![]() |
Kerajaan Singasari , histori.id |
BAB
I
PENDAHULUAN
Kerajaan
yang bercorak Hindu-Budha lainnya yang pernah tumbuh dan berkembang di
Nusantara adalah kerajaan Singosari kerajaan ini merupakan besar dan kuat pada
masanya. Seperti pernah di singgung oleh sejarah kerajaan Kediri, bahwa pendiri
kerajaan Singosari adalah Ken Arok, yang saat itu berhasil mengalahkan raja
terakhir kerajaan Kediri.
Mengenai
sejarahnya Kerajaan Singasari, Negarakretagama menguraikannya secara singkat
sekali, tidak memberikan gambaran lengkap tentang terjadinya berbagai peristiwa
sejarah. Kerajaan Singasari atau sering pula ditulis Singasari atau Singosari,
adalah sebuah kerajaan di jawa timur yang di dirikan oleh kenarok pada tahun
1222. Lokasi rajaan ini sekarang diperkirakaan di daerah Singasari, Malang.
Dalam
kitab pararathon ( kitab para raja) yang memuat kisah para raja dari kerajaan
majapahit dan singasari, diberitakan tentang munculnya sosok Ken Arok yang
menjelma menjadi raja pertama dari kerajaan singasari. Dalam kitab tersebut
diberitakan lahirnya Ken Arok pada tahun 1104 Saka atau 1182 Masehi. Ia adalah
seorang anak dari perempuan petani yang bernama Ken Endok dan suaminya Gajah
Para. Mereka tinggal di Desa Pangkur Tumapel yang termasuk kekuasaan dari
kerajaan Kadiri.
B.
Rumusan
Masalah
1. Bagaimana
Sejarah Berdirinya Kerajaan Singasari?
2. Bagaimana
masa kejayaan dan kemunduran Kerajaan Singasari?
3. Apa
saja Peninggalan Kerajaan Singasari?
C.
Tujuan
Penulisan
1. Mampu
memahami sejarah berdirinya Kerajaan Singasari
2. Mampu
mengetahui Masa kejayaan dan kemunduran Kerajaan Singasari
3. Mampu
mengetahui peninggalan Kerajaan Singasari
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Sejarah Berdirinya
Kerajaan Singasari
Singasari terletak di
sebelah timur Gunung Kawi di hulu Sungai Brantas di daerah Jawa timur. Pada
abad ke 13, Singasari hanya merupakan desa kecil yang tidak berarti keadaan itu
lambat laun berubah bertepatan dengan munculnya seorang pemuda yang bernama Ken
Arok.[1]
Dalam kitab pararathon
( kitab para raja) yang memuat kisah para raja dari kerajaan majapahit dan singasari,
diberitakan tentang munculnya sosok Ken Arok yang menjelma menjadi raja pertama
dari kerajaan singasari. Dalam kitab tersebut diberitakan lahirnya Ken Arok
pada tahun 1104 Saka atau 1182 Masehi. Ia adalah seorang anak dari perempuan
petani yang bernama Ken Endok dan suaminya Gajah Para. Mereka tinggal di Desa
Pangkur Tumapel yang termasuk kekuasaan dari kerajaan Kadiri.[2]
Keadaan ekonomi yang
sangat buruk yang dialami oleh kedua orang tua Ken Arok mengakibatkan pada saat
masih bayi, ia di buang dengan cara di hanyutkan ke Sungai Brantas dengan
harapan Ken Arok dirawat oleh orang yang berekonomi berkecukupan dan mampu
merawat Ken Arok sampai dewasa.
Namun, pengharapan dari
kedua orang tua Ken Arok tidak terkabulkan. Ken Arok Justru ditemukan oleh seorang
pencuri yang bernama Lembong. Akhirnya Ken Arok tumbuh dan berkembang menjadi
seorang pencuri yang cerdik. Setelah banyak meresahkan warga raja Kertajaya
yang memerintah kerjaan Kadiri mengutus Adipati Tunggul Amatung untuk menangkap
Ken Arok di mana pun ia berada. Adipati
Tunggul Ametung memerintahkan para prajuritnya untuk mencari dan menangkap Ken
Arok. Semula, Ken Arok sudah berhasil
ditangkap, tetapi ia bisa melarikan diri ke kerajaan tetangga dengan cara
terbang. Dewa Wisnu pun melihat bahwa didalam dirinya Ken Arok tersimpan bakat
yang luar biasa untuk menjadi raja besar. Ia lantas mengirimkan seorang
Brahmana yang bernama Lohgawe untuk melindungi sekaligus mengubah Ken Arok
menjadi baik. Mereka bertemu di hutan sekaligus mengajak Ken Arok untuk tinggal
di rumahnya daan meminta berhenti menjadi pencuri. Karenamerasa bertemu dengan
titisa Dewa Wisnu, maka Ken Arok menuruti semua prkataan Lohgawe.
