Kebijakan Pemerintahan Khlafaur Rasyidin, wp.com |
Abu
bakar adalah putra Usman, silsilahnya dengan Rosullah pada Ka’ab Bin Luai.
Panggilan Abu Bakar As Shiddiq sebenarnya adalah sebagai gelar saja. Abu
artinya bapak, sedangkan Bakar artinya dengan segera. Beliau diberi nama
demikian karena beliau masuk islam dengan segera, mendahului yang lain. Kemudia
As Shiddiq artinya yang amat membenarkan. Karena beliau sangat membenarkan
berbagai pengalaman dan ajaran yang dibawa oleh Rasululloh terutama pada
peristiwa Isro’ Mi’roj. Beliau lahir pada tahun 568 M. ibunya bernama Salma
Ummul Khoir yaitu anak dari paman Abu Qihafa.
Tentang
pribadi Abu Bakar terkenal sebagai orang yang berakhlaq mulia, jujur, cerdas,
cakap, kuat kemauan dan pemberani,serta beliau terenal sebagai orang yang
rendah hati, pemaaf dan dermawan.
2. Kepemimpinan dan kebijakan Abu Bakar As
Shiddiq.
a) Memerangi tiga golongan yang mengacaukan
islam.
Pada
masa awal kepemimpinanya, Abu Bakar banyak mengahadapi gangguan dari berbagai
golongan antara lain: orang-orang murtad, golongan yang tidak membayar zakat,
dan golongan orang-orang yang mengaku menjadi Nabi. Adanya orang-orang murtad
karena mereka belum memahami Islam seacara mendalam.Mereka baru taraf pengakuan
atau masuk Isalam karena terpaksa.Golongan yang tidak membayar zakat kebanyakan
berasal dari kabilah yang tinggal di Madinah seperti Bani Qothfah, Bani Bakr.Mereka
beranggapan bahwa membayar zakat hanya kepada Rasulullah, apabila Rasullulah
meninggal maka tidak ada lagi kewajiban membayar zakat.Sedangkan orang-orang
yang mengaku sebagai nabi telah muncul hari-hari terakhir kehidupan Rasulullah.
Mereka
semakin berani melakukan kekacauan atas nama agama. Diantara orang yang mengaku
Nabi adalah:
1) Musailamah Al Kadzab dari Bani Hanifah.
2) Thulaikha Bin Khuwailid dari Bani As’ad.
3) Saj’ah Tamimiyah dari Bani Tamim.
4) Aswad Al Ansi dari Yaman.
b) PengumpulanMushaf Al-Qur’an
Perang
Yamamah merupakan perang dalam menumpas orang-orang murtad yang mengkhwatirkan
Umar Bin Khottob. Dalam perang Yamamah terdapat 1200 tentara islam yang gugur
syahid dan diantaranya adalah sahabat yang hafal Al Qur’an. Kekhawatiran Umar
mendorong untuk mengusulkan kepada kholifah Abu Bakar agar mengumpulkan Al
Qur’an dengan alas an agar al Qur’an tidak hilang dan tetap lestari.Perdebatan
terjadi antara Umar dan Abu Bakar, Abu Bakar menolak karena Rasulullah tidak
pernah meerintahkan sebelumnya.Tetapi atas penjelasan Umar Bin Khottob yang
rasional maka Abu Bakar menerima usul itu dan mengumpulkan lembaran-lembaran Al
Qur’an yang dihimpun oleh Zaid Bin Tsabit. Pengumpulan Al Qur’an dilakukan
dengancara mengumpulkan Al Qur’an yang di tulis di tulang, pelepah (kulit)
kayu, lempengan batu kemudian disalin oleh Zaid Bun Tsabit di atas kulit hewan
yang sudah di samak. Lembaran-lembaran yang berisi tulisan Al Qur’an yang telah
dikumpulkan, di simpan di rumah Abu Bakar hingga meninggal.Kemudian disimpan
oleh Umar hingga meninggal dunia.Dan akhirnya disimpan di rumah Khafsah
BintiUmar.
c) Perluasan Wilayah
Pada
tahun ke 12 setelah hijroh Abu Bakar mengirim pasukan ke Irak yang dipimpin
oleh Kholid Bin Walid dan dibantu oleh Al Mustsanna Bin Haritsah dan Qo’qok Bin
Amr, Irak pada waktu itu jajahan kerajaan Persia, sebelumnya Kholid Bin Walid
telah mengirim surat kepada Hormuz panlima perang Persia agar masuk Islam.
