Islam di Eropa Barat dan Amerika Utara


Majid di Paris, detik.com

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ilmiah tentang islam di eropa barat dan amerika utara.
 Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang islam di eropa barat dan amerika utara dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.

    
Yogyakarta, Desember 2017


Penyusun




DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................................... ii
BAB I : PENDAHULUAN.............................................................................................. 1
1.1. Latar Belakang............................................................................................. 1
1.2. Rumusan Masalah........................................................................................ 1
1.3. Tujuan.......................................................................................................... 1
BAB II : PEMBAHASAN............................................................................................... 2
2.1. Islam di Amerika Utara................................................................................ 2
2.1.1. Sejarah Islam di Amerika Utara......................................................... 2
2.1.2. Perkembangan Islam di Amerika Utara............................................. 3
2.2. Islam di Eropa Barat.................................................................................... 5
2.2.1. Sejarah Islam di Eropa Barat............................................................. 5
2.2.2. Perkembangan Islam di Eropa Barat.................................................. 6
2.3. Bukti Peradaban Islam di Eropa dan Amerika............................................. 9
BAB III : PENUTUP..................................................................................................... 11


BAB I
PENDAHULUAN

             Perkembangan agama islam tidak tebatas hanya di asia saja, tetapi merata keseluruh dunia termasuk ke benua eropa dan amerika utara. Sudah tentu perkembangan islam di eropa dan amerika tidak sama seperti di asia dan afrika, karena sulitnya berdakwah terhadap masyarakat eropa yang umumnya beragama kristen dan penganut paham sekularisme begitupun di benua amerika. Namun berkat keteguhan dan kesungguhan para mubalig islam dalam berdakwah, agama islam di benua eropa dan amerika semakin bertambah, baik dari segi kualitas maupun kuantitas

1.2. Rumusan Masalah
1.      Bagaimana sejarah Islam di Eropa Barat dan Amerika Utara?
2.      Bagaimana perkembangan Islam di Eropa Barat dan Amerika Utara?
3.      Apa saja bukti peradaban Islam di Eropa maupun Amerika?

1.3. Tujuan
1.      Mengetahui sejarah islam di Eropa Barat dan Amerika Utara
2.      Mengetahui perkembangan Islam di Eropa Barat dan Amerika Utara
3.    Untuk mengetahui bukti peradaban Islam di Eropa maupun Amerika


BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Islam di Amerika Utara
2.1.1. Sejarah Islam di Amerika Utara
            Sejarah Islam di Amerika bermula sekitar abad ke 16, dimana Estavanico dari Azamor adalah muslimpertama yang tercatat dalam sejarah Amerika Utara. Namun demikian, banyak peneliti yang memfokuskan bahwa kedatangan muslim di Amerika Utara di bawa oleh para imigran yang datang dari Timur Tengah pada akhir abad ke19. Tidak ada sumber resmi yang dapat dipegang perihal awal mula kedatangan Islam di Amerika. Meski demikian beredar selentingan bahwa Colombus dengan sukses mendarat di benua Amerika atas jasa seorang muslim. Seorang ahli Gegrafi mengemukakan bahwa jauh sebelum Colombus menemukan benua Amerika para petualang muslim telah mendarat terlebih dahulu di beberapa daerah sekitar Atlantik, yang kemudian informasi inilah yang digunakan oleh Colombus untuk mendarat di benua Amerika.
            John L. Esposito berargumen bahwa pertama sekali muslim bermigrasi ke Amerika sekitar tahun 1875 dan 1912 dari pelosok Suriah, ketika para bangsawan Eropa mendatangkan budak dari Afrika. Dari sekian banyak budak yang dikirimkan, ternyara seperlima dari mereka adalah beragama Islam, namun setibanya di Amerika sebagian di antara mereka menjadi murtad dan memeluk agama Kristen.
            Migran muslim yang menginjakkan kaki pertama di Amerika memberi pengaruh kepada penduduk asli setempat baik secara langsung maupun tidak langsung. Persentuhan antara warga asli setempat dengan para migran telah membawa pengaruh terhadap faktor demografi Amerika, politik, ekonomi, dan perdagangan. Berikut ini merupakan informasi mengenai faktor yang menyebabkan migrasinya muslim ke Amerika serta dampak yang ditimbulkan:
a.       Migrasi terjadi pada tahun 1875 hingga 1912. Mereka yang bermigrasi pada umumnya adalah pemuda desa yang tidak terpelajar dan tidak mempunyai keterampilan. Mereka berasal dari Syiria, Jordania, Palestina dan Lebanon yang ketika itu masih berada di bawah pemerintahan Utsmani. Mereka bermigrasi karena ekonomi di negerinya tidak menguntungkan dan mereka berhrap mendapatkan keuntungan finansial di Amerika, dan pada umumnya para imigran bekerja sebagai buruh pabrik dan di toko- toko.
b.      Migrasi terjadi pada tahun 1918 sampai 1922, yaitu setelah terjadi Perang Dunia I. Mereka pada umumnya orang- orang intelek yang terdidik yang berasal dari perkotaan. Mereka umumnya adalah saudara, kawan, atau kenalan imigran yang telah ada di Amerika sebelumnya.
c.       Migrasi terjadi tahun 1930 sampai 1938 yang terkondisikan oleh kebijakan imigrasi Amerika yang memberikan prioritas kepada mereka yang keluarganya telah lebih dahulu menetap di Amerika.
d.      Migrasi terjadi pada tahun 947 hingga 1960. Para imigran yang datang pada gelombang ini buka saja mereka yang berasal  dari Timur Tengah, India, Pakistan, Eropa Timur, dan Uni Soviet. Mereka datang sebagai pengungsi untuk mencari kehidupan yang lebih baik, memperoleh pendidikan yang lebih tinggi, atau untuk mendapat pekerjaan yang lebih baik.
e.       Migrasi dimulai dari tahun 1967 sampai sekarang. Mereka yang datang pada gelombang ini selain karena alasan ekonomi juga karena alasan politik. Dunia Arab pada masa itu mengalami penderitaan karena konfrontasi dengan Israel dan konflik- konflik lainnya. Mereka yang datang pada umumnya adalah kaum terpelajar. Imigran muslim yang terkenal pada gelombang ini antara lain Faziur Rahman dari Pakistan yang menjadi guru besar di Universitas Chicago; Sayyed Husain Nashr dari Iran yang menjadi guru besar di Universitas Washington; Ismail Al- Faruqi yang menjadi guru besar di Universitas Harvard.

2.1.2. Perkembangan Islam di Amerika Utara
Christopher Columbus menyebut Amerika sebagai ’The New World’ ketika pertama kali menginjakkan kakinya di benua itu pada 21 Oktober 1492. Namun, bagi umat Islam pada era keemasan, Amerika bukan sebuah ’Dunia Baru’. Hal ini karena 603 tahun sebelum penjelajah Spanyol itu menemukan benua itu, para penjelajah muslim dari Afrika Barat telah membangun peradaban di Amerika. Klaim sejarah Barat yang menyatakan Columbus sebagai penemu Benua Amerika akhirnya terpatahkan. Sederet sejarawan menemukan fakta bahwa para penjelajah muslim telah menginjakkan kaki dan menyebarkan Islam di benua itu lebih dari setengah milenium sebelum Columbus. Islam di Amerika sangat berkembang, perkembangan itu dalam bidang sebagai berikut.
a. Bidang Pendidikan
Secara historis umat Islam telah memberi kontribusi dalam ilmu pengetahuan, seni, serta kemanusiaan di Benua Amerika. ”Tidak perlu diragukan lagi, secara historis kaum muslimin telah memberi pengaruh dalam evolusi masyarakat Amerika beberapa abad sebelum Christopher Columbus menemukannya,’’ tutur Fareed H. Numan dalam American Muslim History A Chronological Observation. Sejarah mencatat muslim dari Afrika telah menjalin hubungan dengan penduduk asli Benua Amerika, jauh sebelum Columbus tiba.

