Peradanban Lembah Sungai Indus, i.ytimg.com |
Kami telah mengupayakan semaksimal
mungkin dalam penyusunan makalah ini tentunya
dengan bantuan banyak pihak yang turut andil didalamnya. Sehingga, kami
tidak lupa mengucapkan terimakasih atas sumbangsihnya sehingga makalah ini
dapat terselesaikan. Kami menunggu setiap saran, kritik ataupun tanggapan dari
pembaca untuk perbaikan makalah ini nantinya.
Yogyakarta,
Februari 2017
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR........................................................................................... i
DAFTAR
ISI.......................................................................................................... ii
BAB
I :PENDAHULUAN.................................................................................... 1
A. Latar
Belakang........................................................................................... 1
B. Rumusan
Masalah..................................................................................... 1
C. Tujuan
Penulisan....................................................................................... 1
BAB
II :PEMBAHASAN...................................................................................... 2
A. Sejarah Peradaban Lembah Sungai
Indus.............................................. 2
B. Sistem Yang Dijalankan Pada
Peradaban Tersebut.............................. 2
C. Akhir Peradaban Lembah Sungai Indus................................................. 4
BAB
III :PENUTUP............................................................................................ 10
A. Kesimpulan............................................................................................... 10
B. Saran......................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 11
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Salah satu peradaban kuno dan terbesar di dunia terdapat di India
tepatnya di sepanjang sungai Indus. Peradaban masayarakat indus terjadi pada
tahun 3000-500 SM mereka mulai mendirikan rumah-rumah di sepanjang sungai
indus, kemudian berkelompok dan mendirikan kota-kota kecil dan juga kota-kota
besar yang bersejarah yang dapat di kenang sampai saat ini salah satunya kota
harrappa dan mohenjo-daro.
Dari kota-kota tersebut kita dapat mengetahui banyak sekali tentang
peninggalan-peninggalan budaya,sistem pemerintahan dan pertanian yang mungkin
saat ini diadopsi oleh negara-negara di dunia.
B. RUMUSAN MASALAH
1.
Sejarah peradaban dari lembah sungai indus ?
2.
Bagaimana system yang di jalankan pada peradaban
tersebut ?
3.
Bagaimana akhir dari peradaban Lembah sungai
Indus?
C. TUJUAN RUMUSAN MASALAH
1.
Supaya kita mengetahui sejarah peradaban dari
lembah sungai indus
2.
Supaya kita mengetahui system yang di jalan pada
peradaban di sungai indus
BAB II
PEMBAHASAN
A.
SEJARAH PERADABAN LEMBAH SUNGAI INDUS
Peradaban Lembah Sungai Indus atau
peradaban India Kuno merupakan peradaban yang terjadi di India. Mengenai
terjadinya peradaban tersebut banyak sumber yang berbeda pendapat. Namun,
diperkirakan terjainya peradaban ini pada 3000 SM-500 SM. Adanya peradaban pada
kota tersebut dibuktikan drngan adanya penemuan dua kota besar sebagai pusat
peradaban, yaitu kota Harappa dan Mohenjon-daro yang berada di tepi sungai
Indus.
Orang-orang penghuni India awalnya
berasal dari Afrika sekitar 40.000 SM. Pada awalnya mereka adalah pemburu dan
pengumpul, seperti orang-orang lainnya di seluruh dunia pasa masa itu. Namun
sekitar tahun 4000 SM, orang-orang ini mulai bertani dan pada 2500 SM bermukim
di lembah sungai Indus. Di sana mereka mulai tinggal di kota-kota dan
menggunakan air irigasi untuk mengairi ladang mereka. Ini berlangsung lebih
telat daripada di Asia Barat, kemungkinan karena India tidak seramai Asia Barat
pada masa itu. Ada pendapat bahwa mereka mulai bertani, dan kemudian membangun
kota-kota adalah tren pemanasan berangsur yang menjadikan lebih sulit untuk
memperoleh air, dan lebih sulit untuk menemukan tanaman liar untuk dimakan,
setiap tahunnya. Jadi tiap tahun semakin banyak orang yang pindah ke lembah
sungai Indus, dimana masih ada cukup banyak air. Ketika mulai banyak orang,
orang-orang mulai membangun kota-kota.
Peradaban Harappa disebut juga
peradaban Lembah Sungai Indus. Ada dua kota utama yang kita ketahui, Harappa
dan Mohenjo-Daro, yang terpisah sekitar sekitar 400 kilometer. Keduanya kini
ada di negara Pakistan. Orang-orang di kedua kota ini tinggal di rumah batu
dengan dua dan tiga lantai, dan memiliki sistem pembuangan. Mereka menggunakan
peralatan perunggu. Mereka mungkin mempelajari cara membuat perunggu dari
bangsa Sumeria.
