Organisasi. i2.wp.com |
Perilaku Orgnaisasi hakikatnya
mendasarkan pada ilmu perilaku itu sendiri yang dikembangkan dengan pusat perhatiannya
pada tingkah laku manusia dalam suatu organisasi. Kerangka dasar bidang pengetahuan
ini didukung paling sedikit dua komponen, yakni inidividu-individu yang
berperilaku dan organisasi formal sebagai wadah dari perilaku tersebut. ciri
peradaban manusia bermasyarakat senantiasa ditandai dengan keterlibatannya
dalam suaut organisasi tertentu. Hal ini berarti bahwa manusia tidak dapat
melepaskan dirinya untuk tidak terlibat dalam kegiatan-kegiatan berorganisasi.
Pengertian Perilaku Organisasi
Istilah perilaku organisasi
merupakan terjamahan dari Orgazinational Behavior. Menurut Thoha, perilaku
organisasi merupakan suatu studi yang menyangkut aspek-aspek tingkah laku
manusia dalam suatu organisasi atau seuatu kelompok tertentu. Perilaku
organisasi meliputi aspek yang ditimbulkan dari pengaruh organisasi terhadap
manusia, serta aspek yang ditimbulkan dari pengaruh manusia terhadap aspek
organisasi. Sedangkan menudur Fred Luthans, perilaku organisasi merupakan
pemahaman, prediksi, dan manajemen perilaku manusia dalam organisasi. Tujuan
praktis dari penelaahan dari studi ini adalah untuk mendeterminasi bagaimana
perilaku manusia mempengaruhi pencapaian tujuan-tujuan organisasi.
Mempelajari Karakteristik Perilaku Organisasi
Dalam mempelajari perilaku Organisasi,
dapat melalui tiga karakteristik yang dapat dilihat sebagai pengaruh terhadap perilaku organisasi
tersebut, tiga karakteristik tersebut antara lain:
Perilaku
Fokus dari perilaku organisasi
adalah perilaku individu dalam organisasi, sehingga untuk memahami perilaku
organisasi maka terlebih dulu harus dipahami perilaku berbagai individu di
dalam organisasi.
Struktur
Struktur berkaitan dengan hubungan
yang bersifat tetap dalam organisasi, bagaimana pekerjaan-pekerjaan dalam
organisasi dirancang, bagaimana pekerjaan itu diatur dalam bagan organisasi.
Struktur organisasi berpengaruh besar terhadap perilaku individu atau
orang-orang dalam organisasi serta efektivitas dari organisasi tersebut.
Proses
Proses organisasi berkaitan dengan
interaksi yang terjadi antara anggota organisasi. Proses organisasi antara lain
meliputi komunikasi, kepemimpinan, proses pengambilan dan kekuasaan. Salah satu
pertimbangan utama dalam merancang struktur organisasi yang efektif adalah agar
berbagai proses organisasi tersebut dapat dilakukan dengan efisien dan efektif.
Bagaimana Perilaku dari Organisasi Alumni
Banyak sekali cabang-cabang
organsasi yang ada di kehidupan ini, dalam melihat mengenai pembahasan ini,
maka penulis akan mengkhususkan kajian ini di daerah Yogyakarta. Organisasi di
Yogyakarta sangatlah banyak dan terdiri dari berbagai jenis, karena melihat
Yogyakarta adalah suatu tempat yang sangat majemuk dan plural. Maksudnya,
Yogyakarta adalah kota dimana banyak sekali individu dari berbagai latar belakang
adat, budaya, dan bahasa yang berbeda, karena Yogyakarta adalah suatu tempat
yang memiliki banyak sekali lokasi-lokasi yang dapat menarik pelbagai jenis
masyarakat atau individu tersebut.
Contoh lokasi yang dapat menarik
banyak masyarakat atau individu di Yogyakarta adalah yang pertama tentu karena
banyaknya Perguruan Tinggi yang berdiri di sini, bahkan tidak hanya perguruan
tinggi, sekolah-sekolah menengah pun banyak dijumpai di berbagai sudut kota,
maka tidak mengherankan kenapa Yogyakarta juga dijuluki sebagai Kota Pelajar,
karena tingginya tingkat akademis dan banyak berdiri pusat-pusat akademis di
kota ini.
Disamping itu, Yogyakarta juga
adalah kota yang memiliki banyak sekali destinasi-destinasi wisata yang sangat
menarik, mulai dari wisata alam contohnya Kulonprogo dan Parangtritis, atau
wisata-wisata bangunan atau yang memiliki nilai sejarah tinggi, seperti
candi-candi, dan sebagainya.
