Masjid Sophia, .bp.blogspot.com |
Berawal dari suku bangsa
pengembara Oghuz yang menempati daerah Mongol dari daerah utara negeri China
(sebelah barat gurun Gobi) sejak lebih dari 3 abad. Suku ini dipimping oleh
Sulaiman, dia mengajak anggota sukunya untuk menghindari serbuan bangsa mongol
yang menyerang dunia Islam yang berada dibawah kekuasaan Dinasti Khawarizm pada
1219-1220.
Sulaiman dan anggota
sukunya berlari ke arah barat dan meminta perlindungan kepada jalaluddin, pemimpin
terakhir dinasti Khawarizm di Transoxiana. Kemudian mereka menetap di sana dan
indah ke Syam dalam rangka menghindari serangan mongol. Dalam usaha pindah ke
Syam itu, pemimpin orang-orang Turki mendapat hambatan, mereka hanyut di sungai
Eufrat yang tiba-tiba benjir besar (1228). Akhirnya mereka terbagi menjadi 2
kelompok, di satu pihak mereka ingin pulang ke Negeri asalnya, di pihak lain
meneruskan perjalanannya ke Asia Kecil. Kelompok kedua ini berjumlah sekitar
400 keluarga yang dipimpin oleh Ertugril (Arthogrol) bin Sulaiman. Mereka
menghambakan dirinya kepada sultan Alauddin II dari dinasti Saljuk yang pusat
pemerintahannya berada di Anatolia.
Ketika Dinasti Saljuk Rum
berperang melawan Bizantium (Romawi Timur) Ertugril membantunya sehingga dinasti
Saljuk mendapat kemenangan. Sultan merasa senang dan memberi hadiah kepada
Ertugril sebuah wilayah berbatasan dengan Bizantium (Dorylaeum). Mereka
membangun ibukota pemerintahan yang independen yang berdiri pada tahun 1258. Di
sinilah Usman lahir pada tahun yang sama yaitu 1258, bertepatan dengan tahun
dimana Baghdad hancur oleh pasukan Hulagu (Mongol).
Ertugril yang meninggal
pada 1288 dan meninggalkan putera Bernama Usman, yang dari nama Usman ini
muncullah dinasti Turki Usmani. Sebagaimana Ayahnya, dia banyak berjasa kepada
sultan Alauddin II dengan keberhasilannya menduduki banteng-benteng Bizantium
yang berdekatan dengan kota Broessa. Pada 1300, bangsa Mongol menyeran dinasti
Saljuk dan Sultan Alauddin II terbunuh. Dinasti Saljuk pun terpisah menjadi
beberapa dinasti kecil, Usman menyatakan kemerdekaan danberkuasa penuh atas
daerah yang dikuasainya (Warisan dari Ertugril). Sejak saat itulah Dinasti
Usmani dinyatakan berdiri secara independen dan penguasa pertamanya adalah
Usman bin Ertrugril
B. SistemPolitik Turki Usmani
Di urutkan sebelum Turki
Usmani secara resmi berdiri dengan Usman sebagai pemimpinnya, mereka telah
menerapkan sistem monarki hereditas dengan mengkat anaknya sebagai penerus
pemerintahannya. Mulai dari Sulaiman diteruskan anakknya Ertugril, lalu
Ertugril digantikan Usman puteranya. Secara singkat menjelaskan penguasa dan
perannya, Usman penguasa pertama lebih menekankan pada usaha-usaha memantapkan
kekuasaan dan melindunginya dari segala macam serangan. Sedangkan putera yaitu
Orkhan membentuk pasukan tangguh yang dikenal sebagai Jannisary untuk
membentengi kekuasaan. Pada masa Orkhan inilah ekspansi dimulai. Jannisary
dikembangkan oleh penerusnya yaitu Murad I, pasukan militer dididik menjadi
mesin perang yang siap menakhlukkan daerah-daerah non-Muslim.
Setelah Murad I tewas
dalam pertempuran melawan Kristen, maka Bayazid (puteranya) yang
menggantikannya. Namun saying Bayazid meninggal saat melawan pasukan Timur Lang
dan wilayah Turki Usmani banyak jatuh ke dalam kekuasaan Timur Lang. Kerajaan
Usmani bangkit lagi pada masa kekuasaan Murad II (sang penakhuk) yang pda
puncaknya berhasil menakhukkan Konstantinopel (basis kekuasaan Bizantium) 1453.
Konstantinopel dirubah menjadi Islambul (Istanbul). Setelah Murad II meninggal,
maka naiklah Bayazid II yang dikenal lemah & masa pemerintahannya banyak
pemberontakan karena ia dinilai lembek terhadap para rivalnya. Akhirnya
Murad II mengundurkan diri dan digantikan anakknya Salim I pada 1512, yang
menyandang Khalifatullaah. Puncak kejayaan Turki Usmai dicapai saat
pemerintahan Sulaiman II dengan pembuatan UU. Secara singkat Turki Usmani dapat
dibagi menjadi beberapa periode :
i.
Periode 1 : Usman, Orkhan, Murad I, Bayazid I
ii.
Periode 2 : Muhammad I, Murad II, Muhammad II, Bayazid II, Selim I,
Sulaiman II.
iii. Periode 3 : Selim II, Murad III, Muhammad
III, Ahmad I, Mustafa I, Usman II, Mustafa I (kedua kalinya), Murad IV, Ibrahim
I, Muhammad IV, Sulaiman III, Ahmad II, Mustafa II,
iv. Periode 4 : Ahmad III, Mahmud I, Usman III,
Mustafa III, Abdul Hamid I, Salim III, Mustafa IV, Mahmud II.
v.
Periode 5 : Abdul Majid I, Abdul Aziz, Murad V, Abdul Hamid II, Muhammad
V, Muhammad VI, Abdul Majid II.
0 komentar:
Post a Comment