Penelitian Sejarah, blogspot.com |
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah Swt. atas segala nikmat yang diberikan,
sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Tidak lupa saya
mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan dari pihak yang telah
berkontribusi dengan memberikan sumbangan dukungan maupun pikirannya.
Harapan saya, semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca juga sebagai wawasan mengenai penelitian sejarah
yang digunakan untuk para penulis sejarah.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman saya, karenanya
saya meyakini bahwa masih banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu
saya sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.
Penyusun,
Yogyakarta
DAFTAR ISI
HALAMAN UTAMA
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
1.2 Rumusan
Masalah
1.3 Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Metode
Penelitian Sejarah
2.2 Jenis-jenis
Penelitian Sejarah
2.3 Langkah-langkah
Penelitian Sejarah
2.4 Sumber
Data dalam Penelitian Sejarah
BAB III PENUTUP
3.1 Simpulan
3.2 Saran
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Metode penelitian sejarah adalah
cara yang digunakan sebagai pedoman
dalam melakukan penelitian peristiwa sejarah dan permasalahannya. Dengan kata lain, metode
penelitian sejarah adalah instrumen untuk merekonstruksi peristiwa sejarah
menjadi sejarah sebagai kisah. Dalam ruang lingkup Ilmu Sejarah, metode penelitian itu disebut dengan
metode sejarah.
Dalam proses penulisan sejarah
sebagai kisah, pertanyaan-pertanyaan dasar itu dikembangkan sesuai dengan
permasalahan yang perlu diungkap dan dibahas. Jawaban atas
pertanyaan-pertanyaan itulah yang harus menjadi sasaran penelitian sejarah,
karena penulisan sejarah dituntut untuk menghasilkan eksplanasi (kejelasan)
mengenai signifikansi (arti penting) dan makna peristiwa.
1.2
Rumusan Masalah
Dari uraian di atas, maka dapat disusun rumusan masalah sebagai berikut:
1.
Apa yang
dimaksud dengan Metode Penelitian Sejarah?
2.
Apa sajakah
jenis-jenis dari Penelitian Sejarah?
3.
Bagaimana
langkah-langkah dalam Penelitian Sejarah?
4.
Apa sajakah
sumber-sumber data dalam Penelitian Sejarah?
1.3
Tujuan
Adapun tujuan disusunnya makalah ini adalah sebagai berikut:
1.
Untuk
mengetahui maksud dari Metode Penelitian Sejarah;
2.
Untuk
mengetahui jenis-jenis dari Penelitian Sejarah;
3.
Untuk
mengetahui langkah-langkah dalam penelitian sejarah;
4.
Untuk
mengetahui sumber-sumber data dalam penelitian sejarah.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Metode Penelitian Sejarah
Sejak penelitian dan penulisan
sejarah dilakukan secara ilmiah, maka penelitian dan penulisan sejarah
menggunakan metode sejarah. Metode itu sendiri berarti cara, prosedur, atau
teknik untuk mencapai suatu tujuan secara efektif dan efisien. Metode,
karenanya, merupakan salah satu ciri karya ilmiah. Metode harus
dibedakan dengan metodologi. Apabila metodologi sebagai "Sains Of
Methods" lebih banyak berkaitan dengan kerangka referensi, maka metode
bersifat lebih praktis; memberikan petunjuk mengenai cara, prosedur, atau
teknis pelaksanaannya secara sistematik. Metode sejarah dapat diartikan sebagai
metode penelitian dan penulisan sejarah dengan menggunakan cara, prosedur, atau
teknik yang sistematis sesuai dengan asas-asas dan aturan ilmu sejarah.[1]
Beberapa ahli memberikan defisi
metode sejarah secara lebih rinci. Menurut Gilbert J. Garragan S.J. bahwa
metode sejarah sebagai seperangkat asas dan aturan yang sistematik yang
didesain guna membantu secara efektif untuk mengumpulkan sumber-sumber sejarah,
menilainya secara kritis, dan menyajikan sintesis hasil-hasil yang dicapainya,
yang pada umumnya dalam bentuk tertulis. Lebih sederhana menurut Richard F.