b. Bidang Ekonomi
Sejarawan Ivan Van Sertima dalam karyanya They Came Before Columbus membuktikan adanya kontak antara muslim Afrika dengan orang Amerika asli. Dalam karyanya yang lain, African Presence in Early America, Van Sertima, menemukan fakta bahwa para pedagang muslim dari Arab juga sangat aktif berniaga dengan masyarakat yang tinggal di Amerika. Van Sertima juga menuturkan, saat menginjakkan kaki di Benua Amerika, Columbus pun mengungkapkan kekagumannya kepada orang Karibian yang sudah beragama Islam.

c. Bidang Keagamaan
Menurut Van Sertima, Columbus pun mengaku melihat sebuah masjid saat berlayar melalui Gibara di pantai Kuba. Selain itu, penjelajah berkebangsaan Spanyol itu juga telah menyaksikan bangunan masjid berdiri megah di Kuba, Meksiko, Texas, serta Nevada. Itulah bukti nyata bahwa Islam telah menyemai peradabannya di Benua Amerika jauh sebelum bangsa Eropa datang. Fakta lain tentang kehadiran Islam di Amerika jauh sebelum Columbus datang juga diungkapkan Dr. Barry Fell, seorang arkeolog dan ahli bahasa dari Universitas Harvard. Dalam karyanya berjudul Saga America, Fell menyebutkan bahwa umat Islam tidak hanya tiba sebelum Columbus di Amerika. Namun, umat Islam juga telah membangun sebuah peradaban di benua itu. Fell juga menemukan fakta yang sangat mengejutkan. Menurut dia, bahasa yang digunakan orang Pima di barat daya dan bahasa Algonquina, perbendaharaan katanya banyak yang berasal dari bahasa Arab. Arkeolog itu juga menemukan tulisan tua Islami di beberapa tempat seperti di California. Di Kabupaten Inyo, negara bagian California, Fell juga menemukan tulisan tua lainnya yang berbunyi ’Yasus bin Maria’ yang dalam bahasa Arab berarti ”Yesus, anak Maria”.
            Untuk menjelaskan kondisi perkembangan Islam saat ini di AmerikaUtara tidak terlepas dari peristiwa pemboman menara kembar WTC pada 11 September 2001 yang meluluhlantakkan gedung kembar WTC. Peristiwa tersebut dijadikan sebagai momentum untuk melancarkan politik anti Islamnya di luar Amerika. Namun demikian, dakwah Islam semakin intens dilaksanakan di Amerika bahkan Al-Quran menjadi bacaan terlaris di Amerika pasca kejadian pengeboman di menara WTC. Meski demikian, perlakuan diskriminasi terhadap umat muslim meningkat. Menurut Ulil Abshar Abdallah dalam Khalik (2015), bahwa kekerasan yang menimpa umat Islam di Amerika pasca peristiwa ini telah mencapai angka 1717 kasus dan kasus yang terbanyak adalah kasus pelecehan seksual terhadap kaum muslimah yang berhijab yakni sebanyak 372 kasus. Namun kini lambat laun perlakuan kurang terpuji ini sudah berkurang seiring dengan tingkat keingintahuan masyarakat Amerika dengan ajaran agama Islam yang sebenarnya. Di bawah pimpinan Obama sebelumnya, kondisi umat Islam di Amerika berada dalam dinamika yang cukup cepat, dan perlakuan Amerika terhadap dunia Islam masih sangat beragam, mulai dari status musuh bebuyutan, hingga sekutu strategis. Hal ini menandakan bahwa peluang Islam untuk tetap bangkit dan maju di Amerika juga masih sangat besar.