Setelah beberapa tahuun
Ken Arok hidup bersama Lohgawe, ia di ajak Lohgawe untuk mengabdi kepada Adipati
Tunggul Ametung di Tumapel ( kerajaan bagian dari kerajaan Kadiri ), kemudian
ia pun diterima untuk bekerja menjadi pengawal di Istana Tumapel.
Setelah itu Adipati
Tunggul Ametung melakukan penyerangan di
Desa Panawijen dan membawa lari seorang gadis cantik bernama Ken Dedes
yang merupakan anak dari seorang pujangga Budha yang bernama Empu Purwa.
Kemudian Adipati Tunggul Ametung dan Ken
Dedes pun menikah. Tak lama dari pernikahan tersebut Ken Dedes pun hamil, pada
saat hamil muda yang diutus untuk meletakkan bangku kecil injakan kaki Ken
Dedes. Secara tidak sengaja, Ken Arok melihat cahaya yang dicurigainya sebagai
tanda-tanda kebesaran Ken Dedes.
Dari situlah Ken Arok
terpesona kepada Ken Dedes dan ingin menikahi Ken Dedes dengan Mengahalalkan
berbagai macam cara termasuk membunuh Adipati Tunggul Ametung. Ia meminta
bantuan kepada Empu Gandring untuk membuatkan keris yang ia gunakan untuk
membunuh Adipati Tunggul ametung. Setelah berbulan-bulan menunggu keris itu
jadi Ken Arok datang menemui Empu Gandring dan membunuhnya karena terlalu lama
menyelesaikan kerisnya. Kemudian mengambil keris dan meminjamkan kepada Kebo
Ijo. Sebelum meminjamkan kerisnya Ken Arok meminta keepada Kebo Ijo agar jika
ditanya mengenai keris itu ia selalu menjawab bahwa keris itu miliknya.
Setelah beberapa lama
di pinjamkan Ken Arok diam-diam mengambil keris itu dan menusukkan kerisnya ke
tubuh Adipati Tunggul Ametung. Pada saat itu Ken Dedes melihat bahwa yang
menusuk suaminya itu Ken Arok tetapi Ken Dedes diam, kemudian Ken Arok
menetapkan Kebo Ijolah yang memiliki keris itu sebagai pelaku pembunuhan
Adipati Tunggul Ametung dan Ken Arok diangkat menjadi Adipati Tumapel
menggantikan Adipati Tunggul Ametung. [3]
Saat menjadi Adipati di
Tumapel, selain mempunyai istri Ken Dedes, Ken Arok juga mempunyai Selir. Dari
istri Ken Dedes lahirlah tiga anak laki-laki dan satu anak perempuan
diantaranya Mahesa Wongeteleng. Sementara dari istri selir yang bernama Ken
Umang lahirlah empat anak laki-laki dan satu perempuan, anak tertuanya bernama
Tohjaya.
Dibawah kepemimpinan
Ken Arok, Tumapel berhasil memperluas wilayahnya dengan menaklukkan
daerah-daerah sekitarnya. Tindakan ini, walaupun terkesan membangkang, tetapi
raja Kertajaya seakan yakin kepada Ken Arok bahwa penaklukan didaerah sekitar
Tumapel tidak membahayakan Kerajaan Kediri. Disisi lain kepemimpinan Raja
Kertajayadi Kadiri mulai melemah. Hal ini disebabkan karena Raja Kertajaya
Semakin lama semakin sombong, gemar memamerkan kekuatan ghaibnya dan mengancam
kaum brahmana yang tidak suka dengan tingkah polahnya. Bahkan ia juga
mengatakan tidak ada satu pun yang sanggup mengalahkannya karena ia mewarisi
kekuatan Dewa Siwa.