Tetapi Hoymuz menolak dan lebih baik berperang melawan pasukan (Islam dari pada
masuk Islam.Dalam peperangan ini pasukan Islam mendapat kemenagan.Daerah-daerah
yang berhasil dikuasai oleh pasukan Isalm adalah Mazar, Walajah, Allis, Hirrah,
Anbar, Annuttamar, dan Daumatul Jandal.
Untuk
menaklukkan Syiria Abu Bakar mengirim pasukan yang dipimpin oleh Usman Bin Zaid
Bin Haritsyah. Pasukan islam berhasil mengusai negeri Qudho’ah, sedangkan untuk
memperluas wilayah Islam Ke Syria lainnya, Abu Bkar mengirimpasukan lainnya.
Kedaerah Palestina dipimpin oleh Amr Bin Ash, ke Roma oleh Ubaid Bin Jarroh, ke
Damaskus dipimpin oleh Yazid Bin Mu’awiyah, ke Yordania dipimpin Syurahbil Bin
Hasanah.
Untuk
mengahdapi pasukan Islam, Pasukan Romawi yang dipimpin oleh Heraklius
mempersiapkan pasukan yang cukup besar. Pasukan Islam juga bersatu dalam satu
front besar. Kedua psukan tersebut bertenu di salah satu tenmpat bernama
Yarmuk. Peperangan Yarmuk baru berakhir pada masa pemerintahan Umar Bin Khottob
B. UMAR BIN KHOTTOB
Umar
Bin Khottob dilahirkan di Makkah tahun 40 sebelum Hijriah. Ayahnya bernama
Nufail Bin Abdul Uzza Al- Quraisy dari suku bani Adi. Ibunya bernama Hantamah
Binti Hasyim Bin Al- Mughiroh Bin Abdillah. Silsilahnya dengan Rasulullah pada
generasi kedelapan. Umar Bin Khottob seorang pemuda Quraisy yang gagah, kuat
dan pemberani. Beliau dibesarkan dalam keluarga yang tidak mampu. Ayahnya tidak
termasuk orang kaya tetapi memiliki konsep kepemimpinan yang baik, dan tegas.
Watak keluarganya sangat keras sehingga disegani oleh masyarakat Quraisy.
Umar
Bin Khottob masuk islam dalam usia 27 tahun. Pada awalnya Rasulluloh berdo’a
kepada Alloh agar agama islam diberi kekuatan dengan masuknya salah satu
seorang dari dua Umar yaitu Umar Bin Khottob dan Amr Bin Hasyim (Abu Jahal).
Akhirnya Umar Bin Khottob masuk islam.
Setelah
keislamnya, sikap keras yang selama ini ditunjukkan kepada masyarakat muslim
melemah dan sebaliknya keras terhadap kaum Quarisy yang mengganggu keselamatan
kaum muslimin.
Bagi
islam, keislaman Umar dalah kemenangan yang nyata bagi islam. Menurut Ibnu
Mas’ud bahwa islamnya Umar adalah suatu kemenangan, hijrohnya adalah suatu
pertolongan dan pemerintahannya adalah rohmat.
2. Kepemimpian dan kebijakan Umar Bin
Khottob.
