Sejarah Kebangkitan Kebudayaan Islam di Indonesia


Kesenian Islam Indonesia, encrypted-tbn0.gstatic.com
          Puji syukur saya ucapkan kehadiran Allah SWT yang telah melimpahkan karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan penuh pemahan diri saya sendiri dengan judul “Sejarah kebangkitan kebudayaan Islam Indonesia” dengan sebagaiamana mestinya. Sholawat serta salam tak lupa kami anjurkan kepada Nabi Agung Muhammad SAW.
                                                                                                          
Makalah ini disusun agar kita bisa menambah wawasan kita semua mengenai sejarah kebangkitan kebudayaan Islam Indonesia, maka dari itu apabila ada kekurang atau kesalahan dalam penulisan makalah ini, sangat diharapkan kritik dan saran dari semua pihak supaya untuk kelancaran dalam pembelajaran dan diskusi, 


Penulis
                                                                                                                 



DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................................ i
KATA PENGANTAR............................................................................................. ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................ 1
A.  Latar Belakang............................................................................................. 1
B.  Rumusan Masalah........................................................................................ 1
C.  Tujuan Penulisan.......................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................... 2
A.  Sejarah sejarah singkat peradaban Islam di Indonesia................................ 2
B.   Perkembangan Islam masa Orde Lama....................................................... 2
C.   Perkembangan Islam masa Orde Baru......................................................... 3
D.  Perkembangan Islam masa reformasi hingga Sekarang.............................. 4
BAB III PENUTUP................................................................................................. 7
A.  Kesimpulan.................................................................................................. 7
B.   Saran............................................................................................................ 7
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................. 8




                                                                         





BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
 Islam datang ke Indonesia dengan membawa peradaban baru yang memiliki corak keislaman secara khusus. Beberapa bentuk peradaban Islam yang mewarnai kehidupan dan pemikiran masyarakat Indonesia. Peradabaan Islam yang dibawa oleh para mubaligh Islam dari Arab dan telah mengakulturasikan peradaban Islam dengan tradisi setempat, oleh karena itu, hal tersebut membawa dampak positif bagi perkembangan budaya Islam di Indonesia.
Indonesia adalah negara yang masyarakatnya sebagian besar beragama Islam, sehingga sudah selaknya menempatkan diri untuk membangun peradaban Islam. Kalau kita mau mengamati secara mendalam akan perkembangan Islam di Indonesia maka kita harus mengamati mulai dari masuknya Islam, penyebaran, pengalaman, perkembangan, dan kondisi yang sekarang kita alami di Indonesia. Sebab, peristiwa sejarah merupakan problematika yang meliputi dimensi waktu masa lampau, sekarang dan masa depan.
B.     Rumusan Masalah
A.              Bagaiamana sejarah singkat peradaban Islam di Indonesia?
B.               Bagaimana perkembangan Islam masa Orde Lama?
C.               Bagaimana perkembangan Islam masa Orde Baru?
D.              Bagaimana perkembangan Islam masa reformasi hingga sekarang?
C.    Tujuan Penulisan
1.                   Untuk mengetahui sejarah singkat peradaban Islam di Indonesia
2.                   Untuk mengetahui perkembangan Islam masa Orde Lama
3.                   Untuk mengetahui perkembangan Islam masa Orde Baru
4.                   Untuk mengetahui perkembangan Islam masa Reformasi hingga Sekarang