Orang Harappa menggunakan bentuk
tulisan awal yang berdasarkan hieroglif, seperti bangsa Mesir. Sayangnya kita
tidak dapat membacanya, karena tidak banyak yang tersisa.
Sekitar 2000 SM, peradaban Harappa
runtuh secara tiba-tiba. Kita tidak tahu apa penyebab keruntuhannya. Beberapa
berpendapat bahwa penyebabnya adalah tren pemanasan yang terus berlanjut hingga
tak ada lagi air bahkan di lembah sungai Indus untuk mendukung keberlangsngan
kota-kota. Beberapa orang kemungkinan kelaparan hingga mati, sedangkan yang
lainnya pindah ke perbukitan, dimana lebih dingin dan memperoleh air hujan.
Pada 1500 SM, lembah sungai Indus
dilanda invasi oleh bangsa India-Eropa. Invasi serupa juga pernah terjadi di
Yunani dan Italia beberapa waktu sebelumnya.
B.
BAGAIMANA SISTEM YANG DIJALANKAN PADA PERADABAN
TERSEBUT
1. Sistem pemerintahan
Berdasarkan penelitian, di kota Mohenjodaro dan
Harappa ditemukan benteng yang mengelilingi kedua kota tersebut. Kota Harappa
dikelilingi benteng sepanjang 450 meter dan di sekitar benteng tersebut
dibangun barak-barak untuk tempat tinggal para pasukan. Di dekat barak-barak
tersebut dibangun lumbung- lumbung tempat menyimpan hasil pertanian dengan
ukuran panjang 15 meter dan lebar 6 meter. Dari peninggalan-peninggalan
tersebut para ahli menduga bahwa peradaban lembah Sungai Indus telah
menjalankan sistem pemerintahan yang bersifat theokrasi. Tiap kota dipimpin
oleh pendeta yang berkuasa secara mutlak. Menurut Tan Ta Sen dkk (2010:74),
bahwa perencanaan 2 kota yang canggih ini menunjukkan bahwa sebuah negara
tunggal terpusat mungkin telah lama ada di tempat itu.
2. Sistem perekonomian
Kemakmuran peradaban Lembah Sungai
Indus sangat bergantung pada intensifikasi pengolahan tanah pertanian di
sepanjang lembah. Di kawasan ini, petani mengembangkan budaya agraris. Dari
hasil itu, mereka mampu menghasilkan gandum, sayuran, dan kapas. Petani juga
beternak sapi, kerbau, dan babi. Dengan surplus produksi dan cukup konsumsi,
mereka mampu memperdagangkan hasil pertaniannya dengan penduduk Mesopotamia.
Meraka juga berdagang emas dengan suku india lainnya dan berdagang perak dengan
bangsa Afghanistan. (Supriatna, 2006:64)
3. Sistem Teknologi dan Pengetahuan
Masyarakat Lembah Sungai Indus sudah
memiliki ilmu pengetahuan dan teknologi. Kemampuan mereka dapat diketahui
melalui peninggalan-peninggalan budaya yang ditemukan, seperti ditemukan
materai yang terbuat dari tanah liat, yang kebanyakan memuat tulisan-tulisan
pendek dalam huruf piktograf, yaitu tulisan yang bentuknya seperti gambar.
Sayangnya, huruf-huruf ini sampai sekarang belum bisa dibaca, sehingga misteri
yang ada di balik itu semua belum terungkap.
Benda-benda lain yang ditemukan di
kawasan Mohenjodaro-Harappa adalah bermacam-macam periuk belanga yang sudah
dibuat dengan teknik tuang yang tinggi. Selain itu ditemukan juga benda-benda
yang terbuat dari porselin Tiongkok yang diduga digunakan sebagai gelang,
patung-patung kecil, dan lain- lain. Dari hasil penggalian benda, dapat
diasumsikan bahwa teknik menuang logam yang telah mereka lakukan sudah tinggi.
Mereka dapat membuat piala- piala emas. Mereka dapat membuat piala-piala emas,
perak, timah hitam, tembaga, maupun perunggu. Penduduk Mohenjodaro-Harappa udah
mampu membuat perkakas hidup berupa benda tajam yang dibuat dengan baik. Namun,
senjata seperti tombak, ujung anak panah, ataupun pedang, sangat rendah mutu
buatannya. Hal ini mengindikasikan bahwa penduduk Mohenjodaro-Harappa merupakan
orang-orang yang cinta damai, atau dengan kata lain tidak suka berperang. Pada
masa ini pula, diduga masyarakat Mohenjodaro-Harappa telah mengenal hiburan
berupa tari-tarian yang diiringi genderang. Di tempat penggalian ini juga
ditemukan alat-alat permainan berupa papan bertanda serta kepingan-kepingan
lain. Masyarakat Mohenjodaro-Harappa telah mempunyai tata kota yang sangat
baik. Masyarakat pendukung kebudayaan ini juga dikenal mempunyai sistem
sanitasi yang amat baik. Mereka mempunyai tempat pemandian umum, yang
dilengkapi dengan saluran air dan tangki air di atas perbentengan jalan-jalan
utama.