a) Perluasan Wilayah
Pada zaman Umar Bin Khottob, ekspansi
dilakukan secara bertahap. Dasmaskus ibu kota Syiria jatuh dan dapat dikuasai
oleh umat islam pada tahun 635 M. Setahun kemudian Byzantium dikalahkan oleh
tentara islam. Dari Syiria ekspansi dilanjutkan ke Mesir di bawah pimpinan Amr
Bin ash dan ke Iraq dibawah pimpin Sa’ad Bin Abi Waqash. Niskandariyah ibu kota
Mesir ditaklukkan pada tahun 641 M. Al- Qodisiyah sebuah kota dekat hijrah di
Iraq berhasil dikuasai oleh tentara islam pada tahun 637 M. Dari Hirah serangan
dilanjutkan ke ibu kota Persia. Al- Madain dan ibu kota itu berhasil dikuasai
oleh tentara islam, pada tahun 641 M. Mosul juga berhasil dikuasai oleh tentara
Isalam. Jadi pada zaman Umar Bin Khottob kekuasaan wilayah Islam meliputi
Jazirah Arabia, Palestina, Syria, dan sebagian wilayah Persia dan Mesir.
b) Meletakkan Prinsip Keadilan
Umar Bin Khottob mengirim surat kepada Abu
Musa Al-Asy’ari (Hakim Kufah) yang isinya mengandung prinsip-prinsip perkara di
persidangan dalam lingkungan peradilan. Isi surat surat tersebu adalah:
1. Memutuskan perkara dipengadilan adalah kewajiban
yang harus di kokohkan dan sunah yang harus diikuti.
2. Sebelum sebuah perkara di putuskan, ia
harus dipahami terlebih dahulu agar (hakim) dapat bertindak adil.
3. Pihak-puhak yang berperkara harus
diperlakukan sama, baik dalam persidangan maupun dalam menerapkan keputusan,
sehingga pejabat tidak berharap menang dan orang-orang lemah tidak putus asa
dalam memperjuangkan keadilan.
4. Alat bukti di bebankan pada penggugat,
sedangkan sumpah di berikan pada pihak tergugat.
5. Damai sebagai alternative dalam
memperseketaan dibolehkan selama tidak
menghalalkan yang haram dan tidak mengharamkan yang halal.
6. Berilah waktu kepada penggugat untuk
mengumpulkan alat-alat bukti dan persengketaan di putuskan harus berdasarkan
alat-alat bukti.
7. Hakim harus mengakui kesalahan apabila
ternyata dalam keputusannya terdapat kekeliruan.
8. Kesaksian seorang muslim dapat diterma
kecusli muslim yang pernah memberikan kesaksian palsu, pernah di jatuhi
hukuman.
9. Seorang hakim di benarkan melakukan analogi
dalam memutuskan perkara apabila perkara yang hendak di selesaikan tidak
terdapat dalam Al-Qur’an dan Hadits.
10.
Dalam proses menyelesaikan dan memutuskan perkara, hakim tidak boleh
dalam keadaan marah, berfikiran kacau, jemu, bersikap keras, dan hendaklah
memutuskan perkara dilakukan dengan hati yang tulus berharap ridho allah.
Surat
Umar Bin Khottob yang berisi tentang prinsip-prinsip peradilan merupakan
peradaban yang tinggi, karena prinsip peradilan itu masih di pergunakan hingga
sekarang. Meskipun telah dilakukan beberapa purubahan. Gagasan tentang
peradilan ini dapat dijadikan dasar untuk menjadikan Umar Bin Khottob sebagai
bapak peradilan.
c) Pengembangan Kekuasaan.
Umar
Bin Khottob membagi daerah islam menjadi beberapa wilayah atau propinsi.
Masing-masing propinsi dibawah kekusaan gubernur. Seperti Kufah dibawah
kekuasaan saat Bin Abi Waqosh, Basrah di bawah kekuasaan Athbah Bin Khazwan,
dan Fustad di Mesir dibawah kekuasaan Amr bin Ash.
d) Membentuk beberapa dewan.
Antara
lain Baitul Mal (perbendaharaan Negara), yang bertugas mengatur keluar masuk
uang, sehingga keuangan Negara terkontrol dengan baik, dan dewan angkatan
perang yang bertugas mencatat nama-nama tentara dan yang member gaji tentara.
e) Menetapkan tahun Hijriah sebagai tahun
islam.
f) Membnagun beberapa masjid.
Antara
lain masjid Al-Haram, masjid Al-Aqsha, masjid An-Nabawai, dan masjid Amr Bin
Ash di mesir.
3. Perluasan Islam dimasa Abu Bakar
As-Shiddiq Umar Bin Khattab dan Pertempuran yang dihadapi.