2.2. Islam di Eropa Barat
2.2.1. Sejarah Islam di Eropa Barat
            Islam di Eropa sering menganalogikan Eropa Barat sebagai Kristen atau Yahudi- Kristen, sedangkan Islam dianggap sebagai agama Oriental asing. Perjumpaan pertama Eropa dengan Islam telah terjadi lebih awal sebelum wilayah dunia Islam hari ini bertemu dengan Islam, dimulai pada saat jendral dari dinasti Umayyah Tariq Ibn Ziyid melintasi selat Gibraltar dengan pasukannya dan menaklukkan Kerajaan Visigoths pada tahun 711 dan mulai membangun peradaban Islam pertama di Eropa sejak 80 tahun wafatnya Nabi Muhammad saw. Keberadaan muslim pada awal sejarah di Eropa tercatat saat berdirinya wilayah pemerintahan dinasti Umayyah di Spanyol yang juga menjadi peradaban Islam pertama di Eropa.
            Salah satu negara bagian Eropa Barat adalah Perancis. Muslim telah sejak lama berada di Perancis semenjak Islam memasuki benua Eropa. Imigrasi massal muslim ke Perancis terjadi pada abad ke 20 dan 21 yang menjadikan negara ini menjadi salah satu negara dengan jumlah muslim terbanyak di Eropa. Islam berkembang pesat di daratan Eropa, terutama Perancis. Pertumbuhan Islam di Perancis juga didorong oleh penduduk pribumi yang berpindah agama ke Islam. Fenomena tersebut menjadikan Islam menjadi salah satu agama yang mendapat perhatian serius dari masyarakat Eropa terutama Perancis.
Di Perancis, hubungan antara agama dan negara mengalami perkembangan dan perubahan yang signifikan. Dimana dalam rangka membentuk suatu Republik yang memperjuangkan nilai- nilai kebebasan manusia, Perancis yang merupakan negara Kristen berubah menjadi negara yang sekuler. Nilai- nilai agama tidak menjadi dasar dalam undang- undang Perancis, namun kebebasan beragama merupakan salah satu nilai yang diperjuangkan oleh undang- undang karena hak untuk beragama adalah hak masing-masing individu.
Selain Eropa Barat, Spanyol merupakan salah satu negara yang dijadikan sebagai tempat penyebaran agama Islam. Masyarakat Spanyol sebelum Islam memeluk agama Katolik dan sesudah Islam tersebar luas tidak sedikit dari mereka yang memeluk agama Islam secara sukarela. Hubungan antaragama selama itu dapat berjalan dengan baik karena raja-raja Islam yang berkuasa memberi kebebasan untuk memeluk agamanya masing-masing. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika di sana telah terjadi percampuran darah juga terdapat orang-orang yang berbahasa Arab, beradat istiadat Arab, meskipun tetap memeluk agama nenek moyang mereka.