BAB II PEMBAHASAN
A.    Sejarah singkat peradaban Islam di Indonesia
Mengenai tempat asal Islam yang menyentuh Indonesia, di kalangan para sejarawan terdapat beberapa pendapat. Ahmad mansyur suryanegara mengintisarikan nya menjadi tiga teori besar. Pertama, teori Gujarat, India. Islam dipercaya datang dari wilayah Gujarat melalui peran para pedagang India muslim pada sekitar abad ke-13 M. Kedua, teori Mekkah. Islam dipercaya tiba di Indonesia langsung dari timur tengah melalui jasa para pedagang muslim abad ke-7 M. Ketiga, teori Persia. Islam dipercaya tiba di Indonesia melalui pedagang Persia yang singgah ke Gujarat untu melakukan perjalanan ke Nusantara pada abad ke-13 M.
Islam mulai memasuki wilayah indonesia sejak pertama kali negara indonesia mengadakan pemilihan umum (pemilu). Dengan cara membuat suatu wadah, yaitu mendirikan partai politik. Pada waktu itu partai yang berasaskan islam yaitu ada dua pertama, Partai Masyumi dan Partai NU. Melalui wadah ini umat islam memainkan perannya sebagai seorang politikus yang ingin menanamkan nilai-nilai islam. Dalam tesis Harun Nasution, beliau mengemukakan bahwa ada perbedaan besar antara NU dan Masyumi. Kaum modernis di dalam Masyumi pada umumnya mereka hendak membangun suatu masyarakat muslim dan sebagai akibatnya mereka mengharapkan suatu negara Islam. Kelompok yang diwakili NU lebih sering memperjuangkan suatu Negara sebagai langkah pertama dan melalui negara Islam ini mereka hendak mewujudkan suatu masyarakat Islam. Suatu perbedaan lain adalah, bahwa ulama mendapat kedudukan yang penting dalam organisasi negara konsep NU, sedangkan posisi mereka tidak begitu menonjol dalam pemikiran kaum Masyumi.[1]
B.     Perkembangan Islam Pada Masa Orde Lama
Setelah dikeluarkannya Dekrit Presiden Pada 1959, berakhirlah masa Demokrasi liberal, berubah menjadi Demokrasi terpimpin Soekarno.
Timbulnya pemusatan kekuasaan mencuatkan konsekuensi yang variatif terhadap pertai-artai islam. Dengan beberapa Keppres, sejumlah Parpol dikebiri karena dianggap menciptakan pemerintahan yang tidak efektif. Beberapa tindakan seperti kristalisasi NU dan PSII, (namun Perti yang dianggap wakil kelompok NASAKOM dibiarkan tetap ada), sedangkan yang terjadi pada Masyumi, beberapa pemimpinnya yang dianggap pendukung sejati negara Islam dan oposisi yang tak berkesudahan dipenjarakan dan Masyumi di bubarkan pada 1960.
Partai islam yang tersisa (NU, Perti dll) melakukan penyesuaian diri dengan keinginan Soekarno yang didukung oleh ABRI dan PKI. Beberapa bentuk penyesuaiannya seperti pemberian gelar Waly Al-Amr al-Dahruri bi al-Syaukah kepada Soekarno oleh NU, dan Doktor Honoris Causa dari IAIN dengan promotor K.H. Saifudin Zuhri (salah satu pimpinan NU). NU mendukung beberapa manipol Usdek Soekarno, sehingga pasca dibubarkannya Masyumi, NU menjadi Partai Islam terbesar pada waktu itu. Beberapa pihak menganggap NU sebagai partai oportunis karena sikap proaktifnya. Anggapan ini kemudian dibantah oleh petinggi-petinggi Nu, merka beralasan hal ini sebagai bentuk pengimbangan terhadap kekuatan PKI. Namun tetap saja secara keseluruhan peranan partai Islam mengalami Kemerosotan. Tak ada jabatan menteri penting yang dipercayakan kepada tokoh Islam dalam masa Demokrasi Terpimpin ini. Satu-satunya kepentingan Islam yang diluruskan adalah keputusan MPRS tahun 1960 yangmemberlakukan pengajaran agama di Universitas dan perguruan tinggi. Legislasi Islam sebagai ideologi negara dianggap mepmberi pengaruh negatif terhadap pemerintahan.
Di masa Demokrasi terpimpin ini, Soekarno kembali menyuarakan ide lamanya NASAKOM (Nasionalis, Agamis,dan Komunis), suatu pemikiran yang ingin menyatukan Nasionalis “sekular”, Islam dan Komunis. Gagasan ini adalah upaya untuk meredam gejolak politik antara kelompok-kelompok tersebut. Dengan menampung ketiganya dalam satu payung, Soekarno mencoba mengendalikan tiga unsur politik ini. Namun, dengan adanya upaya ini maka implikasinya, peranan partai mengalami erosi karena , kecuali PKI yang memainkan peranan penting. Keadaan ini menimbulkan ketegangan antara Islam dan kmunisme dan munculnya ketidakpuasan dari pihak Nasionalis Sekuler dan angkatan bersenjata. Kemudian muncul semacamanggapan adanya penghianatan Soekarno terhadap Pancasila. Soekarno dianggap berselingkuh. Pancasila ditafsirkan sesuai dengan caranya sendiri. Meskipun dalam Pancasila sendiri, unsur-unsur NASAKOM ini nampak jelas ada di dalamnya. Tetapi dengan mengangkatnya dari sebuah substansi yang ada di dalam menjadi sebuah ideologi yang setara, maka penduaan ini tidak terelakkan. Indonesia harus mengangkat Pancasila sekaligus menjunjung NASAKOM-isme. Slogan-slogan, kemakmuran, kesejahteraan, nasionalisme yang agamis berusaha diserukannya , mungkin untuk mengangkat citranya.
