Renaisans Sebagai Awal Kebangkitan Eropa


Renaisance Bangsa Eropa, blogspot.com
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufik dan Hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Makalah ini kami beri judul “Sejarah Renaisans dan Awal Kebangkitan Eropa.”
Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, khususnya bagi teman-teman mahasiswa dan kami yang tengah mempelajari sejarah dunia di program studi Sejarah dan Kebudayaan Isalam ini.
Makalah ini kami akui masih memiliki banyak kekurangan karena pengalaman yang kami miliki sangat kurang. Oleh kerena itu kami harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Yogyakarta,

Penyusun
Daftar Isi

Halaman Utama...................................................................................................
Kata Pengantar...................................................................................................
Daftar Isi..............................................................................................................
Bab I  Pendahuluan............................................................................................
1.1  Latar Belakang................................................................................................
1.2  Rumusan Masalah...........................................................................................
1.3  Tujuan..............................................................................................................
Bab II  Pembahasan............................................................................................
2.1  Latar Belakang Renaisans...............................................................................
2.2  Sejarah Terjadinya Renaisans..........................................................................
2.3  Karakteristik Renaisans...................................................................................
2.4  Tokoh Renaisans.............................................................................................
Bab III  Penutup..................................................................................................
3.1  Simpulan..........................................................................................................
3.2  Saran................................................................................................................
Daftar Pustaka....................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

Sebuah gerakan budaya yang berkembang pada periode kira-kira abad ke-14 sampai abad ke-17, dimulai di Italia pada Abad Pertengahan Akhir dan kemudian menyebar ke seluruh Eropa, inilah yang disebut dengan masanya Renaisans (Bahasa Inggris: Renaissance). Meskipun pemakaian kertas dan penemuan barang metal mempercepat penyebaran ide gerakan ini dari abad ke-15 dan seterusnya, perubahan Renaisans tidak terjadi secara bersamaan maupun dapat dirasakan secara serentak di seluruh Eropa.
Setelah mengalami masa kebudayaan tradisional yang sepenuhnya diwarnai oleh ajaran Kristiani, kebanyakan orang saat ini mencari orientasi dan inspirasi baru sebagai alternatif dari kebudayaan Yunani-Romawi sebagai satu-satunya kebudayaan lain yang mereka kenal dengan baik. Kebudayaan klasik ini dipuja dan dijadikan model serta dasar bagi seluruh peradaban manusia hampir di seluruh dunia.
Dalam dunia politik dan ilmu pengetahuan misalnya, budaya Renaisans berkontribusi dalam pengembangan konvensi diplomasi dan berkembang sebagai sarana meningkatkan ketergantungan atau kebutuhan atas hasil pengamatan atau observasi.
Sejarawan sering berargumen bahwa transformasi intelektual ini adalah jembatan antara Abad Pertengahan dan sejarah modern. Meskipun Renaisans yang dipenuhi revolusi terjadi di banyak kegiatan intelektual, serta pergolakan sosial dan politik, Renaisans mungkin paling dikenal karena perkembangan artistik dan kontribusi dari polimatik seperti Leonardo da Vinci dan Michelangelo, yang menginspirasi berbagai kalangan dengan istilah "manusia Renaisans".
Beberapa konsensus menyebutkan bahwa Renaisans dimulai di Florence, Italia, pada abad ke-14. Berbagai teori telah diajukan untuk menjelaskan asal usul dan karakteristiknya, berfokus pada berbagai faktor termasuk kekhasan sosial dan kemasyarakatan dari Florence pada beberapa waktu; struktur politik; perlindungan keluarga dominan, Wangsa Medici; migrasi sarjana Yunani; terjemahan teks ke bahasa Italia setelah Kejatuhan Konstantinopel ke tangan Turki Utsmani, dan lain-lain. Dari hal-hal inilah kami akan mencoba memaparkan secara singkat mengenai sejarah renaisans sebagai awal kebangkitan di eropa.
1.2  Rumusan Masalah

Dari uraian di atas dapat disusun rumusan masalah sebagai berikut:
  1. Bagaimana latar belakang terjadinya zaman Renaisans?
  2. Bagaiaman sejarah terjadinya zaman Renaisans?
  3. Bagaimana karakteristik dari zaman Renaisans?
  4. Siapa tokoh yang berjasa pada zaman Renaisans?

