Sejarah Umat Islam Minoritas di Korea Selatan, malangtoday.net |
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Islam iyalah agama yang mengimani satu Tuhan, yaitu Allah. Dan Islam adalah agama rahmatan lil alamin, tidak ada paksaan untuk memeluknya, dan menjadi petunjuk bagi seluruh umat di bumi tak terkecuali bagi warga Republic of Korea atau Korea Selatan. Islam adalah salah satu agama yang perkembangannya sangat cepat hingga ke belahan dunia. Dengan lebih dari satu seperempat miliar orang dunia beragama Islam. Persebaran Islam di berbagai belahan dunia memiliki cara penyebaran yang berbeda-beda. Ada yang disebarkan melalui peroses politik, perdagangan, penaklukan, perkawinan dan sebagainya. Karena persebaraan ini terciptalah Islam minoritas dan juga mayoritas.
Dalam kamus besar Bahasa Indonesia Mayoritas di artikan sebagai jumlah orang terbanyak dengan ciri-ciri kenampakan tertentu berdasarkan suatu patokan jika dibandingkan dengan jumlah yang lain dimana tidak terlihat ciri tertentu yang sama. Sementara Minoritas adalah golongan atau kelompok sosial yang jumlah warganya jaul lebih kecil apabila di bandingan dengan kelompok atau golongan lainnya dalam tatanan masyarakat. Oleh karena itu jumlahnya yang sedikit mereka yang minoritas sering di diskriminasi.
Salah satu negara yang pemeluk Islam minoritas adalah Korea Sealatan. Islam mula-mula di kenalkan kepada bangsa korea oleh tentara Turki yang ikut serta dalam perang Korea sebagai salah satu negara dari 16 negara anggota PBB yang berpihak kepada korea selatan. Hingga saat ini agama Islam dikorea semangkin berkembang.
1.2 Rumusan Masalah
Dari uraian di atas dapat ditarik rumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana Sejarah Masuknya Islam ke Korea Selatan?
2. Bagaimana Berdirinya Korea Muslim Federation (KMF)?
3. Bagaimana Kasus Islam Minoritas di Korea Selatan?
1.3 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini antara lain:
1. Untuk Mengetahui Sejarah Masuknya Islam ke Korea Selatan.
2. Agar Mengetahui Peroses Berdirinya Korea Muslim Federation (KMF).
3. Mengetahui Kasus Kasus Islam Minoritas di Korea Selatan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sejarah Masuknya Islam di Korea Selatan.
Agama Islam pertama kali masuk ke semenanjung Korea pada abad ke-9 M masa Dinasti Silla melalui pedagang Muslim Arab dan Persia. Pada abad 13-14 M masa Dinasti Koryo, banyak Muslim yang datang ke Semenanjung Korea kemudian menetap secara permanen dan berasimilasi ke dalam masyarakat Korea. Namun pada abad ke-15 M masa Dinasti Joseon, agama Islam dan orang Muslim tidak bisa masuk karena pemerintah kerajaan mengeluarkan kebijakan melarang masuknya budaya asing (mengisolasi). Sejak itu kontak antara Korea dengan dunia Islam terputus.
Islam mulai dikenal kembali oleh orang Korea pada saat kedatangan pasukan tentara perdamaian Turki saat terjadi perang Korea tahun 1950-1953 M. Tahun 1950 M di bawah perintah PBB Turki mengirimkan sejumlah besar pasukannya untuk membantu Korea Selatan saat perang dengan Korea Utara. Bersama tentara Turki yang disertai seorang imam bernama Abdulghafur Kara Ismail, benih agama Islam perlahan mulai masuk dan berkembang melalui dakwah pasukan Turki yang menetap di sana. Dan Tentara yang terkenal sangat aktif dalam dakwah Islam ialah Zubair . Pasukan perdamaian Turki membantu orang Korea Selatan dalam bidang kemanusiaan, memberi makanan, membangun sekolah, dan mendakwahkan Islam ke penduduk Korea. Banyak orang Korea yang membangun hubungan dengan Tentara Turki, karena terkesan oleh gaya hidup Islam mereka, terutama ketika melihat gerakan sholat berjamaah, mendengarkan suara adzan dan bacaan al-Quran. Beberapa orang Korea akhirnya memeluk Islam dan menjadi unsur pertama komunitas Muslim yang segera tumbuh jumlahnya. Dalam bidang sosial tentara Turki juga membantu janda dan anak-anak korban peperangan.
