Asal Usul Dinasti Umayyah, wp.com |
Puji syukur kehadirat Allah SWT,
atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Berdirinya Daulah Bani Umayyah” sesuai dengan yang diharapkan. Tujuan
dibuatnya makalah ini untuk memenuhi tugas perkuliahan terutama pada mata
kuliah Sejarah Umat Islam Masa Klasik.
Penulis menyadari sepenuhnya, bahwa
tanpa bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak penyusunan makalah ini tidak mungkin terselesaikan dengan baik
oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada
segenap pihak yang terlibat.
Penyusunan makalah ini jauh dari
kesempurnaan, mengingat keterbatasan penulis dalam hal kemampuan yang masih dalam taraf belajar oleh karena itu kritik dan saran yang
sifatnya membangun dalam penulisan karya tulis ini sangat penulis harapkan dan
semoga penulisan laporan ini bermanfaat bagi penulis dan dapat menambah bahan
referensi bagi orang lain.
Yogyakarta
Penulis
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR
………………………………………………….…….…..…2
DAFTAR ISI …………………………………………………………………....….3
BAB I :
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang …………………………………….…..............…..4
B.
Rumusan Masalah……………………………………….................4
C.
Tujuan
…………………………………………………………........4
BAB II :
PEMBAHASAN
A. Latar
Belakang dan Asal-usul Berdirinya Daulah Bani Umayyah....5
B.
Sistem dan Struktur Pemerintahan Daulah
Bani Umayyah………..7
C.
Keluarga Sufyan dan
Marwan…………………………………..…...8
BAB III : PENUTUP
A.
Kesimpulan ……………………………….……………….…….…10
B.
Saran ……………………………….…………………….…….…..10
DAFTAR
PUSTAKA…………..………………………………....….….11
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR
BELAKANG
Bani Umayyah atau Kekhalifahan
Umayyah, adalah kekhalifahan Islam pertama setelah masa Khulafaur Rasyidin yang
memerintah dari 661 sampai 750 di Jazirah Arab dan sekitarnya (beribukota di
Damaskus); serta dari 756 sampai 1031 di Cordoba, Spanyol sebagai Kekhalifahan
Cordoba. Nama dinasti ini dirujuk kepada Umayyah bin 'Abd asy-Syams, kakek
buyut dari khalifah pertama Bani Umayyah, yaitu Muawiyah bin Abu Sufyan atau
kadangkala disebut juga dengan Muawiyah I.
Daulah Umayyah adalah negara Islam yang
memiliki sejarah besar dan pengaruh yang luas dalam penyebaran agama Islam.
Daulah ini berhasil mempersatukan wilayah dari Cina hingga Prancis bagian
Selatan di bawah satu naungan kekhalifahan Islam, Kekhalifahan Bani Umayyah.
B. RUMUSAN
MASALAH
Penulis
telah menyusun beberapa yang akan dibahas dalam makalah ini antara lain:
1. Bagaimana
Latar Belakang dan Asal-usul Berdirinya Daulah Bani Umayyah
2. Bagaimana
Sistem dan Struktur Pemerintahan Daulah Bani Umayyah
3. Bagaimana
Perpindahan Kekuasaan dari Keluarga Sufyan ke Marwan
C. TUJUAN
Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan dari penulisan makalah
ini adalah:
1.
Mengetahui Latar Belakang
dan Asal-usul Berdirinya Daulah Bani Umayyah
2. Mengetahui
Sistem dan Struktur Pemerintahan Daulah Bani Umayyah
3. Mengetahui
Perpindahan Kekuasaan dari Keluarga Sufyan ke Marwan
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Latar Belakang Dan Asal Usul Daulah Bani
Umayyah
1. Latar
Belakang Berdiri
Pendirian
Dinasti Umayyah dilakukan oleh Muawiyah, ia menolak membaiat Ali, berperang
melawan Ali, dan melakukan perdamaian (tahkim) dengan pihak Ali yang secara
politik menguntungkan Muawiyah. Ketika Khalifah Ali bin Abu Thalib wafat pada
tanggal 15 Ramadhan 40 H, pemerintahan khulafaur Rasyidin digantikan oleh Hasan
bin Ali yang merupakan anak dari Ali bin Abu Thalib selama beberapa bulan. Kemudian
Hasan mengambil kebijakan dengan berdamai dengan Muawiyah. Dengan jiwa besar
Hasan bin Ali menyerahkan kepemimpinan kepada Muawiyah bin Abu Sufyan. Meskipun
ia telah dibaiat dan layak menjadi khalifah, ia lebih mengutamakan keselamatan
umat islam.[1]
Al-Hasan radhiallahu ‘anhu melakukan hal itu untuk menjaga persatuan dan
terjaganya darah kaum muslimin setelah sebelumnya terjadi perpecahan.