Ken Arok sangat cerdik
memanfaatkan keadaan ini, ia menampung sebanyak-banyaknya kaum brahmana yang
melarikan diri dari Kadiri dan mereka meminta perlindungan darinya. Raja
Kertajaya marah besar mengetahui hal itu, ia mengirimkan pesan kepada Ken Arok
agar tidak bersikap melindungi kaum brahmana. Pesan itu diacuhkan begitu saja
oleh Ken Arok. Akhirnya, terjadilah pertentangan antara Raja Kertajaya dengan
Ken Arok.
Kaum brahmana merasa
senang dengan sambutan dan sikap Ken Arok di Tumapel. Mereka kemudian menghendaki
agar Ken Arok menjadi Raja. Akhirnya,
Ken Arok diangkat sebagai raja dengan
gelar Sri Rajasa Sang Amurwabhumi dengan kerajaan yang bernama Singasari pada
tahun 1222 M.[4]
A). Raja-raja Kerajaan Singasari
Adapun para raja yang
memrintah Kerajaan Singasari, menurut sebagai berikut :
Setelah berhasil
membunuh Adipati Tunggul Ametung kemudian Ken Arok mendirikan sebuah kerajaan
yang berada di Daerah Tumapel dan diberi nama Kerajaan Singasari. Ia sangat
piawai dalam memainkan politik. Bahkan bisa jadi kepiawaiannya dalam memainkan
politik ini lebih tinggi dibandingkan kepiawaiannya dalam memainkan ilmu
kesaktian atau ilmu kanuragan.[7]
2. Anusapati.
Anusapati merasa heran
terhadap sikap Ken Arok yang seolah-olah menganaktirikan dirinya. Padahal ia
merasa sebagai putra tertua. Karena itu, ia mendesak ibunya untuk menceritakan
sebenarnya tentang status sebagai putra raja. Kemudian Ken Dedes terpaksa
mengatakan yang sebenarnya bahwa Anusapati adalah tiri Ken Arok. Sedangkan,
ayahnya bernama Tunggul Ametung yang dibunuh oleh Ken Arok dengan cara ditusuk
keris yang dibuat oleh Mpu Gandring. Setelah itu dia menyuruh pembantunya untuk
memubunuh Ken Arok dengan keris yang sama dan kemudian Ken Arok meninggal yang
dalam kitab Pararaton ditulis tahun 1169 Saka atau 1247 M.[8]
Sepeninggal Rajasa Sang
Amurwabhumi, Anusapati sebagai raja. Pada kepemimpinan Anusapati Kerajaan
Singasari tidak banyak mendapatkan pembaharuan-pembaharuan yang signifikan, ini
semua di karenakan ia terlalu larut dengan hobinya yang menyabung ayam sehingga
lupa dengan kepemimpinannya di kerajaan.[9]
Pada suatu hari, Panji Tohjaya membawa ayam sabungnya menghadap Anusapati.
Katanya:”Kakanda, bolehkah saya meminjam keris Gandring sebentar?” tanpa curiga
Anusapati mengulurkan krisnya. Tohjaya berkata lagi:”Kakanda, mari kita
bersabung ayam! Tanpa curiga pula, ajakan itu disambut dengan baik. Setelah
mereka menaji ayamnya masing-masing, ayam dilepaskan untuk bersabung. Anusapati
mencurahkan perhatiannya kepada ayam yang sedang bertarung tanpa menaruh
perhatian sedikitpun kepada gerak-gerik Panji Tohjaya. Ia segera menghunus
kerisnya dan menikam Anusapati sampai mati. Peristiwa ini terjadi pada tahun
1171 Saka atau 1249 M. Demikian Kitab
Pararaton.[10]