4. Sistem kepercayaan
Sama halnya dengan sistem
kepercayaan bangsa Mesir dan Mesopotamia, tumbuh dan berkembangnya sistem
kepercayaan masyarakat lembah Sungai Indus selalu berkaitan dengan lingkungan
geografis tempat tinggalnya. Kebudayaan agraris yang dikembangkan masyarakat
lembah Sungai Indus telah melandasi kepercayaan yang mereka anut. Untuk itu,
masyarakat lembah Sungai Indus sangat mengagungkan dan memuja akan kesuburan.
Hal ini terbukti dengan ditemukannya sejenis patung "Dewi Ibu" yang
terbuat dari tanah liat. Patung dewi Ibu dipercayai sebagai perwujudan dari dewi
kesuburan.
Masyarakat lembah Sungai Indus juga menyembah manusia berwajah tiga dan
binatang yang banyak ditemukan dalam cap stempel. Diduga cap stempel manusia
berkepala tiga ini adalah dewa utama mereka yang pada perkembangan selanjutnya
menjadi Dewa Syiwa dalam agama Hindu. Para ilmuan percaya bahwa para imam,
seperti patung pria berjenggot dari Mahenjodaro, mungkin juga memimpin kota dan
memiliki kekuasaan besar. Dewi Pertiwi barang kali dipuja di rumah dan di kuil
kecil setempat (karena tidak ditemukan kuil besar untuk dewi ini). Dewa
bertanduk yang duduk di singgasana juga dipuja. Peninggalan altar pembakaran
menunjukkan bahwa pengorbanan hewan juga merupakan hal penting.
https://www.slideshare.net/meldays22/bab-i-35295590
C.
AKHIR PERADABAN LEMBAH SUNGAI INDUS
Akhir dari peradaban
Lembah terjadi sekitar abad ke- 6 SM.[1] Penyebab
runtuhnya masih menjadi banyak perbedaan pendapat atau masih misterius.
Namun, banyak
ahli sejarah menduga bahwa peradaban Mohenjodaro dan Harappa runtuh akibat
serbuan bangsa Arya. Pengetahuan mengenai awal bangsa Arya diperoleh dari kitab
Regweda, yang merupakan kitab tertua dan paling suci bagi umat Hindu.[2]
Kitab tersebut berisi beberapa informasi sejarah mengenai bangsa Arya dan
suku-suku asli bangsa India.
Setelah Bangsa Dravida terdesak
ke daerah Dataran Tinggi Dekan yang kurang subur. bangsa Aria menjadi penghuni
baru Lembah Sungai Indus.[3] Kekalahan bangsa Dravida
disebabkan ketidaksukaan mereka kepada perang yang dibuktikan dengan kualitas
persenjataan mereka yang rendah.
Faktor lain juga menyebutkan runtuhnya peradaban
ini disebabkan oleh bencana alam seperti banjir dan kekeringan karena terletak
di kaki gunung. Kemudian Mohenjodaro, Harappa, dan peradabannya masing-masing
lenyap dan hilang. Karena ketika banga Arya menguasai mereka dikenal dengan
bangsa yang hidup secara nomaden. Sekitar tahun 1920 sampai 1960 masih ada
penggalian besar menyangkut peradaban tesebut. Namun, hingga saat ini peradaban
itu telah lenyap dan hilang.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Peradaban Lembah Sungai Indus atau peradaban India Kuno merupakan
peradaban yang terjadi di India. Mengenai terjadinya peradaban tersebut banyak
sumber yang berbeda pendapat.
Faktor
lain juga menyebutkan runtuhnya peradaban ini disebabkan oleh bencana alam
seperti banjir dan kekeringan karena terletak di kaki gunung. Kemudian
Mohenjodaro, Harappa, dan peradabannya masing-masing lenyap dan hilang
DAFTAR PUSTAKA
//id.wikibooks.org/wiki/India_Kuno/Sejarah/Bangsa_Harappa
https://scholar.google.co.id/scholar?as_vis=0&q=akhir+peradaban+sungai+indus&hl=id&as_sdt=0,5
https://www.sejarah-negara.com/2014/09/awal-dan-akhir-peradaban-lembah-sungai.html?m=1#gsc.tab=0
Baca Juga: Peradaban Kuno di Dunia
[1]
Dikutip dari Sejarah
Dunia,SKI, hal 7, pada 26 Februari 2018
[2]
https://scholar.google.co.id/scholar?as_vis=0&q=akhir+peradaban+sungai+indus&hl=id&as_sdt=0,5
[3]
Dikutip dari https://www.sejarah-negara.com/2014/09/awal-dan-akhir-peradaban-lembah-sungai.html?m=1#gsc.tab=0 pada 26 Februari 2018
0 komentar:
Post a Comment