Pandangan Hidup, gerryghost.files.wordpress.com |
Puji syukur ke hadirat Allah Swt. atas
karunia yang diberikan, sehingga kami dapat menyelesaikan Tugas Makalah:
Manusia dan Pandangan Hidup, untuk memenuhi tugas dari mata kuliah Pengantar
Ilmu Budaya.
Agar dapat memenuhi tujuan di atas, kami
menyusun makalah ini sedemikian rupa sehingga memuat kerangka sebagai berikut:
1.
Pengertian manusia dan
pandangan hidup;
2.
Hubungan pandangan hidup
dengan kehidupan manusia.
Makalah ini diharapkan agar dapat memenuhi
penugasan dalam mata kuliah pendidikan pancasila pada kesempatan ini. Kami juga
mengucapkan terima kasih kepada Dosen Pengampu mata kuliah, Bapak Dr. Badrun Alaena, M.Si, serta teman-teman yang
telah mendukung dalam penulisan makalah ini. Kami menyadari bahwa makalah ini
masih memiliki banyak kekurangan, oleh karena itu, kritik dan saran selalu kami
harapkan.
Yogyakarta,
Penyusun
Daftar Isi
Halaman Utama.............................................................................................
1
Kata Pengantar .............................................................................................. 2
Daftar Isi........................................................................................................
3
BAB I – PENDAHULUAN..........................................................................
4
A.
Latar Belakang ............................................................................ 4
B.
Rumusan Masalah........................................................................
4
C.
Tujuan..........................................................................................
4
BAB II – PEMBAHASAN ........................................................................... 5
A.
Pengertian Manusia dan
Pandangan Hidup ................................ 5
B.
Hubungan Pandangan Hidup
dengan Kehidupan Manusia ........ 8
BAB III – PENUTUP ................................................................................... 10
A.
Simpulan...................................................................................... 10
B.
Saran ........................................................................................... 10
Daftar
Pustaka ............................................................................................... 11
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Manusia adalah mahluk hidup ciptaan Tuhan
yang paling tinggi derajatnya. Karena manusia memiliki akal, pikiran, dan rasa.
Tuntutan hidup manusia lebih daripada tuntutan hidup makhluk lainnya
yang membuat manusia harus berpikir lebih maju untuk memenuhi
kebutuhan atau hajat hidupnya di dunia, baik yang bersifat jasmani maupun
rohani. Dari proses ini maka lahirlah apa yang disebut kebudayaan dan pandangan
terhadap hidup.
Pandangan terhadap hidup adalah segala
sesuatu yang dihasilkan oleh akal budi manusia. Pandangan hidup dapat menjadi
pegangan, bimbingan, dan tuntutan seseorang ataupun masyarakat dalam menempuh
kehidupan. Oleh karena itu, dalam sebuah pandangan hidup, yang menentukan akhir
hidup mereka adalah diri mereka sendiri. Selain itu, Pandangan hidup juga tidak
langsung muncul dalam masyarakat, melainkan melalui berbagai proses dalam
kehidupan. Dalam perkembangan seorang manusia, itulah proses dalam menemukan
jati diri atau pandangan hidupnya. Mulai dari masa kanak-kanak hingga dewasa.
B. Rumusan
Masalah
Dari
uraian di atas dapat disusun rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apa
pengertian dari manusia dan pandangan hidup?
2. Bagaimana
hubungan pandangan hidup dengan kehidupan manusia?
C. Tujuan
1. Untuk
mengetahui pengertian manusia dan pandangan hidup;
2. Untuk
mengetahui hubungan pandangan hidup dengan kehidupan manusia.
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Manusia dan Pandangan Hidup
Secara bahasa manusia berasal dari kata “manu”
(Sansekerta), “mens” (Latin), yang berarti berpikir, berakal budi, atau
makhluk yang berakal budi. Secara istilah manusia dapat diartikan sebuah konsep
atau sebuah fakta, sebuah gagasan atau realitas, sebuah kelompok (genus) atau
seorang individu.
Manusia adalah mahluk yang luar biasa
kompleks. Kita merupakan paduan antara mahluk material dan mahluk spiritual.
Dinamika manusia tidak tinggal diam karena manusia sebagai dinamika selalu
mengaktivisasikan dirinya.
Pandangan hidup adalah
pendapat atau pertimbangan yang dijadikan pegangan, pedoman, arahan, dan
petunjuk hidup di dunia. Pendapat atau pertimbangan itu merupakan hasil
pemikiran manusia berdasarkan pengalaman sejarah menurut waktu dan tempat
hidupnya. Macam-macam sumber pandangan hidup berdasarkan asalnya yaitu :
1) Pandangan hidup yang berasal dari agama, yaitu pandangan
hidup yang mutlak kebenarannya;
2) Pandangan hidup yang berasal dari ideologi, yang disesuaikan
dengan kebudayaan dan norma yang terdapat pada negara tersebut;
3) Pandangan hidup yang berasal dari renungan, yaitu pandangan
hidup yang relatif kebenarannya.
Dalam kehidupannya manusia tidak akan
terlepas dari 3 hal pokok, yakni cita-cita, kebajikan, dan sikap hidup.
