Pendekatan Antropolis

Polis / Kota, encrypted-tbn0.gstatic.com


Anthropos=manusia, logos=ilmu, pembicaraan
Antropologi=ilmu tentang manusia sebagai makhluk pencipta budaya dan dibentuk oleh budaya juga.
Pendekatan antropologis dalam penelitian agama melihat agama sebagai fenomena budaya. Ciri utama pendekatan antropologis adalah holism, yakni bahwa praktik-praktik sosial harus diteliti dalam kaitan dengan hal yang berkaitan, karena tidak setiap praktik dalam kenyataannya berkaitan dengan yang lain dalam masyarakat. Agama tidak dapat dilihat sebagai sebuah sistem otonom yang tidak terpengaruh oleh praktik-praktik lain seperti ekonomi, politik, budaya dan pendidikan.[1]

Manusia dan budayanya:
-          kelompok-kelompok dengan tradisinya masing-masing à tidak membuat generalisasi
-          tradisi berkembang/berubah sesuai dengan keadaan yang dialami kelompok pendukungnya
à yang diteliti adalah agama Islam atau pemahaman tentang Islam yang ada dalam tradisi masyarakat.


Kajian Antropologi
-          beberapa tema antropologis
o   konsep
o   undang-undang tak tertulis
o   upacara
o   relasi antar individu, keluarga dan kelompok
o   pencaharian hidup
Isi atau unsur-unsur universal kebudayaan:
1.         Sistem religi dan upacara keagamaan
2.         Sistem dan organisasi kemasyarakatan
3.         Sistem pengetahuan
4.         Bahasa
5.         Kesenian
6.         Sistem mata pencaharian hidup
7.         Sistem teknologi dan peralatan.
Secara umum urutan ini menggambarkan urutan unsur-unsur mana yang sulit berubah dan mana yang lebih mudah, dari atas ke bawah.[2]
-          Teori
-          Klasifikasi
-          Kesimpulan

Baca Juga: Tujuan Pengkajian Hukum Islam


[1] Lihat
[2]Koentjaraningrat, Kebudayaan, Mentalitas, Pembangunan (Jakarta: Gramedia, 1982), 2.

0 komentar:

Post a Comment