Hasan
bin Ali menyerahkan kepemimpinannya kepada pemerintahan Muawiyah dengan tiga
syarat yaitu Muawiyah harus menjamin keselamatan seluruh keluarganya, Muawiyah
harus menjaga nama baik Khalifah Ali bin Abu Thalib, dan setelah Muawiyah
meninggalkan jabatan kepemimpinan harus diserahkan kepada kaum muslimin secara
bermusyawarah.
Setelah terjadi
kesepakatan, Muawiyah datang ke Kuffah dan dibaiat oleh Hasan dan Husein serta
diikuti oleh umat islam lainnya.[2]
Kemudian ia bersumpah dan ditetapkan sebagai Khalifah yaitu pada bulan Rabiul
Akhir tahun 41 H. Setelah itu Ia kembali ke Damaskus dan menetapkan kota
Damskus sebagai pusat pemerintahan kerajaan Daulah Bani Umayyah.
2. Asal-usul
Daulah Bani Umayyah
Bani
Umayah berasal dari nama Umayah Ibnu Abdi Syams Ibnu Abdi Manaf, yaitu salah
satu pemimpin dari kabilah Quraisy, yang memiliki kekuasa di zaman Jahiliyah
yakni keluarga bangsawan. Umayah senantiasa bersaing dengan pamannya yaitu
Hasim Ibnu Abdi Manaf, dalama merebut pimpinan dan kehormatan dalam masyarakat
bangsanya.[3]
Sesudah
datang agama Islam persaingan yang dulunya merebut kehormatan menjadi
permusuhan yang lebih nyata. Bani Umayah dengan tegas menentang Rasulullah, sebaliknya
Bani Hasim menjadi penyokong dan pelindung Rasulullah, baik yang sudah masuk
Islam atau yang belum. Bani Umayah baru masuk Islam ketika Nabi Muhammad Saw
dengan beribu pasukannya menyerbu masuk Mekah. Dengan demikian Bani Umayah
adalah orang-orang yang terakhir masuk agama Islam pada masa Rasulullah. Setelah mereka masuk Islam mereka
dengan segera memperlihatkan semangat kepahlawanannya. Sehingga setelah masuk
Islam Bani Umayah banyak berbuat jasa-jasa besar terhadap Islam. Bani Umayah
merupakan awal kekuasaan dari berakhirnya Masa Khulafaur Rosyidin dengan
dimulainya kekuasaan Bani Umayah maka dimulailah semangat politik Islam.
Ø Genealogi
Bani Umayyah
B.
Sistem dan Struktur Pemerintahan
Peralihan
kekuasaan ketangan Muawiyah mengakhiri bentuk pemerintahan demokratis. Kekhalifahan
menjadi semacam monarchy heridetis (kerajaan
turun temurun), tidak dengan pemilihan suara kebanyakan. Ketika muawiyah
mewajibkan seluruh rakyatnya untuk
menyatakan setia terhadap anaknya Yazid, pergantian turun-temurun dimulai.
Muawiyah bermaksud mencontoh monarchy
heridetis di Persia dan kaisar Byzantium.[4]
Muawiyah
mengumumkan Yazid menjadi putra mahkota dan tidak menepati perjanjian perdamain
dengan Hasan Ibn Ali untuk menyerahkan masalah penggantian pemimpin kepada pilihan
umat Islam. Deklarasi ini menyebabkan adanya pergerakan oposisi dari rakyat dan
selanjutnya menyebabkan adanya perselisihan dan perang saudara.[5]
Meski
Muawiyah mengganti sistem pemeritahan menjadi monarki, namun ia tetap memakai
gelar khalifah. Bahkan Muawiyah menyebut dirinya sebagai Amir al-Mu’minin yang berarti wakil Allah dalam memimpin umat.
Daulah
Bani Umayyah bekuasa selama 92 tahun , yaitu mulai tahun 41 H hingga 132 H.
selama itu kekhalifahan Bani Umayyah dipimpin oleh 14 khalifah, yang pertama
Muawiyah bin Abu Sufyan dan yang terakhir adalah Marwan bin Muhammad (marwan
II).[6]
Ø Khalifah-Khalifah
daulah bani umayyah
1.
Muawiyah
I bin Abu Sufyan, 41-60 H / 661-680 M
2.
Yazid
I bin Muawiyah, 60-64 H / 680-683 M
3.
Muawiyah
II bin Yazid, 64 H / 683-684 M
4.
Marwan
I bin al-Hakam, 64-65 H / 684-685 M
5.
Abdul-Malik
bin Marwan, 65-86 H / 685-705 M
6.
Al-Walid
I bin Abdul-Malik, 86-96 H / 705-715 M
7.
Sulaiman
bin Abdul-Malik, 96-99 H / 715-717 M
8.
Umar
II bin Abdul-Aziz, 99-101 H / 717-720 M
9.
