Islam di Asia Tenggara Selain di Indonesia

Pecthburi Soi Jet Kampung Muslim di Bangkok, heriakhmadi



Daftar Isi
Bab 1Pendahuluan................................................................................... 3
1.1  Latar belakang............................................................................. 3
1.2Rumusan Masalah......................................................................... 3
Bab 11Pembahasan.................................................................................. 4
2.1  Proses masuknya Islam di Asia Tenggara................................... 4
2.2  Perkembangan Islam di Asia Tenggara....................................... 6
a.       Perkembangan Islam di Malaysia......................................... 6
b.      Perkembangan Islam di Brunei Darussalam......................... 7
c.       Perkembangan Islam di Singapura........................................ 8
d.      Perkembangan Islam di Laos................................................ 9
e.       Perkembangan Islam di Kamboja......................................... 9
f.        Pengaruh Islam di Asia Tenggara....................................... 10

Bab 111Penutup ……………………………………………………..11      
   3.1 Kesimpulan ………………………………………………….  11
Daftar Pusaka ………………………………………………………...12     



BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
 Perkembangan Islam di kawasan Asia Tenggara bukanlah suatu hal yang mudah. Karena kawasan ini banyak dipengaruhi oleh budaya hindu budha yang meliputi tujuh buah negara ini sungguh mempunyai identitas dan kekhasannya yang tersendiri. Negara-negara Asia Tenggara, terutama yang ditinjau dari segi sosial dan perkembangan Islam, kiranya dapat di kelompokkan mulai dari pemeluk yang banyak hingga pemeluk yang sedikit.
             Beberapa tahun terakhir,iuslam berkembang dengan pesat sejumlah pengamat dunia Islam atau islamictis di luar negeri memberikan analisis dan komentar yang positif tentang perkembangan Islam di Asia Tenggara, Khususnya Indonesia dan Malaysia. Karakter terpenting Islam di Asia Tenggara misalnya, watak yang lebih damai, ramah, dan toleran. Watak Islam seperti ini diakui banyak pengamat atau orentalis di masa lalu. Di antaranya, Thomas W. Arnold, dengan buku klasiknya, The Preaching of Islam (1950) yang menyimpulkan bahwa penyebaran dan perkembangan history Islam di Asia Tenggara berlansung secara damai.

1.2  Rumusan Masalah
a.       Bagaimana proses masuknya Islam di Asia Tenggara
b.      Bagaimana perkembangan Islam di Asia Tenggara
c.       Bagaimana pengaruh Islam di Asia Tenggara









BAB II
PEMBAHASAN

2.1  Proses masuknya Islam di Asia Tenggara
Islam masuk ke Asia Tenggara disebarluaskan melalui kegiatan kaum pedagang dan para sufi. Hal ini berbeda dengan daerah Islam di dunia lainnya yang disebarluaskan melalui penaklulan Arab dan Turki. Islam masuk di Asia Tenggara dengan jalan damai, terbuka dan tanpa pemaksaan sehingga Islam sangat mudah diterima masyarakat Asia Tenggara.
Mengenai kedatangan Islam di negara-negara yang ada di Asia Tenggara hamper semuanya didahului oleh interaksi antara masyarakat di wilayah kepulauan dengan para pedagang Arab, India, Bengal, Cina, Gujarat, Iran, Yaman dan Arabia Selatan. Pada abad ke-5 sebelum Masehi Kepulauan Melayu telah menjadi tempat persinggahan para pedagang yang berlayar ke Cina dan mereka telah menjalin hubungan dengan masyarakat sekitar Pesisir. Kondisi semacam inilah yang dimanfaatkan para pedagang Muslim yang singgah untuk menyebarkan Islam pada warga sekitar pesisir.
Menurut Uka Tjandra Sasmita, proses masukya Islam ke Asia Tenggara yang berkembang ada enam, yaitu:
1. Faktor Perdagangan
Pada taraf permulaan, proses masuknya Islam adalah melalui perdagangan. Kesibukan lalu-lintas perdagangan pada abad ke-7 hingga ke-16 membuat pedagangpedagang Muslim (Arab, Persia dan India) turut ambil bagian dalam perdagangan dari negeri-negeri bagian Barat, Tenggara dan Timur Benua Asia. Saluran Islamisasi melaui perdagangan ini sangat menguntungkan karena para raja dan bangsawan turut serta dalam kegiatan perdagangan, bahkan mereka menjadi pemilik kapal dan saham. Mereka berhasil mendirikan masjid dan mendatangkan mullah-mullah dari luar sehingga jumlah mereka menjadi banyak, dan karenanya anak-anak Muslim itu menjadi orang Jawa dan kaya-kaya. Di beberapa tempat penguasa-penguasa Jawa yang menjabat sebagai Bupati Majapahit yang ditempatkan di pesisir Utara Jawa banyak yang masuk Islam, bukan karena hanya faktor politik dalam negeri yang sedang goyah, tetapi karena factor hubungan ekonomi drengan pedagang-rpedrarrgarng Muslim.
Perkembangan selanjutnya mereka kemudian mengambil alih perdagangan dan kekuasaan di tempat-tempat tinggalnya.
2. Faktor Perkawinan
Dari sudut ekonomi, para pedagang Muslim memiliki status sosial yang lebih baik daripada kebanyakan pribumi, sehingga penduduk pribumi terutama puteri-puteri bangsawan, tertarik untuk menjadi isteri saudagar-saudagar itu. Sebelum dikawin mereka diislamkan terlebih dahulu. Setelah mereka mempunyai keturunan, lingkungan mereka makin luas, akhirnya timbul kampung-kampung, daerah-daerah dan kerajaan Muslim.