1.3  Tujuan

Adapun tujuan dari disusunnya makalah ini adalah:
  1. untuk mengetahui latar belakang zaman Renaisans;
  2. untuk mengetahui sejarah zaman Renaisans;
  3. untuk mengetahui karakteristik zaman Renaisans; dan
  4. untuk mengetahui tokoh yang berjasa pada zaman Renaisans.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Latar Belakang Renaisans
     Zaman pertengahan merupakan zaman kegelapan dimana pengaruh keagaaman sangat terasa. Gereja mengatur selurus aspek kehidupan masyarakat dari kreativitas sampai pemerintahan. Raja sendiri seolah tidak memiliki kekuasaan, karena gerejalah yang sebenarnya mengatur pemerintahan, ini dikarenakan semua kepentingan haruslah demi kepentingan gereja, jika tidak gereja akan memberikan hukuman yang kejam. Pemikiran manusia pada zaman ini mendapat doktrinasi dari gereja sehingga segala tujuan selalu dikaitkan dengan tujuan akhir yakni takdir manusia telah ditentukan oleh Tuhan.
     Renaisans muncul dari timbulnya kota-kota dagang yang makmur akibat perdagangan. Mereka membebaskan diri menjadi masyarakat yang bebas, termasuk melepaskan diri dari ikatan agama sehingga fokus dalam hal kemajuan. Dukungan dari keluarga saudagar kaya memberikan semangat Renaisans sehingga menyebar ke seluruh Italia dan Eropa.
     Zaman Renaisans terjadi pada abad ke-14 M sampai abad ke-17 M, dimulai dari Italia kemudian menyebar ke seluruh Eropa di akhir abad pertengahan. Renaisans merupakan kelahiran kembali dari budaya Yunani dan Romawi kuno, masyarakat Italia percaya bahwa zaman Renaisans merupakan kembalinya sumber pengetahuan dan standar dari keindahan maupun tata krama yang telah dibentuk oleh masyarakat Yunani dan Romawi Kuno.[1]
Sedangkan istilah Renaisans pertama kali disebut oleh Vasari, kemudian Michelet. Pada 1860 M Jacob Burckhardt kembali memperkenalkan istilah tersebut dalam karyanya: Die cultuur der Renaissance in Italien. Sejak tahun 1860 M itulah istilah Renaisans populer digunakan.
     Pusat dan awal dari Renaisans Eropa terletak di Florence, Italia pada abad 14 M. Ini dikarenakan faktor kekhasan sosial dan kemasyarakatan Florence pada struktur politik, perlindungan keluarga bangsawan, serta keluarga Medici yang memberikan perlindungan kepada segolongan sarjana Yunani yang akhirnya mengabdikan diri ke keluarga tersebut.[2] Florence juga merupakan kota yang strategis dan pusat industri wol terbaik di Italia, sehingga Florencia menjadi pusat perdagangan dan kota pertemuan dagang yang kaya raya.
     Dengan jatuhnya Konstatinopel di tahun 1453 M menghasilkan gelombang imigran yang membawa naskah dari Yunani Kuno, yang kemudian menjadikan fokus baru untuk  mempelajari karya-karya Yunani, filsafat, serta matematika. Selain itu, selama abad ke 14 M, masyarakat Italia umumnya menghabiskan sebagain besar uangnya untuk mendukung seni. Sehingga banyak yang mengatakan bahwa Renaisans menjadi tempat mencari karya seni yang akan membantu talenta-talenta seni mengubah sejarah Barat dari zaman pertengahan ke zaman baru.[3]
     Wabah hitam juga menjadi latar belakang secara tidak langsung terjadinya Renaisans. Wabah hitam yang terjadi pada tahun 1348 M menhancurkan hampir separuh populasi Italia, dan megakibatkan resesi ekonomi. Mereka yang akhirnya selamat dari wabah ini menjadi lebih kaya dari sebelumnya, serta bertindak sebagai pendorong untuk menjalani kehidupan yang mewah.[4] Masyarakat meningkatkan mobilitas sosial mereka, terutama di Florence, dimana rakyat ingin merekam status sosial dan politik masing-masing. Seni rumah, harta benda, dan pakaian adalah cara memeragakan status dan menyumbang kembali kebangkitan budaya.