2.2. Perkembangan Islam di Eropa Barat
            Jumlah imigran dan penganut Islam di negara- negara Eropa Barat semakin menunjukkan peningkatan. Pada awalnya hal ini di sambut positif oleh pemerintah dan warga, akan tetapi semakin lama para imigran muslim mulai menunjukkan jati diri dan identitas keislaman mereka, antara lain dengan membangun mesjid dan pusat- pusat keislaman,serta secara aktif menyampaikan ajaran agama Islam kepada orang lain. Kondisi yang demikian menyebabkan pemerintah merasa khawatir, apalagi dakwah mengenai ajaran Islam semakin meluas dan gencar dilakukan sehingga semakin banyak masyarakat Eropa memeluk agama Islam. Karena pengaruhnya yang demikian pesat itu, pemerintah Eropa sempat melarang para imigran muslim untuk masuk ke Eropa karena khawatir organisasi Islam yang dibuat akan membuat pengkotak- kotakan masyarakat dalam beberapa kelompok etnik, sehingga dapat menimbulkan disintigrasi dan dapat memecah belah kelompok masyarakat.
            Jika diperhatikan dengan teliti, tekanan yang dilakukan terhadap umat Islam di Eropa berasal dari dua arah, yaitu dari pemerintah dan dari media massa yang memang memiliki hubungan yang erat. Setiap kali ada pejabat pemerintah Eropa yang mengeluarkan pernyataan yang menentang Islam dan umat Islam, media massa Eropa akan meliputnya dengan gencar.
Perkembangan Islam di Eropa Barat mengalami hambatan dari pejabat pemerintah diantaranya di negara Perancis yang mengeluarkan larangan berhijab bagi pelajar maupun guru sekola. Jerman pun tak ketinggalan untuk mengikuti langkah yang diambil Perancis tersebut, kini sebagian negara bagian di Jerman telah memberlakukan larangan bagi kaum muslimah yang berjilbab untuk masuk ke sekolah atau kantor pemerintah. Bahkan para pejabat pemerintah, tokoh partai, dan media massa saling mendukung dalam memberlakukan kondisi dan aturan diskriminatif dan tidak demokratis. Jerman yang menganut paham demokrasi liberal kini malah menghalangi kebebasan warganya untuk berpakaian sesuai dengan agama yang dianutnya.
Di Inggris, polisi memberlakukan pengawasan yang sangat ketat terhadap umat Islam. Pada saat pemerintahan Toni Blair berkuasa, mereka telah mengajukan sebuah draft kepada parlemen yang sangat keras terhadap umat Islam. Salah satu isi dalam draft ini, polisi dapat melakukan penahanan terhadap orang yang dicurigai terlibat dalam terorisme tanpa melalui pengadilan untuk jangka waktu yang tidak ditetapkan.
Pemerintah Eropa adakalanya mengambil langkah- langkah yang tidak masuk akal bila berhadapan dengan Islam. Salah satunya di Italia, dimana salah satu menteri menyerukan agar mesjid- mesjid yang ada di Italia di tutup karena dianggap dapat menyebarkan terorisme. 
Meskipun menghadapi berbagai macam tantangan dan rintangan, tidak menjadikan umat Muslim di Eropa gentar, hal ini dibuktikan dengan beberapa perkembangan yang diperoleh umat Islam di beberapa bidang diantaranya:
a. Bidang Kebudayaan
Keberadaan kerajaan Islam di Spanyol sungguh merupakan perantara sekaligus obor kebudayaan dan peradaban. Ketika itu ilmu pengetahuan kuno dan filsafat ditemukan kembali. Selain itu, Spanyol menjadi pusat kebudayaan, karena banyaknya para sarjana dan mahasiswa dari berbagai pelosok dunia berkumpul menuntut ilmu di Granada, Cordova, Seville, dan Toledo. Di kota-kota tersebut banyak melahirkan ilmuwan terkemuka, seperti Abdur Rabbi (sastrawan terkemuka), Ali ibn Hazn (penulis 400 jilid buku sejarah, agama, logika, dan adat istiadat), Al-Khatib (ahli sejarah), Ibnu Khaldun (ahli filsafat yang terkenal dengan bukunya ”Muqaddimah”), Al-Bakri dan Al-Idrisi (ahli ilmu bumi), dan Ibnu Batuta adalah pengembara terkenal yang menjelajahi negeri-negeri Islam di dunia. Selanjutnya, lahir pula seorang ahli filsafat yang lain, yakni Solomon bin Gabirol, Abu BakarMuhammad, Ibnu Bajjah (ahli filsafat abad XII pentafsir karya-karya Aristoteles), dan Ibnu Rusyd (ahli bintang, sekaligus seorang dokter dan ahli filsafat). Adapun sumbangan utama Ibnu Rusyd di bidang pengobatan yaitu buku ensiklopedi dengan judul Al-Kuliyat fit at-Tibb, serta buku filsafat ”Tahafut at-Tahafut”.
b. Bidang Pendidikan
Perlu pula diketahui bahwa peranan wanita-wanita muslim di Spanyol saat itu tidak hanya mengurus dapur mereka, tetapi mereka juga memberikan sumbangan besar di bidang kesusastraan, seperti Nazhun, Zaynab, Hamda, Hafsah, Al-Kalayyah, Safia, dan Marian dari Seville (adalah seorang guru terkenal). Penulis-penulis wanita dan dokter-dokter wanita, seperti Aisyah, Hasanah at-Tamiyah dan Ummul Ula serta masih banyak lagi. Pada abad XII di Spanyol didirikan pabrik kertas pertama. Kenangan pertama dari peristiwa itu, yaitu kata ”Rim” melalui kata ”Ralyme” (Perancis Selatan) diambil dari bahasa Spanyol ”Risma” dari bahasa Arab ”Rizma” artinya bundel. Pada masa sekarang ini, Islam di Spanyol masih dianut oleh banyak penduduknya meskipun jauh berkurang dari masa kejayaannya dahulu. Kaum muslimin di Spanyol begitu mendapat tempat di panggung kehidupan masyarakat Spanyol.
Perkembangan menggembirakan dalam bidang pendidikan Islam terjadi di Jerman. Di Jerman pelajaran agama Islam sudah disetujui pemerintah untuk dimasukkan dalam kurikulum sekolah negeri. Namun demikian, masih banyak kendala untuk penerapan pelajaran agama Islam di sekolah negeri. Kendala utamanya karena di Jerman belum ada organisasi keagamaan Islam yang diakui oleh pemerintah, sedangkan pemerintahan mensyaratkan hal itu untuk menjadi mitra bicara tunggal guna membahas materi atau pelajaran agama Islam.
Perkembangan pendidikan Islam juga terjadi di Inggris. Saat ini umat Islam di Inggris menjalin kerja sama dengan umat Islam Indonesia. Jadwal programnya adalah pertukaran imam dan khatib yang disepakati dalam kesepakatan Forum Kelompok Penasihat Keulamaan Indonesia-Inggris atau RI UK Islamic Advisory Group (UK-IAG) yang dibentuk atas kesepakatan Perdana Menteri Inggris, Tony Blair dan Presiden Susilo Yudhoyono, saat berkunjung ke Indonesia Maret 2006. Selain itu, terdapat tiga program lain yang disepakati, yaitu penerjemahan karya-karya Indonesia ke dalam bahasa Inggris, dialog antaragama, dan aneka kegiatan mengisi waktu luang pelajar.
c. Bidang Politik
Secara umum, dalam bidang politik umat Islam belum dapat berperan serta secara maksimal di Eropa. Hal ini terjadi karena memang secara jumlah penduduk kaum muslimin di negara-negara Eropa belum dapat bersaing secara signifikan. Hal ini dipersulit lagidengan adanya sentimen negatif dari kalangan masyarakat Eropa terhadap pemeluk agama Islam terkait dengan isu terorisme. Meskipun demikian, saat ini mulai muncul para tokoh Islam di panggung politik Eropa. Pengangkatan sejumlah intelektual dan teknokrat muslim dalam jabatan-jabatan publik serta terpilihnya politisi muslim sebagai wakil di berbagai dewan perwakilan rakyat di negara-negara Eropa.
d. Bidang Keagamaan
Pertumbuhan agama Islam di Eropa sekarang memang cukup sulit dibandingkan dengan berdakwah di Asia-Afrika karena masyarakatnya telanjur sekuler. Namun demikian, dengan kegigihan para mubalig berdakwah, perkembangan agama Islam semakin baik dalam kualitas maupun kuantitasnya. Apalagi setelah Paus Paulus II membuka dialog antarumat beragama, seperti yang dilakukan terhadap tokoh-tokoh muslim khususnya dari Indonesia dan pada masa hidupnya Paus Paulus II pernah mengundang Menteri Agama RI untuk menjelaskan praktik kerukunan hidup beragama di tanah air.