3. Faktor Tasawuf
Pengajar-pengajar tasawuf atau para sufi mengajarkan teosofi yang bercampur dengana jaran yang sudah dikenal luas oleh masyarakat Indonesia. Mereka mahir dalam soal magis dan mempunyai kekuatan-kekuatan menyembuhkan. Diantara mereka juga ada yang mengawini puteri-puteri bangsawab setempat. Dengan tasawuf, “bentuk” Islam yang diajarkan kepada penduduk pribumi mempunyai persamaan dengan alam pikiran mereka yang sebelumnya menganut agama Hindu, sehingga agama baru itu mudah dimengerti dan diterima.
Diantara ahli-ahli tasawuf yang memberikan ajaran yang mengandung persamaan dengan alam pikiran Indonesia pra-Islam itu adalah Hamzah Fansuri di Aceh, Syekh Lemah Abang, dan Sunan Panggung di Jawa. Ajaran mistik seperti ini masih dikembangkan di abad ke-19 M bahkan di abad ke-20 M ini.
4. Faktor Pendidikan
Islamisasi juga dilakukan melalui pendidikan, baik pesantren maupun pondok yang diselenggarakan oleh guru-guru agama, kiai-kiai dan ulama. Di pesantren atau pondok itu, calon ulama, guru agama dan kiai mendapat pendidikan agama. Setelah keluar dari pesantren, mereka pulang ke kampung masing-masing atau berdakwak ketempat tertentu mengajarkan Islam. Misalnya, pesantren yang didirikan oleh Raden rahmat di Ampel Denta Surabaya, dan Sunan Giri di Giri. Kleuaran pesantren ini banyak yang diundang ke Maluku untuk mengajarkan Agama Islam.
5. Faktor Kesenian
Saluran Islamisasi melaui kesenian yang paling terkenal adalah pertunjukan wayang. Dikatakan, Sunan Kalijaga adalah tokoh yang paling mahir dalam mementaskan wayang. Dia tidak pernah meminta upah pertunjukan, tetapi ia meminta para penonton untuk mengikutinya mengucapkan kalimat syahadat. Sebagian besar cerita wayang masih dipetik dari cerita Mahabarata dan Ramayana, tetapi dalam serita itu di sisipkan ajaran nama-nama pahlawan Islam. Kesenian-kesenian lainnya juga dijadikan alat Islamisasi, seperti sastra (hikayat, babad dan sebagainya), seni bangunan dan seni ukir.
6. Faktor Politik
Demi kepentingan politik, kerajaan-kerajaan Islam memerangi kerajaan-kerajaan non Islam. Kemenangan kerajaan Islam secara politis banyak menarik penduduk kerajaan bukan Islam itu masuk Islam.

2.2  Perkembangan Islam di Asia Tenggara
Perkembangan islam di Asia tenggara terbagi menjadi 7 Negara, akan tetapi disini kami hanya mengambil 3 contoh negara sebagaimana pembagian secara geografis wilayah Asia Tenggara meliputi : Malaysia, Singapura, Brunei Darusallam.