2.2 Sejarah Terjadinya Renaisans
     Banyak sejawaran yang menyatakan bahwa Renaisans merupakan  sebuah fase yang unik dari berbagai macam ide mulai dari sastra sampai politik. Mulai tumbuh di Italia pada abad ke-14 M, kebangkitan ini secara perlahan menyebar ke seluruh dataran Eropa. Renaisans bermula di Florence sekitar tahun 1400 M dikarenakan berbagai gabungan keadaan, sebagian adalah karena masalah keberuntungan, sebagian karena berkaitan dengan struktur sosial dan politik Florence.[5]
     Kemudian setumpuk buku berbahasa Yunani yang diperoleh Chrysoloras dari Yunani terdapat buku Geography karangan dari Ptolemeus yang tidak hanya akan mengajakan teori perspektif kepada para seniman Florence, namun juga meyumbang berbagai penemuan Dunia Baru. Dikarenakan hal tersebut jumlah siswa di sekolah-sekolah lorene meningkat secara drastis. Dari 100.000 jumlah penduduk, 10.000 anak muda menghadiri sekolah khusus yang mengajarkan pendidikan dasar, dari jumlah tersebut 1.000 anak muda bersekolah di sekolah khusus matematika dan bisnis. Juga, 500 anak belajar pembelajaran secara umum. Dari perubahan tersebut semangat Renaisans mengubah sebagian besar pandangan umum masyarakat Barat.[6]
     Gaya hidup dan politik Florence kemudian memaikan peranan yang penting dalam memperluaskan gerakan Renaisans. Florence juga dijuluki sebagai republik sastra yang peredara ide-idenya tidak melalui cetakan atau publikasi, namun melalui jalan-jalan, toko, gereja, serta pemerintahannya yang terbuka. Dalam hal politik, pemegang jabatan masih terbats pada anggota Gilda[7], dimana para Gilda bertangung jawab terhadap sebagian besar monumen yang berada di kota; kateral, menara lonceng, gereja, serta lembaga lain seperti pasar gandum yang ada Orsanmichele dan panti asuhan Innocenti. Masyarakat juga mengizinkan anggota Gilda turut ambil bagian dalam proyek pembangunan dan pekerjaan seni yang mereka garap, hal ini menumbuhkan kepekaan artistik rakyat dalam semua jenis pekerjaan.

