Puji syukur saya ucapkan kehadirat
Allah swt yang telah melimpahkan karunia-Nya kepada saya sehingga saya dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Kehidupan Masyarakat Persukuan
(MINANGKABAU)” dengan sebagaimana mestinya. Shalawat beriring salam tak lupa
pula kami haturkan kepada Nabi besar kita yakni Nabi Muhammad saw.
Yogyakarta,
Penyusun
DAFTAR
ISI
HALAMAN
JUDUL.................................................................................................i
KATA
PENGANTAR..............................................................................................ii
DAFTAR ISI............................................................................................................iii
BAB
I PENDAHULUAN.........................................................................................4
LATAR BELAKANG.................................................................................4
RUMUSAN MASALAH............................................................................4
TUJUAN PENULISAN..............................................................................4
BAB
II PEMBAHASAN..........................................................................................5
ASAL –USUL MINANGKABAU.............................................................5
MACAM-MACAM
SUKU.........................................................................5
ADAT dan BUDAYA.................................................................................6
BAB
III PENUTUP.................................................................................................7
KESIMPULAN .........................................................................................7.
SARAN........................................................................................................7
DAFTAR
PUSTAKA...............................................................................................8.
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Kita sebagai masyarakat indonesia
ini harus mengetahui berbagai macam kebudayaaan yang beragam diindonesia.
Indonesia yang sangat terkenal dengan banyak suku dan budaya ini harus mengenal
dan mengetahui agar tidak menimbulkan perpecahan maupun perseteruan. Minangkabau dikenal dikarenakan keunikan
adat dan budayanya. Sistim matrilineal telah begitu melekat dan menjadi
identitas bagi masyarakat Minangkabau. Minangkabau atau yang lebih dikenal dengan minang adalah salah satu
suku etnik di Indonesia yang menjunjung adat dan istiadatnya, yang mana
terletak ditengah bukit Barisan, pegunungan yang membujur hampir sepanjang
pulau Sumatra, tepatnya Sumatra Barat. Nama minangkabau
berasal dari dua kata, minang dan kabau. Nama ini juga dikaitkan dengan legenda
yang terkenal didalam tambo. Minangkabau
yang berasal dari kata manang kabau yang
artinya menang kerbau. Dimana pada
saat itu kerbau memenangkan perkelahian antara dua kerajaan. Dan pada akhirnya
kerbau menang lalu diberilah nama nagari ini Minangkabau.
B.
RUMUSAN MASALAH
1.
Bagaimana adat, istiadat,budaya minangkabau.
2. Bagaimana asal usul minangkabau
3. Apa saja kebudayaan yang ada diminangkabau
C.
TUJUAN
1. Untuk mengetahui adat istiadat
minangkabau
2. Untuk mengetahui asal-usul minangkabau
3.
Agar mengetahui kebudayaan yang ada diminangkabau
BAB II
PEMBAHASAN
1. Asal-Usul Minangkabau
Minangkabau dikatakan sebagai sebuah
kawasan budaya dimana semua penduduk itu menganut budaya minangkabau, di wilayah Pasaman di huni oleh
suku Mandailing dan suku Batak. Minangkabau mempunyai
daerah sendiri dan bahasa sendiri.
Dilihat dari kultural dan geografis yang ditandai dengan penggunaaan bahasa dan
adat yang menganut sistem matrilineal dan identitas agama islam. Di minangkabau
ada sebuah kerajaan yang berpusat di Pagaruyuang. Kerajaan Pagaruyuang juga termasuk pemerintah yang lama karena telah
banyak mengirin utusannya ke Cina.
Jika berbicara tentang minangkabau
secara umum, mendalami sebuah suku bangsa dengan latar belakang sejarah, adat,
budaya, agama, dan segala aspek kehidupan masyarakat. Ada dua sumber yang dapat
dijadikan rujukan dalam minangkabau, yaitu sumber sejarah dan sumber tambo.
Bukti-bukti peninggalan atau bukti outentik seperti; Prasati Kuburajo yang
terletak di Kabupaten Tanah Datar Sumatera Barat, batu tagak (menhir) banyak
terdapat di kabupaten Limapuluh Kota, batu basurek, naskah-naskah dan catatn
tertulis.
Melirik sejarah singkat Minangkabau,
merupakan salah satu desa yang berada di kawasan Kecamatan Sungayang, Tanah
Datar, Sumatera Barat. Desa tersebut awalnya merupakan tanah lapang. Namun
karena adanya isu yang berkembang bahwa Kerajaan Pagaruyung akan di serang
kerajaan Majapahit dari Provinsi Jawa maka terjadilah peristiwa adu kerbau atas
usul kedua belah pihak. Kerbau tersebut mewakili peperangan kedua kerajaan.
