Bismillahirrahmaanirrahiim
Alhamdulillah
segala puji bagi Allah S.W.T tuhan semesta alam, yang telah memberikan
kemudahan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan makalah ini. Shalawat dan
salam semoga tetap selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad S.A.W yang kita
nantikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Penulis menyadari
bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak kesalahan
serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu penulis mengharapkan kritik serta saran
dari para pembaca terutama Bapak Dosen untuk makalah ini, supaya nantinya bisa
menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat kesalahan pada
makalah ini, penulis mengucapkan mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Penulis juga
mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan makalah ini. Harapan penulis, semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan
dan pengalaman bagi para pembaca. Terimakasih.
Yogyakarta, April 2019
Penulis
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Indonesia merupakan
negara di Asia Tenggara yang di lintasi garis khatulistiwa dan berada di antara
daratan benua Asia dan Australia, serta antara Samudera Pasifik dan Samudera
Hindia. Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia yang terdiri dari
17.504 pulau. Populasi penduduk Indonesia hampir 270.054.853 jiwa. Indonesia
adalah negara berpenduduk terbesar ke-4 di dunia dan negara yang berpenduduk
muslim terbesar di dunia dengan lebih dari 230 juta jiwa.[1]
Islam masuk di
negara Indonesia di perkirakan pada abad ke 13 melalui para pedagang India
muslim. Hingga kemudian berkembang dan menjadi agama yang di anut oleh sebagian
besar penduduk Indonesia. Agama islam juga sering di sebut-sebut sebagai agama
yang berada di balik kemerdekaan Indonesia. Banyak sekali peran orang-orang
islam dalam memperjuangkan kemerdekaan bagi Indonesia sendiri.
Perkembangan islam
di Indonesia abad 20 sangatlah pesat. Sebab kondisi ini terjadi setelah
Indonesia merdeka. Memasuki abad 20 di Indonesia mulai banyak terbentuk
organisasi-organisasi islam yang saling menguatkan maupun menjatuhkan.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana peran islam terhadap kemerdekaan Indonesia?
2. Bagaimana perkembangan umat Islam pasca kemerdekaan?
C. TUJUAN
1. Untuk menjelaskan bagaimana peran Indonesia terhadap
kemerdekaan
Indonesia.
2. Untuk menjelaskan bagaimana perkembangan umat islam pasca
kemerdekaan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Peran Islam terhadap kemerdekaan Indonesia
Kemerdekaan yang
berhasil di raih oleh Indonesia tidaklah muncul begitu saja, namun melalui
proses perjuangan dan perjalanan yang panjang. Dalam perlawannanya Indonesia
yang mayoritas penduduknya beragama Islam tentu peranan para ulama dan
masyarakat muslim sangatlah penting. Banyak sekali gerakan perlawanan yang di
pimpin sekaligus beranggotakan orang-orang islam.
Dalam islam sendiri
mengajarkan bahwa kekuasaan tertinggi hanya terletak di tangan ALLAH, tidak ada
kekuasaan lain yang melebihi kekuasaan-NYA. Dari keyakinan ini, kaum muslimin
bertekad untuk mempertahankan keberaniannya dalam memperjuangkan kedaulatan
masyarakat dalam pertempuran melawan penjajah. Perjuangan kemerdekaan di
berbagai daerah seperti pertempuran di Banten, Perang Padri, Perang Aceh,
Perang Diponegoro dan sebagainya. Kesemuanya itu di dasarkan atas semangat pada
api islam.[2]
Tertanamnya Ruhul islam dalam hati masyarakat muslim pada semangat perjuangan
kemerdekaan antara lain :[3]
a. Jihad fi sabilillah
Memperkuat semangat umat islam dalam memperjuangkan
kemerdekaan melawan penjajah. Dengan semangat dan jihad, umat islam yang akan
melawan penjajah yang dholim termasuk dalam perang suci, jika ia gugur maka
surga imbalannya.
b. Ijin berperang dari Allah
“telah di ijinkan
berperang bagi orang-orang yang di perangi. Sesungguhnya mereka itu di jajah/di
tindas. Maka Allah akan membela mereka. (Q.S Al-Haj).
c. Hubbul wathon minal iman
Mereka percaya
bahwa cinta kepada negara merupakan sebagian dari iman.
