Minum Air Zam-zam, wordpress.com |
Sumur Zamzam adalah sebuah mata air yang dianggap suci oleh umat
Islam. Bagi penduduk Arab sejak ditemukannya sumur ini hingga masa sekarang,
Sumur Zamzam memiliki peran yang sangat penting bagi kehidupan. Hingga kini air
dari Sumur Zamzam ini selalu menjadi oleh-oleh yang sangat ditunggu selepas
kepulangan para jamaah Haji dan Umroh di penjuru dunia. Dan bisa dianggap
ibadah Haji dan Umroh tidak sah di kalangan masyarakat jika tidak membawa air
suci tersebut dan sebagai bukti bahwa pernah berziarah kesana, meskipun pada
kenyataannya kebanyakan mereka membelinya di Indonesia.
Air ini dianggap suci oleh umat Islam dikarenakan sejarah mata air
itu sendiri dan juga keyakinan umat Islam yang menganggap air Zamzam ini
membawa berkah. Di antara berkahnya antara lain sebagai obat dari penyakit,
memperlancar rezeki, mengabulkan hajat dan menambah kecerdasan. Bahkan di balik
kemasan air Zamzam terdapat doa-doa tertentu yang dibaca khusus sesuai
keinginan kita sebelum meminum air Zamzam tersebut.
Dalam sejarahnya, mata air ini pertama kali ditemukan pada masa
Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail. Setelah Nabi Ibrahim mendapatkan perintah dari
Allah untuk menempatkan Hajar, istrinya dan Nabi Ismail, anaknya untuk
ditempatkan di daerah gersang yang kelak bernama kota Mekkah. Mata air Zamzam
ini muncul setelah Hajar dan Ismail kehabisan air untuk diminum. Hajar
mencari-cari air hingga naik turun bukit sebanyak tujuh kali. Dan berkat
karunia Allah, muncul mata air di tempat bekas hentakan kaki malaikat Jibril
yang diutus oleh Allah.
Air zamzam ini
Pada masa kepemimpinan Abd al-Muthalib di Mekkah, dia diberi amanat
untuk melayani para peziarah yang datang ke Ka’bah. Pada mulanya Abd
al-Muthalib hanya memiliki jabatan sebagai pemimpin Mekkah menggantikan
ayahnya, Hasyim, tetapi setelah kematian pamannya, Muthalib, dia akhirnya
mengemban dua amanat, yang pertama sebagai pemimpin Mekkah dan yang kedua
mengurus pembagian air dan persediaan makanan.
Dalam mengurus ini terutama urusan air, dia menemui kesulitan yang
tidak sedikit. Setelah terserapnya sumur zam-zam, dia mengumpulkan air dari sumur-sumur
di penjuru Mekkah dan membuat kolam air di dekat Ka’bah. Anak-anaknya yang
banyak akan sangat membantunya dalam hal ini, tetapi pada waktu itu hanya
terdapat satu anaknya yang bernama Harith, dan inilah yang menjadi sangat berat
di pikirannya.
Orang-orang Arab masih selalu ingat tentang keberadaan sumur
zam-zam yang dicetuskan Mudzadz ibn Amr beberapa abad lalu. Selalu menjadi
harapan orang Arab jika ditemukannya kembali sumur itu, terutama bagi Abd
al-Muthalib yang pada waktu itu sesuai kedudukannya. Demikian kerasnya
keinginan tersebut hingga terbawa dalam tidurnya dan suara gaib menuntunnya dan
menunjukkan tempatnya yakni diantara dua patung Saf dan Na’ila.
Dia terus mengadakan penggalian dengan dibantu oleh anaknya,
Harith. Waktu itu tiba-tiba air keluar beserta pangkat pelana emas dan pedang
Mudzadz. Dengan perjuangan keras akhirnya sumur zam-zam ditemukan kembali, dan
dua benda tadi diundi dengan anak panah akan diberikan pada siapa. Akhirnya
muncul undian yaitu pelana emas buat Ka’bah dan pedang Mudzadz untuk Abd
al-Muthalib. Dan setelah itu sumur zam-zam bisa kita nikmati sampai sekarang
berkat usaha dan keinginan keras dari kakek Rasulullah tersebut yakni Syaiba
ibn Hasyim atau yang lebih dikenal dengan nama Abd al-Muthalib.
Sumber: Sirah Nabawiyah oleh M. Husein Haikal
0 komentar:
Post a Comment