Clarice, bahwa metode sejarah sebagai sistem prosedur yang benar untuk mencapai
kebenaran sejarah.[2]
Sebagai ilmu, sejarah terikat pada
prosedur penelitian ilmiah. Penelitian ilmiah merupakan sumber dan upaya
pengembangan setiap ilmu. Sejarah, karenanya, juga terikat pada penalaran (reasoning)
yang mendasarkan diri pada fakta. Fakta adalah data-data yang telah teruji
kebenarannya melalui uji (kritik) sumber. Fakta-fakta inilah yang menjadi
andalan bagi kebenaran sejarah. Untuk memperoleh kebenaran sejarah, jadi, akan
banyak bergantung pada kesediaan para sejarawan untuk meneliti dan mengkaji
sumber sejarah secara cermat dan tuntas, sehingga diharapkan mampu mengungkap
sejarah dengan objektif. Hasil final yang diharapkan ialah adanya kesesuaian
(korespondensi) antara pemahaman sejarawan dengan fakta.[3]
Penelitian sejarah berbeda dengan
penelitian lain. Menurut Yatim Riyanto menjelaskan bahwa penelitian ini
merupakan Expost Facto Research
yang dinaungi oleh penelitian kualitatif. Dalam penelitian sejarah tidak
terdapat manipulasi atau kontrol terhadap variabel, sebagaimana dalam
penelitian eksperimen.[4]
Sementara Donald Ary juga menyatakan
bahwa penelitian historis adalah usaha untuk menetapkan fakta, mencapai
simpulan, dan mengenai hal-hal yang telah lalu, yang dilakukan secara
sistematis dan objektif oleh ahli sejarah dalam mencari, mengevaluasi, dan
menafsirkan bukti-bukti untuk mempelajari masalah baru tersebut.[5]
Berdasarkan pandangan yang
disampaikan oleh beberapa ahli di atas, dapat disimpilkan bahwa penelitian
sejarah mengandung beberapa unsur pokok yaitu:
1)
adanya proses
pengkajian peristiwa;
2)
usaha dilakukan
seara sistematis dan objektif;
3)
merupakan
serentetan gambaran masa lalu yang integratif antara manusia, peristiwa, ruang
dan waktu;
4)
dilakukan
secara interktif dengan gagasan, gerakan, dan intuisi.
Dalam sejarah
penelitian sejarah Islam sendiri, terdapat berbagai model penelitian sejarah
yang dilakukan studi sejarah yang dilakukan para ahli. Diantaranya ada yang
melakukan studi sejarah dari segi tokoh atau pelakunya peristiwanya
produk-produk budaya dan ilmu pengetahuannya, wilayah atau kawasan tertentu,
latar belakang terjadinya berbagai peristiwa tersebut dari segi periodesasinya,
dan sebagainya. Demikian pula dari segi analisisnya, terdapat para ahli yang
menganalisis sejarah dari segi filsafat atau pesan ajaran yang terkandung
didalamnya; ada pula yang menganalisisnya dengan pendekatan perbandingan, dan
lain sebagainya.[6]
Yang akan sangat panjang pembahasannya.
Dengan demikian, tujuan penelitian
sejarah tidak dapat dilepaskan dengan kepentingan masa kini dan masa mendatang.
2.2
Jenis-jenis Penelitian Sejarah
Penelitian histories sangat banyak
sekali macamnya. Akan tetapi secara umum, penelitian historis dibagi menjadi
empat jenis, yaitu sebagai berikut[7]:
a.
Penelitian
Sejarah Komparatif
Penelitian
sejarah komparatif adalah metode penelitian sejarah yang dikerjakan untuk
membandingkan faktor-faktor dari fenomena-fenomena sejenis pada suatu periode
masa lampau. Misalnya, ingin diperbandingkan sistem pengajaran dicina dan
dijawa pada masa kerajaan majapahit.
b.