Perjuangan umat
islam indonesia sebenarnya telah di mulai semenjak zaman kerajaan dan kemudian
di lanjut hingga detik-detik menuju kemerdekaan. Saat kaum kolonial benar-benar
berhasil menguasai kerajaan-kerajaan di indonesia, dan rakyat indonesia mulai
melakukan perlawanan, saat itulah mulai terbentuk kelompok yang di pimpin oleh
para ulama. Kelompok-kelompok ini melakukan perlawanan kepada kolonial yang
mencoba memisahkan hal-hal dengan agama islam dan hal ini tentu sangat
merugikan bagi perkembangan islam saat itu, karena:
l
Memecah
umat islam menjadi dua yaitu Abangan dan Putihan.[4]
l
Membenturkan
ulama dengan pemuka adat.
l
Memperbanyak
sekolah untuk mendidik anak-anak islam agar terpisah dari kepercayaan pada
agamanya.
l
Menindas
semua gerakan politik yang berdasar islam.
Kesemuanya tersebut
merupakan akibat dari gerakan politik yang di gagas oleh bangsa kolonial yang
menyebabkan kelompok perlawanan dari indonesia menjadi terpecah, yaitu kelompok
nasionalis islami dan nasionalis sekuler. Kondisi inilah yang sampai sekarang
pun masih sering kita jumpai di negara kita ini.
Umat islam menjadi
salah satu pelopor pergerakan nasional di indonesia hingga terbentuk berbagai
organisasi : dalam kategori Nasionalis Islami,
a)
Sarekat
Dagang Islam (SDI) tahun 1905 dan kemudian berubah menjadi Sarekat Islam (SI)
pada tahun 1912.
b)
Muhammadiyah
pada tahun 1912.
c)
Persatuan
Islam (PERSIS) tahun 1920.
d)
Jami’atul
khair, Al Irsyad, Jong Islamieten Bond pada tahun 1911.
e)
Nahdlatul
Ulama (NU) pada tahun 1926.
Sedangkan dalam kategori nasionalis sekuler,
a)
Jong
Java
b)
PKI
c)
Perhimpunan
Indonesia (PI)
d)
PNI
Pada tahun 1937
organisasi-organisasi islam bersatu membentuk MIAI (Majelis Islam Ala
Indonesia), dan pada masa penjajahan Jepang berubah menjadi MASJUMI (Majelis
Syurau Muslimin Indonesia) yang memiliki pasukan Hizbullah dan Sabilillah, Yang
akan di jadikan pejuang bersenjata di kemudian hari.
Dalam perjuangan
untuk mempertahankan kedaulatan Indonesia Laskar Hisbullah dan Sabilillah di
lanjutkan dengan Asykar Perang Sabil (APS) dan laskar islam lainnya yang berada
di berbagai daerah untuk membantu TNI dalam melawan sekutu.
Kehancuran umat
islam semakin nyata saat terjadi pemberontakan PKI yang membantai banyak Ulama,
Santri dan kaum Nasionalis serta Pamong Praja. Namun tindakan ini berhasil di
hentikan dengan adanya kerjasama antara kelasykaran Umat Islam, kaum nasionalis
serta TNI.
Agama Islam adalah
agama yang mencintai kemerdekaan dan membenci perbudakan. Agama Islam juga
tidak hanya mengajarkan jihad, namun juga mengajarkan bagaimana mengusahakan
kemerdekaan dengan cara paling damai. Pada tahun 1937 MIAI menyatukan beberapa
organisasi terkemuka yang berada di Indonesia menjadi satu dan di pimpin oleh
KH Hasyim Asy’ari. Gerakan ini mengkoordinasikan berbagai kegiatan dan
menyatukan seluruh umat islam untuk melawan politik sekutu.