3. Tohjaya.
Setelah Anusapati mati
terbunuh Panji Tohjaya naik tahta, tetapi hidupnya diliputi ketakutan dan
curiga, terutama kepada Ranggawuni putra Anusapati dan Mahisa Cempaka putra
dari Mahisa Wungu Teleng. Mereka berdua datang menghadiri penobatan Panji
Tohjaya. Melihat mereka itu, Panji Tohjaya berbisik kepada Pranaraja:”He para
mantri dan Pranaraja, lihatlah kedua kemenakanku itu. Alangkah bagusnya rupa
dan perawakan mereka! Melebihi musuh-musuhku di Nusantara. Untuk apa mereka itu
datang ke mari?” Jawab Pranaraja:”Memang mereka itu sangat bagus dan gagah
berani. Namun, mereka itu dapat diumpamakan bisul dipusat. Jika pecah pasti
membahayakan.” Kemudian ia memanggil Lembu Ampal dan berbisik di telinganya,
jika engkau tidak berhasil menyirnakan mereka itu, engkau sendiri kusirnakan!”.[11]
Namun Lembu Ampal
menyadari bahwa yang seharusnya berhak atas tahta raja adalah Ranggawuni
sehingga ia berbalik membela Ranggawuni dan Mahisa Cempaka.[12]
Dari situ mereka mulai bergerak serentak menyerbu istana. Panji Tohjaya
terkejutmendadak melihat serangan musuh dan berusaha melarika diri. Namun, ia
terkena tusukan tombak dan tidak dapat berjalan. Setelah keributan agak reda,
ia dicari oleh pengikut-pengikutnya dan diungsikan di Katang Lumbang. Sampai di
Katang Lumbang ia meninggal. Pararaton mencatat
wafat Panji Tohjaya pada tahun 1172 Saka atau 1250 M.[13]
4. Rangga
Wuni alias Wisnuwardhana.
Pararaton
menjelaskan persekutuan antara Rangga Wuni dan Mahisa Cempaka sebagai dua ular
dalam satu liang. Sepeninggal Panji Tohjaya mereka tetap sia dan sekata.
Kemudian Rangga Wuni diangkat sebagai raja dan mengambilnama Abhiseka Wisnuwardhana sedangkan Mahisa
Cempaka menjadi ratu Angrabhaya (
pembantu utama sang prabu ) bergelar Bhatara Narasingamurti.
Pada pemerintahan
Wisnuwardhana Daerah Kutaraja bertambah hari bertambah baik dan kemudian
berganti nama menjadi Singasari pada tahun 1176 Saka atau 1254 M. Demi memajukan
kemakmuran negara, Wisnuwardhana membuat pelabuhan di Sungai Brantas dekat Kota
Mojokerto.[14]
5. Kertanagara.
Nagarakretagama
pupuh 61/2 menguraikan bahwa pada tahun 1254 Raja Wisnuwardhana menobatkan
putranya. Segenap rakyat Janggala dan Panjalu datang ke Tumapel untuk
menghadiri upacara penobatan itu. Setelah dinobatkan putra mahkota mengambil
nama Abhiseka Sri Kertanagara. Ibu kota
Kutaraja berganti nama menjadi Singasari.[15]
Ditangan
kertanagara inilah Singasari mengalami kemajuan yang pesat. Usahanya untuk
menundukkan kerajaan-kerajaan kecil di sekelilingnya, lalu mempersatukannya
tercatat bahwa wilayah kekuasaan Kerajaan Singasari saat itu tidak hanya
mencakup Pulau Jawa, tetapi sudah meluas ke luar Pulau Jawa. Selain memperluas
wilayah kekuasaan, Kertanagara juga mengadakan persahabatan dengan
kerajaan-kerajaan di pantai tenggara Asia, seperti Kerajaan Khmer. Tujuan dari
persahabatan ini tak lain adalah untuk menggalang kekuatan besar guna
menghadapi serangan Kubilai Khan dari Tiongkok yang sedang melakukan ekspansi
ke wilayah Jawa dan sekitarnya.[16]
Dalam kitab Pararaton diberitakan
bahwa Kertanagara adalah salah satunya Raja Singasari yang naik tahta secara
langsung tanpa perebutan tahta oleh keturunan raja pada saat itu. Kertanagara
merupakan sosok Raja Singasari pertama yang berhasrat memperluas wilayah yang
mencakup Nusantara dan Selat Malaka. Namun, sebelum keinginannya terealisasi,
ia sudah terbunuh dalam pemberontakan yang dilakukan oleh Jayakatwang dari
Kadiri pada 1292 M.[17]
B). Keadaan Masyarakat Pada Masa Kerajaan Singasari
Kerajaan Singasari
pernah mengalami pasang surut atau maju mundur dalam pemerintahannya. Hal
terebut sangat berpengaruh terhadap keadaan sosial, ekonomi dan budayanya.