Dalam
perluasan mernerangkan fase-fase perluasan Islam ke negeri-negeri Persia dan
Romawi. Pemberangkatan pasukan ini lebih titik beratkan kepada segi politik
bukan karena kepentingan pertahanan. Pengiriman pasukan terus dilaksanakan Abu
Bakar karena beliau berpendapat bahwa hal ini akan menimbulkan kesan kepada
kaum-kaum pemberontakan bahwa kaum muslimin mempunyai kekuatan yang besar.
Politik abu bakar inin berhasil baik. Pengiriman balatentara itu dapat
menimbulkan keyakutan pada bangsa Romawi dan pada pemberontakan-pemberontakan
bangsa arab.
a. Pertempuaran-pertempurann di Persia.
Abu
Bakar mengirim balatentara Isalm ke Persia di bawah pimpimpinan Khalid Ibnu
Walid dibantu oleh Al Mutsanna Bin Haritsah yang dapat mengalahkan kerajaan
Manadzirah dan menduduki kota Hirah dan Ansar.
Di
masa pemerintahan Umar Bin Khottob keadaan balatentara Islam jauh lebih kuat
daripada Romawi, Umar mengirimkan balatentara ke negeri Persia dengan jumlah
pasukan 8000 orang dengan dipimpin Sa’ad Bin Abi Waqqash.
Pada
tahun 15 H, telah berhadapan dengan pasukan Persia dengan jumlah 30.000 ribu
orang yang dipimpin oleh Rustam. Dalam pertempuran ini kaum muslimin menang dan
Rustam dapat dibunuh. Tahun 16 H Sa’ad dapat mengalah kan Persia dan menawan
seorang putri Kisra Persia. Pad tahun 21 H melakukan pertempuaran dengan
Yazdigird di Nahawand. Pada peetempuran ini adalah pertempuran yang terkuat dan
terbesar yang lebih dikenal dengan sebutan “Fathul Futuh” (kemenangan yang
paling besar di antara seluruh kemenangan). Pada tahun 22 H kaum muslimin dapat
menduduki Ahwaz.
b. Pertempuran-pertempuaran di Negeri Romawi.
Minat
kaum muslimin untuk memerangi bnagsa Romawi lebih besar dari minat mereka
memerangi bangsa Persia. Hal ini di sebabkan karena gangguan bangsa romawi
terhadap kaum muslimin lebih besar dari pada gangguan bangsa Persia. Lagi pula
karena negeri syam, mesir dan palestina adalah merupakan Negara-negara jajahan
dari bangsa romawi. Oleh karena itu abu bakar mengumpulkan bala tentara yang
besar jumlahnya untuk dikirim ke Negara Romawi. Lascar ini di bagi Abu Bakar
atas empat pasukan, yaitu:
1. Satu pasukan di pimpin oleh Abu ‘Ubaidah
Ibn Jarrahyang pernah diberi julukan oleh Nabi: “Aminul Ummah’’ (kepercayaan
umat) pasukan ini dikirim ke Himsh. Abu Ubaidah diberi tugas sebagai pemegang
pimpinan tertinggi dari ke empat pasukan ini.
2. Satu pasukan dibawah pimpinan Yazid ibn
Abi Sufyan, dikirim ke Damaskus
3. Satu pasukan dipimpin oleh Amr ibn Ash di
kirim ke Palestina.
4. Satu pasukan di bawah pimpinan Surahbil
ibn Hasanah di kirim ke lembah Jurdania.
Mulanya
lascar yang dikirim ke Syam semuanya berjumlah 12 ribu orang tetapi kemudian di
tambah sampai menjadi 24 ribu orang.
C. USMAN BIN AFFAN
Usman
bin Affan dilahirkan di Makah pada tahun ke 6 setelah kelahira Rasulullah. Ia
termasuk kabilah Ummah dari suku Qurais. Ayahnya bernama Affan bin Umaiyah bin
Abdi Syam bin Abdi Manaf. Usman bin Affan mendaoat gelar Zun Nuraini yang
artinya mempunyai dua cahaya, karena telah menikahi dua putri Rasulullah yaitu Ruqaiyyah
dan Ummu Kulsum.