Karena jepang beranggapan
bahwa MIAI ini membahayakan bagi pemerintahan mereka, dan bahkan menurut mereka
MIAI juga menyebarkan benih-benih
pemberontakan, lalu akhirnya di bubarkan. Karena jepang tidak mau
kehilangan simpati dari kalangan umat muslim karena MIAI di bubarkan, maka
jepang membentuk MASJUMI sebagai pengganti.. MASJUMI menjadi federasi yang kuat
karena nyatanya ia merupakan gabungan antara NU dan Muhammadiyah. Hingga
menimbulkan kebencian pada kaum nasionalis serta serikat lainnya.
Perjuangan
orang-orang islam membuahkan hasil karena pada tanggal 7 september 1945 sekutu
menjanjikan kemerdekaan. Dan semakin terlihat nyata saat jepang menyerah ke
sekutu pada peristiwa Hiroshima-Nagasaki yang menyebabkan Vacum Of Power yang
secara tidak langsung membawa Indonesia untuk menyuarakan kemerdekaannya.
B. Perkembangan
Umat Islam di Indonesia abad 20-21
Di era Indonesia Modern, Islam tumbuh dan berkembang
menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan bangsa Indonesia, selain
sebagai agama terbesar yang dianut oleh sebagian besar masyarakat Indonesia,
Islam juga menjadi bagian dari identitas politik dan perjuangan. Selain sebagai
identitas politik, Islam pun khususnya di Jawa terbagi menjadi beberapa
golongan kelas sosial, menurut Clifford Geertz dalam Agama Jawa: abangan,
santri, priyayi dalam kebudayaan Jawa, mengungkapkan tentang adanya trikotom
kelompok-kelompok Islam di Jawa yang terbagi atas abangan, santri dan priyayi.
Pengelompokan ini ternyata telah mempengaruhi banyak orang dalam melakukan
analisis baik tentang hubungan antara agama dan budaya, ataupun hubungan antara
agama dan politik.
Pada abad ke 20, perlawanan bangsa Indonesia tidak
hanya dalam bentuk perlawanan militer dan politik, tetapi meluas ke dalam
hampir semua bidang kehidupan seperti politik, ekonomi dan sosial. Pada masa
ini muncul sejumlah organisasi Islam moderen yang menerapkan prinsip
pengetahuan rasional dan memanfaatkan perkembangan teknologi. Organisasi tersebut diantaranya adalah:
1.
Muhammadiyah
Organisasi
Muhammadiyah didirikan pada tahun 1901 oleh
K.H. Ahmad Dahlan. Organisasi tetsebut didirikan tanpa persetujuan atau
izin dari Pemerintah Kolonial. Para
Pemimpin Muhammadiyah mempunyai hubungan dengan luar negeri, seperti Mesir dan Turki,
sehingga hubungan tersebut dijadikan kesempatan oleh Pemimpin Muhammadiyah
dalam membangkitkan rasa nasionalisme bangsa Indonesia yaitu dengan
mendatangkan majalah dan surat kabar yang bisa membangkitkan rasa kenasionalan
bangsa Indonesia. Pemerintah Kolonial tidak senang terhadap apa yang dilakukan
organisasi Muhammadiyah tersebut karena didalamnya banyak orang-orang asing
dengan pengaruhnya dalam membangkitkan semangat baru Indonesia sehingga
pemerintah belanda menolak adanya organisasi ini.
2. Nahdhatul
Ulama
Organisasi ini lahir sebagai penganut Imam Syafi’i.
