Penulisan Sejarah Oleh Mona Lohanda

Penulisan Sejarah Oleh Mona Lohanda, Google.com

BAB I
PENDAHULUAN


Mona Lohanda merupakan sejarawan sekaligus arsiparis Indonesia masa historiografi modern. Ia merupakan sejarawan yang arsiparisnya tidak diragukan lagi pemikirannya. Bahkan ia pernah bekerja di Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) di bidang sejarah Batavia atau Jakarta. Oleh kecerdasannya itu terutama dalam bidang arsip, Mona Lohanda menerima penghargaan dari beberapa media, salah satunya Harian Kompas. Kontribusinya dalam membangun dunia historiografi Indonesia dapat dilihat dari perannya dalam menulis beberapa artikel, buku dan juga banyak berperan membantu tokoh-tokoh penting seperti para doktor dan pakar penulis sejarah dengan bantuan arsip.
Mona Lohanda merupakan salah satu dari beberapa tokoh sejarawan perempuan di Indonesia dan keturunan keluarga Tionghoa di Tangerang. Meskipun begitu, ia sangat nasionalis, yang dibuktikan dari karya-karyanya yang berani dan lugas mengenai apa yang terjadi dengan VOC pada kisaran tahun 1683. Keahlianya dalam penulisan sejarah sudah tidak daat diragukan lagi dibuktikan dengan di beberapa kesempatan, Mona dapat menerjemahkan Dag Register (Jurnal harian) VOC.
   
      B.     Rumusan Masalah
1.      Bagaimana biografi tokoh Mona Lohanda?
2.      Bagaimana peran Mona Lohanda terhadap historiografi Indonesia?
3.      Apa saja karya tokoh Mona Lohanda?

       C.     Tujuan Penulisan
1.      Mengetahui biografi tokoh Mona Lohanda
2.      Memahami peran dan andil Mona Lohanda bagi historiografi Indonesia
3.      Mengetahui karya-karya tokoh Mona Lohanda


BAB II
PEMBAHASAN

           A.    Biografi Mona Lohanda
Mona Lohanda lahir pada 4 November di Tangerang. Riwayat pendidikannya SD sampai SMA di Tangerang. Pada 1971, ia melanjutkan studi di Jurusan Sejarah Fakultas Sastra Universitas Indonesia yang lulus dalam waktu empat tahun. Begitu lulus, ia melanjutkan studi pascasarjana di Departement of History, School of Oriental and African Studies di University of London. Ia lulus pada Maret 1974 dengan tesisnya yang berjudul “The Kapitan China of Batavia 1937-1942”. Atas saran sejarawan Indonesia, Harsja Bachtiar, Mona mendalami sejarah orang Tioghoa di Indonesia.
Mona Lohanda mengawali karirnya di ANRI sejak 1972, berkat permintaan Kelapa ANRI saat itu, Soemartini, yang juga dosen Jurusan Sejarah Fakultas Sastra UI pada 1976. Di ANRI, Mona menjadi spesialis ahli sejarah masa VOC. Untuk membaca arsip sejarah kongsi dagang Belanda tersebut, ia menekuni Paleografi (mempelajari tulisan-tulisan kuno). Dirinya mengakui telah menyusun indeks arsip VOC selama lima tahun, sehingga dengan indeks tersebut memudahkan orang yang membaca arsip VOC. Bekerja di ANRI memberikan pengaruh yang sangat besar bagi dirinya, inilah awal karier sebagai sejarawan dan arsiparis dimulai. Kepawaiannya menulis dengan teliti dan sangat berbobot, menjadikan ia sejarawan yang hebat dlam bidang kearsipan terutama bidang VOC. Bahkan ia bisa menceritakan dengan rinci tanpa melihat catatan, kapan terjadi kebakaran, banjir, huru-hara, hingga wabah penyakit di Kota Batavia semasa VOC berkuasa.
Berkat perannya di ANRI selama berpuluh-puluh tahun, menjadikannya dikenal di Indonesia juga dunia Intenasional. Manfaatnya mengenal banyak para ahli di Indonesia dari Belanda, Perancis, Jerman, dll yang mempelajari Indonesia lewat kumpulan arsip. Sekaligus mencetak puluhan doktor Ilmu Sejarah dari pengabdiannya selama puluhan tahun. Para doktor dan ahli sejarah Nusantara, speerti Peter Carey, Anthony Reid, Aiko Kurusawa Inomata, Kenichi Goto, Aisawa Nobu, dll.