Turki mengumpulkan dan membantu mereka, kemudian mendirikan sebuah sekolah bernama Ankara School. Aksi kemanusian ini menarik simpati dan menyentuh hati warga setempat akhirnya menimbulkan keharuan di masyarakat Korea. Beberapa orang Korea kemudian tertarik untuk mengenal agama tentara Turki, mereka bertanya dan belajar Islam hingga akhirnya bersyahadat masuk Islam (Muallaf). Ketika kontingen Turki meninggalkan Korea Selatan untuk pulang ke negerinya, orang-orang Muslim Korea Selatan pertama mulai berusaha menyebarkan Islam di kalangan rekan-rekannya, saudara dan tetangga. Jumlah Muslim Korea pertahunnya terus bertambah. Dan tahun 1955 M agama Islam diresmikan menjadi salah satu agama di Korea Selatan. Agama Islam kemudian berkembang tahun 1970-an melalui organisasi masyarakat Muslim Korea yaitu Korea Muslim Federation (KMF). Pada tahap awal organisasi ini melakukan dakwah Islam di Korea melalui pendidikan, media massa.
Pada abad ke-21 M, Korea Selatan mengalami perkembangan pesat dalam berbagai bidang terutama teknologi, sehingga menjadi negara maju dan diakui dunia internasional. Hal tersebut menjadikan negara ini banyak dilirik para pekerja, wisatawan, dan mahasiswa dari berbagai negara. Selain menjadi pusat kecantikan dengan operasi plastik, pusatnya K-Pop, K-Drama, tempat produksi barang-barang otomotif dan elektronik dengan merek yang mendunia (seperti Samsung, LG, Hyundai, Deawo, dan KIA), Korea Selatan juga menjadi rumah bagi sekitar 200.000 Muslim. Yang menarik adalah 75.000 diantaranya adalah penduduk asli Korea yang terdiri dari para muallaf. Mereka ini terdiri dari guru besar (profesor), doktor, ahli hukum, ahli ekonomi, penguasa, pegawai negeri, tentara, mahasiswa, petani.
2.2 Berdirinya Korea Muslim Federation (KMF)
15 September 1955 M agama Islam diresmikan menjadi salah satu agama di Korea Selatan dan diikuti oleh pemilihan imam pertama Korea, yaitu Muhammad Yoon Doo Young. Setelah itu mereka juga membangun hubungan dengan negara-negara Muslim di seluruh dunia dari Malaysia sampai Maroko.
Pada bulan Mei 1965 M kelompok kepemimpinan Muslim Korea mengumpulkan semua umat Muslim yang ada di korea untuk berkumpul di Masjid pusat. Dalam perkumpulan ini mereka membentuk sebuah organisasi yang bernama Korea Muslim Federation (KMF) dengan ketuanya Haji Sabri Suh Jung Kil, sekertaris Abdul Aziz Kim. Kemudian merencanakan 6 strategi khusus untuk menyebarkan gerakan keagamaan mereka di Korea, diantaranya:
1. Muslim mengunjungi rumah teman non-Muslim untuk tujuan meyakinkan atau mengajak mereka menjadi Muslim.
2. Al-Quran, hadis dan berita dari dunia Muslim akan dicetak dan dibagikan kepada umat Muslim.
3. Buku agama Islam mengenai Kesalah pahaman Agama harus diterjemahkan ke dalam bahasa Korea dan dibagikan/disebarkan seluas mungkin.
4. Diadakan seminar satu jam setiap hari minggu di masjid dengan diskusi yang dipimpin oleh Muslim asing.
5. Diadakan kelas bahasa Arab setiap hari minggu di masjid.
6. Informasi tentang Islam akan dirilis ke berbagai media berita.
Pada Januari 1969 M organisasi KMF diakui sebagai badan hukum oleh Departemen Kebudayaan dan Penerangan Korea, selain itu juga diberi ijin oleh pemerintah Korea Selatan dengan Nomer Perijinan 114.67.3.13. Organisasi ini secara resmi dibuka untuk mengebangkan dakwah Islam di Korea Selatan secara jelas agar kegiatan dakwahnya menjadi meningkat. Pada bulan Juni 1969 M, KMF mulai menerbitkan koran bulanan The Korea Islamic Herald (KIH) untuk memperkenalkan ajaran Islam dan keadaan perkembangan agama Islam di Korea. KIH melaporkan kegiatan dakwah Islam di Korea secara rinci dengan mengunakan bahasa Korea dan Inggris. Organisasi KMF adalah organisasi Islam pertama dan satu- satunya di Korea Selatan yang berawal dari suatu komunitas masyarakat Muslim asli penduduk Korea. Misinya adalah berusaha untuk mengubah citra Islam dari kekerasan untuk damai. Para pemimpin Muslim Korea mencari beberapa cara untuk bisa menyebarkan Islam di Korea dengan cara damai. Selain itu mereka juga membuka beberapa seminar untuk Muslim dan non-Muslim Korea tentang isu-isu yang beragam dalam teologi Islam dan toleransi beragama. KMF juga mengadakan keanggotaan kelas beberapa kali dalam setahun, semua Muslim harus menghadiri kelas-kelas ini untuk menjaga keanggotaan mereka. Melalui kerjasama KMF dengan negara-negara Muslim, pada bulan Desember tahun 1976 M ada sekitar 53 pemuda Muslim Korea memperoleh pendidikan Islam di Indonesia, Malaysia, Pakistan, Saudi Arabia, Mesir, Libia, dan Maroko. Pada tahun 1977 melalui sponsor Muhammadiyah (organisasi agama Islam Indonesia) 17 pemuda Muslim Korea pergi ke Indonesia untuk menambah pengetahuan mereka dalam studi Islam.