1.Perkembangan Islam di Malaysia
Tidak adanya dokumen yang lengkap mengenai kedatangan Islam ke Malaysia menyebabkan munculnya berbagai teori tentang kapan dan dari mana Islam menyebar ke Negara ini. Azmi menngatakan pertama kali ke Malaysia sejak abad ke-7 M. Pendapatnya ini berdasarkan pada sebuah Argument bahwa pada pertengahan abad tersebut, pedagang islam sudah sampai ke gugusan pulau-pulau Melayu.
Hipotesis lain ditemukan baha islam dating pertama kali sekitar abad ke-8 H (14 M, dikatakan demikian karena terdapat penemuan Batu bersurat di Trengamu yang bertanggal 702H/ 1303 M). Batu bersurat tersebut ditulis dengan bahasa Arab. Pada sebuah sisi memuat pernyataan yang memerintahkan para penguasa dan pemerintah untuk berpegang teguh pada keyakinan Islam dan ajaran Rasulullah . Dapat disimpulkan bahwa Islam masuk ke Malaysia pada abad ke-10 M. Sebagaimana diketahui secara umum, sebelum Islam dating ke tanah Melayu. Orang-orang Melayu adalah penganut Animisme, Hinduisme, dan Budhisme. Namun demikian, sejak kedatangannya, Islam secara berangsur-angsur mulai diyakini dan diterima sebagai agama baru oleh masyarakat Melayu Nusantara.

2.Perkembangan Islam di Brunei Darussalam
Brunei merdeka sebagai Negara Islam di bawah pimpinan sultan ke-29, yakni sulatan Hassanal Bolkiah Mu’izzadin Waddaulah. Berbeda dengan negara Indonesia yang menjuluki ketua negaranya dengan Presiden, negara brunei menjuluki ketua negaranya dengan panggilan resmi sultan. Setelah merdeka Brunei menjadi sebuah negara Melayu Islam Ber-raja.
Sebelum abad ke-16, Brunei memainkan peranan penting dalam penyebaran Islam di wilayah kalimanatan dan Filipina. Sesudah merdeka, ditahun 1984 Brunei kembali menunjukkan usaha serius bagi memulihkan nafas ke-islaman dalam suasana politik yang baru. Sultan telah melakukan usaha penyempurnaan pemerintahan dengan membentuk Majelis Agama Islam atas dasar UU agama dan Mahkamah Kadi tahun 1995. Majelis ini bertugas menasehati sultan dalam masalah agama Islam.
Kerajaan Brunei Darussalam adalah negara yang memiliki corak pemerintahan monarki kontitusional dengan Sultan yang menjabat sebagai Perdana menteri dan Menteri Pertahanan dengan dibantu oleh Dewan Penasihat kesultanan dan beberapa Menteri, yang dipilih dan diketahui oleh Sultan itu sendiri. Langkah lain yang ditempuh sultan untuk menjadikan Islam benar-benar berfungsi sebagai pandangan hidup rakyat Brunei dan satu-satunya ideologi negara. Untuk itu dibentuk jabatan hal Ehwal Agama yang bertugas menyebarkan paham Islam. Baik kepada pemerintah beserta aparatnya maupun kepada masyarakat luas. penjuru negeri. Diantara semua agama dimuka bumi ini, agam Islam yang paling serasi dengan dunia perdagangan. Baik bersumber dari Al-Qur’an maupun Hadist dalam agama Islam banyak memuji kepada pedagang yang dapat dipercaya. Oleh karena itu orang yang cenderung bergerak ddunia perniagaan lebih terpikat dengan ajaran Islam. Mulai saat itu, Islam terus memperluas secara cultural baik dengan jalur perkawinan antar etnis hingga jalur politik.
Pada penghujung akhir abad ke-14 seorang raja terkenal dari mManguindanao memeluk Islam, dari sinilah Islam mulai dirintis diwilayah ini. Gelar raja kemudian berubah menjadi Datuk sebagai panggilan resmi Negara.