Usman
bin Affan masuk islam atas ajakan Abu Bakar As Sidiq. Usman seorang pedagang
sukses.Di daerah Hijjas beliau di kenal sebagai pedagang yang jujur, memiliki
intekgritas yang tinggi, dan seorangyang soleh dan rendah hati.
2) Kebijakan dan Kepemimpinan Usman Bin Affan.
a) Perluasan wilayah islam.
Pada
saat perluasan wilayah ke Khurasan Usman Bin Affan mengirim pasukan yang di
pimpin oleh Saad Bin Al-Ash dan Hudzaifah bin Yaman melalui ertempuran yang
sengit akirnya daerah itu dapat dikuasaimoleh tentara islam. Dalam prtluasan
wilayah ke Armenia tentara islam dipimpin Salman Robi’ah Al-Bahy. Afriks Utara
sebelum kedatangan islam telah dijajah oleh bangsa Romawi. Rakyatnya hidup
menderita akibat tekanan dari bangsa Romawi. Untuk membebaskan rakyat Afrika
Utara ( Tunisia ) Usman mengirim pasukan dipimpin oleh Abdullah Bin Saad Bin
Abi Saad Bin Abi Sarah. Tentara islam berhasil membebaskan bangsa Afrika Utara
dari penjajah bangsa Romawi. Dari Afrika Utra tentara islam menuju ke daerah
Raid an Azerbaijan serta ke Amuriah dan Cyprus. Dengan demikian pada masa
pemerintahan Usman Bin Affan telah meluas kesebelah timur himgga ke Armenia dan
Azerbaijan, sedangkan ke sebelah Barat wilayah islam telh sampai ke Tripoli.
b) Kodifikasi al-qur’an.
Pekerjaan
yang paling berat yang dirasakan oleh Usman Bin Affan pada masa pemerintahannya
adalah oengumppulan Al-Qur’an (Kodifikasi Al-Qur’an)yang merupakan lanjutan
kerja yang diawali oleh Abu Bakar As Siddiq atas inisiatif Umar Bin Khottob.
Sebai mana yang telah disinggung sebelumnya bahwa pengumpulan Al-Qur’an pada
zaman Abu Bakar dilatarbelakangi oleh Syahidnya 70 sahabat Rasulullah yang
hafal Al-Qur’an pada saat perang Zamamah.Sedangkan yang melatar belakangi
pengumpulan Al-Qur’an pada zaman Usman Bin Affan adalah berbedaan qiroat (baca)
Al-qur’an yang menimbulkan percecokan antara murid dan gurunya.
Pada
saat penyalinan Al-Qur’an yang ke dua kalinya panitia (Lajnah) penyusunan
mushaf Al-Qur’an yang di bentuk olehUsman Bin Affan melakukan pengecekan ulang
dengan meneliti kembali mushaf yang sudah disimpan di rumah Hafsah dan
membanding bandingkannya denga mushaf-mushf yang lain. Selain itu tugas utama
panitia adalah menyalin mushaf Al-Qur’an yang di simpan di rumah Hafsah dan
menyeragamkan Qiroat atau bacaannya, yaitu dialek Quraidi.
Setelah
behasil membuat salinannya, Zain Bin Tsabit mengembalikan nafkah yang di
salinnya kepada Hafsah. Khalifah Usman memerintahkan kepada Ziad Bin Tsabit
agar membuat sejumlah salinan mushaf dan dikirim kr Mekah, Madiah, Basroh,
Kufah, dan Syri’a dan salah satunya di simpan di rumah Usman Bin Affan yang
kemudian disebut dengan Mshaf Al Imam. Sedangkan mushaf lain selain mushaf yang
di susun oleh panitia yang dipimpin oleh Zaid Bin Tsabit diperintahksn untuk di
bakar. Penyusunan Mushaf Usmani telah
berhasil menyelamatkan dan mengeluarkan umat islam dari kemelut karena
perbedaan qiraat
c) Otonomi daerah.