2.3 Kasus Islam Minoritas di Korea Selatan.
a) Pengeboman di Gedung WTC 11 September 2001
Setelah serangan ini terjadi sebagian dari orang korea yang tidak mengenal agama islam maka mereka menganggap Islam itu adalah agama teroris, dan ada yang menganggap islam dan Isis itu sama. Setelah kejadian ini Islam di pandang Negatif oleh sebagian orang Korea.
b) Penyanderaan warga korea yang beragama Keristen (dalam kegiatan gereja) di Afghanistan
Sebuah organisasi yang akan melansungkan aksi kemanusian pada musim panas tahun 2007 lalu. Sebanyak 23 pemuda Korea Selatan di culik dan di sandera oleh Thaliban. Kebanyakan dari mereka adalah perempuan, berusia mulai dari 20-30 tahun. Dua di antara mereka tewas di bunuh oleh Thaliban. Dan pada waktu itu di depan masjid sentral sebagian kecil masyarakat melakukan demonstrasi kecil untuk menentang penyendraan itu. Karena kejadian ini beberapa Muslim di Korea mendapat diskriminasi.
c) Dilarang azan (subuh) menggunakan mikrofon disalah satu masjid yang berada di Changwon
Sayydina Billal adalah Masjid yang di bangun pada tahun 2011 oleh WNI yang ada di korea. Biaya pembangunan mencapai 5,6 milyar. Pada awal penggunaan masjid Sayydina Billal masyarakat yang tinggal berdekatan dengan masjid ini merasa keberatan apabila menggunakan mikrofon pada saat azan Subuh. Namun untuk saat ini semua aktifitas di masjid yang menggunakan mikrofon sudah di perbolehkan.
d) Drama Korea yang di anggap menghina Islam
Sebuah karya yang beredar di industri hiburan biasanya diciptakan untuk tujuan menghibur semata, demi memenuhi hasrat penonton. Namun ada beberapa hal yang dianggap tabu juga ternyata ada yang dimasukkan ke dalamnya, termasuk unsur agama. Sayangnya, masih ada drama yang ternyata dianggap menyalah gunahkan simbol agama hingga dianggap menghina. Salah satunya, drama yang tayang di MBC bertajuk Man Who Dies to Live. Diperankan oleh Choi Min Soo, Kang ye Won, dan Shin Sung Rok. Beberapa adegan dalam drama ini dinilai menyerang umat Muslim, khususnya melewati beberapa simbol yang di anggap sakral. Di salah satu posternya, terlihat Choi Min Soo duduk santai dengan kakinya yang terlunjur. Sementara di depannya ada kitap yang terlihat persis seperti Al-Quran, kitap suci umat Islam.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Islam adalah salah satu agama yang ada di Korea Selatan. Dan juga agama Islam di terima dengan baik di sana. Islam mulai tersebar di Korea berawal dari kedatangan pasukan tentara perdamaian Turki saat terjadi perang Korea tahun 1950-1953 M . Tahun 1950 M di bawah perintah PBB Turki mengirimkan sejumlah besar pasukannya untuk membantu Korea Selatan saat perang dengan Korea Utara. Dan masyarakat Korea yang beragama Islam di sana mendirikan sebuah organisasi yang bernama Korea Muslim Federation. Organisasi ini di bentuk Pada bulan Mei 1965 M. Kelompok kepemimpinan Muslim Korea mengumpulkan semua umat Muslim yang ada di korea untuk berkumpul di Masjid pusat. Dalam perkumpulan ini mereka membentuk sebuah organisasi yang yang bernama Korea Muslim Federation (KMF) dengan ketuanya Haji Sabri Suh Jung Kil, sekertaris Abdul Aziz Kim.
B. Saran
Penulis memahami bahwa dalam makalah ini masih banyak terdapat kekurangan, baik itu dari kaidah penulisan, struktur penyusunan dan lain sebagainya. Untuk itu diharapkan keritikan dan masukan dari teman-teman,sehingga dapat saya jadikan sebagai bahan acuan untuk memperbaiki karya tulis selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Umayyatun, Siti. 2017.Masyarakat Muslim di Korea Selatan. Jurnal Vol.11 No.2.
Hadi, Nur. 2012. Sejarah Kebudayaan Islam. Erlangga:Jakatra
Haq, Abdul. 1985.Gerakan Islam di Korea dan Indonesia. Dua Dimensi: Yogyakarta.
Baca Juga: Sejarah Umat Islam Minoritas di Thailand
0 komentar:
Post a Comment