2.3. Bukti Peradaban Islam di Amerika dan Eropa
a.       Di Spanyol atau Andalusia pada tahun 1975 sekelompok pemuda masuk Islam, mereka mendirikan masyarakat muslim di Cordova. Selanjutnya, pada tahun 1978 mereka dapat melaksanakan Salat Idul Adha di Kathedral (bekas masjid) setelah memohon izin Uskup Cordoba, Monseigneur Infantes Floredo. Bahkan, Walikota Tulio Anguila melaksanakan teori kerukunan beragama. Ia menawarkan umat Islam menggunakan taman kota dengan diberi kemah besar untuk melaksanakan salat Idul Adha dan berjamaah. Di sana terdapat madrasah yang dikelola Dr. Umar Faruq Abdullah yang mengajar bahasa Arab, ilmu Al-Qur’an, tafsir, fiqih, dan hadis.

b.      Di Belgia berdiri pula gedung Islamic Center sebagai pusat kegiatan dakwah Islam. Jumlah umat Islam di sana sekitar 150.000 orang. Pada tahun 1980 di Brussel diselenggarakan Muktamar Islam Eropa. Di Austria, Islam masuk pada awal abad 15 H. Pada tahun 1979 dibuka Islamic Centerdi Kota Wina yang dapat menampung 30.000 jamaah, dilengkapi masjid jami’, perpustakaan Muslim’s Social Service, madrasah, dan perumahan imam. Agama Islam diakui agama resmi setelah Kristen.