1. Cita-cita
Cita-cita adalah keinginan, harapan,
tujuan yang selalu ada dalam pikiran. Pandangan hidup terdiri atas cita-cita,
kebajikan, dan sikap hidup. Dalam kehidupannya manusia tidak dapat melepaskan
diri dari cita-cita, kebajikan, dan sikap hidup itu. Tidak ada orang hidup tanpa
cita-cita, tanpa berbuat kebajikan, dan tanpa sikap hidup. Sudah tentu kadar
atau tingkat cita-cita, kebijakan dan sikap hidup itu berbeda-beda bergantung
kepada pendidikan, pergaulan, dan lingkungan masing-masing. Itulah sebabnya,
cita-cita, kebajikan, dan sikap hidup banyak menimbulkan daya kreativitas
manusia.
Banyak hasil seni yang melukiskan
cita-cita, kebajikan, dan hidup seseorang. Cita-cita ini perasaan hati yang
merupakan suatu keinginan, kemauan, niat, atau harapan. Cita-cita itu penting
bagi manusia, karena adanya cita-cita menandakan kedinamikan manusia. Ada tiga
kategori keadaan hati seseorang, yakni keras, lunak, dan lemah. Orang yang
berhati keras, tak berhenti berusaha sebelum cita-citanya tercapai. Ia tak
menghiraukan rintangan, tantangan, dan segala kesulitan yang dihadapinya. Orang
yang berhati lunak dalam usaha mencapai cita-citanya menyesuaikan diri dengan
situasi dan kondisi. Orang yang berhati lemah, mudah terpengaruhi oleh situasi
dan kondisi.
Cita-cita, keinginan, harapan, banyak
menimbulkan daya kreativitas para seniman. Banyak hasil seni seperti: drama,
novel, film, musik, tari, filsafat yang lahir dari kandungan cita-cita,
keinginan, harapan dan tujuan.
2. Kebajikan
Kebajikan atau kebaikan atau perbuatan
yang mendatangkan kebaikan, pada hakikatnya sama dengan perbuatan moral,
perbuatan yang sesuai dengan norma-norma agama atau etika.
Manusia adalah seorang pribadi yang utuh
yang terdiri atas jiwa dan badan. Manusia merupakan makhluk sosial: manusia
hidup bermasyarakat, saling membutuhkan, saling menolong, saling menghargai
sesama anggota masyarakat. Sebaliknya pula saling mencurigai, saling membenci,
saling merugikan, dan sebagainya. Untuk melihat apa itu kebajikan, kita harus
melihat dari tiga segi, yaitu: manusia sebagai pribadi, manusia sebagai anggota
masyarakat, dan manusia sebagai makhluk Tuhan.
Manusia sebagai pribadi dapat menentukan
baik dan buruk. Yang menentukan baik dan buruk itu suara hati. Suara hati itu
semacam bisikan dalam hati untuk menimbang perbuatan baik atau tidak. Jadi
suara hati itu merupakan hakim terhadap diri sendiri. Suara hati masyarakat,
yang menentukan baik dan buruk adalah suara hati masyarakat. Suara hati
seseorang baik, tetapi belum tentu suara hati masyarakat menganggap baik.
Demikian pula manusia sebagai makhluk Tuhan. Jadi kebajikan itu adalah
perbuatan yang selaras dengan suara hati kita, suara hati masyarakat dan hukum
Tuhan. Kebajikan berarti berkata sopan, santun, barbahasa baik, bertingkah laku
baik, ramah tamah terhadap siapapun, berpakaian sopan. Namun ada pula kebajikan
semu, yaitu kejahatan yang berselubung kebajikan.
3. Sikap
Hidup
Sikap hidup adalah keadaan hati dalam
menghadapi hidup. Dalam menghadapi kehidupan, yang berarti manusia menghadapi
manusia lain atau menghadapi kelompok manusia, ada beberapa sikap etis dan
sikap non-etis. Sikap etis disebut juga sikap positif sedangkan sikap non-etis
disebut juga sikap negatif. Ada tujuh sikap etis, yaitu: sikap lincah, sikap
tenang, sikap halus, sikap berani, sikap arif, sikap rendah hati, dan sikap
bangga. Sedangkan sikap non-etis ada 6 yaitu: sikap kaku, sikap gugup, sikap
kasar, sikap takut, sikap angkuh, dan sikap rendah diri. Sikap-sikap positif
bagi bangsa Indonesia. Sikap-sikap itu antara lain: sikap suka bekerja keras,
sikap gotong royong, menjaga hak dan kewajiban, sikap tolong menolong, dan
sikap mengargai pendapat orang lain. kebajikan secara nyata dan dapat dirasakan
melalui tingkah lakunya.
Dalam hal ini, tingkah laku manusia
sebagai perwujudan kebajikan inilah yang akan dikemukakan karena wujudnya dapat
dilihat dan dirasakan. Karena tingkah laku bersumber pada pandangan hidup, maka
setiap orang memiliki tingkah laku sendiri-sendiri yang berbeda dari orang lain
dan tergantung dari pembawaan, lingkungan, dan pengalaman. Dalam setiap
perbuatan, manusia harus memahami etika yang berlaku dalam masyarakat. Sehingga
kehidupan dalam memasyarakat menjadi tenang dan tentram.