2.3 Karakteristik Renaisans
     Berkembangnya ilmu filsafat baru di Eropa, yaitu filsafat skolastik memunculkan Renaisans. Ciri utama dari Renaissance adalah pandangan manusia yang tidak hanya memikirkan hidupnya yang ditakdirkan oleh Tuhan. Nasib manusia bisa diperbaiki dan diatasi oleh kekuatan manusia, inilah asal mula Renaisans Humanisme. Pemikiran manusia kemudian bersifat konkret, realistis dan nyata. Manusia juga lebih memuja dirinya sendiri sebagai pencipta, sehingga keberadaan agama cenderung diremehkan. Semboyan mereka adalah, “religion was not highest expression of human values”. Leon Batista Alberti, secara tegas mengatakan “man can do all things if they will”.[8]
     Ketika pemikiran Renaisans telah berkembang luas, mereka sudah tidak mementingkan agama. Bagi mereka berbakti kepada Tuhan dan ingat akan kematian atau Memento Mori sudah tidak berlaku, prinsip mereka berubah menjadi Carpe Diem atau menikmati hidup. Selain itu, perkembangan seni, arsitektur dan sastra berkembang dengan pesat pada zaman Renaisans. Paham Antrposentrisme[9] juga menjadi paham yang cukup populer di zaman ini.
      Peletak dan pendiri kecenderungan Renaisans adalah Petrach, ia mengubah sikap orang-orang terhadap buku, mendorong terciptanya perpustakaan-perpustakaan yang pada gilirannya mengubah pengetahuan ilmiah dan sikap-sikap terhadap sejarah. Buku-buku karangan klasik seperti; Commentaries milik Julius Caesar, Illiad dan Odyssey milik Homer, Lives-nya Plutarch, Dailogues-nya Plato, serta Geography milik Ptolomeus dibawa ke Florence untuk dirjemahkan. Dengan meningkatnya keakraban dengan pengarang klasik mendorong pendekatan krtitis yang baru terhadap manuskrip-manuskrip kuno.
     Nafsu terhadap buku terlihat dari didirikannya perpustakaan-perpustakaan yang didirikan oleh Paus dan Pangeran untuk kepentingan mereka ‘yang terpandang dan terpelajar’. Perpustakaan tersebut memiliki ciri Renaisans yang khas, yaitu: komitmen warga terhadap pengetahuan dan nafsu individu terhadap buku, hasrat yang dinilai cukup prestise di masa tesebut. Para sarjana Renaisans juga memperkenalkan standar baru kritik historis dan kesusastraan yang mengubah sikap seseorang terhadap masa lampau.[10]
     Terdapat tiga perubahan yang sangat penting dalam hal kepustakaan; pertama adanya perpustakaan yang baru di Florence dan Roma, kedua; penemuan mesin cetak yang yang memungkinkan suatu ketelitian di dalam pengetahuan tekstual, dengan memungkinkan para humanisme di seluruh Italia untuk mempunyai salinan teks klasik yang seragam, dan ketiga rasa percaya diri yang diperoleh dari perpaduan kaya humanis terdahulu. 
     Di masa Renaissance, cinta terhadap kebebasan juga merupakann karakteristik utama. Republikanisme klasik juga telah didefinisikan ulang dan sekarang diakui lebih bersifat elitis dan konservatif di dalam praktik juga di dalam teori daripada republikasi individualistis Eropa dan Amerika di kemudian hari. Seni retorika, atau berbicara secara persuasif ditemukan dalam warga yang mengadopsi tekhnik tersebut dari Cicero dan Quintilian. Mereka menggunakannya sebagai laporan mengenai pertemuan politik.
     Seni dan arsitektur mendapat perhatian yang tak kalah besar, masyarakat Florence sadar bahwa seni dan arsitektur merupakan tanda dari seorang manusia yang terlatih atau ahli menilai seni.[11] Menurut Petrarch, prestasi Renaisans yang lain, kreasi bukan hanya mengenai karya seni, tetapi juga mengenai pecinta seni, serta masyarakat yang cukup berbudaya untuk menghargai dan menyokongnya. Sehingga, dalam sudut pandang ini, seni dicintai dan ditiru oleh para humanis yang mencerminkan cita rasa dan semangat mereka yang berwawasan luas.
     Prestasi yang paling mencolok ialah pembangunan kubah besar katedral yang masih mendominasi Florence sampai sekarang. Menjelang abad ke-15 M, pusat patronase seni berpindah ke Roma. Kesanalah para pelukis serta seniman berbakat Florence dikirim untuk melukis Kapel Sixtus IV di tahun 1480-an.
Renaissance juga memberikan dampak dan pengaruh yang dapat dirasakan hampir di seluruh dataran Eropa. Kemunculan Renaisans menjadi asal mula kebebasan dan kebangkitan mulai berkembang di Eropa, kebebasan akal seperti aliran Humanisme, rasionalisme serta nasionalisme mulai berkembang pesat di abad 18 M yang berhasil dengan berani mempersoalkan kepercayaan dan cara pemikiran lama yang telah ditakdirkan oleh gereja.
Berkembangnya ilmu pengetahuan, teknologi serta seni dan budaya, yang menjadikan Italia sebagai pusat ilmu yang terkenal di Eropa pada abad ke-15 M. Sehingga melahirkan tokoh-tokoh yang berkontribusi besar seperti Leonardo da Vinci, Michelangelo, Donatello, Descartes, Galileo-Galilei dan masih banyak lagi. Mereka tidak hanya mengeluti bidang sastra dan budaya, namun juga berbagai macam ilmu akam, matematika, arsitektur, sosial serta politik.
Masyarakat juga hidup dengan makmur, ini dikarenakan Renaissance membentuk masyarakat yang berdaya maju, serta menguatnya kedudukan kaum burjois sehinggga mereka tumbuh menjadi penguasa. Di kemudian hari, mereka terdorong untuk mencari pencarian daerah baru dan mulailah era penjelajahan samudera.