Karena kerbau Minang berhasil memenangkan perkelahian maka muncul kata manang
kabau yang selanjutnya di jadikan nama Nagari atau desa tersebut. Bisa pula
dari kata minangkabau (sejenis senjata tajam yang dipasang dikepala kerbau).
Adapula yang membantah bahwa asal nama itu bukan dari adu kerbau, tapi sudah
ada sejak dulu. Yang jelas bangunan rumah adat minangkabau memang mencirikan
tanduk kerbau dan hewan ini banyak dipelihara untuk membajak di sawah dan untuk
kurban acara adat. Tetapi mereka lebih suka menyebut daerah mereka Ranah Minang
(tanah minang) bukan Ranah Kerbau (tanah kerbau). Sementara itu dalam pergaulan
suku bangsa orang Minangkabau dengan sesamanya menyebut diri urang, awak (orang
kita). Upaya penduduk setempat mengenang peristiwa bersejarah tersebut,
penduduk Pagaruyung mendirikan sebuah rumah loteng (rangkiang) dimana atapnya
mengikuti bentuk tanduk kerbau.
Situasi masyarakat saat itu umumnya hidup dengan cara berdagang, bertani sawah,
hasil hutan dan mulai berkembang pertambangan emas.
A. Bahasa Minangkabau
Bahasa minang ini dekat dengan
bahasa indonesia, namun ada sedikit yang berubah
bunyi seperti; tiga menjadi tigo, lurus menjadi luruih, bulat menjadi bulek,
empat menjadi ampek, dan sebagainya.
B. Suku Minangkabau
Sebagaimana suku-suku lainnya di
nusantara terutama Suku Batak, Suku Mandailing, Suku Nias dan Suku Tionghoa,
Suku Minang juga terdiri atas banyak marga atau klan tapi menganut sistem
matrilineal, yang artinya marga tersebut diwariskan menurut ibu.
Di
Minangkabau marga tersebut lazim dikenal sebagai Pada awal pembentukan budaya
Minangkabau oleh Datuk Ketumanggungan dan Datuk Perpatih Nan Sebatang, hanya
ada empat suku induk dari dua kelarasan. Suku-suku tersebut adalah: suku koto,
piliang, bodi,dan caniago.
1.
Suku Koto
Suku Koto merupakan satu dari
dua klan induk dalam suku minangkabau.
Suku minangkabau memiliki dua klan (suku dalam bahasa orang minang) Klan/suku
Koto Pilang, Klan/suku Bodi Caniago. Macam-macam suku koto; suku Soto Kaciak,
Koto piliang di nagari Kacang,Solok.
2.
Suku Piliang
Suku Piliang ini aalah salah satu
suku (maarga) yang terdapat dalam suku minangkabau. Suku ini merupakan salah
satu suku induk yang berkerabat denga Suku Koto membentuk adat Katumanggungan
yang juga terkenal dengan lareh koto piliang. Macam-macam suku piliang; Piliang
Koto Kaciak, Pilian Dalam, Piliang Koto.
3.
Suku Bodi
Suku bodi adalah salah satu suku
(marga) dalam kelompok etnis minangkabau yang juga merupakan sekutu suku
chaniago Adat Perpatih atau Lareh Bodi Chaniago. Suku ini didirikan oleh Datuk
Perpatih Nan Sebatang. Dan suku ini banyak terdapat di Kabupaten Tanah Datar.
4.
Suku Caniago
Suku yang dibawa oleh Datuk Perpatih
Nan Sebatang ini merupakan salah satu induk suku minangkabau selain suku
Piliang. Chaniago ini memiliki falsafah hidup demokratis yaitu “bulek aia dek
pambuluah, bulek kato dek mufakat, nan bulek samo digolongkan nan picak samo
dilayangkan”. Yang artinya “bulat air karna pembuluh bulat kata karena
mufakat”.
C. Pakaian Adat Suku Minangkabau
- Pakaian Bundo
Kanduang atau Limpapeh Rumah Nan Gadang ini merupakan simbol dari
pentingnya peran seorang ibu dalam sebuah keluarga. Pakaian ini merupakan lambang
kebesaran bagi para wanita yang telah menikah.
- Baju tradisional
pria minangkabau bernama pakaian Penghulu. Pakaian ini hanya digunakan
oleh para tetua atau orang tertentu, dimana dalam acarapun diatur
sedemikian rupa oleh adat.
D. Rumah Adat Suku Minang Kabau
Rumah
Gadang adalah rumah adat suku Minangkabau yang juga memiliki sebutan lain
seperti rumah Godang, rumah Bagonjong, dan rumah Baanjuang. Rumah adat ini
merupakan rumah model panggung yang berukuran besar dengan bentuk persegi
panjang. Rumah ini memiliki desain tahan gempa sesuai dengan kondisi geografis
Sumatera Barat yang memang terletak di daerah rawan gempa.
E.