Nahdhatul Ulama berarti “Kebangkita para Ulama”. Organisasi ini kemudian menjadi
suatu kelompook yang mengikuti paham Syafi’i. Di dirikan pada tanggal 31
januari 1926. NU berpraktek ibadah menurut ajaran Imam Syafi’i dan dalam dasar
sehari-hari sebagai aliran yang berpegangan kepada mazhab Ahlussunnah wal
Jamaah. Pembentuk isi NU sendiri adalah KH Hasyim Asy’ari sedang KH Abdul Wahab
Hasbullah beliau merupakan pembentuk NU menjadi organisasi.[5]
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kemerdekaan yang
telah di raih oleh Indonesia tidaklah mudah, Indonesia harus berjuang hingga
mengorbankan banyak jiwa dalam pencapaian kemerdekaannya. Indonesia merupakan
negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam, jadi peran agama Islam
sendiri tidak mungkin lepas dari kemerdekaan Negeri ini. Dalam melakukan
perlawanan, masyarakat Muslim dan juga para Ulama banyak membentuk kelompok
untuk melakukan perlawanan terhadap sekutu. Perlawanan yang di gagas oleh kaum
Muslim dan di ketuai oleh para ulama semakin membara karena tertanam dalam hati
mereka Ruhul Islam salah satunya Hubbul Wathan Minal Iman. Mereka merasa bahwa
kecintaan mereka terhadap tanah air adalah sebagian dari iman. Detik-detik
Indonesia menyuarakan kemerdekaannya banyak tokoh-tokoh Islam yang ikut andil
dalam merumuskan segala sesuatu yang bersangkutan dengan kemerdekaan Indonesia.
Dalam perkembangannya,
umat islam banyak mengalami perubahan. Pasca kemerdekaan Indonesia, umat islam
mulai berkembang dari yang tidak terlalu mengejar peradaban pada ranah dunia
menuju jalur persaingan antara negara-negara yang lainnya. Perkembangan umat
islam juga di tandai dengan berkembangnya organisasi-organisasi islam yang
sudah ada sejak dulu. Dua organisasi yang semakin hari semakin meluas di negara
Indonesia ini yaitu NU dan Muhammadiyah. Kedua organisasi ini menjadi dua
organisasi yang besar di Indonesia. Tidak jarang perdebatan tentang hukum agama
antara kedua organisasi ini yang juga kadang menyebabkan saling menyalahkan dan
merendahkan. Padahal jika kita lihat kedua organisasi ini memiliki tujuan yang
sama, hanya saja jalannya yang berbeda.
DAFTAR ISI
Stoddard, Lothrop. The New World of Islam. Di
terjemahkan oleh
Federspiel, Howard M. Islamic reform in Twentieth
Century Indonesia. Di terjemahkan
oleh Yudian W. Asmin dan Afandi Mochtar dengan judul Persatuan Islam pembaruan islam Indonesia abad
XX. Yogyakarta : Gajah Mada University Press,
1966
http://adabydarban.blogspot.com/2012/04/peranan-islam-dalam-perjuangan.html
Karim, M.
Abdul. Islam Nusantara. Cetakan 3, Yogyakarta : Gramasurya, 2014.
https://id.wikipedia.org/wiki/Indonesia
Baca Juga: Islam Idonesia Abad 20
[1] https://id.wikipedia.org/wiki/Indonesia
[3] http://adabydarban.blogspot.com/2012/04/peranan-islam-dalam-perjuangan.html
[4] Di kutip dari wikipedia, Islam Abangan
merupakan sebutan untuk golongan penduduk jawa Muslim yang mempraktikkan islam
dalam versi sinkretis. Sedangkan Islam Putihan adalah islam yang tidak
mencampurkan antara agama dan adat istiadat.
[5] Lothrop Stoddard, The new World of Islam,
di terjemahkan oleh Panitia Menko Kesejahteraan dengan judul Duni Baru Islam.
Hlm 323.
0 komentar:
Post a Comment