Arkeologi dan Sejarah Indoensia, blogspot.com |
Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan hidayah-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Arkeologi dan
Sejarah indonesia” sesuai dengan yang diharapkan. Tujuan dibuatnya makalah ini
untuk memenuhi tugas perkuliahan terutama pada mata kuliah Historiogrfi.
Penulis menyadari sepenuhnya, bahwa tanpa bimbingan dan bantuan
dari berbagai pihak penyusunan makalah
ini tidak mungkin terselesaikan dengan baik oleh karena itu dalam kesempatan
ini penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu Fatiyah,
selaku dosen pengampu Historiografi.
Penyusunan makalah
ini jauh dari kesempurnaan, mengingat keterbatasan penulis dalam hal kemampuan yang masih dalam taraf belajar oleh karena itu kritik dan saran yang
sifatnya membangun dalam penulisan karya tulis ini sangat penulis harapkan dan
semoga penulisan laporan ini bermanfaat bagi penulis dan dapat menambah bahan
referensi bagi orang lain.
Yogyakarta
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ……………………………………………………………... i
KATA PENGANTAR
………………………………………………………….
ii
DAFTAR ISI
…………………………………………………………………… iii
BAB I :
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
……………………………………………. 1
B. Rumusan Masalah ………………………………………….
1
C. Tujuan ……………………………………………………... 1
D. Manfaat ………… ……………………………………...….
1
BAB II :
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Arkeologi………………………….…………… 2
B.
Hubungan Arkeologi dengan Sejarah ………...…………… 4
BAB III :
PENUTUP
A. Kesimpulan
…………………………………………………. 6
B. Saran
……………………………………………………... 6
DAFTAR
PUSTAKA…………..…………………………….. 7
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Sejarah
merupakan topic yang menarik untuk dibahas, bukan hanya sekedar narasi tentang
peristiwa sejarah tersebut, namun benda-benda peninggalan manusia pada masa pra
sejarah dan setelah pra sejarah juga menarik untuk dipelajari lebih lanjut.
Khusus untuk mempelajari secara mendalam tentang benda-benda kuno, merupakan objek penelitian dari ilmu
arkeologi. Menurut Wikipedia Arkeologi adalah ilmu yang mempelajari kebudayaan
(manusia) masa lalu melalui kajian sistematis atas data bendawi yang
ditinggalkan. Meskipun objek kajian arkeologi adalah benda material tapi hal
ini dilakukan semata-mata untuk mengetahui bagaimana fungsi,cara pembuatan, budaya manusia masa saat itu serta
perkembangan dan perubahannya. Kemudian apa hubungan arkeologi dengan sejarah,
untuk lebih memahami tentang kedua ilmu tersebut serta keterkaitannya, maka
penulis akan mencoba membahas tentang arkeologi dan hubungannya dengan sejarah.
B.
RUMUSAN MASALAH
Penulis
telah menyusun beberapa yang akan dibahas dalam makalah ini antara lain:
1. Apa
definisi Arkeologi
2. Bagaimana
hubungan Arkeologi dengan Sejarah
C. TUJUAN
Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan dari penulisan makalah
ini adalah:
1.
Mengetahui definisi Arkeologi
2.
Mengetahui hubungan Arkeologi dengan
Sejarah
D. MANFAAT
Hasil
penelitian ini pada akhirnya dapat bermanfaat :
1.
Dapat memberikan bahan
masukan dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan yang selanjutnya.
2.
Dapat memberikan pengertian
kepada masyarakat tentang Arkeologi dan Sejarah.
3.
Diharapkan sebagai langkah
awal bagi pengembangan ilmu pengetahuan yang penulis miliki, serta merupakan
suatu karya ilmiah untuk memenuhi tugas perkuliahan.
BAB
II
PEMBAHASAN
- Definisi
Arkeologi
Secara
etimologi arkeologi berasal dari bahasa Yunani, archaeo yang berarti
"kuna" dan logos, "ilmu". Dalam KBBI arkeologi ialah ilmu
tentang kehidupan dan kebudayaan zaman kuna berdasarkan benda peninggalannya,
seperti patung, perkakas rumah tangga, atau bisa disebut ilmu purbakala. Arkeologi
mempelajari kebudayaan masa lalu melalui kajian sistematis meliputi penemuan,
dokumentasi, analisis, dan interpretasi data. Berikut pengertian arkeologi
menurut beberapa arkeolog:
•
Arkeologi menurut Haviland (1985; 14) adalah cabang antropologi budaya yang
mempelajari benda-benda dengan maksud untuk menggambarkan dan menerangkan
perilaku manusia. Sebagian besar perhatiannya dipusatkan kepada masa lampau.