1). Kehidupan Sosial
Singasari
Di awal-awal Ken Arok menjadi Raja Singasari, ia berusaha
meningkatkan kehidupan sosial rakyatnya dengan cara memberikan perhatian yang
lebih. Sehingga pada waktu itu banyak rakyat yang rela mati dalam penyerangan
ke Kerajaan Kadiri dan mempertahankan berdirinya Kerajaan Singasari.
2). Kehidupan Ekonomi
Singasari
Mengenai kehidupan ekonomi Singasari, tidak begitu jelas
dberitakan dalam berbagai kitab dan prasasti. Akan tetapi, mengingat kerajaan
tersebut terletak di tepi Sungai Brantas, kemungkinan kehidupan ekonminya disandarkan
pada bidang perdagangan dan pelayaran. Selain itu, Kerajaan Singasari merupakan
kerajaan yang memiliki tanahyang subur, maka kehidupannya juga bergantung pada
sektor pertanian.
3). Kehidupan
Budaya/Kesenian Singasari
Gambaran kehidupan budaya atau kesenian singasari dapat dilihat
dari ditemukannya situs-situs berupa candi-candi Pemandian, Watu Gede dan lain
sebagainya. Selain itu kebudayaan/keseniannya juga dapat dilihat dari
ditemukannya patung-patung yang menggamarkan penguasa kerajaan.
2.2. Masa Kejayaan dan
Jatuhnya Kerajaan Singasari
1).
Masa Kejayaan Kerajaan Singasari
Kejayaan Kerajaan Singasari tidak
dapat dipisahkan dari Kertanagara yaitu raja terakhir dari Kerajaan Singasari.
Ia adalah satu-satunya raja Singasari yang dipilih secara langsung oleh
bapaknya yaitu Raja Wisnuwardhana dan juga satu-satunya raja yang berpengaruh
dalam perluasaan wilayah Kerajaan Singasari. Salah satu cara mempersatukannya
sebagai berikut:
a).
Melakukan Kebijakan Politik Dalam Negeri
1.
Mengganti Pejabat Kerajaan
Langkah ini bertujuan menggalang
pemerintahan yang mendukung keputusan raja. Dalam hal ini Kertanagara memecat
Mahapatih Raganata dan menggantinyadengan Kebo Tengah Apanji Aragani. Raganata
dipecat karena tidak menyetujui keinginan perluasan wilayah oleh Kertanagara
dengan alasan penumpasan pemerontak dan keamanan dalam negeri harus lebih
diutamakan.
2.
Memelihara Keamanan Politik dan Melakukan Politik Perkawinan
Langkah ini bertujuan menciptakan
kerukunan dengan kerajaan bawahan dan menstabilkan situasi politik. Dengan cara
mengangkat Jayakatwang sebagai wakil Raja Kadiri dan mengawinkan adiknya yang
bernama Turukbali kepada Jayakatwang.
3.
Mengatur Susunan Pemerintahan yang Sistematis
Langkah ini bertujuan memperkuat didalam
negeri, dalam hal ini Kertanagara menetapkan keputusan-keputusan. Pertama, Pemerintahan tertinggi dipegang
oleh seorang raja sebagai penguasa tunggal. Kedua,
kedudukan setelah raja ditempati oleh Dewan Penasihat Raja yang terdiri atas
Rakryan I Hino, Rakryan I Halu dan Rakryan I Sirikan. Ketiga, kedudukan terakhir ditempati oleh pejabat tinggi kerajaan
yang terdiri atas Rakryan Mahapatih, Rakryan Demang dan Rakryan Kanuruhan.[18]
b).
Melakukan Kebijakan Politik Luar Negeri
1.
Mengirim Ekspedisi Nusantara
Langkah ini bertujuan menggalang persatuan Nusantara
dibawah bendera Kerajaan Singasari. Untuk merealisasikan langkah ini
Kertanagara mengirimkan prajurit Singasari ke kerajaan-kerajaan di Sumatera.
Prajurit ini dikirimkan untuk menaklukkan kerajaan-kerajaan di Sumatera
sehingga dapat memperkuat pengaruh Singasari di Selat Malaka
2.
