PENDAHULUAN
1.
LATAR BELAKANG
Pada
masa Changtay (1256-1391), terjadi ponaklukam besar-besaran terhadap lembah
sungai Volga dan Siberia. Di bawah kepemimpinan Batu, warga nomad Mongol dan
Turki menaklukan beberapa daerah di bagian utara Laut Aral dan Kaspia, lantas
mendirikan ibu kota mereka di sungai Volga.
Dalam
sejarah dunia, penyerbuan paling besar, Golden Horde, juga menaklukan
Rusia,Ukraina,Polandia selatan, Hongaaria, dan Bulgaeia, sekaligus membenyuk
sebuah imperium yang mengembangkan wilayah ke utara sampai hutan Rusia, serta
ke arah selatan sampai Laut Hitam dan Caucasus sedangkan Moskow menjadi wilayah
kekuasaan boneka yang utama bagi Golden Horde. Adapun beberapa penguasa Rusia
lainnya bertanggung jawab kepada Moskow untuk pembayaran pajak.
Imperium
Golden Horde mempertahankan kekuasaannya sejak pertengahan abad ke-13 sampai
pertengahan pada abad ke-13. Namun,secara perlahan mengalami disintegrasi
akibat tekanan ekspansi kerajaan Turki Ustmani (yang mengusir pihak Golden
Horde sari wilayah Laut tengah), sekaligus kebangkitan Moskow, Moldavia, dan Liithuania.
2. RUMUSAN
MASALAH
1.
Asal-Usul
Kemunculan Dinasti Golden Horde
2.
Perkembangan
Sosial-Politik dan Kebudayaan masa Dinasti Golden Horde
BAB II
PEMBAHASAN
A. Asal-Usul
dan Awal Kemunculan Dinasti Golden Horde
Dinasti
ini muncul di sebuah daerah padang rumput (sungai volga dan Siberia) yang
gersang disebelah utara dari sebuah garis yang memisahkan antara laut
Caspia,laut Aral, dan danau Balkhash pada umumnya dihuni warga pastoral. Mereka
hidup dengan mengandalkan perternakan. Warga padang rumput tersebut
terorganisir menjadi sebuah keluarga.
Pada
tahun 1236 di bawah kepemimpinan Batu, warga Nomad Mongol dan Turki menaklukan
beberapa daerah dibagian utara laut Aral dan Caspia, sekaligus mendirikan ibu
kota mereka yang bernama “Sarai” di tepi sungai Itli anak sungai Volga.
Serangkaian penaklukan bangsa Mongol tersebut sekaligus menandai berdirinya
sebuah imperium baru di daerah tersebut,. Menurut Bertold Spuler, nama Golden
Horde berasal dari kata Sira Ward .
kata Sira berarti emas, sedangkan Wardu berarti Kemah, sehingga dinasti ini di
beri nama Golden Horde karena perkemahan
berwara emas mereka. Warna kulit mereka juga berwarna kuning keemasan.
Ibu kota baru, Sarai merupakan ibu kota pertama di dinasti Golden Horde. Istana
baru yang di bangun oleh Batu di Sarai dilapisi dengan emas, yang semakin
mengidentikkan dengan nama dinasti Golden Horde.
Batu
dikenal sebagai ahli strategi perang dan seorang negarawan pada awal
kekuasaannya, ia berhasil menaklukan kerajaan Kawarizam yang pernah di taklulan
pamannya, Changtay. Sebelum meninggal, Batu berhasil memperluas kekuasaannya,
setelah nerhasil menguasai Stepa Don, Dniepar, Semenanjung Crime, dan Kaukasus
utara. Batu meninggal pada tahun 1256.[1]
B. Perkembangan
Sosial Politik dan Kebudayaan Masa Dinasti Golden Horde
Pendiri
dinasti ini meninggal dunia (1256 M). Saat Sartak putra Batu berada di
Karakuram. Mendengar berita kematian ayahnya, Sartak segera menuju sarai.
Namun, dalam perjalanan ia mangkat sehingga saudaranya (Batu), Berke khan
(1256-1267 M), menjadi penggantinya. Berke secara terang terangan menyatakan
masuk Islam. Keterbukaannya dalam mengakui sebagai penganut Islam membuat
banyak orang dan rakyat berbondong-bondong mengikuti jejak agama Islam. Sejarah mencatat Berke masuk Islam
saat Mongu menjadi Khan Agung . Berke sedih melihat bagaimana orang-orang Ateis
ini menghancurkan Gereja dan menekan orang-orang Nasrani di Bhukhara. Hal ini
sebagai akibat sikap kasar dan permusuhan terhadap orang-orang Muslim (Ulama)
disana. Saat itulah keyakinannya mengikuti agama islam semakin mengkristal.