Penelitian
Yuridis atau Legal
Jika dalam
metode sejarah diinginkan untuk menyelidiki hal-hal yang menyangkut dengan
hukum, baik hukum formal maupun nonformal pada masa yang lalu, maka penelitian
yang demikian tergolong penelitian yuridis. Misalnya, seorang peneliti ingin
mengetahui atau menganalisa tentang keputusan pengadilan akibat-akibat hukum
adat sserta pengaruhnya di masa lampau, serta ingin membuat generalisasi
tentang pengaruh-pengaruh hukum tersebut atas masyarakat.
c.
Penelitian
Biografis
Penelitian
Biografis adalah metode sejarah yang digunaan untuk meneliti kehidupan
seseorang dan hubungannya dengan masyarakat. Biasanya penelitian ini diteliti
akan sifat-sifat, watak, pengaruh, lingkungan maupun pengaruh pemikiran dan ide
dari subyek penelitian dalam masa hidupnya, serta pembentukan watak yang
diterima semasa hayatnya. Sumber-sumber ata sejarah dalam penelitian biografis
antara lain: surat-surat pribadi.
d.
Penelitian
Bibliografis
Penelitian
dengan menggunakan metode sejarah untuk mencari, menganalisa membuat
interpretasi serta generalisasi dari fakta-fakta yang merupakan pendapat para
ahli dalam suatu masalah atau suatu organisasi dikelompokkan dalam penelitian
bibliografis. Penelitian ini mencakup hasil pemikiran dan ide yan telah
ditulis oleh para ahli. Kerja penelitan
ini termasuk menghimpun karya-karya tertentu dari seorang penulis atau filsuf
dan menerbitkan kembali seraya memberikan interpretasi serta generalisasi yang
tepat terhadap karya-karya tersebut.
2.3
Langkah-langkah Penelitian Sejarah
Biasanya
dikenal adanya empat tahap dalam penelitian sejarah termasuk pula didalamnya
tahap penulisan dari hasil penelitian yang dilakukan. Kadang-kadang empat tahap
penelitian ini disebut para ahli sebagai historiografi akan tetapi ada pula
yang menganggap hasil terakhir sajalah yang disebut sebagai tahap historiografi,
karena dalam istilah historiografi mengandung makna penulisan sejarah, dan
berikut adalah tahap atau langkah-langkah dalah penelitian sejarah[8]:
1)
Tahap mencari sumber;
2)
Tahap kritik sumber;
3)
Tahap Interpretasi;
4)
Tahap Penyajian.
Secara lebih rinci mengenai
langkah-langkah dalam penelitian sejarah adalah sebagai berkut[9]:
1. Pemilihan Subjek
yang akan Diteliti
Pertama yang harus dilakukan adalah
menentukan topik penelitian dengan tujuan agar dalam melakukan pencarian
sumber-sumber sejarah dapat terarah dan tepat sasaran. Pemilihan topik
penelitian dapat didasarakan pada unsur-unsur berikut ini:
a)
Bernilai, peristiwa
sejarah yang diungkap tersebut harus bersifat unik, kekal, atau abadi;
b)
Keaslian
(Orisinalitas), peristiwa sejarah yang diungkap hendaknya berupa upaya
pembuktian baru atau ada pandangan baru akibat munculnya teori dan metode baru;
c)
Praktis dan Efisien,
peristiwa sejarah yang diungkap terjangkau dalam mencari sumbernya dan
mempunyai hubungan yang erat dengan peristiwa itu;
d)
Kesatuan,
unsur-unsur yang dijadikan bahan penelitian itu mempunyai satu kesatuan ide;
2.
Heuristik
(Pengumpulan Data)
Heuristik merupakan langkah awal
dalam penelitian sejarah untuk berburu dan mengumpulkan berbagi sumber data
yang terkait dengan masalah yang sedang diteliti. Misalnya, melacak sumber
sejarah tersebut dengan meneliti berbagai dokumen, mengunjungi situs sejarah,
dan mewawancarai para saksi sejarah.