c.       Di Belanda tepatnya di Kota Almelo telah dibangun sebuah masjid yang megah. Di kota ini pula telah dibentuk federasi organisasi Islam dipimpin Abdul Wahid Van Bomel (warga Belanda asli). Bomel memperjuangkan agar buruh-buruh muslim yang umumnya dari Asia Selatan dan Afrika supaya diberi kesempatan melakukan salat lima waktu. Dakwah Islam di Inggris intensif dilakukan tiap hari libur, seperti hari Sabtu dan Ahad baik untuk anak-anak maupun orang dewasa.

d.      Di pusat Kota London dibangun Central Mosque (Masjid Agung) yang selesai pembangunannya pada tahun 1977 terletak di Regents Park dan mampu menampung 4.000 jamaah, dilengkapi perpustakaan dan ruang administrasi serta kegiatan sosial. Selain itu, orang-orang Islam Inggris juga membeli sebuah gereja seharga 85.000 pound sterling di pusat Kota London yang akan dijadikan pusat pendidikan ilmu agama Islam. Pemeluk agama Islam di sini selain bangsa Inggris sendiri juga imigran Arab, Turki, Mesir, Cyprus, Yaman, Malaysia, dan lainnya (menurut catatan The Union of Moslem Organization), dan di sini agama Islam merupakan agama nomor dua setelah Kristen.

e.       Roma merupakan negeri pusat agama Katolik, di sana berdiri 917 gereja Katolik, Protestan, ortodoks, Yunani maupun sinagog. Perkembangan Islam di negeri itu tidak seperti negara-negara Eropa lainnya. Selama ini umat Islam di Italia baru memiliki masjid di Kota Catania Sicilia dan pertengahan tahun 1995 masjid bantuan Arab Saudi itu telah diresmikan pemakaiannya. Jumlah umat Islam di Roma sekitar 30.000 orang, sedang di Italia (selain Roma) berjumlah 29.000 jamaah.


BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
1.      Sejarah masuknya Islam ke Eropa Barat maupun Amerika Utara tidak terlepas dari peranan orang- orang Timur Tengah, dimana mereka yang telah memeluk agama Islam melakukan perjalanan baik ke Eropa Barat maupun Amerika Utara dengan suatu kepentingan, sehingga setelah mereka tiba di negara tujuan tersebut mereka secara langsung maupun tidak langsung menyebarkan agama Islam yang mereka anut. Islam mulai masuk ke Amerika diperkirakan sekitar tahun 1875 dan 1912, sementara Eropa Barat telah lebih dahulu mengenal Islam yakni sejak zaman dinasti Umayyah sekitar 80 tahun setelah wafatnya Rasul
2.      pada awalnya Islam berkembang di Eropa maupun Amerika di sambut baik oleh para masyarakat dan Islam dapat berkembang dengan baik, akan tetapi semakin lama keadaan umat Islam semakin terasing karena beberapa pandangan negatif berkembang di masyarakat, dimana beredar suatu paham anti Islam dan didukung oleh pemerintah. Mereka mulai menganggap bahwa agama Islam adalah agama yang erat kaitannya dengan terorisme, sehingga umat muslim di Amerika maupun Eropa sempat mengalami perlakuan yang kurang menyenangkan akibat beredarnya teori dan paham anti Islam. Namun demikian semakin lama kondisi ini semakin membaik karena tinggi rasa ingin tahu masyarakat mengenai Islam, sehingga banyak dianatara merek yang memeluk Islam setelah mempelajari tentang Islam.
3.      Beberapa bukti peradaban Islam di Amerika maupun di Eropa ditunjukkan dengan dibangunnya tempat- tempat Ibadah, organisasi- organisasi Islam yang menunjukkan bahwa Islam meskipun merupakan agama minoritas di Amerika maupun Eropa tetapi dapat dan akan selalu berkembang.

0 komentar:

Post a Comment