Akhirnya masa kejatuhan kekuasaannya pun tiba. Kondisi negara berkebalikan dengan slogan-slogan Soekarno yang pada waktu itu ia gembar-gemborkan. Dengan inflasi keuangan negara sebesar 600 persen, maka era Soekarno pun berakhir, dengan gagalnya Geakan 30 September PKI tahun 1965, dimana umat Islam bersama ABRI dan golongan lain bekerjasama menumpasnya
C.    Perkembangan Islam Pada Masa Orde Baru (1966-1998)
      Pada masa kemerdekaan, tepatnya pada 3 januari 1946 didirikannya depertemen Agama yang mengurusi keperluan ummat Islam. Meskipun pada dasarnya depertemen Agama ini mengurusi keperluan ummat beragama yang ada di Indonesia, namun melihat latar belakang pendiriannya jelas untuk mengakomodasi kepentingan dan aspirasi ummta Islam sebagai mayoritas penduduk negeri ini.
    Usaha partai-parti Islam untuk menegakkan Islam sebagai Idiologi negara dalam konstituante mengalami jalan buntu. Partai-partai Islam itu melakukan penyesuaian terhadap kebijakan Soekarno, tetapi secara keseluruhan peranan-peranan partai-partai Islam mengalami kemerosotan. Tidak ada jabatan menteri berposisi penting yang diserahkan kepada Islam sebagaimana yang terjadi pada masa demokrasi parlementer.Satu-satunya kepentingan Islam yang diluluskan adalah keputusan MPRS tahun 1960 yang memberlakukan pengajaran agama di Universitas dan perguruan Tinggi.
      Meskipun ummat Islam merupakan 87% penduduk Indonesia dalam kehidupan berbangsa ini, ide negara Islam secara terus-menerus ditolak. Bahkan partai-partai Islam mulai dari masa penjajahan hingga masa kemerdekaan selalu mengalami kekalahan, kecuali diawal pergerakan nasional.
        Kegiatan Islam semakin berkembang pada masa orde baru ini, diantaranya:
1.      Bangunan-bangunan baru Islam (Masjid dan Mushallah)
2.      Pembangunan Madrasah, Pesantren dan juga Universitas Islam.
3.      Adanya kegiatan bulan Ramadhan (Pesantren kilat)
4.      Aktivitas Sosial keagamaan.
5.      Puisitasi Islam, drama, dan pegelaran seni Islam lainnya.
Sejak ditumpasnya G 30 S/PKI pada tanggal 1 oktober 1965 bangsa Indonesia telah memasuki pase baru yang diberi nama Orde Baru. Perubahan Orde Lama menjadi Orde Baru berlangsung melalui kerjasama erat antara pihak ABRI atau tentara dan gerakan-gerakan pemuda yang disebut angkatan 1966. Sejak tahun 1966 para pemuda dam mahasiswa melakukan demontrasi dijalan-jalan sebagian secara spontan sebagian lagi atas perencanaan pihak lain mula-mula memprotes segala macam penyalahgunaan kekuasaan sampai protes terhadap Soekarno.
Sebagaimana dikemukakan diatas MPRS pada tahun 1966 telah bersidang. Pada waktu itu sedang dilakukan upaya untuk membersihkan sisa-sisa mental G 30 S/ PKI. Dalam keputusannya bidang pendidikan agama telah mengalami kemajuan. Dengan demikian sejak tahun 1966 pendidikan agama menjadi hak wajib mulai dari Sekolah Dasar sampai Perguruan Umum Negeri di seluruh Indonesia.
Sejak tahun 1966 telah terjadi perubahan besar pada bangsa Indonesia, baik menyangkut kehidupan sosial, agama maupun politik. Periode ini disebut zaman Orde Baru dan zaman munculnya angkatan baru yang disebut angkatan 66. pemerintah Orde Baru bertekad sepenuhnya untuk kembali kepada UUD 1945 dan melaksanakannya secara murni dan konsekuen. Pemerintah dan rakyat membangun manusia seutuhnya dan masyarakat Indonesia seluruhnya. Berdasarkan tekad dan semangat tersebut, kehidupan beragama dan pendidikan agama khususnya, makin memperoleh tempat yang kuat dalam struktur organisasi pemerintahan dan dalam masyarakat pada umumnya. Dalam sidang-sidang MPR yang menyusun GBHN sejak tahun 1973 hingga sekrang, selalu ditegaskan bahwa pendidikan agama menjadi mata pelajaran di sekolah-sekolah negeri dalam semua jenjang pendidikan, bahkan pendidikan agama sudah dikembangkan sejak Taman Kanak-Kanak (Bab V pasal 9 ayat 1 PP Nomor 2 Tahun 1989).
Pembangunan nasional memang dilaksanakan dalam rangka pembangunan warga dan masyarakat Indonesia seutuhnya. Hal ini berarti adanya keserasian, keseimbangan dan keselarasan antara pembangunan bidang jasmani dan rohani, dengan sesama manusia dan dengan lingkungan hidupnya secara seimbang. Pembangunan seperti ini menjadi pangkal tonggak pembangunan bidang agama.
D.    Perkembangan Peradaban Islam di Masa Reformasi dan Sekarang