3. Kritik
(Verifikasi)
Kritik merupakan kemampuan menilai
sumber-sumber sejarah yang telah dicari (ditemukan). Kritik sumber sejarah
meliputi kritik ekstern dan kritik intern.
Kritik ekstern di dalam penelitian ilmu sejarah umumnya menyangkut
keaslian atau keautentikan bahan yang digunakan dalam pembuatan sumber sejarah,
seperti prasasti, dokumen, dan naskah. Bentuk penelitian yang dapat dilakukan
sejarawan, misalnya tentang waktu pembuatan dokumen itu (hari dan tanggal) atau
penelitian tentang bahan (materi) pembuatan dokumen itu sndiri. Sejarawan dapat
juga melakukan kritik ekstern dengan menyelidiki tinta untuk penulisan dokumen
guna menemukan usia dokumen. Sejarawan dapat pula melakukan kritik ekstern
dengan mengidentifikasikan tulisan tangan, tanda tangan, materai, atau jenis
hurufnya.
Kritik intern merupakan penilaian
keakuratan atau keautentikan terhadap materi sumber sejarah itu sendiri. Di
dalam proses analisis terhadap suatu dokumen, sejarawan harus selalu memikirkan
unsur-unsur yang relevan di dalam dokumen itu sendiri secara menyeluruh. Unsur
dalam dokumen dianggap relevan apabila unsur tersebut paling dekat dengan apa
yang telah terjadi, sejauh dapat diketahui berdasarkan suatu penyelidikan
kritis terhadap sumber-sumber terbaik yang ada.
4. Interpretasi
(Penafsiran)
Interpretasi adalah menafsirkan
fakta sejarah dan merangkai fakta tersebut hingga menjadi satu kesatuan yang
harmonis dan masuk akal. Dari berbagi fakta yang ada kemudian perlu disusun
agar mempunyai bentuk dan struktur. Fakta yang ada ditafsirkan sehingga
ditemukan struktur logisnya berdasarkan fakta yang ada, untuk menghindari suatu
penafsiran yang semena-mena akibat pemikiran yang sempit. Bagi sejarawan
akademis, interpretasi yang bersifat deskriptif saja belum cukup.
Dalam perkembangan terakhir,
sejarawan masih dituntut untuk mencari landasan penafsiran yang digunkan.
5. Historiografi
(Penulisan Sejarah)
Historiografi adalah proses
penyusunan fakta-fakta sejarah dan berbagai sumber yang telah diseleksi dalam
sebuah bentuk penulisan sejarah. Setelah melakukan penafsiran terhadap
data-data yang ada, sejarawan harus sadar bahwa tulisan itu bukan hanya sekedar
untuk kepentingan dirinya, tetapi juga untuk dibaca orang lain. Oleh karena itu,
perlu dipertimbangkan struktur dan gaya bahasa penulisannya. Sejarawan harus
menyadari dan berusaha agar orang lain dapat mengerti pokok-pokok pemikiran
yang diajukan.
2.4
Sumber Data dalam Penelitian Sejarah
Sumber
dari sejarah yang merupakan data yang digunakan dalam penelitian dengan metode
sejarah dapat diklasifikasikan secara bermacam-macam. Antara lain: remain,
dokumen, sumber primer, sumber sekunder, materi fisik, materi tulisan dan
sebagainya.
Bila
dilihat dari sifat, dan langkah penelitian sejarah, maka ada 3 (tiga) hal yang
menjadi bagian penting, yaitu[10]:
1)
Sumber lisan,
terbagi atas:
a.
sumber primer:
Jika ada pelaku sejarah yang masih hidup, dapat menceritakan pengalamannya secara
langsung, ketika peristiwa sejarah itu terjadi
b.
sumber
sekunder: Jika bukan pelaku, tetapi ia menyaksikan saat terjadinya suatu
peristiwa sejarah
2)
Bukti, adanya
kenyataan sejarah
3)
Fakta,
hipotesa, kesimpulan dari penyelidikan dokumen-dokumen dan sumber sejarah,
selanjutnya masih perlu kajian dan penelitian lebih lanjut.