Yazid
II bin Abdul-Malik, 101-105 H / 720-724 M
10. Hisyam bin Abdul-Malik, 105-125 H /
724-743 M
11. Al-Walid II bin Yazid II, 125-126 H
/ 743-744 M
12. Yazid III bin al-Walid, 126 H / 744
M
13. Ibrahim bin al-Walid, 127 H /
744-745 M
14. Marwan II bin Muhammad, 127-133 H /
745-750 M
C. Keluarga
Syufyan dan Marwan
Perlihan
kekusaan Daulah Bani Umayyah dari keluarga Sufyan ke Marwan terjadi ketika Muawiyah
II merasa bahwa ia tidak sanggup untuk memimpin umat sepeninggal Yazid bin Muawiyah.
Muawiyah II berkata kepada umatnya, “ aku tidak sanggup memimpin kalian. Akupun mencari-cari orang yang seperti ibn
Khatab saat Abu Bakar mengangkatnya sebagai khalifah penggantinya, tetapi aku
tidak menemukannya. Lantas aku mencari-cari enam orang yang seperti keenam ahlu
syura, tetapi aku tidak menemukan mereka. Jadi kalian lebih pantas untuk urusan
kekhalifahan ini, maka pilihlah orang yang kalian sukai untuk menjabat.
Lantas muawiyah II masuk ke rumahnya dan tidak keluar lagi hingga ajal
menjemputnya.[7]
Kemudian
Bani Umayyah mengadakan konferensi Al-Jabiyah guna membaiat Marwan bin al-Hakam
sebagai khalifah, tepatnya pada tanggal 3 dzulqa’dah 64 H. Dengan
dilaksanakannya konferensi al-Jabiyah kekhalifhan berpindah dari tangan
keluarga besar Abu Sufyan ke tangan keluarga besar Marwan.[8]
Dinasti Umayyah dikuasai oleh dua keluarga, yaitu Abu
Sufyan dan Marwan. Kedua-duanya merupakan cucu Umayyah bin Abd. Syams bin Abd.
Manaf.
1.)
Keluarga
Abu Sufyan
·
Muawiyyah
bin Abu Sufyan
·
Yazid
bin Muawiyyah
·
Muawiyyah
bin Yazid
Antara Tahun 64 hingga tahun 73 Hijriah/683 hingga 692 Masehi, terdapat
masa di mana pemerintahan Bani Umayyah tidak menguasai Islam sepenuhnya. Pada
masa itu ada pemerintahan Abdullah bin Zubair.
2.)
Keluarga
Marwan
·
Marwan
bin Hakam
·
Abdul
Malik bin Marwan
·
Walid
bin Abdul Malik
·
Sulaiman
bin Abdul Malik
·
Umar
bin Abdul Aziz
·
Yazid
bin Abdul Malik
·
Hisyam
bin Abdul Malik
·
Walid
bin Yazid
·
Yazid
bin Walid
·
Ibrahim
bin Walid
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dinasti Umayyah didirikan oleh Muawiyah, ia menolak
membaiat Ali, berperang melawan Ali, dan melakukan perdamaian (tahkim) dengan
pihak Ali yang secara politik menguntungkan Muawiyah. Ketika Khalifah Ali bin
Abu Thalib wafat pada tanggal 15 Ramadhan 40 H. Pemerintahan khulafaur Rasyidin
digantikan oleh Hasan bin Ali. Hasan menyerakan kekuasaannya kepada muawiyah.
Muawiyah datang ke Kuffah untuk bersumpah dan ditetapkan sebagai Khalifah yaitu
pada bulan Rabiul Akhir tahun 41 H. Setelah itu Ia kembali ke Damaskus dan
menetapkan kota Damaskus sebagai pusat pemerintahan kerajaan Daulah Bani
Umayyah.
Bani Umayah berasal dari nama Umayah Ibnu Abdi Syams Ibnu
Abdi Manaf, salah satu pemimpin dari kabilah Quraisy. Dinasti
Bani Umayyah dikuasai oleh dua keluarga, yaitu keluarga Abu Sufyan dan keluarga
Marwan. Kedua-duanya merupakan cucu dari Umayyah bin Abd. Syams bin Abd. Manaf
B.
Saran
Maka
sebagai tindak lanjut terdapat beberapa saran antara lain :
1.
Perlu diadakan penelitian
lanjutan tentang Berdirinya Daulah Bani Umayyah secara lebih lanjut, dan lebih
detail serta mendalam. Agar mendapatkan data yang lebih lengkap. Untuk pembelajaran
serta informasi bagi masyarakat luas.
DAFTAR ISI
Muhammad A.L.
Abdussyafi .Bangkit dan Runtuhnya
Khilafah Bani Umayyah. Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 2014.
Hasan,
Ibrahim Hasan. Sejarah dan Kebudayaan
Islam. Yogyakarta; kota kembang,1989.
Syalabi,Ahmad.
Sejarah dan Kebudayaan Islam.
Jakarta: Pustaka al-husna, 1983.
Artikel
www.KisahMuslim.com
https://www.academia.edu/9649851/Sejarah_Dinasti_Umayyah_di_Damaskus
https://www.kompasiana.com/yuniariyandoko/5689d5325993731d05dba8d5/latar-belakang-berdirinya-bani-umayah
0 komentar:
Post a Comment