Pada
zaman khalifah Abu Bakar dan Umar, wilayahnya dibedakan menjadi dua
yaitunwilayah yang pemimpinnya memiliki otonomi penuh dan pemimpinanya di sebut
Amir, dan wilayah yang tidak memiliki otonomi penuh yang pemimpinannya disebut
Wali. Pada zaman Usman bin Affan dilakukn perubahan setatus wilayah sehingga
semua wilayah memiliki otonomi penuh. Oleh karena itu seluruh pemimpin wilayah
bergelar Amin.
d) Membentuk angkatan laut.
Pada
masa pemerintahan Usman bin Affan, daerah islam telah sampaike Afrika, Mesir,
Cyprus, dan Konstantinopel daerah-daerah ini banyak di kelilingi lautan. Atas
usul Muawiyah bin Abi Sufyan, gubernur Damaskus, Usman menyetujui pembentukan
armada laut yang dilengkapi personil dan sarana yang memadahi
e) Merahab Masjid Nabawi di madinah.
Pada
zaman Usman bin Affan, masjid nabawi dibongkar, kemudian di bangun kembali
dengan ukuran yang lebih luas. Bentuk dan corak bangunannya di perindah.
Tiang-tiangnya terbuat dari beton dan sebagian dindingnya dihiasidengan
ukiran-ukiran yang indah.
D. ALI BIN ABI THOLIB
Ali
Bin Abi Tholib dilahirkan di kota Makkah pada tahun 13 setelah kelahiran
Rasulullah. Ali Bin Abi Tholib adalah keponakan Rasulullah. Ayahnya bernama Abi
Tholib yang mempunyai keluarga yang sangat banyak.Ketika Ali masih kanak-kanak,
terjadi bencana yang yang melanda masyarakat Makkah.Untuk meringankan beban
penderitaan Abu Tholib, Rasulullah memohon kepada pamanya Abbas untuk memberi
bantuan kepada anak-anak Abu Tholib. Maka diputuskan, Abbas membantu Ja’far Bin
Abi Tholib sedangkan Rasulullah mre,bantu dan merawat Ali Bi Abi Tholib.
Dengan
demikian Ali tumbuh menjadi dewasa di bawah binbingan langsung Rasulullah yang
selalu menunjukkan rasa kasih sayangnya kepada Ali Bin Abi Tholib.Ketika
Muhammad diangkat mejadai Rasul Ali baru berumur 13 tahun, dan dialah anak yang
pertama kali masuk islam. Ali Bin Abi Tholib dan Siti Khodijah adalah orang
yang pertama kali sholat bersama Rasulullah pada hari-hari berikutnya setelah
masa kerosulannya.
Sejak
kecil Ali sudah terkenal dengan kebaikannya dan merupakan orang yang sabar.
Beliau telah merasakan pahit getirnya kehidupan bersama Rasullah. Ketika suku
Quraisy mengetahui adanya perjanjian antara Rasulullah dengan masyarakat
Yastrib dan adanya keinginan Rasulullah untuk hijroh ke Yastrib, tokoh-tokoh
kafir Quraisy telah membuat scenario besar untuk membunuh Rasulullah. Ali dengan
hati tulus mematuhi perintah Rasulullah untuk tidur menggantikan Rasulullah
pada malam keberangkatan hijroh ke Madinah. Begitulah seorang Ali Bin Abi
Tholib telah rela memertaruhkan jiwa raganya untuk menyelamatkan Rasulullah
dari ancaman pembunuh kafir Quraisy
b) Kebijakan dan Kepemimpinan Ali Bin Abi
Tholib.
1) Mengganti para Gubenur.
Semua
gubenur yang diangkat oleh Kholifah Usman Bin Affan harus diganti oleh Kholifah
Ali, karena banyak masyarakat yang tidak senang. Karena menurut pengamatanya,
para gubenur inilah yang menyebabkan timbulnya banyak pemberontakan terhadap
pemberintahan Usman Bin Affan. Adapun beberapa gubenur yang diganti adalah:
a. Gubenur Syiria diganti oleh Sahl Bin
Hanif.
b. Gubenur Basroh diganti oleh Usman Bin
Hanif
c. Gubenur Mesir diganti oleh Qa’is Bin
Sa’ad
d. Gubenur Kufah diganti oleh Umrah Bin
Syihab.
e. Gubenur Yaman diganti oleh Ubaidah Bin
Abbas
2) Menarik kembali tanah milik Negara.