2.4 Tokoh Renaisans
Terdapat beberapa tokoh yang menjadi pioner di zaman Renaisans, antara lain:
a.    Roger Bacon
Bacon berpendapat bahwa pengalaman menjadi landasan utama bagi awal dan ujian akhir bagi semua ilmu pengetahuan. Ia juga berpendapat bahwa matematika merupakan syarat mutlak untuk mengolah semua pengetahuan.

b.      Copernicus
Merupakan ilmuwan yang berpendapat bahwa matahari lah pusat tata surya, bukan bumi seperti yang di doktrinkan oleh gereja saat itu. Paham ini kemudian disebut sebagai Heliosentrisme.

c.    Johannes Kepler
Kepler menemukan tiga hukum yang melengkapi penyelidikan Brahe[12] sebelumnya, yaitu:
1.    Gerak benda angkasa bukan berbentuk lintasan lingkaran, melainkan gerak mengikuti lintasan elips. Kepler menyatakan bahwa semua lisntasan planet berbentuk elips.
2.    Dalam waktu yang sama, garis peghubung antar planet dan matahari selalu melintasi bidang luas yang sama.
3.    Dalam matematika, terbukti bahwa bila jarak dua planet A dan B dengan matahari adalah X dan Y, sedangkan waktu untuk melintasi orbit adalah P dan Q, maka P2:Q2 = X3:Y3

d.   Galileo Galilei
Pembuat teropong terbesar zaman itu untuk mengamati peristiwa di angkasa secara langsung. Ia menemukan bahwa Venus dan Merkurius tidak memancarkan cahayanya sendiri, melainkan memantulkan cahaya dari matahari.

e.    Dante Alighiere
Merupakan seorang pengkritik dan penentang otoritas moral kepausan yang dinilai tidak adil dan tidak bermoral. Kemudian, dia menuliskan sebuah buku berjudul De Monarchia yang berisi tentang kedudukan dan keabsahan Paus sebagai pemimpin spiritualn tertinggi, mengapa harus sekaligus menjadi raja dunia yang otoriter. Bukunya yang paling terkenal adalah Comedia yang mengisahkan perjalanan jiwa manusia dalam perjalanan menuju alam gahib ketika ia berada dalam pengasingan di Revenna.

f.     Niccolo Machiavelli
Seorang filosof politik di Italia, dia mengabdi selama 14 tahun kepada Florence dan terlibat dalam berbagai misi diplomatik. Karyanya yang paling populer adalah ISCORSI Sopra la prima deca di Tito Livio dan Il Principe, yang ditulis untuk memperbaiki kondisi pemerintahan di Italia. Il Principe menguraikan tindakan yang bisa atau perlu dilakukan seseorang untuk mendapatkan atau mempertahankan kekuasaan. Namanya, Machiavelli kemudian diasosiasikan dengan hal yang kurang baik, yaitu menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan.

g.    Leonardo Da Vinci
Da Vinci adalah seorang verstail[13], ia memberikan kontribusi yang besar, terutama di bidang seni. Karya nya yang paling terkenal adalah Mona Lisa dan Last Supper, sedangkan dalam bidang kedokteran berupa anatomi tubuh manusia.

h.    Johann Guttenberg
Merupakan penemu mesin cetak, walaupun mesin cetak pertama kali telah ditemukan di Cina, tapi buatan Guttenberg lebih modern dan memiliki banyak kelebihan. Guttenberg menggabungkan elemen-elemen dasar percetakan seperti; huruf cetak yang bergerak, penggunaan tinta yang serasi untuk menghasilkan cetakan, dan bahan sejenis kertas untuk mencetaknya, sehingga dapat berproduksi secara masif.





BAB III
PENUTUP

3.1   Simpulan
Renaians merupakan suatu zaman peralihan di Eropa, dimana sebelumnya pengaruh gereja memberikan dampak yang kurang baik di masyarakat, seperti tidak berkembangnya kreativitas dan pemerintahan yang harus sesuai kehendak gereja. Dengan terjadinya renaisans dimulai dari Itali hingga menyebar ke Eropa mulai melakukan kebangkitan kembali budaya-budaya Ronawi dan Yunani untuk membebaskan diri dari doktrin gereja.