Saat itu ia bertemu dengan dua orang pedagang
Muslim dan Ia masuk Islam.
Diantara
pemimpin Mongol pertama yang memeluk Islam ialah Berke Khan (1256-1267), cucu
jenghis khan, dari putranya, Juchi Khan, yang menguasai Eropa Timur dan Eropa
Tengah, yang berkedudukan di Sarai, Lembah Volga. Ia beserta para pengikutnya
memeluk Islam pada tahun 1260 berkat dakwah para ulama sufi yang berada
didaerah tersebut. Pada tahun itu pula, berke Khan mengirim ribuan tentaranya
guna membantu sultan Baybars di Mesir yang menghadapi serangan hulagu Khan bisa
dikalahkan. Sejak itulah, agama Islam mulai berkembang di Lembah Volga.
Sementara itu, orang-orang mongol yang bermukim di wilayah tersebut menyebut
diri sebagai orang-orang kozak (Kystchak).[2]
Berke
resmi menghapus Yasaq dan menggantinya dengan syari’at Islam.Berke terkenal
dengan pelindumh Islam. Periode pasca Berke tidak istimewa dan jarang dijumpai
dalam sumber sejarah.selanjutnya kemenakan Thoktu dan cucu Timur, putra
Toghrilcha, Uzbek Khan naik Sinnggasana[3].
Pada periode Uzbek Khan ini Golden Horde menjadi negara Islam yang sempurna,
semua peraturan negara menggunakan syariat (hukum) Islam. Inilah catatan emas
dalam sejarah Mongol dan Rusia. Meskipun dia seorang Muslim sejati, namun ia
seorang pluralis yang menghormati agama lain. Keturunannya semua muslim dan
mendirikan dinasti Tartar di Rusia. Dengan menggunakan namanya, negara
Uzbegistan tetap eksis hingga sekarang.[4]
Pada masanya Uzbek menyambung persahabatan dunia Kristrn meskipun Paus merasa
pahit dan kecewa karena usaha para misionari untuk mengajak kepada agama mereka
mengalami kegagalan. Uzbek Khan adalah penggemar kesenian dan sastra, Pada
masanya kehidupan berbudaya mencapai puncaknya. Uszbek banyak mendirikan
bangunan yang indah,termasuk masjid dan sekolah.
Perdagangan
pada masa Uzbek maju peasat. Para pedagang dari berbagai penjuru dunia,
termasuk Cina datang ke sana. Ibnu batutah yang pernah singgah ke Sarai baru
menjelaskan bahwa Golden Horde menjadi negara Islam yang paling sempurna saat
itu. Maksud sempurna adalah jasa-jasa dan perhatian Uzbek terhadap penegakan
aturan Islam di kalangan Mongol, terutama di kalangan Golden Horde. Di bidang
Hubungan Internasional Uzbek merupakan penguasa yang disegani, bahkan Ibnu
batutah menilai Uzbek adalah salah satu penguasa yang perkasa dari tujuh orang
penguasa yang paling kuat dan hebat. Perseteruan antara keluarga Mongol
nampaknya telah mendarah daging, karena setelah penguasa Ilkhan di Persia telah
memeluk Islam, permusuhan masih terus terjadi. Hal ini terkait dengan usaha
uzbek merebut kembali wilayah Kaukasus selatan,yang sebelumnya dikalahkan oleh
ilkhan. Usaha Uzbek untuk merebut Azerbaijan dihalangi oleh Abu Sayed, penguasa
Ilkhan. Aliansi Golden Horde dan Mamluk juga mulai melemah, setelah dinasti
Ilkhan membuat perjanjian persahabatan dengan Mamluk.
Uzbek
memperbolehkan orang-orang Geonese untuk membangun kembali kota Kaffa yang
sebelumnya sempat dihancurkan pada masa Tokthu. Di Thana, muara sungai Don,
orang-orang Venisia diizinkan untuk mendirikan koloni mereka. Muhammad Ghas
Al-Din Uzbek Khan memerintah selama 28 tahun periodenya dicatat sebagai periode
kejayaan Golden Horde.