           B.     Pemikiran historiografi Mona Lohanda
Mona Lohanda merupakan sejarawan yang memiliki ketegasan dan kritis terhadap permasalahan tertentu di Indonesia. Ia sekaligus juga seorang peneliti senior di Indonesia yang mengupas sejarah sebelum kemerdekaan Indonesia. Terutama saat Indonesia dijajah oleh VOC, diasatu-satunya sejarawan yang hafal persis persitiwa penjajahan VOV lengkap dengan waktu dan nama-nama yang terlibat di peristiwa itu. Ketika ada insiden  paspor  Ganda Tahar saat menjadi Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral membuat  Sejarahwansenior seperti Mona Lohanda ini merasa gatal untuk menganalisa dari sisi sejarah. Menurutnya, peristiwa tersebut ada yang janggal dalam pengangkatan Archandra. Jokowi menyebutkan alasan mengangkat Archandra sebagai Menteri karena dianggap mumpuni, padahal hal tersebut telah melanggar UU NO. 39 Tahun 2008 tentang Kementrian Negara sebab menteri herus WNI. Mona Lohanda berani berpendapat seperti itu kepada publik karena dirasa tidak adil, sebab setiap kali presiden mengangkat menteri, perbincangan keduanya berlangsung lewat telepon, kalau pun bertemu langsung, itu dilakukan dengan tertutup dan tidak ada catatan.
      Perbincangan ‘rahasia’ tersebut yang dirasa Mona sebagai peristiwa penting yang hilang. Menurutnya lebih bagus kalau ada komunikasi tertulis antara keduanya, sehingga bisa dianalisa latarbelakang peristiwa tersebut. Namun, akhirnya Archandra dipecat dengan alasan kontroversi kewarganegaraan ganda. Hal tersebut dirasa kurang tepat juga bagi Mona Lohanda, jika dirasa Archandra jujur. Peristiwa ini menjadi pelajaran untuk semua orang agar tidka menyepelekan bukti sejarah. Menurutnya, sejarah bisa mengungkap semua hal di masa kini.
Mona Lohanda banyak berperan penting bagi penulisan sejarah dan pemikirannya mengenai negara bangsa Indonesia dengan dibantu data arsip ketika ia bekerja di ANRI. Menurut Mona, sejarah masa lalu bisa mengungkap asal usul peristiwa, dari yang ia teliti dari zaman penjajahan Belanda, terungkap berbagai kesalahan Indonesia sehingga bisa muda ditaklukan Belanda.

      C.     Karya-karya Mona Lohanda
Pemikirannya yang kritis terhadap sejarah Indonesia, menjadikannya memperoleh banyak penghargaan. Antara lain Nabil Award  (2010), Cendekiawan berdedikasi dari Harian Kompas (2012), dan Bakrie Award.  Adapaun karya yang telah ia tulis diantaranya :
        1.      Sumber sejarah dan Penelitian Sejarah, 1998
Karya ini ditulis sebagai wujud kesungguhannya dalam menyusun sejarah Indonesia.
         2.      The Kapitan China of batavia, 1837-1942
Karya ini ditulis sebagai disertasi Mona ketika kuliah di University of London. Buku ini menceritakan pada jaman penjajahan ada ras Cina yang menguasai wilayah Batavia, oleh karena itu disebut Kapitan Cina.
         3.      Membaca sumber menulis sejarah, 2011
         4.      Antara prasangka dan realita, 2002
         5.      Growing Pains: The Chinese and the Dutch, 2002



BAB III
PENUTUP
Mona Lohanda merupakan sejarawan perempuan yang berperan besar dalam historiografi sejarah Indonesia. Dengan ketegasan, kritis, dan kepawaiannya dalam bidang arsip, menjadikannya sebagai sejarawan yang kuat. Mengabdi di ANRI selama berpuluh-puluh tahun bukanlah hal yang mudah, namun Mona Lohanda dapat menjadi figur yang diteladani tokoh penting lainnya. Adapun bentuk karya atau sumbangsi bagi penulisan sejarah di Indonesia antara lain  The Kapitan China of Batavia (1837-1842), sumber sejarah dan penelitian sejarah (1998) , dan masih banyak lagi. Karyanya pun tak lekang oleh waktu, dan masih digunakan hingga sekarang.




DAFTAR PUSTAKA
https://m.suara.com/amp/wawancara/2016/09/12/070000
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Mona_Lohanda
https://nasional.kompas.com/read/2012/06
https://m.viva.co.id/amp/berita/nasional.811448

0 komentar:

Post a Comment