BAB III
PENUTUP
3.1
Simpulan
Penelitian sejarah harus dilandasi
atau berpedoman pada kaidah-kaidah metode sejarah. Jika tidak, penelitian itu
hanya akan menghasilkan tulisan sejarah semi ilmiah atau bahkan sejarah
populer. Oleh karena itu calon peneliti sejarah harus memahami kaidah-kaidah
metode sejarah dan mampu mengimplementasikannya, agar penelitian itu
menghasilkan karya sejarah ilmiah.
Penulisan sejarah ilmiah dituntut
untuk menghasilkan eksplanasi mengenai permasalahan yang dibahas. Eksplanasi
itu diperoleh melalui analisis. Untuk mempertajam analisis, dalam proses
penulisan sejarah, aplikasi metode dan teori sejarah perlu ditunjang oleh teori
dan konsep ilmu-ilmu sosial yang relevan (sosiologi, antropologi, ekonomi,
politik, dan lain-lain). Dengan kata lain, penulisan sejarah yang dituntut
memberikan eksplanasi mengenai masalah yang dibahas, perlu dilakukan secara
interdisipliner dengan menggunakan pendekatan multidimensional. Hal itu sesuai
dengan ciri-ciri dan karakteristik sejarah sebagai ilmu.
Baca Juga: Periodesasi Sejarah
Oleh karena itu, penelitian sejarah
dan hasilnya dapat membantu penelitian dan pengembangan kebudayaan. Karena
sejarah mengkaji aspek-aspek kehidupan manusia di masa lampau, termasuk
kebudayaan.
3.2
Saran
Sebagai penyusun makalah ini, saya
sangat menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan kekeliruan baik dari segi
kata-kata bahasa maupun kalimat, oleh karena itu saya sangat berharap sekali
masukan, kritik, maupun saran yang sifatnya membangun guna penyempurnaan
penyusunan makalah saya selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Daliman, A. 2015. Metode Penelitian Sejarah. Yogyakarta:
Penerbit Ombak.
Rochmat, Saeful. 2009. Ilmu Sejarah dalam Perspektif Ilmu Sosial.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Usman Bimo, diakses dari
http://usmanellodany.blogspot.co.id/2013/12/makalah-penelitian-historis-sejarah.html,
pada 05 November 2017.
Paisal Tanjung, diakses dari
http://makalahpenelitiansejarah.blogspot.co.id/, pada 5 Nov. ’17.
Hanz Putra, diakses dari
http://hanzputra.blogspot.co.id/2012/12/makalah-metode-penelitian-sejarah.html
pada 5 nov. 2017
Geynos Eva, diakses dari http://geynoseva.blogspot.co.id/, pada 5
Nov. 2017.
Kamila, diakses dari http://pearljka.blogspot.com/2016/12/makalah-penelitian-sejarah.html,
’17.
[1] A. Daliman, Metode Penelitian Sejarah, (Yogyakarta: Penerbit
Ombak, 2015), hlm. 27.
[2] Ibid.
[3] A. Daliman, Metode Penelitian Sejarah, (Yogyakarta: Penerbit
Ombak, 2015), hlm. 7.
[4] Usman Bimo,
diakses dari
http://usmanellodany.blogspot.co.id/2013/12/makalah-penelitian-historis-sejarah.html,
pada 05 November 2017.
[5] Ibid.
[6] Geynos Eva, diakses dari http://geynoseva.blogspot.co.id/, pada 5 Nov.
2017.
[8] Saefur Rochmat, Ilmu Sejarah dalam Perspektif Ilmu Sosial,
(Yogyakarta, Graha Ilmu, 2009) hlm. 147.
[9] Paisal Tanjung, diakses dari http://makalahpenelitiansejarah.blogspot.co.id/,
pada 5 Nov. ’17.
[10] Paisal Tanjung, diakses dari http://makalahpenelitiansejarah.blogspot.co.id/,
pada 5 Nov. ’17.
0 komentar:
Post a Comment