Menggalang Kerja Sama dengan Kerajaan-Kerajaan Lain
Langkah ini bertujuan untuk memperkuat bidang
ekonomi dari Kerajaan Singasari. Kertanagara pertama-tama merangkul kerajaan-kerajaan
di Pantai Tenggara Asia dan Tiongkok Selatan. Kemudian merangkul Kerajaan Campa
dari Vietnam dan menikahkan adiknya yang bernama Tapasi dengan Raja Campa yaitu
Raja Jaya Simihawamana III.[19]
2).
Runtuhnya Kerajaan Singasari
Ketika
Singasari gencar melakukan Ekspedisi prajurit ke wilayah Nusantara, Kerajaan
Kadiri yang dahulu pernah diserbu habis-habisan oleh Ken Arok kini mulai
bangkit kembali. Para ketururan dari Kertajaya yang masih hidup yangg mulanya
mengabdi kepada Singasari diam-diam mendirikan kembali Kadiri tanpa
sepengetahuan Kertanagara. Saat Kadiri dipimpin oleh Jayakatwang, keberadaannya
mulai diperhitungkan dan secara perlahan menjadi besar.
Kemudian Jayakatwang menyusun kekuatan besar guna
mengalahkan Singasari. Ia yang sudah berambisi untuk menyerang dan menjatuhkan
Singasari kemudian meminta nasihat Arya Wiraraya. Jayakatwang pun mendapatkan
nasihatuntuk menyerang Singasari dari arah utara. Penyerarangan itu dilakukan
pada 1214 Saka atau 1292 M, saat perang berlangsung Raden Wijaya beserta
panglima perang diperintahkan Kertanagara untuk menahan prajurit Kadiri dari
arah utara. Namun, usaha itu sia-sia karena prajurit Kadiri datang dengan
jumlah yang besar.
Kemudian Ardharaja yang semula ikut mempertahankan
Singasari berubah haluan untuk membela Kadiri setelah melihat kekuatan prajurit
Singasari tidak bisa mengimbangi kekuatan prajurit Kadiri. Akhirnya, Singasari
terpukul mundul sampai ke dalam istana karena banyak prajurit yang mati.[20]
2.3. Peninggalan-peninggalan
Kerajaan Singasari
1. Candi
Singasari
Candi Singasari
ada di sebuah desa yang bernama Desa Candi Renggi, Kecamatan Singasasari,
Kabupaten Malang yang juga dikenal dengan nama Candi Menara dan Candi Cungkup
yang mengartikan Candi tertinggi pada masanya. Menurut sejarah, candi ini
dibangun pada tahun 1300 M sebagai cara untuk menghormati Raja Kertanegara.[21]
2. Candi
Jago
Menurut Kitab
Nagarakretagama dan Pararaton nama candi ini sebenarnya Jajaghu. Candi Jajaghu
ini dibuat atas perintah Raja Kertanegara untuk menghormati Raja Singasari yang
ke IV yaitu Sri Jaya Wisnuwardhana. Lokasi candi tersebut berada di Dusun Jago,
Desa Tumpang, Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang.[22]
3. Candi
Sumber Awan
Candi Sumber
Awan merupakan peninggalan yang beraal dari abad 14 atau awal abad 15. Dalam
kita Nagarkretagama Candi Sumber Awan di definisikan sebegai Kasurangganan atau
Taman Surga Nimfa. Diperkirakan dahulu candi ini didirikan untuk pemujaan.
Suasana yang teduh dan tenang di sekitar
candi menjadikan tempat ini cocok untuk melakukan meditasi.[23]
4. Arca
Dwarapala
Arca ini
berbentuk monster yang sangat besar, menurut situs Arca Dwarapala merupakan
pertanda masuk wilayahkota raja dan penjaga pintu dari sebuah kerajaan.[24]
5. Prasasti
Mula Malurung
Praasti Mula
Malurung adalah piagam pengesahan penganugerahan Desa Mula dan Desa Malurung
untuk tokoh bernama Pranaraja. Prasasti ini berupa lempengan-lempengan tembaga
yang diterbitkan Kartanegara pada tahun 1255 atas perintah ayahnya Wisnuwardana
Raja Singasari.
6. Prasasti
Singasari
Prasasti
Singasari yang bertarikh 1315 M ditemukan di singasari, Kabupaten Malang, Jawa
Timur dan sekarang disimpan di Museum Gajah dan ditulis dengan Aksara Jawa.
