aliran Qadariyah tersebut karena adanya halangan dari penguasa.


C. LANDASAN BERPIKIR ALIRAN QADARIYAH

Di antara dalil-dalil atau ayat-ayat yang mereka gunakan untuk mendukung pemikiran mereka adalah :

·         (QS. Fush-Shilat : 40).

إِنَّ الَّذِينَ يُلْحِدُونَ فِي آيَاتِنَا لا يَخْفَوْنَ عَلَيْنَا أَفَمَنْ يُلْقَى فِي النَّارِ خَيْرٌ أَمْ مَنْ يَأْتِي آمِنًا يَوْمَ الْقِيَامَةِ اعْمَلُوا مَا شِئْتُمْ إِنَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ (٤٠)

Artinya : “Kerjakanlah apa yang kamu kehendaki sesungguhnya Ia melihat apa yang kamu perbuat”.

·         (QS. Al-Kahfi : 29).  
Artinya : “Katakanlah kebenaran dari Tuhanmu, barang siapa yang mau beriman maka berimanlah dan barang siapa yang mau kafir maka kafirlah”.
·       
·         (QS.Ali Imran :165).
Artinya : “dan mengapa ketika kamu ditimpa musibah (pada peperangan Uhud), Padahal kamu telah menimpakan kekalahan dua kali lipat kepada musuh-musuhmu (pada peperangan Badar), kamu berkata: "Darimana datangnya (kekalahan) ini?" Katakanlah: "Itu dari (kesalahan) dirimu sendiri". Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu”.

·         (QS.Ar-Ra’du :11).
Artinya : “Sesungguhnya Allah tidak merobah Keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan [Tuhan tidak akan merobah Keadaan mereka, selama mereka tidak merobah sebab-sebab kemunduran mereka.] yang ada pada diri mereka sendiri”.


C. POKOK-POKOK PIKIRAN ALIRAN QADARIYAH
Ma’bad al-Jauhany menyebarkan aliran Qadariyah di Iraq dalam waktu yang relatif singkat. Meskipun demikian, hasil yang diperolehnya cukup besar dan gemilang. Banyak orang yang tertarik dan menganut alirannya. Setelah Ma’bad wafat, aliran ini disebarluaskan oleh Ghailan al-Dimasyqi sebagaimana yang telah disebutkan diatas. Dengan usaha Ghailan, aliran Qadariyah pun berkembang sampai ke Iran.
            Ajaran Qadariyah yang pokok antara lain adalah manusia mempunyai kemampuan untuk bertindak (qudrah) dan memilih untuk berkehendak (iradah). Karena itu manusialah yang berhak menentukan perbuatannya, apakah ia ingin melakukan suatu kebaikan atau kejahatan. Serta manusia pulalah yang mempertanggung-jawabkan perbuatannya itu dihadapan Alllah swt.
      Secara terperinci pokok-pokok pikiranaliran Qadariyah adalah sebagai berikut:
1. Mengingkari takdir Allah swt.
2. Berlebihan atau melampaui batas didalam menetapkan kemampuan manusia dengan menganggap mereka bebas berkehendak. Menurut aliran ini didalam perbuatan manusia,Allah swt tidak mempunyai pengetahuan(ilmu) mengenai perbuatan tersebut dan ia terlepas dari takdir kecuali setelah sesuatu itu terjadi.
3. Mereka berpendapat bahwa Al-Qur’an itu adalah makhluk (qadim). Hal ini disebabkan oleh tindakan pengingkaran mereka terhadap sifat Allah swt.
4. Mengenal Allah swt adalah wajib menurut akal dan iman itu ialah mengenal Allah swt. Jadi, menurut aliran Qadariyah iman adalah pengetahuan dan pemahaman. Sedangkan amal perbuatan tidak mempengaruhi iman. Artinya seseorang yang berbuat dosa besar tidak akan mempengaruhi tingkat keimanannya.
5. Mereka mengemukakan pendapat tentang surga dan neraka akan musnah (fana’) setelah ahli surga merasakan nikmat dan ahli neraka merasakan azab.
            Menurut aliran Qadariyah, Allah swt tidak mengetahui segala apapun yang diperbuat oleh manusia dan tidak pula yang diperbuat oleh manusia itu dengan qudrah dan iradah Allah swt. Bahkan menurut paham ini manusialah yang mengetahui serta mewujudkan segala yang diamalkannya itu dan semuanya dengan qudrah dan iradah manusia sendiri. Allah swt sama sekali tidak ikut campur didalam membuktikan perbuatan-perbuatan itu.
Kaum muslimin (ahlus sunnah wal jamaah) sendiri sudah sepakat seluruhnya menghukumi aliran Qadariyah ini termasuk golongan kafir. Karena banyak pokok-pokok pikiran aliran ini yang sangat tidak sesuai dan bertentangan dengan aqidah ahlus sunnah wal jama'ah yang mengikuti tuntunan Allah swt dan rasul-Nya.

  
BAB III
PENUTUP

A.    KESIMPULAN
Sebagai agama rahmatan lil ’alamin  dan agama yang menjunjung tinggi adanya toleransi dalam beragama, Islam sendiri mempunyai problematika internal yang membuat Islam itu sendiri pecah menjadi banyak kelompok atau aliran. Pada dasarnya aliran-aliran teologi dalam Islam muncul sejak zaman khalifah Ar-Rasyidin Utsman Ibnu ‘Affan yang menerapkan sistem nepotisme pada pemerintahannya.
Qadariyah adalah salah satu aliran teologi dalam Islam yang muncul pada zaman dinasti Umayyah. Qadariyah secara etimologi berasal dari bahasa arab yaitu qodaro yang artinya kemampuan dan kekuatan. Sedangkan secara istilah Qadariyah adalah aliran yang melakukan pengingkaran terhadap dalil ‘aql dan naql (Qur’an dan Hadis) serta menekankan kebebasan kepada manusia dalam mewujudkan perbuatannya. Pendiri aliran ini adalah Ma’had al-jauhany. Ia adalah seorang alim Al-Qur’an dan Hadis tetapi kemudian ia menjadi sesat dan mengeluarkan pendapat-pendapat salah dan batal.
Adapun pokok pikiran aliran Qadariyahdiantaranya :
1.      Mengingkari takdir Allah SWT.
2.      Berlebihan dalam menetapkan kemampuan manusia dan menganggap mereka bebas berkehendak.
3.      Menganggap Al-Qur’an adalah makhluk (qadim).
4.      Mengungkapkan surga dan neraka akan musnah (fana’).

B.     SARAN
Sebagai umat Islam kita haruslah mendalami dan mengkaji ilmu-ilmu yang ada didalam Al-Qur’an dan Hadis. Supaya kita bisa mengetahui mana hal-hal yang menuju kepada jalan kebenaran dan mana hal-hal yang menuju kepada kesesatan. Serta kita juga harus belajar ilmu agama Islam kepada ulama-ulama yang sudah jelas memiliki keluasan ilmu dan wawasan. Agar berbagai informasi yang kita terima merupakan informasi yang shahih dan terpercaya.

DAFTAR PUSTAKA


Asmuni, H. Y. (1993). Ilm Tauhid. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
asrori, M. (1987). Perkembangan Aliran dalam Ilmu Kalam. Yogyakarta: Biro Penerbitan Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
http://qadariyah.blogspot.co.id/
https://www.facebook.com/notes/jaelani-abdul/faham-qadariyah-latar-belakang-dan-pemahamannya/549530568478220/

 Baca Juga: Mu' tazilah

0 komentar:

Post a Comment