Karena Yogyakarta adalah kota yang
menarik, maka individu banyak berdatangan kesini, dan mendirikan suatu perkumpulan
atau organisasi yang memiliki latar belakang yang sama, karena tentu individu
tersebut secara psikologis sangat ingin untuk dapat bertemu dan berbicara
secara langsung dengan bahasa yang telah digunakannya sejak kecil.
Tetapi disini, penulis akan membahas
bagaimana salah satu jenis organisasi yakni Organisasi ikatan Alumni khususnya
disini alumni Pondok Pesantren, karena penulis saat ini aktif dan tergabung
dalam Organisasi Alumni dari Pondok Pesantren, yang dinamakan Ikbal Qomaruddin
(Ikatan Besar Alumni Qomaruddin).
Pentingnya Ikatan Alumni
Di era kini, peran Ikatan Alumni
tidak hanya penting dalam mewujudkan visi dan misi suatu sekolah atau lembaga
pendidikan, khususnya dalam kegiatan Akreditasi Sekolah. Tapi lebih drir itu,
Ikatan Alumni dapat menjadi ujung tombak dalam meningkatkan reputasi lembaga di
mata masyarakat, disamping “membuka jalan” alumni yang lain (alumni yang baru
lulus) untuk masuk ke dunia kerja atau professional. Harus di ingat pula hampir
semua lembaga yang besar selalu ditopang oleh Ikatan Alumni yang mumpuni pula.
realitas ini pada gilirannya akan dapat meningkatkan mutu lulusan lembaga
tersebut. Jadi, alumni adalah aset penting yang harus dirangkul dan
dikembangkan oleh setiap lembaga.
Perilaku Organisasi
Dalam melihat suatu perilaku
Organisasi Alumni ini (IKBAL), maka dapat dilakukan berbagai aspek yaitu tiga
karakteristik seperti yang telah dijelaskan di atas, yaitu Perilaku, Struktur,
dan Proses.
Perilaku
Dalam melihat perilaku individu di
dalam Organisasi ini (IKBAL Qomaruddin), terdapat suatu perilaku yang dapat
dikatakan unik dan berbeda dari lainnya. Karena organisasi ini adalah
organisasi dari alumni Pondok Pesantren, tentu ciri khas dari model
kepesantrenan di sini masihlah tetap berlaku, seperti Budaya Tahlilan dan
Yasinan di tiap malam Jumat, jamaah sholat meskipun ketika sholat shubuh banyak
anggotanya yang menunaikannya ketika di siang hari, dan sebagainya.
Namun karena organisasi ini bergerak
di lingkungan yang modern yakni di perkotaan, budaya-budaya kota tetaplah ada,
seperti bermain PlayStation, otak-atik alat elektronik, bisnis, dan sebagainya.
Akibat dari perilaku tersebut, tentu
jika di nilai memiliki sisi Positif dan Negatif. Sisi positif nya tentu masih
tetap melakukan kegiatan-kegiatan dari Pondok Pesantren, berperilaku seperti
layaknya di Pesantren, dan sebagainya. Tetapi hal ini memiliki sisi Negatif,
karena masing-masing anggota nya terlalu terbiasa dengan kebudayaan yang lama
atau sebelumnya (Pesantren), maka ketika dihadapkan dengan kehidupan modern,
secara psikis mungkin mereka belum siap. Tetapi ketidak siapan itu bukannya
dihilangkan dengan cara beradaptasi dengan lingkungan sekitar, tetapi individu
atau anggota organisasi tersebut justru mencari jalan lain, yakni mengumpulkan
teman-temannya yang berasal dari latar belakang dan kebudayaan yang sama
(Pondok Pesantren), kemudian mengadakan perkumpulan dan membentuk suatu
organisasi.
Baca Juga: Riview Buku | Bentuk-bentuk Pluralisme
Hal ini tentu akan membuat suatu
perkumpulan yang bersifat Eksklusif, yakni membuat suatu perkumpulan dengan
budaya tersendiri dan berbeda dengan budaya lain di sekitarnya. Karena terlalu
nyaman dengan keadaan nya yang sekarang, maka anggota organisasi itu akan
semakin tidak siap apabila dihadapkan dengan lingkungan baru, dan pandangan
lingkungan terhadap perkumpulan tersebut seakan-akan adalah perkumpulan yang
asing dan mungkin terbesit pemikiran akan mengancam keadaan sosial lingkungan
tersebut.
0 komentar:
Post a Comment