a.                   Masa Reformasi
Pasca Soeharto, yaitu era reformasi nampaknya merupakan momentum untuk melahirkan ekspresi Islam masing-masing, NU dan Muhammadiyah tidak lagi menjadi dwi-tunggal yang mengundang perhatian banyak pengamat asing. Selain NU dan Muhammadiyah, realitasnya, ada banyak organisasi Islam di Indonesia, misalnya Persis atau Perti, namun memang tidak sebesar dua organisasi sebelumnya.
Sementara itu, seperti disinggung di atas, era reformasi adalah era keterbukaan yang memungkinkan orang untuk mengekspresikan pikiran termasuk cara keberagaamaan. misalnya; lahirnya Front Pembela Islam (FPI) dan MMI (Majelis Mujahidin Indonesia). Forum Komunikasi Islam Ahlussunnah wal Jamaah dengan Laskar Jihadnya, dan lain-lain. Masing-masing organisasi Islam ini lahir dengan karakternya masing-masing. Yang menarik, gerakan organisasi ini mampu menyedot perhatian media massa dengan seluas-luasnya di media dalam dan luar negeri.
Wajar saja, karena selain sangat kental dengan simbol, gerakannya yang lebih mengandalkan unjuk kekuatan dalam melawan sesuatu di mana hal ini tidak dijumpai sebelumnya banyak orang dirugikan atas pembenaran tindakannya yang mengatasnamakan agama dengan kata lain jihad. Fenomena munculnya gerakan baru Islam ini juga didukung oleh menguatnya wacana penerapan syariat Islam yang dibarengi oleh kebijakan pemerintah dengan otonomi daerah masa presiden Abdurrahman Wahid.
Pemerintah memberikan keleluasaan daerah untuk mengatur pemerintahnnya sendiri. Sejak inilah Islam Indonesia banyak dikenal lebih pada gerakannya, beberapa gerakan yang anarki dengan mengatasnamakan amar ma’ruf lebih sering didengar masyarakat daripada kegiatan-kegiatan ilmiah dan kajian-kajian untuk mengeksplorasi Islam.
Peradaban islam Indonesia masa reformasi ini semakin maju. Reformasi dimulai dari kekuasaan orde baru yang melakukan KKN (korupsi kolusi dan Nepotisme) Sehingga para pemuda khususnya mahasiswa yang dikomandani oleh cendikiawan muslim Prof. DR. H.M. Amien Rais, MA berhasil menggulingkan pemerintahan orde baru dengan mundurnya presiden Soeharto pada 21 Mei 1998. Sejak itu mulailah komunitas Islam bangkit dengan dibentuknya poros tengah dan berhasil mengangkat tokoh – tokoh Islam panggung politik yang menguasai pemerintahan Indonesia. Amien rais menjadi ketua MPR, Akbar Tanjung menjadi ketua DPR dan K.H. Abdur rahman wahid sebagai presiden RI. Dengan hadirnya tokoh – tokoh Islam itu membuka kran politik Indonesia semakin cair, keterbukaan, demokrasi langsung, penegakan HAM dan lain – lainnya. Peradaban Islam semakin maju dengan ditandainya ormas – ormas islam semakin banyak dan berkualitas. Ormas – ormas Islam bisa mengembangkan dirinya kembali ke asas Islam dan tidak terkekang ke salah satu asas saja.
b.      Masa Sekarang
Pada masa Orde Baru (Orba), perkembangan umat Islam di Indonesia kurang begitu menggembirakan dikarenakan tekanan dari penguasa yang menghalangi laju pergerakan dan kebangkitan umat Islam. Setelah rezim Orba jatuh (Reformasi 1998), umat Islam lebih bebas untuk bergerak dalam berbagai hal, terutama politik. Terbukti dengan bermunculannya berbagai partai politik yang membawa nama Islam. Namun permasalahan umat Islam tidak berhenti begitu saja. Berbagai isu yang berkembang di kalangan umat Islam tidak jarang membawa perpecahan antar saudara seakidah.
Masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang majemuk. Umat Islam yang menjadi bagian terbesar masyarakat Indonesia pun tidak terlepas dari kemajemukan. Berbagai golongan dan madzhab berkembang dalam tubuh umat Islam Indonesia. Golongan-golongan tersebut secara jelas tampak pada berbagai organisasi sosial, politik dan kemasyarakatan.[1]
Baru-baru ini muncul istilah Islamfobia dalam kehidupan masyarakat, ketakutan terhadap Islam yang mengherankan di beberapa kalangan umat Islam sendiri terjadi ketakutan akan adanya penerapan syariat Islam. Beberapa Peraturan Daerah (Perda) yang belum lama ini ditetapkan, di antaranya mengenai Pencegahan dan Pemberantasan Maksiat (Prov. Sumbar, Kab. Padang Pariaman), Pendidikan Al-Qur’an bagi Pelajar dan Calon Pengantin (Kab. Solok, Kota Padang, Prov. Sulsel, Kab. Maros,) Pemakaian Busana Muslimah (Kab. Solok, Kota Padang, Pasaman Barat, Kab. Gowa, Kab. Sinjai), Larangan Pelacuran (Kab. Gresik, Jember, Tangerang), Peredaran Minuman Keras (Gresik, Pamekasan) [2] membuat sebagian pihak menuding adanya upaya Islamisasi undang-undang dan peraturan. Harian Republika memberitakan protes yang dilakukan oleh salah satu anggota DPR dari Partai Damai Sejahtera (PDS), Konstan Ponggawa, terhadap pemberlakuan sejumlah perda yang bernuansa Syariat Islam. Ia menilai perda-perda seperti itu inkonstitusional dan bertentangan dengan komitmen Negara Kesatuan Republik Indonesia. Padahal perda-perda tersebut tidak ada yang bertentangan dengan Pancasila dan UUD ’45 sebagai landasan Ideal dan landasan Konstitusional negara.3
  