Renaisans memberikan pengaruh yang besar dalam kebangkitan Eropa, bermula di Florence, pengaruhnya menyebar ke seluruh Eropa membawa perubahan baik dalam bidang seni, sastra, politik, arsitektur, dan perkembangan ilmu pengetahuan yang masif. Ini terjadi karena banyak faktor; Italia yang menjadi pusat perdagangan, minat masyarakat yang meningkat terhadap karya seni, serta keinginan untuk kembali menggunakan kebudayaan Yunani dan Romawi.

Hal tersebut membuat Eropa bangkit setelah terpuruk di masa Dark Age. Dari zaman Renaisans muncullah tokoh-tokoh sentral yang sampai sekarang karyanya tetap dikenang dan memberikan kontribusi yang besar di bidangnya, seperti Leonardo Da Vinci, Kepler, Machiavelli dan tokoh-tokoh lainnya.

3.2  Saran
Membahas suatu kegemilangan suatu masa memang menarik untuk selalu dikaji dan didiskusikan, apalagi hal tersebut bisa menambah motivasi dan dorangan belajar, khususnya bagi mahasiswa, disisi lain kami belum sepenuhnya tuntas membahas tentang awal kebangkitan eropa di masa renaisans ini, oleh karena itu pengkajian lebih lanjut diperlukan, guna melengkapi kekurangan kami dan lagi, semoga apa yang telah kami paparkan bermanfaat untuk kedepannya.
Daftar Pustaka
Brown, Alison. 2009. Sejarah Renaisans Eropa. Kreasi Wacana: Yogyakarta

Dennis, Sherman. 2004. The West in the World: a Mid-length narrative history renaissance to presennt, McGraw Hill Higher Education: New York

Saifullah. 2014. Renaissance dan Humanisme sebagai Jembatan Lahirnya Filsafat Modern. Jurnal Ushuludin Vol. 21 No. 2

Sudrajat.                                        On the Move to the New Era: Renaissance dan Eksplorasi Samudera. Modul Perkuliahan Sejarah Universitas Negeri Yogyakarta

Supriatna, Encep.                                    Renaissance. Modul Perkuliahan Sejarah

Fathoni, Rifai Shodiq. 2016. Sejarah Renaissance Eropa. http://wawasansejarah.com/sejarah-renaisans/ diakses pada 9 April 2018 pada pukul 10.14

Setyaningsih, Wahyu. 2011. Sejarah Renaissance. https://www.kompasiana.com/wahyu_setyaningsih/sejarahrenaissance_55007ea5813311971ffa78ad diakses pada 5 April 2018 pukul 08.31

Baca Juga: Peradaban Pegunungan Andes


[1]  Dennis Sherman, The West in the World: a Mid-length narative history  renaissance to present, McGraw Hill Higher Education, New York, 2004, hlm. 332
[2]  Encep Supriatna, Renaissance, Modul Pembelajaran
[3]  Denis Sheman, The West in the Wold.., hlm. 333
[4]  Allison Brown, Sejarah renaisanse Eropa, Kreasi Wacana, Yogyakarta, 2009, hlm. 45
[5]  Ibid, hlm. 58
[6]  Dennis Sherman, The West in the World.., hlm. 335
[7]  Perkumpulan dari pengusaha yang mendapatkan monopoli dan perlindungan usaha dari pemerintah
[8]  Wahyu Setyaningsih, Sejarah Renaissance, https://www.kompasiana.com/wahyu_setyaningsih/sejarah-renaissance_55007ea5813311971ffa78ad, diakses pada 05 April 2018
[9]  Menempatkan manusia sebagai pusat segala peristiwa dalam kehidupan
[10]  Allison Brown, Sejarah renaisanse Eropa, hlm. 90
[11]  Ibid, hlm. 117
[12]  Tycho Brahe, seorang astronom di masa Raja Fredereick, pengarang buku astronomi berjudul De Stella Supernova
[13]  Menguasai hampir semua bidang ilmu

0 komentar:

Post a Comment