•
Menurut Ihromi (1994: 7) arkeologi adalah berusaha merekonstruksi dan menyusun
kembali cara hidup sehari-hari dan adat-istiadat dari bangsa-bangsa masa
prasejarah, serta menelusuri perubahan kebudayaan dan mengajukan keterangan
tentang kemungkinan sebab dari perubahan kebudayaan itu.
•
Paul Bahn menyatakan arkeologi ialah satu kajian sistematik tentang masa lampau
yang berasaskan budaya kebendaan dengan tujuan untuk membongkar, menerangkan
dan mengklasifikasikan tinggalan-tinggalan budaya, menguraikan bentuk dan
perilaku masyarakat masa silam serta memahami bagaimana ‘ia’ terbentuk dan
merekonstraksinya seperti semula.
•
Grahame Clark mendefinisikan arkeologi sebagai satu bentuk kajian yang
sistematik terhadap benda purba untuk membentuk sebuah sejarah. Cottrell
Leonard juga mendefinisikan arkeologi sebagai satu cerita mengenai manusia
dengan merujuk kepada peninggalan seperti peralatan yang digunakan, monumen,
rangka manusia dan segala hasil karya dari inovasi yang diciptakannya.
•
Glyn Danial mendefinasikan arkeologi sebagai satu cabang sejarah yang mengkaji
tinggalan-tinggalan masa lampau. Kajian sejarah yang menggunakan segala data
berupa tulisan, epigrafik atau benda peninggalan dengan tujuan akhir untuk
mendapatkan gambaran sebenarnya tentang kehidupan manusia masa silam.
•
Glyn Isaac menyatakan disiplin arkeologi sebagai satu disiplin yang berusaha
menerangkan hubungan antar manusia dan manusia dengan lingkungannya.
Dapat
dikatakan menurut beberapa definisi di atas bahwa arkeologi merupakan ilmu yang
bertujuan untuk mengkaji benda-benda purbakala,
menyusun sejarah kebudayaan, memahami perilaku manusia, serta mengerti
proses perubahan budaya kebudayaan atau aktivitas manusia pada masa lalu dan
hubungan dengan lingkungannya.
Materi
atau obyek kajian arkeologi adalah benda-benda peninggalan masa lalu, meliputi artefak,
ekofak dan fitur. Artefak ialah benda yang dibuat atau dimodifikasi oleh
manusia dan dapat dipindahkan. Ciri penting dalam konsep artefak adalah bahwa
benda ini dapat bergerak atau dapat dipindahkan (movable) oleh tangan manusia
dengan mudah (relatif) tanpa merusak atau menghancurkan bentuknya. Contoh
artefak adalah alat-alat batu, logam dan tulang, gerabah, prasasti lempeng dan
kertas, senjata-senjata logam (anak panah, mata panah, dll), terracotta dan
tanduk binatang. Ekofak adalah semua benda yang tidak dibuat oleh manusia,
tetapi menjadi bagian dari kehidupan manusia. Benda alam yang memiliki hubungan
historis dengan pengkajian sejarah dan kebudayaan juga termasuk ekofak. Contoh
ekofak adalah benda lingkungan, seperti batuan, rupa muka bumi, dan fosil. Fitur
merupakan artefaktual yang tidak dapat dilepaskan dari tempatnya (situs
Arkeologi). Gejala atau pertanda sisa aktivitas manusia meskipun tidak dapat
dipindahkan kecuali harus membongkar dudukan atau “matriks”-nya dapat di sebut
sebagau fitur. Contoh fitur adalah candi, gereja, kuil, dan makam.
- Hubungan
Arkeologi dengan sejarah
Arkeologi
tidak dapat dipisahkan dengan sejarah, di Indonesia awalnya arkeologi hanya
mempelajari pra sejarah kemudian berkembang dan mulai mempelajari raja-raja
dari masa Indonesia hindu (koentjaraningrat, 2000 : 34-35). Menurut Soekmono,
arkeologi sangat erat kaitannya dan menempati posisi pertama dalam kajian ancient
history (sejarah kuno), yaitu yang memiliki angka tahun tua, sejarah pada masa
awal. Sejarah Indonesia masa prasejarah dan masa Hindhu Budha banyak
menggunakan sumber arkeologis dari lapangan. Seperti yang dikatakan O.G.S
Crawford bahwa arkeologi lebih fokus dan lebih banyak memberi informasi bagi
pengungkapan sejarah kuno bila dibandingkan dengan sumber sejarah tertulis[1].
Sumber
yang digunakan untuk menulis sejarah zaman pra sejarah berasal dari penemuan arkeologis
karena pada masanya belum ditemukan sumber tertulis. Pada periode sejarah kuno
banyak ditemukan sumber arkeologi berupa peninggalan berupa bangunan, patung-patung,
perkampungan, dan kepercayaan sebagai sumber tidak tertulis, dari pada sumber
dokumen tertulis sebagai bukti penting kejayaan kebudayaan pada saat itu.