3.Perkembangan islam di Singapura
Singapura  merupakan sebuah negara terkecil di kawasan Asia Tenggara. Didirikan dan dibangun pertama kalinya oleh Sir Stamford Raffles pada tahun 1819 untuk dijadikan benteng dan pelabuhan militer di bawah kekuasaan Inggris. Pada Perang Dunia II sekitar tahun 1942, Jepang  menguasai  daerah Asia Timur termasuk Singapura. Tahun 1959 Singapura menjadi Negara merdeka dan bergabung dengan Federasi Malaysia pada tahun 1963. Akan tetapi berselang dua tahun kemudian yaitu 1965, Singapura lepas dari Malaysia.
Kedatangan Islam ke Singapura tidak lepas dari datangnya Islam ke Asia Tenggara, khususnya Indonesia dan Malaysia. Banyak beberapa ahli dan peneliti sejarah mengatakan bahwa Islam datang ke daerah Asia Tenggara pada abad ke 7 dengan bukti adanya cerita dari Cina yang berasal dari Zaman T-Ang. Adapula yang mengatakan pada abad ke 13 dengan bukti yaitu akibat adanya keruntuhan dinasti Abbasiyah oleh bangsa Mogul pada tahun 1258, berita Marcopolo tahun 1292 dan Ibnu Battutah abad ke 14 serta nisan-nisan kubur Sultan Malik as Saleh tahun 1292. Adapun Islam datang ke Singapura, Sharon Siddique seorang peneliti perkembangan Islam Singapura mengatakan bahwa kaum Muslim datang ke Singapura sebagai pendatang. Akan tetapi warisan budaya dan agama mereka sama dengan wilayah Melayu lainnya. Maka mereka dianggap lebih sebagai pribumi atau setidaknnya migran asli atau paling awal. Pada masa kekuasaan Inggris di Singapura, banyak kaum Muslim yang melaksanakan ibadah haji. Robert W. Hefner dalam bukunya yang bejudul Making Modern Muslim: The Politics of Islamic Education in Southeast Asia, mengatakan bahwa Setelah tahun 1820, jamaah haji dari Singapura dan Malaya sedang mengalami kebangkitan. Jumlah jemaah haji melonjak setelah pembukaan Terusan Suez pada bulan November 1869. Pada tahun lim Philiphina dan Kamboja belum mengadakan perjalanan ibadah haji, peziarah dari Singapura, Malaya, Hindia Belanda yaitu Indonesia sekarang dan Thailand Selatan melaksanakan haji dalam jumlah yang besar.

2.Model Pendidikan Islam di Singapura
Sejarah awal munculnya pendidikan Islam di Singapura tidak dapat diketahui dengan pasti. Yang jelas pendidikan islam telah ada pada fase awal kedatangan Islam ke Singapura itu sendiri. Pendidikan islam di Singapura di sampaikan para ulama yang berasal dari negeri lain di Asia Tenggara atau dari Negara Asia Barat dan dari benua kecil India. Para ulama tersebut diantaranya ialah Syaikh Khatib Minangkabau, Syaikh Tuanku Mudo Wali Aceh, Syaikh Ahmad Aminuddin Luis Bangkahulu, Syaikh Syed Usman bin Yahya bin Akil (Mufti Betawi), Syaikh Habib Ali Habsyi (Kwitang Jakarta), Syaikh Anwar Seribandung (Palembang), Syaikh Mustafa Husain (Purba Baru Tapanuli), Syeikh Muhammad Jamil Jaho (Padang Panjang) dll. Seperti di Negara lain, pendidikan agama Islam di Singapura dijalankan mengikuti tradisi dan system persekolahan modern. System tradisional, mengikuti pola pendidikan Islam berdasarkan sistem persekolahan pondok Malaysia dan Patani atau pesantren di Indonesia.

4.Perkembangan islam di Laos
Agama islam pertama kali masuk ke Laos melalui para pedagang cina dari Yunnan.ornamen lain adalah tulisan-tulisan di dalam masjidnya ditulis dalam 5 bahasa yaitu: Arab,Tamil,Lao,Urdu, dan Inggris.kebanyakan masyarakat muslim di Laos terdiri dari pedagang keturunan Arab,Asia Selatan,Melayu,dan Campa.ada kelompok islam di Laos yaitu kelompok muslim Chin Haw dan komunitas Tamil dari India yang pada saat itu menyebarkan islam di Laos.

