Ibu Menyusui Anaknya, blogspot.com |
Sebagaimana kebiasaan bangsawan-bangsawan Arab di Mekkah, anak-anak
mereka disusukan kepada salah seorang di daerah pedalaman dan baru kembali
pulang ke kota sesudah ia berumur delapan atau sepuluh tahun. Di kalangan
kabilah-kabilah pedalaman yang terkenal dalam menyusukan ini diantaranya adalah
kabilah Bani Sa’d. Begitu juga Aminah, ibu Rasulullah, beliau juga menunggu
seorang wanita dari keluarga Sa’d untuk menyusui putranya.
Sementara menunggu seorang datang, Aminah menyusukan Rasulullah
pada Thuwaiba, budak perempuan Abu Lahab. Beliau disusui Thuwaiba untuk
beberapa hari saja. Meskipun cuma sebentar, dia tetap menjaga hubungan yang
sangat baik dalam hidupnya. Oleh karena Rasulullah disusui oleh Thuwaiba,
beliau juga menjadi saudara sesusuan dengan pamannya, Hamzah.
Akhirnya datang juga wanita-wanita dari keluarga Sa’d ke Mekkah.
Mereka memang mencari bayi untuk disusukan, tetapi mereka menghindari menyusui
anak-anak yatim karena sebenarnya yang mereka harapkan adalah suatu jasa dari
ayah mereka yang tidak akan didapat jika menyusui anak-anak yatim. Oleh karena
itu di antara mereka tidak ada yang mau mendatangi Rasulullah.
Baca Juga: Kisah Rasulallah Menggembala Kambing
Akan tetapi Halimah bint Abi Dhuaib yang pada mulanya menolak
Rasulullah, seperti yang lain, ternyata tidak mendapatkan bayi lain sebagai
gantinya. Di samping itu juga dikarenakan Halimah merupakan wanita yang
tergolong kurang mampu yang ibu-ibu lainnya tidak menghiraukannya. Setelah
sepakat rombongan tersebut akan meninggalkan Mekkah, Halimah memutuskan untuk
membawa bayi Rasulullah setelah berkata kepada Harith ibn Abd al-Uzza, suaminya
: “Tidak senang aku pulang bersama dengan teman-temanku tanpa membawa seorang
bayi. Biarlah aku pergi kepada anak yatim itu dan akan kubawa juga.” “Baiklah,”
jawab suaminya. “Mudah-mudahan karena itu Tuhan akan memberi berkah kepada
kita.”
Setelah membawa Rasulullah, Halimah bercerita, setelah diambilnya
anak itu ia merasa mendapat berkah. Ternak kambingnya gemuk-gemuk dan susunya
bertambah. Tuhan telah memberkati semua yang ada padanya. Setelah cukup dua tahun
dan tiba masanya disapih, Halimah membawa Rasulullah ke ibunya dan kemudian
membawanya kembali ke pedalaman. Hal ini dilakukan karena kehendak ibunya,
tetapi dalam keterangan lain disebabkan kehendak Halimah sendiri. Rasulullah
dibawa kembali supaya lebih matang dan juga memang dikuatirkan dari serangan
wabah Mekkah.
0 komentar:
Post a Comment