Seni Tari Suku Minang Kabau
- Tari pasambahan
merupakan tarian yang dimainkan bermaksud sebagai ucapan selamat datang
ataupun ungkapan rasa hormat kepada tamu istimewa yang baru saja sampai.
- Tari piring
merupakan tarian gerak cepat dari para penarinya sambil memegang piring
ditelapak tangan masinh-masing. Yang diiringi dengan lagu yang dimainkan
dengan talempong dan saluang.
- Silek atau silat
minangkabau merupakan suatu seni bela diri tradisional khas usuku ini yang
sudah berkembang sejak lama.
- Tari paying
merupakan tari tradisi yang saat ini telah banyak perubahan dan
dikembangkan oleh seniman-seniman tari Sumatra Barat. Awalnya tari ini
adalah tari kegembiraan muda-mudi yang memperlihatkan seseorang lelaki
terhadap kekasihnya..
F. Alat Musik Khas Suku Minangkabau
- Talempong salah satu
alat musik tradisional minangkabau yang dipukul sering dijadikan musik
pengiring tari minangkabau.
- Saluang adalah alat
music tradisional yang ditiup, yang terbuat dari talang sejenis bamboo
tipis..
G. Makanan Khas
Minangkabau
1. Sala Lauak
Ini adalah makanan sejenis gorengan. Terbuat dari
tepung beras dan ikan asin dan bumbu seperti bawang,kunyit,cabe,garam.
2. Pensi
Sejenis
kerang yang ukurannya kecil dan hidupnya di danau Maninjau. Pensi ini dimasak
dengan jahe,lengkuas,saledri,daun bawang dan garam.
Dan masyarakat minangkabau itu terkenal dengan
rempah-rempahnya dan citra rasa yang khas. Sehingga membuat masakan ini popular
di masyarakat dan dapat ditemukan di seluruh Nusantara.
H. Moralitas
Adat Minangkabau Sesuai dengan Ajaran Islam
a. Adat minangkabau mengutamakan budi
tak lakang dek paneh
tak lapuak dek hujan
dianjak tak layuah
dibuubik tak mati
Artinya segala urusan atau ajaran pokok adat
minangkabau dapat mengikuti setiap gelombang zaman yang dilaluinya, dapat menyesuaikan
diri dengan situasi dan kondisi yang terjadi. Ajaran budi pekerti yang baik itu
berdasarkan ketentuan-ketentuan dalam alam juga, sebab itu dasarnya budi penuh
rahmat Allah.
b. Keturunan garis ibu mengandung arti budi yang baik
adat lamo pusako usang
indak lakang karano paneh
indak lapuak karano hujan
dianjak tak layuah dibuubik tak mati
Artinya adat minangkabau itu tua dan bisa
mempertahankan diri pada setiap zaman yang dilakuinya. Bahwa adat minangkabu
ini telah ada sebelum agama islam masuk ke minangkabau.
Adat minangkabau merupakan suatu system yang
sempurnanya dan bulat yang meliputi kehidupan orang dan masyarakat, dan
mempunyai kehidupan yang senantiasa menghayati budi pekerti yang baik terhadap
sesamanya. Dan ibu adalah sumber utama perkembangan hidupnya budi yang baik.
Karena diminangkabau itu sendiri terkenal akan garis keturunan ibu yang disebut
matrilineal.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Masyarakat
minangkabau adalah kelompok etnik Nusantara yang berbahasa dan menjunjung adat
minangkabau. Minangkabau ini berasal
dari dua kata minang dan kabau, yang dikaitkan dengan suatu legenda khas
minang. Minangkabau juga dikenal dengan adat istiadat yang sangat kental, meeka mengutamakan suku, makin tinggi
kedudukan suku merteka maka makin dihormati juga. Orang orang minang kabau
dikenal dengan masakan khas nusantara yang banyak rempah-rempah sehingga
masakan dari minang kabau terkenal lebih guruh dan bercitarasa tinggi dari
wilayah lain di nusantara.
Saran
Kita tidak boleh melupakan kebudayaan yang ada Indonesia walaupun
pengaruh barat sangat mendominasi diIndonesia saat ini. Karena budaya itu akan
selalu berkembang sesuai zamannya.
Secanggih apapun zaman di era modern ini, tetap saja adat dari suatu
daerah itu adalah suatu hal yang tradisional dan tidak bisa di modivikasi oleh
faktor dari luar apalagi sampai bercampur dengan budaya dari luar. Kita bisa
lebih menjunjung tinggi adat istiadat yang ada diindineia serta mempertahankan
asprk aspek yang ada di dalamnya sehingga tidak bisa di ganggu gugat oleh
Negara lain.
DAFTAR PUSTAKA
H.Idrus
hakim DT.rajo penghulu. Rangkaian mustika adat basandi syarak di minangkabau.
0 komentar:
Post a Comment