Prasasti ini mengenang pembangunan caitya dan candi pemakaman yang dilaksanakan
oleh Mahapatih Gajah Mada
7. Candi
Jawi
Candi ini
terletak di pertengahan jalan raya antara Kecamatan Pandaan, Kecamatan Prigen
dan Kecamatan Pringebukan. Candi Jawi banya dikira sebagai tempat pemujaan atau
tempat peribadatan Budha, namun sebenarnya merupakan tempat pendharmaan atau
penyimpanan abu dari raja terahir Singasari yaitu Kertanegara.
8. Prasasti
Wurare
Sebuah prasasti
yang isinya mempeingati penobatan Arca Mahaksobhya di sebuah tempat bernama
Wurare. Prasasti ini ditulis dengan bahasa Sansekerta dan bertarikh 1289 M.
Prasasti tersebut sebagai penghormatan dan perlambang bagi Raja Kertanegara
dari Kerajaan Singasari yang dianggap oleh keturunannya telah menapai derajat
Jina ( Budha Agung ).
9. Candi
Kidal
Candi Kidal
adalah salah satu candi warisan dari Kerajaan Singasari. Candi ini dibangun
sebagai bentuk penghormatan atas jasa besar Anusapati, raja kedua dari
Singasari yang memerintah selama 20 tahun. Kematian Raja Anusapati dibunuh oleh
Panji Tohjaya sebagaibagian dari perebutan kekuasaan Singasari juga diyakini
sebagai kutukan Mpu Gandring.[25]
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Kerajaan Singasari
terletak di sebelah timur Gunung Kawi di hulu Sungai Brantas di daerah Jawa
timur. Kerajaan Singasari didirikan oleh Ken Arok setelah ia membunuh Adipati
Tunggul Ametung setelah itu ia mempersunting istri dari Tunggul Ametung yaitu
Ken Dedes. Lalu Ken Arok menasbihkan
dirinya sebagai raja pertama dari Kerajaan Singasari. Dalam Sejarah
kepemimpinan raja-raja hanya ada satu raja ketika pergantian raja tidak terjadi
pertumpahan darah yaitu ketika Kertanagara diangkat menjadi raja Kerajaan
Singasari oleh ayahnya yaitu Rangga Wuni.
Pada masa kertanagara
inilah Kerajaan Singasari sedikit demi sedikit memperluas wilayah kepenjuru
Nusantara. Sistem pemerintahan yang solid dan kebijakan-kebijakan yang bagus
Kertanagara tidak kesulitan mendapatkan kepercayaan dari masyarakatnya untuk
memerintah di suatu daerah.
Namun, pada suatu
sistem lain ada yang keropos pada pemerintahan Kertanagara karena sibuk
melakukan ekspansi dan mengirimkan prajurit-prajuritnya mengakibatkan
kekurangan prajurit pada pusat Kerajaan Singasari. Kemudian kekeroposan itu
dimanfaatkan oleh Jayakatwang yang merupakan keturunan Kertajaya dari Kerajaan
Kadiri yang dikalahkan oleh Ken Arok, pada saat itu ingin mengembalikan kejayaan
Kerajaan Kadiri dan pada akhirnya Jayakatwang menyerang dan meporak-porandakan
Kerajaan Singasari.
DAFTAR PUSTAKA
Muljana, Slamet. Tafsir Sejarah Nagara Kretagama. LKIS: Jogjakarta.
Panji, Teguh. Kitab Sejarah Terlengkap Majapahit. Laksana: Jogjakarta.
Di Purwadi. Sejarah
Kerajaan Singosari. Media ilmu: Jogjakarta.
http://id.m.wikipedia.org/wiki/Candi_Sumber awan.
Diakses pada 27/04/2018. Pukul 23.29.
Baca Juga: Kebudayaan Prasejarah Indonesia
[9] http://anaktujuhsembilan.blogspot.co.id/2015/04/makalah-sejarah-kerajaan-singosari.html. Diakses pada
28/04/2018. Pukul 10.58
[18] Ibid, hlm. 58-60
Asswrwb salam olahraga, punten ini VIDEO Latihan Sepak Bola SSB SINGASARI dan ini Profile ssb singasarinya.., monggo silahkan..
ReplyDelete