Arkeologi Indonesia merupakan sumber material pendukung sejarah Indonesia yang
lebih fokus pada sejarah kuno. Graham Clark menyatakan bahwa masih banyak celah
yang bisa digali berkaitan dengan ketidak sempurnaan penulisan sejarah dengan
memanfaatkan sumber material arkeologi.
Menurut Heru Soekradi K, dalam dasar-dasar Metodologi
Sejarah menempatkan arkeologi sebagai salah satu “ilmu bantu sejarah”, atau
ancillary diciplin. Ilmu-ilmu itu menurut Heru Soekradi sepenuhnya mengabdikan
diri untuk sejarah. Ilmu bantu sejarah ialah ilmu-ilmu yang dapat dijadikan
sumber sejarah bagi para sejarawan untuk merekonstruksi sumber-sumber utama
sejarah yang lebih akurat[2].
Konstribusi arkeologi terhadap studi sejarah
kebudayaan sangat berarti. Apa yang akan kita ketahui tentang kebudayaan
material, hampir semuanya berasal dari hasil penggalian arkeologi. Misalnya, pembentukan
kota dan perumahan, srtuktur rumah,perabot rumah tangga, pakaian perhiasan,alat
kerja, senjata, kuburan dan sebagainya. Demikian juga dengan pengetahuan agama
banyak diperoleh dari berbagai tinggalan arkeologi, misalnya arsitektur
candi,arsitektur masjid, kraton, makam dan sebagainya.[3]
Arkeologi
bagi ilmu sejarah merupakan ilmu bantu yang bertujuan member konsepan atau
metodelogi pada ilmu sejarah, dengan demikian kedudukan antara Arkeologi dan
ilmu sejarah bagaikan dua mata uang yang tidak dapat dipisahkan karena satu
sama lain sangat terikan dan membutuhkan : ilmu sejarah menyumbang fakta dan
data masa lampau suatu daerah, sehingga kita dapat mengetahui sejarah dan
perkembangan suatu suku bangsa yang akan dijadikan sebagai objek kajian atau penelitian
dalam arkeologi, Seperti yang dikatakan oleh seorang arkeolog Israel bernama
Yohanan Aharoni bahwa, ”Apabila menyangkut penafsiran sejarah atau
historis-geografis, arkeolog melangkah ke luar dari alam ilmu eksakta, dan ia
harus mengandalkan penilaian yang subjektif dan hipotesa untuk mendapatkan
gambaran sejarah yang menyeluruh.”
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B.Saran
Maka sebagai tindak lanjut terdapat beberapa saran antara lain :
1.
Perlu diadakan penelitian
lebih lanjutan lebih detail serta mendalam tentang hubungan arkeologi dan
sejarah,. Agar mendapatkan data yang lebih lengkap. Untuk pembelajaran serta
informasi bagi masyarakat luas.
DAFTAR
PUSTAKA
Hamid, Abd Rahman,
Muhammad S.M.”Pengantar ilmu sejarah.”
Yogyakarta: Ombak, 2011.
Manalu ,Benson . Jurnal online mahasiswa Arsitektur “Langkau
Betang” Volume I/Nomor 2/November 2013.
Soekmono “Archaeology and Indonesian History” dalam
Soedjatmoko, dkk, ed, “ an Introduction to Indonesia Historiography” (London:Cornell University Press, 1975)
Tamburaka,
Rustam Effendy. “Pengantar ilmu sejarah,
teori filsafat sejarah, sejarah filsafatdan Iptek.” Jakarta: Rineka Cipta
,1999.
Yuri Arief
waspodo, FIB UI,2009.
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Arkeologi
http://agus-akmaludin.blogspot.com/2014/04/kedudukan-arkeologi-dalam-sejarah.html?m=1
http://achmadhidayat76.blogspot.com/2016/04/pendekatan-arkeologi-dalam-studi-islam.html?m=1
Baca Juga: Ratu Adil
[1]
Soekmono
“Archaeology and Indonesian History” dalam Soedjatmoko, dkk, ed, “ an
Introduction to Indonesia Historiography”
(London:Cornell University Press, 1975), hlm.36
[2]
Tamburaka,
Rustam Effendy. 1999. “Pengantar ilmu sejarah, teori filsafat sejarah, sejarah
filsafatdan Iptek.” Jakarta: Rineka Cipta
[3]
Hamid,
Abd Rahman, Muhammad S.M.”Pengantar ilmu sejarah.” Yogyakarta: Ombak, 2011, hal
25
0 komentar:
Post a Comment