5.Perkembangan islam di Kamboja
Masuk dan berkembangnya islam di kamboja tidak dapat dipisahkan dengan datangnya orang campa di negeri ini.hal ini karena orang campa telah memeluk islam di negeri asalnya di Vietnam Tengah,sebelum kemudian menyebarkannya di kamboja.masyarakat Campa bertemu melayu yang datang dari nusantara.terjadilah akulturasi budaya karena persamaan agama dan rumpun bahasa Austronesia kedalam sebuah masyarakat baru yang disebut Melayu-Campa atau Jva-Cam.masyarakat islam diletakkan dibawah majelis yang terdiri dari 6 orang yang dilantik oleh raja.majlis agama islam Kampuchea (MAIK) dipimpin oleh seorang Changvang (mufti). Di daerah Trea (Kompong Cham) didirikan sekolah Madrasah Hafiz al-qur’an.
2.3 Pengaruh Islam di Asia Tenggara
Islam begitu berpengaruh di kawasan Asia Tenggara, adapun beberapa pengaruh Islam adalah sebagai berikut:
1.      Sistem Pemerintahan
a.       Wujudnya institusi kesultanan Islam di beberapa Negara.
b.      Ulama menjadi penasehat bagi Raja/sultan
c.       Islam sebagai agama resmi dan mayoritas.
d.       Undang-undang berlandaskan hukum Islam
e.       Wujudnya semangat jihad
2.      Sistem Pendidikan
a.       Pendidikan Islam disampaikan kepada semua lapisan masyarakat
b.      Sekolah, pesantren, madrasah, dan Mesjid sebagai institusi pendidikan dan Basis Islam
3.      Cara hidup
a.       Penggunaan Pakaian yang menutup aurat
b.      Mengamalkan konseppersaudaraan sesama Islam
c.       Persamaan taraf sesama manusia
d.      Sifat tolong-menolong, hormat menghormati, dan amalan bergotong-royong

4.      Bahasa dan Kesusastraan
a.        Bentuk tulisan Arab-Melayu
b.      Banyak istilah Arab digunakan dalam bahasa Melayu
c.       Hasil kesusasteraan Melayu terpengaruh dengan gaya dan tata bahasa
d.      Bentuk sastera Melayu dipengaruhi, bentuk sastera Islam
5.      Kesenian
a.        Seni pada batu nisan dan ukiran kayu
b.       Seni bangunan Islam mempengaruhi bentuk masjid, kubah, mimbar, mihrab dan menara azan.
6.      Ekonomi
a.       Terbentuknya Institusi ekonomi Islam seperti baitulmal
b.       Amalan zakat dan sedekah
c.       Amalan riba, penindasan dan penipuan dilarang dalam perdagangan


BAB III
PENUTUP

3.1  Kesimpulan
Dari pemaparan diatas, dapat disimpulkan bahwa Islam masuk ke wilayah Asia Tenggara melalui 6 jalur, diantaranya adalah jalur perdagangan, perkawinan, tasawuf, pendidikan, kesenian, dan politik. Penyebaran Islam di kawasan Asia Tenggara meliputi peersebaran ke Malaysia, Brunei Darussalam,Singapura,Laos,dan Kamboja. Islam  masuk ke Malaysia sekitar abad ke 7, sebelumnya banyak penduduk Malaysia yang menganut animisme, hindu, dan budha. Tetapi secara berangsur-angsur penduduk Malaysia dapat menerima Islam sebagai agama baru. Brunei merdeka sebagai Negara Islam di bawah pimpinan sultan ke-29, yakni sulatan Hassanal Bolkiah Mu’izzadin Waddaulah. Di Singapura, islam tidak lepas dari datangnya  para pedagang Asia Tenggara, khususnya Indonesia dan Malaysia. Banyak beberapa ahli dan peneliti sejarah mengatakan bahwa Islam datang ke daerah Asia Tenggara pada abad ke 7 dengan bukti adanya cerita dari Cina yang berasal dari Zaman T-Ang. dan di Kamboja yang menyebarkan islam adalah orang Campa yang berasal dari Vietnam Tengah dan juga bertemu melayu nusantara.

DAFTAR PUSTAKA
Saifullah. 2010. Sejarah & Kebudayaan Islam di AAsia Tenggara. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Muzani Saiful dan Hisyam Abdu. 1993. Pembangunan dan Kebangkitan Islam di Asia Tenggara. Jakarta: Pustaka LP3ES Indonesia
Helmiati. 2014. Sejarah Islam Asia Tenggara.Pekanbaru: Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat UIN Sultan Syarif Kasim Riau
Rahmawati. 2014. Islam di Asia Tenggara. Jurnal Rihlah vol.2 no 1 (UIN Alauddin)


0 komentar:

Post a Comment