BAB III
PENUTUP
    A.    Kesimpulan
          Setelah Islam datang ke Indonesia, banyak perubahan-perubahan yang terjadi dalam perkembangan Islam mulai dari masyarakat menengah ke bawah hingga menengah ke atas. Peradaban Islam era Reformasi mulai banyak pemikiran-pemikiran tentang tatacara keagamaan, sehingga muncul berbagai macam organisasi Islam seperti, FPI dan MMI.
          Berbada dengan zaman sekarang, peradaban Islam sudah mulai berkembang. Peradaban Islam di Indonesia telah diakui dunia bahwa Indonesia adalah pusat peradaban Islam modern. Selain itu, Islam juga membawa perubahan dalam bidang ekonomi, sosial, politik.

   B.     Saran
          Apabila dalam tulisan ini terdapat banyak kekurangan, kami sangat mengharapkan dari pembaca untuk memberi kritik dan saran demi kelancaran dalam pembelajaran.
  
DAFTAR PUSTAKA
Hasansirait.blogspot.co.id/2012/08/sejarah-peradaban-masa-reformasi
The Islamic State in Indonesia. The Rise of the Ideology, the Movement for its Creation and         the Theory of the Masjumi (harun nasution).
Pranata Islam di Indonesia, Prof. Dr. komaruddin hidayat

Baca Juga: Sejarah Pondok Pesantren, Metode Pembelajaran dan Potensinya di Indonesia


1.                 Hasansirait.blogspot.co.id/sejarah-peradaban-islam-masa-reformasi
[2]  (Republika, 17/06/2006)
3 Harian Republika (17/5/2006), Hasansirait.blogspot.co.id/sejarah-peradaban-islam-masa-reformasi


0 komentar:

Post a Comment