Namun demikian dibalik keragaman pendapat
tersebut tampaknya ada satu benang merah yang dipersamakan, yaitu adanya
kesepakatan bahwa manifestasi sikap tidak dapat dilihat secara langsung
akan tetapi harus ditafsirkan terlebih dahulu sebagai tingkah laku yang masih
tertutup. Sikap manusia bukanlah suatu konstruk yang berdiri sendiri, akan tetapi
paling tidak ia mempunyai hubungan yang sangat erat dengan konstruk-konstruk
lain, seperti dorongan, motivasi, atau bahkan dengan nilai-nilai tertentu.
B. Hubungan
Pandangan Hidup dengan Manusia
Akal dan budi sebagai milik manusia ternyata membawa ciri
tersendiri akan diri manusia tersebut. Sebab akal dan budi mengakibatkan
manusia memiliki keunggulan dibandingkan makhluk lain. Satu diantara keunggulan
manusia tersebut ialah pandangan hidup. Disatu pihak manusia menyadari bahwa
dirinya lemah, dipihak lain manusia menyadari kehidupannya lebih kompleks.
Pandangan hidup merupakan masalah yang asasi bagi
manusia. Sayangnya tidak semua manusia menyadari, sehingga banyak orang yang
memeluk sesuatu agama semata-mata atau dasar keturunan. Pandangan
hidup penting bagi kehidupan manusia dimasa sekarang maupun kehidupan di
akhirat, dan sudah sepantasnya setiap manusia memilikinya.
Perlu kita sadari bahwa baik Tuhan maupun agama bagi
kita adalah suatu kebutuhan. Buka kebutuhan sesaat melainkan kebutuhan yang terus
menerus dan abadi. Sebab setiap saat kita memerlukan perlindungan Tuhan dan
petunjuk agama sampai di akhir nanti.
Manusia pasti mempunyai pandangan hidup
walau bagaimanapun bentuknya. Bagaimana kita memeperlakukan pandangan hidup itu
tergantung pada orang yang bersangkutan. Ada yang memperlakukan pandangan hidup
itu sebagai sarana untuk mencapai tujuan dan ada pula yang memperlakukan
sebagai ukuran kesejahteraan, ketentraman dan sebagainya.
Adapun langkah-langkah berpandangan hidup
yang baik yaitu sebagai berikut :
1. Mengenal,
merupakan tahapan pertama untuk mengenal pandangan hidup itu apa.
2. Mengerti,
mengerti kita harus mengerti pandangan hidup apa yang akan kita jalani.
3. Menghayati,
sama halnya memperoleh gambara pandangan hidup kita itu kayak apa model dan
bentuknya.
4. Meyakini,
yakin bahwa pandangan hidup kita itu baik untuk kdepannya.
5. Mengabdi,
ini sangat baik karna ini bias kita berikan pandangan hidup kita yang baik
kebada orang lain.
6. Mengamankan,
mengamankan pandangan hidup kita yang baik agar tidak di ubah oleh orang lain.
BAB
III
PENUTUP
A. Simpulan
Pandangan hidup merupakan bagaimana manusia memandang
kehidupannya. Setiap orang memiliki pandangan hidup yang berdeda-beda dan
melahirkan suatu paham. Wujud pandangan hidup manusia berkaitan dengan
cita-cita, kebajikan, dan sikap hidup. Cita-cita merupakan pandangan hidup di
masa yang akan datang. kebajikan secara nyata dan dapat dirasakan melalui
tingkah lakunya. Dan, dalam hal ini, tingkah laku manusia sebagai perwujudan
kebajikan inilah yang akan dikemukakan karena wujudnya dapat dilihat dan
dirasakan. Karena tingkah laku bersumber pada pandangan hidup, maka setiap
orang memiliki tingkah laku sendiri-sendiri yang berbeda dari orang lain dan
tergantung dari pembawaan, lingkungan, dan pengalaman. Dalam setiap perbuatan,
manusia harus memahami etika yang berlaku dalam masyarakat. Sehingga kehidupan
dalam memasyarakat menjadi tenang dan tentram.
B. Saran
Sebagai manusia kita harus tanamkan
pandangan hidup atau prinsip hidup agar menjadi manusia yang bijak dan berwatak
mulia. Baiknya seorang manusia memegang teguh pandangan hidup yang dimilikinya
agar dalam kehidupannya selalu melakukan kebajikan.
Daftar
Pustaka
Sukidin, dkk.. 2003. Pengantar Ilmu Budaya.
Surabaya: Percetakan Insan Cendekia.
Widagdho,
Djoko dkk.. 2003. Ilmu Budaya Dasar. Jakarta: Bumi Aksara.
https://kamelia11.wordpress.com/ -Pengertian manusia
http://herumaterikuliahku.blogspot.co.id
Baca Juga: Manusia dan Keadilan
0 komentar:
Post a Comment