Tentara Ilkhan. Sumber:novrizalbinmuslim.files.wordpress.com |
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Jatuhnya
kota Baghdad pada tahun 1258 M ke tangan bangsa mongol bukan saja mengakhiri
khalifah abbasiyah di sana, tetapi juga merupakan awal dari kemunduran politik
peradaban islam, yang sangat kaya dengan khazanah ilmu pengetahuan itu ikut
pula lenyap dibumihanguskan oleh pasukan mongol yang dipimpin Hulagu khan.
Baghdad dan
daerh-daerah yang ditaklukan Hulagu khan selanjutnya diperintah oleh dinasti
ilkhan, daerah yang dikuasai dinasti ini adalah daerah yang terletak antara
asia kecil di barat, dan india di timur, dengan ibukota Tabriz. Umat islam,
dengan demikian,dipimpin oleh hulagu khan seorang raja yang beragama syamanism.
Hulagu khan meninggal tahun 1265 M dan dig anti oleh anaknya, Abaga (1265-1282
M).
B. Rumusan Masalah
1.
Peranan dinasti ilkhan bagi peradaban islam
2.
Perkembangan kebudayaan dinasti ilkhan bagi
paeradaban islam
1. Peranan dinasti ilkhan bagi peradaban islam
Hulagu
khan mendirikan Negara besar mongol yang memperluas kekuasaannya sampai ke
Persia,irak,dan asia kecil. Ia sangat tertarik dengan bentuk bangunan atau
arsitektur, merupakan perlindungan
besar bagi orang-orang ahli filsafat, mengabdikan diri kepada studi ilmu kimia
dan mengadakan eksperimen-eksperimen dengan emas dan perak. Pada tahun 1259,
hulagu khan mendirikan observatorium di kota maragha atas nasihat ahli
astrologi filsafat terkemuka, nasirudin at-tus. Kota ini menjadi tempat tinggal
bagi para ahli teologi islam yang pada awal mulanya ditempatkan di sebuah
perpustakaan besar di Baghdad.[1]
Setelah
tujuh tahun (1265) kehancuran Baghdad, hukagu khan meninggal dunia. Putra
sulungnya, abaga (abaqa) dinobatkan jadi penguasa sebagai pengganti ayahnya.
Abaga menonsolidasikan pemerintahannya dengan penuh semangat dan perhatian.
Istananya dipenuhi dengan para pendeta Kristen dan ia mengirimkan duta-duta ke
beberapa pangeran di eropa- st. Louis prancis,raja Charles sicilia dan raja
james aragon untuk meminta persekutuan mereka melawan kaum muslim,terbunuhnya
keluarga juwaihi pada masa dinasti ilkhan. Bahauddin juwaini,perdana menteri
hulagu khan (w.1279)digantikan shamsuddin Muhammad sebagai sahib-e-diwan atau sekretaris financial. Saudaranya,atha malik
al-juwaini,dieksekusi dengan kejam tanpa rasa kemanusiaan oleh abaga karena
munculnya intrik yang dipicu oleh majdul mulk. Begitupula sahib-e-diwan dan seluruh keluarganya terbunuh pada masa pemerintahan
arghun.
Sebagai
tanda persahabatan,berke mengirim 200 tentara GH ke mesir, tentara-tentara
tersebut adalah saksi sejarah tentang pertentangan antara hulagu dan abaga khan
yang ateis dan berke khan yang penganut islam sebagai akibat perebutan wilayah
kaukasus. Tentara GH tersebut akhirnya melarikan diri karena merasa terjepit di
antara pertentangan dan pertikaian sengit hulagu –baybars-berke. Namun,akhirnya
tentara tersebut di antar kekairo dan mereka semua masuk islam.[2]
2. Perkembangan kebudayaan dinasti ilkhan bagi
peradaban islam
Setelah
masuk islam,ghazan khan mengadakan pesta perayaan. Orang-orang berbondong-bondong
mengikuti sebagai teladan,ia memberikan sedekah kepada kaum miskin dan
pelajar,mengunjungi masjid-masjid dan makam-makam imam suci,dan memperlakukan
dengan baik semua sayyed(keturunan dari Nabi Muhammad),imam,dan syekh.[3]
Ghazan
resmi memerintah dinasto ilkhan (3 November 1295) tahun pertama ditandai dengan
usaha kerasnya meredam sejumlah pemberontakan dan intrik yang berasal dari
kalangan mongol,para pangeran, dan bangsawan yang tidak menyukai perubahan
agama ghazan. Ghazan menjalankan pemerintahan dengan tegas dan bijaksana. Ia
menciptakan kedamaian dan keamanan,ghazan khan pemimpin yang dianggap
mandiri,membangun kembali semua institusi
(sekolah,universitas,perpustakaan,masjid,obsevatorium,dan lain-lain). Terhadap
para petani kecil yang tidak mampu membeli benih bagi kebunnyadan makanan untuk
ternaknya, ghazan memerintahkan semua gubernur dan petugas pajak harus
menyisihkan dari sejmlah uang pajaknya untuk keperluan pertanian dalam bukti
dokumen sehingga di propinsi terdaftar semua untuk memperkuat pertanian.[4]
Setelah
pergantian agamanya usaha islamisasi,iranisasi dan urbanisasi menjadi perubahan
yang sangat pundamental,untuk mengonstruksi dan mendekorasi masjis-masjid.
Arsitektur dinasti ilkhan tidak membentuk gaya baru tetapi mengdopsinya dari
rancangan bani saljuq, Tabriz juga merupakan kota pusat lukisan-lukisan
kerajaan ilkhan, sehingga masa pemerintahannya di juluki sebagai The golden age of islam post Baghdad.
BAB III
KESIMPULAN
Setelah Baghdad di dikuasai
berdirilah dinasti ilkhan yang di dirikan oleh hulagu khan namun pemerintahan
hulagu perkembangan islam sangat lamban
tidak seperti dengan agama lain seperti hindu dan budha. Setelah diganti oeh
saudaranya yaitu abaga tetapi tetap saja perkembangan islam tidak mengalami
kemajuan karena abaga menganut agam Kristen. Kemudian di gantikan oleh
saudaranya yaitu ghazan khan pada masa pemerintahan ghazan khan ini peradaban
islam mengalami kemajuan seperti membangun kembali peninggalan yang sudah di
bumihanguskan oleh bangsa mongol.
Pada masa ini juga perkembangan islam
mengalami kemajuan yang sangat pesat seperti dari segi arsitektur meskipun tidak membuat perubahan namun di
bidang perkebunan dan pertanian pada
masa ini mengalami kemajuan dengan menyuruh para gubernur menyisihkan uang
untuk kemajuan perkebunan dan pertanian.
DAFTAR
PUSTAKA
Karim
M Abdul.Bulan Sabit di Gurun Gobi.Yogyakarta:suka pers.2014
Munir
Samsul Amin.Sejarah Peradaban Islam.Jakarta:Amzah.2010
0 komentar:
Post a Comment