Pada
masa pemerintahan Usman Bin Affan banyak para kerabatnya yang diberikan
fasilitas dalam berbagai bidang.Sehingga banyak diantara mereka yang kemudian
merongrong pemerintahan Usman dan harta kekayaan mereka.Untuk itulah Ali merasa
sangat perlu utuk menarik kembali semua tanah pemberian Usman kepada
keluarganya, menjadi milik Negara.
3) Perbaikan bidang ilmu Bahasa.
Pada
masa pemerintahan Ali wilayah islam sudah sangat luas, tidak hanya Jazirah Arab
tetapi sudah sampai Tunisia bahkan sampai ke Indus India. Masyarakat muslim
yang bukan berasal dari Jazirah Arab banyak ditemukan kesulitan dalam membaca
teks Al-Qur’an dan Hadits, sebagai sumber hukum islam.
Ali
berfikir bahwa kesulitan masyarakat muslim untuk membaca Al-Qur’an dan Hadits
menjadi kendala dalam memaham ajaran islam. Sangat perlu adanya perbaikan
bacaan masyarakat muslim non Arab dalam mempelajari ajaran Islam yang
kebanyakan berbahasa Arab.
Secara
mayoritas umat islam memilih Ali sebagai pengganti Usman. Begitu besar
keinginan Ali untuk memulihkan keadaan umat islam agar segera selamat dari
krisis yang melanda umat islam. Tetapi kondisi semakin memprihatikan. Orang
–orang islam yang dulu bersatu padu dalam ikatan Ukhuwah Islamiyah untuk
menegakkan Islam telah hilang berubah menjadi permusuhan, akibat dari hasutan
orang-orang munafiq yang tidak ingin Islam berkembang. Orang-orang dulu dekat
dengan Ali telah menjadi lawan politik.Seorang Jalal-Din Al-Suyuti mengatakan
bahawa Thalhah, Zubair dan A’isyah telah berangkat ke Basrah untuk mengajukan
tuntutan kepada Ali agar menangkap pembunuh Usmman Bin Affan.Akibat dari
tuntutan itu Ali menyiapkan pasukan bereperang dengan pasukan Tholhah, Zubair,
dan A’isyah. Perang ini dalam sejarah dikenal dengan perang Jamal (Unta).
Tholhah, Zubair terbunuh dalam peperangan itu sedangkan A’isyah dapat
diselamatkan.
Di
lain pihak, pembangkangan yang dilakukan oleh Mu’awiyah Bin Abi Sofyan telaj
melahirkan konflik senjata antara pasukan Ali dengan pasukan Mu’awiyah yang
dipimpin oleh Amr Bin Ash.Perang ini kemudian dikenal dengan perang shiffin.Dalam
perang ini disebutkan bahwa pasukan Ali telah berhasil mematahan pertahanan
pasukan Mu’awiyah.Dalam situasi yang demikian pasukan Mu’awiyah yang dipimpin
oleh Amr Bin Ash mengangkat mushaf Al-Quran di atas tenbok pertanda perang
dihentikan denagn melakukan perdamaian.Perintiwa ini disebut dengan peristiwa
tahkim.
Akibat
dari peristiwa Tahkim ini kubu Ali terpecah menjadi 2 yaitu golongan yang
keluar dari Ali disebut golongan Khawarij dan golongan yang setia kepada Ali
disebut golongan Syiah. Di luar golongan ini masihn ada golongan umat Islam
yang lain yaotu golongan yang mendukung Mu’awiyah dan golongan Murji’ah. Adanya
friksi-friksi ini semakin memperkeruh kondosi umat islam, sampai pada akhirnya
Ali Bin Abi Tholib terbunuh oleh seorang Khowarij yang bernama Abdur Rahman Bin
Muljam pada tanggal 17 Romadlon tahun 40 H.
Baca Juga : Asal-Usul Dinasti Umayyah
0 komentar:
Post a Comment