Setelah
Uzbek,jani Beg naik tahta sebagai penguasa yang kuat. Ia menguasai tabriz dan
Azerbaijan. Jani Bag meninggal tiba-tiba karena sakit pada 1357, maka gagallah
keinginanya menaklukan persia dan kaukasus serta keseluruhan. Kemudian,
digantikan oleh birdi bag (1357-1559). Ia terbunuh oleh seorang yang tidak
diketahui. Dinasti ini kemudian mengalami kemunduran karena adanya konflik
internal. Akhirnya, thikthamis, keturunan dari wardah (saudara Batu) naik
tahta, ia menaklukan moskow. Namun ia kalah di Terekh saat melawan Timur pada
1395. Akibat kekalahan ini, merupakan kekuatan Golden Horde. Setelah Tokhatamis
wafat (1406 M), muncul perebutan kekuasaan dari suku-suku Mongol baik islam
maupun non-Islam. Idikhu Khan penguasa Noghay yang menaklukkan Sarai Baru,
menjadi penguasa terakir Golden Horde. Pada 1409 mulai terpecah dan berdiri
dari dinasti-dinasti kecil. Pada tahun 1502 Golden Horde ditalukkan oleh Rusia.[5]
Imperium
Golden Horde mempertahankan kekuasaannya sejak pertengahan abad ke 13 sampai
pertengahan abad ke 16. Namun secara perlahan mengalami disintegrasi akibat
tekanan ekspansi kerajaan turki Ustmani (yang mengusir pihak Golden Horde dari
wilayah laut Tengah), sekaligus kebangkitan moskow, Moldavia, dan lithuania.
Dalam rentang abad ke 14 hingga 16, Golden Horde terpecah menjadi sejumplah
wilayah kekuasaan yang lebih kecil dan beberapa kelompok Tartar Crimea, tarta
Volgar, serta etnis Uzbek dan Kazakh. Sementara itu, khan di Crimea, yang
memplokamirkan diri sebagai penguasa independen pada tahun 1441. Sedangkan,
khan di khazakan, astrakhan, dan Siberia membentuk wilayah yang otonom.[6]
Adapun
Raja-raja yang berkuasa pada masa
Dinasti Golden Hordr adalah sebagai berikut :
a.
Batu
(1237-1256), sebagai pendirinya
b.
Berke
(1256-1287)
c.
Mongke
Timur (1280-1287)
d.
Tuda
Mongke (1280-1287)
e.
Tula
Bugha (1287-1290)
f.
Turcht
(1290-1313)
g.
Uzbek
Khan (1313-1340)
h.
Jani
Beg (1340-1357)
i.
Birdi
Beg (1357-1359)
j.
Thoktamis
(1359-1404)
k.
Idhikhu
Khan (1404-1419)
Menjelang kehancuran Golden Horde, berdirilah
beberapa Dinasti Tartar yang merdeka, diantaranya ialah sebagai berikut :
a.
Dinasti
Khazan (1437-1557) ; pendirinya adalah
Ulugh Muhammad Khan
b.
Dinasti
Austrakhan (1466-1556); pendirinya ialah Qasim khan, anak sulung Muhammad Khan.
c.
Dinasti
Cremia (1420-1783); pendirinya adalah Tash-Timur dan Ghazi Girai.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam
sejarah dunia, penyerbuan paling besar, Golden Horde, juga menaklukan
Rusia,Ukraina,Polandia selatan, Hongaaria, dan Bulgaeia, sekaligus membenyuk
sebuah imperium yang mengembangkan wilayah ke utara sampai hutan Rusia, serta
ke arah selatan sampai Laut Hitam dan Caucasus sedangkan Moskow menjadi wilayah
kekuasaan boneka yang utama bagi Golden Horde. Adapun beberapa penguasa Rusia
lainnya bertanggung jawab kepada Moskow untuk pembayaran pajak.
Imperium
Golden Horde mempertahankan kekuasaannya sejak pertengahan abad ke-13 sampai
pertengahan pada abad ke-13. Namun,secara perlahan mengalami disintegrasi
akibat tekanan ekspansi kerajaan Turki Ustmani (yang mengusir pihak Golden
Horde sari wilayah Laut tengah), sekaligus kebangkitan Moskow, Moldavia, dan
Liithuania.
Demikianlah
kekuasaan bertahan sampai abad XVI dan terkurung di sekitar Istana Sirai Baru
akibat lemahnya penguasa.Sirai Baru merupakan contoh satu pusat peradaban Islam
yang dibina dan dikembangkan oleh umat Islam di Asia Tengah dan sekitarnya.
Karena umat Islamlah (Timur Leng) , kota tersebut menjadi hancur sehingga
peradaban Islam hancur di tangan Islam pula. Selanjutnya GH ditaklukkan oleh
Rusia untuk selamanya dan sampai sekarang masih dibawah kekuasaan Rusia.
[1] M.Abdul Karim, Bulan Sabit di Gurun Gobi (Yogyakarta : Suka Press),hlm
120-122
[2] Rizem Aizid,Sejarah Peradaban Ilam Terlengkap (Yogyakarta : Diva
Press),hlm 366
[3] M.Abdul Karim. Bulan Sabit di Gurun Gobi (Yogyakarta : Suka Press)
[4] M.Abdul Karim. Sejarah Peradaban dan pemikiran islam (Yogyakarta :
Pustaka Book Publiser), hlm 293
[5] Ibid, hlm 295
0 komentar:
Post a Comment